NARASI Lakip 2016-1.docx

(1)

BAB 1

Pendahuluan

1.1

Latar Belakang

Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah merupakan bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul disusun berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dimana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

Penyusunan Laporan Kinerja untuk mengukur pencapaian target kinerja yang sudah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul. Laporan Kinerja menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yangberisi pertanggungjawaban kinerja SKPD dalam mencapai tujuan/sasaran strategis SKPD. Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja disebutkan bahwa Kepala SKPD

Bab I Pendahuluan Berisi :

1. Latar Belakang 2. Maksud dan

Tujuan

3. Aspek Strategis 4. Tugas, Fungsi dan

Struktur Organisasi 5. Sitematika Penulisan


(2)

menyusun Laporan Kinerja tahunan berdasarkan perjanjian kinerja disampaikan Bupati paling lambat dua bulan setelah anggaran berakhir.

1.2

Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja SKPD. Tujuan penyusunan LKj sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja SKPD. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di SKPD untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.

1.3

Aspek Strategis

1. Meningkatkan pelayanan di sektor transportasi, sub sektor Prasarana Jalan di Kabupaten Bantul

2. Meningkatkan pelayanan di sektor Perumahan dan Permukiman serta pengembangan wilayah secara terpadu di Kabupaten Bantul

3. Mendukung peningkatan pelayanan masyarakat pada sektor Kesehatan, Pendidikan, Perdagangan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah di Kabupaten Bantul

4. Melaksanakan penyusunan pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan tata ruang dan bangunan

5. Memberikan pelayanan yang optimal dalam hal peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan sampah, tinja, taman dan permakaman

6. Menyiapkan data dan informasi dibidang jasa konstruksi

7. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang jasa konstruksi

8. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan PDRB dengan berbagai upaya, antara lain:

a. Membangun prasarana dan sarana di Bidang Jalan dan Cipta Karya untuk mewujudkan peningkatan pelayanan masyarakat.

b. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber pendapatan daerah secara efektif dan efisien sesuai dengan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul melalui operasional UPT Kebersihan dan Pertamanan, pelayanan pemberian rekomendasi IMB, sewa motor walls danpenyedotan kakus serta pendapatan lain-lain yang sah.


(3)

1.4

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah di bidang pekerjaan umum, perumahan, dan penataan ruang terdapat urusan yang akan dilaksanakan daerah, dekonsentrasi dan tugas-pembantuan dari pemerintah pusat untuk kegiatan yang bersifat fisik, khususnya untuk bidang cipta karya, bidang jalan, dan bidang penataan ruang, perumahan. Sebagaimana telah digariskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana telah diatur sebagai berikut:

1) Urusan perumahan merupakan urusan wajib pemerintah daerah terdiri dari sub bidang pembiayaan, perumahan formal, perumahan swadaya, pengembangan kawasan dan pembinaan hukum, peraturan perundang-undangan dan pertanahan.Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala kabupaten/kota;

2) Urusan penataan ruang, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri darisub bidang pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan. Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala kabupaten/kota;

3) Urusan pekerjaan umum, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri dari sub bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya (perkotaan dan perdesaan, air minum, air limbah, persampahan, drainase, permukiman, bangunan gedung dan lingkungan) dan jasa konstruksi;

Tugas Pokok dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul adalah melaksanakan tugas dan fungsi bidang Pekerjaan Umum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud diatas Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pekerjaan Umum;

b. Penyelenggaran urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Pekerjaan Umum;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum

d.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsi. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupten Bantul dan Peraturan Bupati Bantul No. 65 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, Peraturan Bupati Bantul No. 78 Tahun 2008 Tentang Pebentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, Peraturan Bupati Bantul No. 42 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bantul No. 78 Tahun 2008 Tentang Pebentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, dan Peratuan Bupati Bantul No. 50 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan


(4)

Bupati Bantul No. 65 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantulyang terdiri dari:

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas:

a. memimpin penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Sekretaris

a. menyusun rencana kegiatan;

b. menyiapkan bahan kerja;

c. merumuskan kebijakan teknis dalam menentukan sasaran kegiatan sekretariat;

d. mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data rencana anggaran dan belanja kegiatan dari masing-masing unt kerja;

e. mengkoordinasikan bidang-bidang dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dinas;

f. menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat, perlengkapan dan rumah tangga, urusan hukum, kepegawaian, gaji pegawai, monitoring dan pelaporan, tata naskah dinas, organisasi dan tatalaksana;

g. menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana, serta perpustakaan dinas;

h. menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan

l. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas Adapun tugas pokok dan fungsi Sekretaris dibantu:

a. Sub Bagian Umum

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menyiapkan dan memfasilitasi urusan hukum yang berkaitan dengan pelaksanaankegiatan dinas;

4. menyelenggarakan tata naskah dinas, humas, protokol, kearsipan, kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit kerja;


(5)

5. mengelola kebersihan, ketertiban dan keamanan ruang kerja serta lingkungan dinas;

6. menyimpan, memelihara, mengelola, dan mendistribusikan barang kebutuhan dinas;

7. memelihara kendaraan dinas;

8. melaksanakan administrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan staf dinas yang akan melakukan perjalanan dinas;

9. menyiapkan perlengkapan rapat dan tamu dinas;

10. menghimpun, menelaah, dan mendokumentasikan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian;

11. menyiapkan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

12. menyiapkan bahan dan memproses usulan mutasi kepegawaian; 13. melaksanakan administrassi dan kearsipan data pegawai;

14. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

15. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

16. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan 17. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

b. Sub Bagian Program.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menghimpun, menelaah, menganalisa, mengklasifikasi dan mendokumentasikan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan program dan kegiatan dinas;

4. merencanakan dan menyelenggarakan penelitian dalam rangka pengembangan program kegiatan dinas;

5. mengkoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan barang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan dan penganggaran; 7. mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program;

8. menyusun petunjuk pelaksanaan dan teknis program; 9. menyiapkan data dan informasi dibidang jasa konstruksi;

10. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang jasa konstruksi;

11. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

12. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

13. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; 14. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas;


(6)

16. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang jasa konstruksi;

c. Sub Bagian Keuangan dan Aset.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. melaksanakan penatausahaan dan pembayaran gaji pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4. melaksanakan penatausahaan keuangan dengan sistem akuntansi pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. mengkoordinasikan penyusunan DPA-SKPD;

6. menerima dan menyetorkan pendapatan yang berasal dari retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7. melaksanakan administrasi penerimaan, penyetoran dan pelaporan pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8. melaksanakan inventarisasi, verifikasi dan pelaporan pelaksanaan anggaran dan bimbingan teknis pelaksanaan anggaran kepada pengelola keuangan atau pengadministrasi keuangan;

9. menyusun laoran pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

10. melaksanaakan penatausahaan keuangan dan barang tugas pembantuan;

11. mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulan dan akhir tahun pelaksanaan dana tugas pembantuan;

12. melaksanakan administrasi, inventarisasi, dan laporan pertanggungjawaban pengelolaan aset;

13. mengusulkan penghapusan barang milik negara;

14. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

15. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

17. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 18. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Bidang Jalan

Bidang Jalan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;

c. membuat usulan pedoman operasional dan penetapan status jalan kabupaten dan jalan desa;

d. menyusun perencanaan jaringan jalan antara jalan kabupaten dan jalan desa;

e. mengusulkan bimbingan, penyuluhan, serta pendidikan dan latihan para aparatur penyelenggara jalan kabupaten dan jalan desa;

f. memberikan rekomendasi pemberian ijin, dispensasi, dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan dan ruang pengawasan jalan;


(7)

g. melaksanakan teknologi terapan di bidang jalan untuk jalan kabupaten dan jalan desa;

h. melaksanakan perencanaan teknis, mengusulkan pengadaan lahan, serta melaksanakan konstruksi jalan kabupaten dan jalan desa;

i. melaksanakan pemeliharaan jalan kabupaten dan jalan desa;

j. mengusulkan pemberian rekomendasi pengoperasian jalan kabupaten dan jalan desa; k. melaksanakan pengembangan dan pengolahan managemen pemeliharaan jalan

kabupaten dan jalan desa;

l. melaksanakan evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan kabupaten dan jalan desa; m. melaksanakan pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan kabupaten

dan jalan desa;

n. melaksanakan pengadaan dokumen jalan kabupaten dan jalan desa;

o. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

p. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan r. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

Adapun bidang jalan di bagi menjadi 3 seksi antara lain : a. Seksi Pemeliharaan Jalan.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menyusun rencana teknis, dan rencana anggaran biaya pemeliharaan rutin dan pemeliharaan jalan kabupaten dan jalan desa;

4. melaksanakan survey dan penelitian kondisi jalan kabupaten dan jalan desa; 5. menyusun usulan kegiatan pemeliharan jalan kabupaten dan jalan desa; 6. melaksanakan kegiatan jalan kabupaten dan jalan desa;

7. memasang perlengkapan jalan kabupaten yang berkaitan langsung dengan penggunaan jalan kabupaten dan jalan desa;

8. melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan jalan kabupaten dan jalan desa;

9. melaksanakan pengadaan legerjalan dokumen aset jalan, gambar terlaksana dan dokumen laik fungsi jalan kabupaten dan jalan desa;

10. menyusun rencana pedoman operasional jalan kabupaten dan jalan desa;

11. melaksanakan pemberian rekomendasi penerbitan, dispensasi dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan dan daerah pengawasan jalan;

12. melaksanakan teknologi terapan pemeliharaan jalan kabupaten dan jalan desa; 13. melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pengelolaan manajemen

pemeliharaan jalan kabupaten dan jalan desa;

14. melaksanakan bimbingan teknis pemeliharaan jalan kepada masyarakat;

15. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;


(8)

16. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

17. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan 18. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

b. Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Jalan.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. membuat usulan, pedoman operasional rehabilitasi dan peningkatan jalan kabupaten dan jalan desa;

4. mengusulkan bimbingan, penyuluhan, serta pendidikan dan latihan para aparatur penyelnggara jalan kabupaten dan jalan desa;

5. memberikan rekomendasi pemberian ijin, dispensasi, dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan;

6. melaksanakan perencanaan teknis, mengusulkan pengadaan lahan, serta melaksanakan konstruksi rehabilitasi dan peningkatan jalan kabupaten dan jalan desa;

7. melaksanakan evaluasi kinerja rehabilitasi dan peningkatan jalan kabupaten dan jalan desa;

8. melaksanakan pengadaan dokumen rehabilitasi dan peningkatan jalan kabupaten dan jalan desa;

9. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

10. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

11. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan 12. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Seksi Pembangunan Jalan.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja

3. membuat usulan, pedoman operasional pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa;

4. menyiapkan usulan penetapan status jalan kabupaten dan jalana desa;

5. mengusulkan bimbingan, penyuluhan, serta pendidikan dan latihan parea aparatur penyelnggaraan pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa;

6. memberikan rekomendasi pemberian ijin, dispensasi, dan pertimbangan pemanfaatan ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan;

7. mengusulkan rencana jaringan jalan;

8. melaksanakan perencanaan teknis pembangunan jalan, mengusulkan pengadaan lahan, serta melaksanakan konstruksi pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa;


(9)

9. memproses penyerahan dan pengambilalihan ruas jalan khusus untuk menjadi jalan umum;

10. melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa; 11. mengumpulkan,menyusun, menganalisa dan menyajikan data ruas-ruas jalan

rawan bencana banjir dan tanah longsor;

12. melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa; 13. melaksanakan penaggulangan kerusakan jalan kabupaten dan jalan desa akibat

bencana antara lain perbaikan darurat;

14. melaksanakan pengadaan dokumen pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa;

15. melaksanakan pemeliharaan dan inventarisasi alat-alat berat;

16. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan dibidang tugasnya;

17. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil dibidang tugasnya;

18. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya, dan 19. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

d. Bidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan;

b. menyiapkan bahan kerja;

c. melaksanakan penyusunan rencana teknis dan program pelaksanaan pekerjaan dibidang ciptakarya;

d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan dibidang ciptakarya;

e. melaksanakan pengaturan dan bimbingan teknis pembangunan perumahan prasarana dan sarana lingkungan pemukinan;

f. melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan gedung;

g. melaksanaan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaaan prasarana dan sarana pembuangan air limbah, drainase, pelayanan kebersihan lingkungan pada daerah perkotaaan dan perdesaaan;

h. melaksanakan pengelolaan gedung-gedung pemerintah, rumah dinas dan rumah jabatan;

i. menyiapkan kebijakan dan strategi pembangunan bidang cipta karya;

j. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

k. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan m. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.


(10)

Bidang Cipta Karya terdiri dari :

a. Seksi Bangunan dan Gedung.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menyiapkan dokumen pelaksanaan;

4. melaksanakan perencanaan program kegiatan dan anggaran biaya di bidang bangunan gedung.

5. melaksanakan perencanaan, bantuan teknis, pengendalian dan pengawasan, inventarisasi aset dan pembuatan leger, pemeliharaan bangunan gedung pemerintah dan gedung umum lainnya;

6. melaksanakan perencanaan dan pembangunan bangunan gedung tahan gempa; 7. melaksanakan penanganan akibat bencana alam;

8. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

9. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

10. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 11. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

b. Seksi Perumahan dan Pemukiman.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menyiapkan dokumen pelaksanaan;

4. melaksanakan perencanaan program kegiatan dan anggaran biaya di bidang perumahan dan permukiman;

5. melaksanakan perencanaan pengendalian dan pengawasan, pembangunan dan sarana prasarana permukiman dan lingkungan meliputi jalan lingkungan, sarana lingkungan dan perumahan lainnya;

6. menyiapkan kebijakan dan strategis pembangunan perumahan dan pemukiman; 7. melaksanakan pembinaan dan pengaturan perumahan dan pemukiman;

8. melaksanakan penanganan akibat bencana alam;

9. melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan perumahan dan permukiman tahan gempa.

10. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

11. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 13. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Seksi Sanitasi.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;


(11)

4. melaksanakan perencanaan program kegiatan dan anggaran biaya di bidang penyehatan lingkungan;

5. melaksanakan pengendalian dan pengawasan, bantuan teknis, serta melaksanakan kegiatan pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana di bidang penyehatan lingkungan yang meliputi pengelolaan prasarana dan sarana pembuangan air limbah, drainase, pelayanan kebersihan lingkungan, persampahan, di perkotaan maupun di perdesaaan;

6. menyiapkan kebijakan dan strategi pembangunan bidang penyehatan lingkungan dan drainase lingkungan;

7. melaksanakan penanganan akibat bencana alam;

8. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

9. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

10. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 11. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

e. Bidang Tata Ruang

Bidang Tata Ruang mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan; b. menyiapkan bahan kerja;

c. menyusun secara rinci tata ruang kabupaten;

d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian tata ruang dan bangunan;

e. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

f. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan h. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

Bidang Tata Ruang terdiri dari :

a. Seksi Penyusunan Tata Ruang.

1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja

3. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran biaya seksi tata ruang;

4. melaksanakan penyusunan rencana detail kabupaten dan tata ruang kawasan strategis;

5. melaksanakan penataan, pengendalian dan pengawasan tata ruang; 6. menyiapkan rekomendasi aspek tata ruang danijin lokasi pembangunan; 7. menyusun peraturan Zonasi;


(12)

9. melaksanakan sosialisasi rencana tata ruang; menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

10. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

11. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 13. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

b. Seksi Pemanfaatan Tata Ruang. 1. menyusun rencana kegiatan; 2. menyiapkan bahan kerja;

3. menyiapkan rekomendasi ijin dan larangan mendirikan bangunan; 4. menelaah dan mengesahkan site plan;

5. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

6. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

7. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 8. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Tata Ruang. 1. menyusun rencana kegiatan;

2. menyiapkan bahan kerja

3. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemanfaatan ruang dan bangunan;

4. melaksanakan proses pemberian sanksi bagi para pelanggar; 5. melaksanakan penataan, pengendalian dan pengawasan tata ruang;

6. menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

7. memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan 9. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas

f. UPT Kebersihan, Pertamanan, Persampahan, dan Pemakaman

Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis akan diatur dalam Peraturan Bupati tentang pembentukan Unit Telaksana Teknis.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :


(13)

b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;

c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;

d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang diambil sesuai bidangnya; dan

e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan. Untuk lebuh jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini :


(14)

Tabel 1.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) perlu adanya dukungan dana, sarana dan prasarana yang memadai. Pada tahun anggaran 2016 dukungan dana masih belum sesuai dengan kebutuhan yang diusulkan sehingga untuk tahun anggaran yang akan datang perlu adanya kebijakan yang dapat menindaklanjuti pemenuhan kebutuhan tersebut, dengan demikian dapat diwujudkan peningkatan pelayanan masyarakat secara optimal.


(15)

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul disusun sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan

Memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, aspek strategis, tugas fungsi dan struktur organisasi, dan sistematika penulisan

BAB 2 : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Memuat tentang rencana strategis, rencana kinerja dan perjanjian kinerja

BAB 3 : Akuntabilitas Kinerja

Memuat tentang pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis kinerja, dan akuntabilitas keuangan.

BAB 4 : Penutup


(16)

BAB 2

Perencanaan dan

Perjanjian Kinerja

2.1

Rencana Strategis

Perencanaan Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2016-2021, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Perencanaan Strategis (RENSTRA) ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan operasional bagi Dinasdalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsi serta tujuan dan sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

a. Visi Organisasi

Visi merupakan pernyataan cita-cita atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur capaiannya melalui berbagai usaha pembangunan.Usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan, umumnya berorientasi untuk memperbaiki tingkat hidup (level of living) masyarakat. Sehingga perubahan paradigma pembangunan yang muncul adalah lebih banyak menaruh perhatian untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, rasa ketidakterlindungi, rasa terpinggirkan dan dipinggirkan, rasa terkucil dan dikucilkan, mengatasi ketidakadilan lingkungan, baik terhadap sumberdaya alam, tata ruang, maupun permukiman.

Pembangunan infrastrukur pekerjaan umum diselenggarakan dalam rangka mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul yang akan dicapai selama lima tahun mendatang yaitu:

“Bantul Projotamansari Sejahtera, Demokratis, dan Agamis”

Bab 2

Perencanaandan Perjanjian Kinerja Berisi :

1. Rencana Strategis 2. Strategi dan

Kebijakan 3. Program da

Kegiatan

4. Rencana Kinerja 5. Penetapan


(17)

Bertolak dari pemahaman di atas, serta dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan perkembangan lingkungan strategis, maka perlu diwujudkan suatu kondisi dinamis masyarakat yang maju namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang adiluhung, sehingga dirumuskan Visi Pembangunan Kabupaten Bantul yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2016-2021), Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Dinas PU, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat.

“Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Masyarakat Melalui Pelaksanaan Pembangunan Prasarana Bidang Jalan, Cipta Karya dan Penataan Ruang di Kabupaten Bantul”

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa dengan mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat Bantul, Dinas Pekerjaan Umum harus melaksanakan program pembangunan prasarana di bidang jalan dan cipta karya dan penataan ruang secara berkesinambungan sesuai dengan perencanaan strategis selama 5 tahun.

b. Misi Organisasi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Untuk mewujudkan Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tersebut, disusun Misi Organisasi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan di sektor transportasi, sub sektor Prasarana Jalan di Kabupaten Bantul

2. Meningkatkan pelayanan di sektor Perumahan dan Permukiman serta pengembangan wilayah secara terpadu di Kabupaten Bantul

3. Mendukung peningkatan pelayanan masyarakat pada sektor Kesehatan, Pendidikan, Perdagangan dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah di Kabupaten Bantul

4. Melaksanakan penyusunan pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan tata ruang dan bangunan

5. Memberikan pelayanan yang optimal dalam hal peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan sampah, tinja, taman dan permakaman

6. Menyiapkan data dan informasi dibidang jasa konstruksi;

7. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang jasa konstruksi;


(18)

c. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan tatanan kinerja SKPD selama lima tahun. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran akan memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani, serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.

Dengan mengacu Visi, Misi maka ditetapkan tujuan dan sasaran Organisasi.

Tujuan Organisasi

1. Meningkatkan kondisi prasarana jalan dan jembatan kabupaten; 2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman;

3. Meningkatkan penataan kawasan kota dan daerah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bantul;

4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja terampil di bidangjasa konstruksi di Kabupaten Bantul;

5. Meningkatkan kualitas penanganan persampahan di Kabupaten Bantul.

Sasaran Organisasi

Untuk dapat mencapai tujuan program tersebut diatas diperlukan penetapan Sasaran pembangunan yang terukur dan realistis. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan Sasaran Pembangunan antara lain adalah permasalahan mendesak yang harus segera diatasi, aspirasi yang berkembang di masyarakat melalui jaring aspirasi masyarakat, Musrenbang dikaitkan dengan potensi kemampuan Daerah dengan mempertimbangkan kemampuan pendanaan yang ada.

Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai adalah: 1. Meningkatnya sarana dan prasarana publik. 2. Menurunnya jumlah rumah tidak layak huni

3. Meningkatnya pelayanan pada sarana dan prasarana permukiman serta kesehatan lingkungan masyarakat.

4. Meningkatnya keteraturan tata ruang daerah

5. Meningkatnya kualitas dan kinerja jasa kosntruksi di Kabupaten Bantul

Apabila dilihat dari misi Kabupaten Bantul, maka misi ketiga dan keempat adalah misi yang harus diemban Dinas Pekerjaan Umum.Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(19)

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran untuk mendukung misi kabupaten Bantul

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Misi 3 : Meningkatkan

kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi,

Meningkatkan kondisi prasarana Jalan dan Jembatan Kabupaten

Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana publik

Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap

Persentase Gedung Pemerintah Kondisi Baik

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

permukiman

Meningkatnya pelayanan

dasar pada masyarakat Persentase Kawasan kumuh perkotaan yang tertangani

Misi 4 : Meningkatkan

kewaspadaan terhadap risiko bencana dengan memperhatikan penataan ruang dan pelestarian lingkungan

Meningkatkan penataan kawasan kota dan daerah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bantul

Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai aturan

Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan

Cakupan pengendalian tata ruang

2.2 Strategi dan Kebijakan

Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran instansi. Dengan kata lain, strategi merupakan suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan.

Kebijakan pada dasarnya adalah arah atau tindakan yang diambil dan ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi dan kebijakan sebagai suatu landasan tindak lanjut untuk merespon isu strategis serta prospek pembangunan tahun 2016-2021.

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan sesuai dengan table di bawah ini

Tabel 2.2 Strategi dan kebijakan dalam mencapai misi Dinas Pekerjaan Umum

Visi : “Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Masyarakat Melalui Pelaksanaan Pembangunan Prasarana Bidang Jalan, Cipta Karya dan Penataan Ruang di Kabupaten Bantul”

Misi 1 : Meningkatkan pelayanan disektor transportasi, sub sektor Prasarana Jalan di Kabupaten Bantul.

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kondisi prasarana Jalan dan Jembatan Kabupaten

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Publik

Penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi baik

Mempertahankan kinerja pelayanan prasarana jalan yang telah terbangun


(20)

terpadu di Kabupaten Bantul

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana permukiman

Menurunnya jumlah rumah tidak layak huni

Peningkatan kualitas perumahan dan

lingkungan permukiman

Meningkatkan sarana dan prasarana daerah untuk

meningkatkan pelayanan publik yang berkesinambungan Meningkatnya

pelayanan pada sarana dan prasarana permukiman serta kesehatan lingkungan masyarakat

Peningkatan ketersediaan

infrastruktur air limbah Meningkatkanmasyarakat dalam partisipasi pembangunan dan pengelolaan air limbah

Peningkatan ketersediaan infrastruktur air bersih

Meningkatkan peranserta seluruh pemangku

kepentingan dalam upaya mencapai sasaran

pembangunan air minum

Misi 3 : Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dan penyusunan rencana tata ruang kawasan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan penataan kawasan kota dan daerah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bantul

Berkembangnya kawasan strategis di Kabupaten Bantul

Penyusunan rencana tata ruang pada kawasan strategis kabupaten Mempercepat penyelesaian peraturan perundangundangan penataan ruang

Misi 4: Memberikan pelayanan yang optimal dalam hal peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan sampah, tinja, taman dan permakaman

Meningkatkan pelayana di bidang sanitasi demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat Peningkatan pelayanan sampat, tinja, dan permakaman

Menambah kapasitas pelayanan public dibidang pengangkutan sampah, pemyedotan tinja, dan penyediaan areal permakaman Misi 5: Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang jasa konstruksi; Meningkatnya kualitas

dan kinerjadi bidang jasa konstruksi

Iklim jasa konstruksi

yang sehat dan baik Pembinaan, pegawasan,dan pengendalian di bidang jasa konstruksi

Meningkatkan kapasitas pelaku jasa konstruksi melalui pelatihan dan pengawasan dalam kegiatan jasa konstruksi

2.3 Program dan Kegiatan

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditentukan maka Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul mengajukan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 sebagai berikut:


(21)

a. Pendapatan

Tabel 2.3 Rencana pendapatan Dinas Pekerjaan Umum

No Uraian Target Pendapatan

1.

2.

3. 4.

5.

Restribusi Jasa Umum

- Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

- Retribusi Penyedotan Kakus

- Retribusi Pengolahan Limbah Cair Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

- Rusunawa Tambak

- Sewa Motor Walls Retribusi Perijinan Tertentu

- Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan Lain-Lain Pendapatan AsliDaerah

- Fasilitas Sosial/Umum Sewa Hunian

Rekening Listrik Rekening Air

Hasil Pemanfaatan Kekayaan Daerah

- Pendapatan sewa tanah, bangunan, dan peralatan AMP

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 682.882.250,00 16.750.000,00 65.988.000,00 132.900.000,00 40.000.000,00 2.300.000.000,00 598.050.000,00 153.090.000,00 74.350.000,00 1.025.000.000,00

J u m l a h = Rp 5.089.010.250,00

b. Belanja

1. Program dan kegiatan bidang Aparatur Daerah

Program Kegiatan Bidang Aparatur Daerah diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan Fungsi Dinas, sehingga dapat mewujudkan pelayanan masyarakat yang handal.Adapun Kegiatan Bidang Aparatur Daerah tersebut meliputi:

Tabel 2.4 Program dan Kegiatan Tahun 2016

Program Kegiatan

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dan Telepon

3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kend. Dinas/Operasional

4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor.

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan. 11. Penyediaan Makanan dan Minuman


(22)

2. Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 3. Perencanaan

Pembangunan

1. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Peningkatan Peningkatan Kapasitas Dinas Pekerjaan Umum

Program Kegiatan

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pembangunan Gedung Kantor

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional. 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor 5. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

2. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

1. Pendidikan dan Pelatihan Formal

2. Program Kegiatan Bidang Jalan

Program Kegiatan

1. Pembangunan Jalan dan Jembatan

1. Pembangunan Jembatan 2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan

1. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 2. Rehabilitasi/Peningkatan Jalan 3. Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong-gorong

1. Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-gorong

3. Program Kegiatan Bidang Cipta Karya

Program Kegiatan

1. Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah

2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum

2. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

1. Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan. 2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Pasar Pedesaan

3. Pengembangan Perumahan 1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Susun Sehat Sederhana

4. Pengelolaan Areal Pemakaman 1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman 5. Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

1. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Saran Daerah

2. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan

3. Kerjasama Pengelolaan Sampah Antar Daerah 6. Pengelolaan Ruang Terbuka

Hijau

1. Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau


(23)

Program Kegiatan

1. Perencanaan Tata Ruang 1. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah 2. Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

1. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2.4 Rencana Kinerja Tahun 2016

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis tahun 2016-2021, disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana Kinerja ini merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan.


(24)

Tabel 2.5 Rencana kerja tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana publik

Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap

% 84,05

Persentase gedung pemerintah kondisi baik

% 80

2 Meningkatnya pelayanan dasar pada masyarakat

Persentase kawasam kumuh perkotaan yang tertangani

% 60

3 Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai aturan

Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan

% 72

Cakupan pengendalian tata ruang % 82

2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2016

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diubah dengan Permen PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 maka setiap SKPD wajib menyusun Perjanjian Kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.

Formulir Penetapan Kinerja SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016setelah anggaran perubahan dapat dilihat pada tabel berikut:


(25)

Tabel 2.6 Penetapan kinerja tahun 2016

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

N

O SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana publik

Persentase Jalan Kabupaten dalam

kondisi mantap 84,05%

Persentase Gedung Pemerintah Kondisi Baik

80% 2 Meningkatnya pelayanan

dasar pada masyarakat Persentase Kawasan kumuh perkotaan yang tertangani 60% 3 Meningkatnya

pemanfaatan ruang sesuai aturan

Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan

72% Cakupan pengendalian tata ruang 82%

No Program Anggaran Keterangan

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4.050.000.000 APBD

2) Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong gorong

800.000.000 APBD

3) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

dan Jembatan 67.902.482.000 APBD

4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

9.500.000.000 APBD

5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

9.317.748.456 APBD

6) Program Pembangunan Infrastruktur

Perdesaan 38.422.868.944 APBD

7) Program Pengembangan Perumahan 1.575.040.000 APBD

8) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

2.750.000.000 APBD

9) Program Perencanaan Tata Ruang 837.700.000 APBD

10) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 79.920.000 APBD

11) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 1.600.000.000 APBD


(26)

BAB 3

Akuntabilitas Kinerja

Manajemen pembangunan berbasis kinerja

mengandaikanbahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudahdirencanakan.Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governancedi mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akanmenunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telahmemenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.

Pijakan yang dipergunakandalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PK dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip esakip.bantulkab.go.id yang mengacu pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 yang juga dipakai dalam penyusunan LKj ini

Tabel 3.1Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai

Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Kode

1 90,1 lebih Sangat Tinggi

2 75,1 s/d 90 Tinggi

3 65,1 s/d 75 Sedang

4 50,1 s/d 65 Rendah

5 0 s/d 50 Sangat Rendah

3.1 Capaian Indikator Kinerja 2016

Bab 3 Akuntabilitas Kinerja Berisi :

1. Capaian Indikator Kinerja

2. Evaluasi dan Analisis Kinerja 3. Capaian Indikator

Kinerja Lainnya 4. Akuntabilitas


(27)

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukandengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaianyang diuraikan dalam tabel 3.2 selanjutnyaakan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tahun 2016. Pencapaian IKU Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tahun 2016 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Kinerja DPU Tahun 2016

No Indikator Capaian2015

2016 Target

Akhir RPJMD

(2015)

Capaian s/d 2015 Terhadap

2015 (%) Target Realisasi Realisasi%

1 Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap

86,62% 84,65% 82,79% 97,80% 85,98% 96,29% 2 Persentase Gedung

Pemerintah Kondisi Baik

- 80% 80% 100% 84% 95,24%

3 Persentase Kawasan kumuh perkotaan yang tertangani

14,66% 60% 50,13% 83,55% 100% 50,13%

4 Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan

- 72% 60% 83,33% 80% 75,00%

5 Cakupan

pengendalian tata ruang

- 82% 82% 100% 90% 91,11%

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 5indikator kinerja sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tahun 2016 menunjukkan bahwa semua indikator dikategorikan sangat tinggi dengan rata-rata tingkat capaian 92,94% (mengacu pada Permendagri no. 54/2010). Dan apabila capaian indikator kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul diinterpretasikan dengan skala ordinal (Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003) maka dikategorikan “sangat berhasil”.

3.2

Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis yang terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.

1. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Sarana dan Prasarana Publik Persentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi Mantap


(28)

Pada tahun 2016 jumlahjalan kabupaten dalam kondisi mantap adalah 477,400 km (78,558 %) dari 607,700 km sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kondisi Jalan Kabupaten Bantul per 31 Desember 2016

KONDISI JALAN KABUPATEN SESUAI PERBUP NOMOR 315 TAHUN 2015 EDISI : DESEMBER 2016

N O

JENIS PEMUKA

AN

PANJAN G (KM)

KONDISI MANTAP KONDISI TIDAK MANTAP BAIK % SEDANG % JUMLAH % RUSAK % K BRTRUSA % JUMLAH

(KM) (KM) (KM) (KM) (KM) (KM)

1 Aspal 572.880 327.540 57.1

74 146.740 25.614 474.280 82.789 86.980 15.183 11.620 2.028 98.600 17.211

2 Batu/Kerikil 19.800 - - 3.120 15.758 3.120 15.758 10.010 50.556 6.670 33.687 16.680 84.242

3 Tanah 15.020 - - - - - - 15.020 100.000 - - 15.020 100.000 JUMLAH 607.700 327.540 53.898 149.860 24.660 477.400 78.558 112.010 18.432 18.290 3.010 130.300 21.442

Capaian di atas merupakan kinerja dari program :

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan, dengan kegiatan : Pembanngunan Jembatan.

Kegiatan ini meliputi :

- Rehabilitasi Jembatan Giriloyo

- Rehabilitasi Jembatan Tamantirto

- Rehabilitasi Jembatan Ngablak

b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dengan kegiatan :

1. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan

Untuk menjaga kondisi jalan kabupaten agar tetap mantap dan baik maka pada tahun 2016 ini DPU malaksanakan pemeliharaan jalan sepanjang 125.39km yang terbagi menjadi 56 ruas jalan dan pemeliharaan tiga jembatan (Jembatan Kalibayem, Jembatan Kaliurang Sedayu, dan Jembatan Kedungjati) Perbaikan dilakukan baik terhadap kondisi permukaan jalan maupun badan jalan sesuai dengan skala prioritas dengan memperhatikan tingkat kerusakan.

2. Peningkatan/Pemeliharaan Jalan

Untuk meningkatkan kondisi jalan kabupaten yang telah rusak parah dan meningkatkan kondisi permukaan dari yang masih tanah/kerikil menjadi jalan beraspal maka DPU pada tahun 2016 ini telah meningkatkan jalan sepanjang 27,23 km atau 15 ruas. Sehingga dari kegiatan tersebut di atas menjadikan jalan Kabupaten beraspal kondisi mantap pada akhir Tahun 2016 sudah mencapai 474,280km atau sebesar 82,789.%.


(29)

Rehabilitasi/Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong-gorong

Kegiatan ini meliputi rehabilitasi/pemeliharaan jaringan drainase/gorong-gorong dan talud sungai/jalan agar saluran drainase/gorong-gorong serat talud yang melintasi jalan kabupaten Bantul dalam kondisi yang baik. Pada tahun 2016 ini DPU melaksanakan empat kegiatan, pembangunan talud Ngestiharjo Kasihan, talud Banguntapan, talud Imogiri, Talud Bambanglipuro, dan penggantian drainase jalan di Kecamatan Pleret.

Persentase Gedung Pemerintah dalam Kondisi Baik

Pada tahun 2016 persentase gedung pemerintah dalam kondisi baik adalah 80%. Capaian inisesuai dengan target yang telah dicanangkan di awal tahun. Kondisi ini tercapai berkat kinerja dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan Pembangunan Gedung Kantor. Kantor-kantor yang direnovasi adalah:

- Rehab Kantor BLK Transmigrasi

- Penataan Landscape Perkantoran Baru

- Rehab. Kecamatan Bantul

- Rehab. Kecamatan Sanden

- Rehab. Kecamatan Imogiri

- Rehab. Kecamatan Sewon

- Rehab. Gudang dan Arsip DPU Bantul

- Pemb./Rehab Ruang Pelayanan dan Pintu Masuk Kejaksaan Negeri Bantul

Dengan terpeliharanya gedung-gedung perkantoraan ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik.

2. Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan Dasar kepada Masyarakat Persentase Kawasan Kumuh Perkotaan yang Tertangani

Kebutuhan rumah yang terus meningkat tiap tahun khususnya di wilayah perkotaan yang jumlah penduduknya relatif banyak dan padat, sempitnya lahan dan dan mahalnya harga tanah di di wilayah perkotaan mendorong munculnya permukiman kumuh. Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh ditetapkan pada tahun 2014 dengan SK Bupati No. 364 Tahun 2014 tentang Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh di Kabupaten Bantul, sebanyak 19 lokasi dengan luas 27,29 Ha.Pada tahun 2016 luas kawasan kumuh yang tertangani adalah 13,68 Ha atau sebesar50,13%. Capaian ini terlaksana melalui program:


(30)

Tabel 3.3 awasan Permukiman Kumuh di Kabupaten Bantul

NO NAMA LOKASI LUAS (Ha)

LINGKUP ADMINISTRATIF

TINGKATAN KELURAHAN

/DESA KECAMATAN/DISTRIK LUAS (Ha)

1 Gandekan 0,20 Bantul Bantul 0,20 Sedang 2 Deresan 1,94 Ringinharjo Bantul 1,94 Sedang 3 Mandingan 0,57 Ringinharjo Bantul 0,57 Ringan 4 Soropaten 0,71 Ringinharjo Bantul 0,71 Sedang 5 Karangmojo 1,68 Trirenggo Bantul 1,68 Sedang 6 Kweden 0,93 Trirenggo Bantul 0,93 Sedang 7 Jaranan 0,34 Banguntapan Banguntapan 0,34 Sedang 8 Jomblang 3,60 Banguntapan Banguntapan 3,60 Sedang 9 Blado 3,18 Potorono Banguntapan 3,18 Sedang 10 Semoyan 0,94 Singosaren Banguntapan 0,94 Sedang 11 Dladan 0,55 Tamanan Banguntapan 0,55 Sedang 12 Ngewotan 0,77 Ngestiharjo Kasihan 0,77 Sedang 13 Gonjen 0,75 Tamantirto Kasihan 0,75 Ringan 14 Kalipakis 0,34 Tirtonirmolo Kasihan 0,34 Sedang 15 Salakan 2,43 Bangunharjo Sewon 2,43 Sedang 16 Glugo 2,83 Panggungharjo Sewon 2,83 Sedang 17 Cepit 2,04 Pendowoharjo Sewon 2,04 Sedang 18 Pacetan 2,08 Pendowoharjo Sewon 2,08 Sedang 19 Pendowo 1,41 Pendowoharjo Sewon 1,41 Sedang

Sumber: Bappeda, 2016

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah dengan kegiatan:

1. Penyediaan Prasarana dan Saran Air Limbah

Untuk menyediakan sarana dan prasarana pembuangan air limbah yang memadai sebagai salah satu kebutuhan masyarakat untuk mejaga kesehatan, DPU Bantul pada tahun 2016 telah melaksanakan pembangunan drainase sepanjang 1,08 km di kecamatan Bantul, Sewon, Sanden Kretek, dan Pandak. Disamping itu DPU jga membangun 450 sambungan rumah air limbah komunal di kecamatan Sewon Kasihan dan Banguntapan. Dua unit drainase saluran air hujan di kecamatan Kasihan dan Piyungan.Dan terakhir membangun 32 unit tangki septik individual di kecamatan Bantul.

2. Rehabilitasi/Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Air Minum

Pada tahun 2016 ini DPU Bantul telah melaksanakan kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum yang merupakan salah satu kebutuhan utama warga. Enam unit SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di kecamatan Piyungan limaunit dan satu unit di kecamatan Bantul.


(31)

1. Pembangunan Jalan dan Jembatan Pedesaan

Pada tahun 2016 dibangun sepanjang28,64 km pekerjaan jalan poros desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Bantul.Dengan terbangunnya jalan poros desa ini diharapkan transportasi pedesaan semakin lancar untuk mendistribusikan produk-produk unggulan di masing-masing desa.

2. Pembangunan Pasar Pedesaan

Pasar pedesaan merupakan pusat kegiatan ekonomi terdekat bagi masyarakat, karenanya ketersediaan pasar pedesaan merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan. Pada tahun 2016 telah dibangun/direhabilitasi yaitu:

a. Pembangunan Pasar Ngipik Tahap II b. Pembangunan Showroom Sedayu (OVOP) c. Rehabilitasi Pasar Angkruksari

d. Rehab. Pasar Pleret

e. Pembangunan Pasar Hewan Pandak c. Program Pengembangan Perumahan

 Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Susun Sehat Sederhana

Pada tahun 2016 kegiatan difokuskan pada pemeliharaan rusunawa yang telah dibangun dan penyusunan UKL Rumah Tidak Layak Huni sebanyak dua paket, serta penyusunan DED (Detailed Engineering Design) Kawasan Kumuh sebanyak dua paket.

Tabel 3.3 Tabel Data Rusunawa di Kabupaten Bantul

No Rusunawa Lokasi

Twin

Block Kapasitas

1 Projotamansari I

(2009) Panggungharjo, Sewon, Bantul 2 TB 196 2 Projotamansari II

(2010) Tambak, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul

1 TB 98

3 Projotamansari

III (2013) Banguntapan, Bantul 2 TB 196 4 Projotamansari

IV 2015

Tamanan

Banguntapan 2 Blok 170

d. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengamanatkan tentang hak dan kewajiban masyarakat serta wewenang pemerintah, pemerintah daerah untuk melaksanakan pelayanan publik dalam bidang pengelolaan sampah. Pengaturan hukum pengelolaan sampah didasarkan asaskeadilan,asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan


(32)

pada pendekatan 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) pada skala rumah tangga, selanjutnya pada skala kawasan dikembangkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).Pengelolaan sampah pada skala regional telah dilakukan dengan sistem sanitary landfill pada TPA Piyungan di Bantul.

Dari aspek lingkungan, yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah bau dan pencemaran air. Masalah bau sudah dapat diatasi dengan cara penimbunan dengan tanah secara teratur, sedangkan pencegahan pencemaran air telah dilakukan dengan pembangunan instalasi pengolahan lindi/lechate, sehingga aman untuk dapat dibuang/ diresapkan.Sejauh ini penanganan sampah di TPA Piyungan sudah cukup baik, meskipun tehnologi yang digunakan masih controlled landfill mengingat biaya dan keterbatasan areal TPA.

Capaian kinerja ini didukung dengan program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan:

1. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan

Kegiatan ini adalahoperasional penanganan sampah, meliputi honorarium PTT, pemeliharaan alat alat tak bermesin,dan penyediaan alat bantu kebersihan.

2. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan yang meliputi pengadaan kontainer, mesin potong rumput, pembangunan depo sampah dan perlatan pendukung operasional lainnya.

3. Kerjasama Pengelolaan Sampah Antar Daerah

Kegiatan Ini merupakan kerjasama antara tiga kabupaten/kota (kartamantul) dalam rangka penanganan sampah secara terpadu di wilayah yogyakarta dengan sisitem controll land fill (urug dengan tanah) yang berlokasi di Piyungan Bantul. Adapun dana operasional berasal dari sharing tiga kabupaten/kota

3. Sasaran 3 : Meningkatnya Pemanfaatan Ruang Sesuai Aturan Persentase Dokumen Tata Ruang yang Sudah Diperdakan

Dokumen tata ruang berupa RDTRK (Rencana Detail Tata Ruang Kawasan) dan Peraturan Zonasi di 17 kecamatan di Kabupaten Bantul adalah sebuah kebutuhan yang penting bagi keteraturan dan kesesuaian dalam pemanfaatan ruang di daerah. Adanya RDTRK dan Peraturan Zonasi akan membuat arah pengembangunan di Kabupaten Bantul menjadi terarah dan sinergis.RDTRK merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai penjabaran kegiatan kedalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan antar kegiatan dalam kawasan fungsional tersebut agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut. Sampai dengan tahun 2016 telah diraperdakan RDTRK sebanyak 9 kawasan dari 15 kawasan di Kabupaten Bantul atau sebanyak 60%. Capaian ini terlaksana melalui program: a. Program Perencanaan Tata Ruang

Berwujud kegiatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah yang pada tahun 2016 berupa penyusunan RDTRK dan Peraturan Zonasi Kecamatan Jetis dan Pundong, penyusunan KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) kecamatan Jetis dan Pundong,


(33)

Raperda tentang RDTRK dan Peraturan Zonasi kecamatan Sedayu, Pajangan, Imogiri, Pleret, dan Pandak.

Cakupan Pengendalian Tata Ruang

Pengendalian tata ruang merupakan fungsi penegakan aturan atas peraturan tata ruang yang sudah dituangkan dalam RDTR dan Peraturan Zonasi. Pengendalian tata ruang berfungsi sebagai alat pengendali pengembangan kota, menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang, menjamian agar pembangunan baru tidak mengganggu pemanfaatan ruang yang telah sesuai dengan rencana tata ruang, meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang,mencegah dampak pembangunan yang merugikan dan melindungi kepentingan umum.

Cakupan pengendalian tata ruang yang telah dicapai adalah 14 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul atau sebesar 82%


(34)

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul selama tahun anggaran 2016 memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Perubahannya (DPA/DPAP) tahun 2016 dengan rencana dan realisasi anggaran sebagai berikut :

1.

Pendapatan

Secara menyeluruh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul dapat memberikan kontribusi PAD Rp. 5.375.939.739,00 dari target Pendapatan Rp 5.089.010.250,00 (105,64% dari target yang dibebankan), terdiri dari :

a. Retribusi Daerah, meliputi : Retribusi Jasa Umum

Terdapattigajenispendapatan dari retribusi ini, yaitu retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, retribusi penyedotan kakus, dan retribusi pengolahan limbah cair.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi jasa umum dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.859.962.704,00 dari target pendapatan Rp.765.620.250,00 (112,32% dari target yang direncanakan).

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Yaitu retribusi dari jasa usaha pemakaian kekayaan daerah dalam hal ini adalah sewa Rusunawa Tambak dan sewa motor walls.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi inidapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.191.969.500,00 dari target pendapatan Rp.172.900.000,00 (111,03% dari target yang direncanakan).

Retribusi Perijinan Tertentu

Yaitu retribusi dari pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi jasa usaha dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.2.495.436.335,00 dari target pendapatan Rp.2.300.000.000,00(108,50% dari target yang direncanakan).

b. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, meliputi :

Hasil penjualan asset daerah yang tak terpisahkan yang terdiri dari, fasilitas sosial, fasilitas umum dan pendapatan dari sewa tanah, bangunan dan peralatan AMP.Pada Tahun Anggaran 2016 dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.1.828.571.200,00 dari target pendapatan Rp.1.850.490.000,00(98,82% dari target yang direncanakan). Selengkapnya dapat dilihat tabel di bawah ini:


(35)

Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016

No Uraian Target Realisasi Persentase

1.

2.

3. 4.

Restribusi Jasa Umum

- Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

- Retribusi Penyedotan Kakus

- Reribusi Pengolahan Limbah Cair Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

- Retribusi Rusunawa Tambak

- Sewa Motor Walls Retribusi Perijinan Tertentu

- Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

Lain-Lain Pendapatan Asli Yang Sah

- Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

- Sewa Hunian

- Rekening Listrik Rusunawa

- Rekening Air Rusunawa

- Pendapatan dari Sewa Tanah, Bangunan dan Peralatan AMP

682.882.250,00 16.750.000,00 65.988.000,00 132.900.000,00 40.000.000,00 2.300.000.000,00 598.050.000,00 153.090.000,00 74.350.000,00 1.025.000.000,00 758.223.204,00 18.257.500,00 83.482.000,00 139.129.500,00 52.840.000,00 2.495436.335,00 451.397.500,00 209.947.000,00 142.226.700,00 1.025.000.000,00 111,03% 109,00% 126,51% 104,69% 132,10% 108.50% 75,48% 137,14% 191,29% 100%

J u m l a h = 5.089.010.250,00 5.375.939.739,00 130,28%

2.

Anggaran dan Realisasi APBD

Kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD pada tahun anggaran 2016, realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp.150.415.799.599,-atau 92,07% dari jumlah anggaran sebesar Rp. 163.364.240.900,-baik belanja langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai

Realisasi anggaran Belanja Pegawai sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 9.298.461.275,-atau mencapai 96,78%dari anggaran Belanja Pegawai yang telah ditetapkan sebesar Rp.

9.607.675.500,-b. Belanja Barang dan Jasa

Anggaran Belanja Barang dan Jasa sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 terealisasi sebesar Rp.11.158.115.818,-atau mencapai 89,28 % dari anggaran Belanja Barang dan Jasa yang telah ditetapkan sebesar Rp.12.498.569.456,-Realisasi anggaran Belanja Barang dan Jasa tersebut merupakan bagian dari realisasi anggaran Belanja Langsung


(36)

Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.

Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015, anggaran Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul terealisasi sebesar Rp.128.258.947.971,-atau mencapai 91,92% dari anggaran Belanja Modal yang telah ditetapkan sebesar Rp. 139.528.470.944,-.

d. Surplus/(Defisit)

Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan, sedangkan defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Untuk Tahun Anggaran 2016 setelah anggaran perubahan, dari pos pendapatan terealisasi Rp. 5.375.939.739,- dan realisasi belanja Dinas pekerjaan Umum Kabupaten Bantul sebesar Rp.150.415.799.599,- sehingga defisit (Rp. 145.039.859.860,-).

Perincian realisasi penggunaan dana dapat dilihat pada lampiran ikhtisar kinerja keuangan 2016 dan Laporan Kemajuan Fisik dan Keuangan akhir Desember 2016.


(37)

BAB 4

Penutup

Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2016, disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak limaindikator sasaran Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap lima indikator kinerja sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tahun 2016 tersebut menunjukkan bahwa seluruhnya dikategorikan sangat tinggi dengan tingkat capaian lebih dari 90,1% (mengacu pada Permendagri no. 54/2010).

Hal ini dapat dilihat secara umum dari hasilpencapaian kinerja tersebut dengan menghasilkan adanya:

1. Peningkatan Kinerja Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul. 2. Peningkatan Jalan AspalKabupaten Kondisi Mantap pada akhir Desember 2016 3. Tersusunnya RDTR dengan zonasi kecamatansesuai dengan amanat undang undang. 4. Kesehatan lingkungan semakin baik dengan penanganan limbah komunal.

5. Meningkatnya pasokan air bersih di daerah-daerah rawan air bersih. 6. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar tradisional yang lebih baik. 7. Penanganan sampah lebih baik.

Dalam pencapaian kinerja tersebut terdapat hambatan dan masalah. Adapun hambatan dan masalah yang ada adalah:

1. Belum seluruhnya jalan dan jembatan kabupaten dalam kondisi mantap, sesuai dengan kapasitas jalan kabupaten.

Bab 4 Berisi :

Kesimpulan dari Hasil Penyusunan Laporan KinerjaInstansi Pemerintah

(LKj) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016


(38)

3. Belum optimalnya peran kabupaten/kota dalam menyadarkan masyarakat tentang pengelolaan air limbah yang benar

4. Belum optimalnya sarana dan prasarana dasar pendukung aksebilitas masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan, dikarenakan keterbatasan anggaran Daerah,

5. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul menjadi acuan dalam penyusunan program-program pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang

Harapan kami, semoga Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten BantulTahun Anggaran 2016ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka menyusun Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tahun Anggaran2016.

Bantul Kepala Dinas

Ir. HERU SUHADI, MT


(39)

(1)

3.3 Akuntabilitas Keuangan

Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul selama tahun anggaran 2016 memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Perubahannya (DPA/DPAP) tahun 2016 dengan rencana dan realisasi anggaran sebagai berikut :

1.

Pendapatan

Secara menyeluruh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul dapat memberikan kontribusi PAD Rp. 5.375.939.739,00 dari target Pendapatan Rp 5.089.010.250,00 (105,64% dari target yang dibebankan), terdiri dari :

a. Retribusi Daerah, meliputi :

Retribusi Jasa Umum

Terdapattigajenispendapatan dari retribusi ini, yaitu retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, retribusi penyedotan kakus, dan retribusi pengolahan limbah cair.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi jasa umum dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.859.962.704,00 dari target pendapatan Rp.765.620.250,00 (112,32% dari target yang direncanakan).

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Yaitu retribusi dari jasa usaha pemakaian kekayaan daerah dalam hal ini adalah sewa Rusunawa Tambak dan sewa motor walls.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi inidapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.191.969.500,00 dari target pendapatan Rp.172.900.000,00 (111,03% dari target yang direncanakan).

Retribusi Perijinan Tertentu

Yaitu retribusi dari pelayanan Ijin Mendirikan Bangunan.Pada Tahun Anggaran 2016retribusi jasa usaha dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.2.495.436.335,00 dari target pendapatan Rp.2.300.000.000,00(108,50% dari target yang direncanakan).

b. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, meliputi :

Hasil penjualan asset daerah yang tak terpisahkan yang terdiri dari, fasilitas sosial, fasilitas umum dan pendapatan dari sewa tanah, bangunan dan peralatan AMP.Pada Tahun Anggaran 2016 dapat memberikan kontribusi PAD sebesar Rp.1.828.571.200,00 dari target pendapatan Rp.1.850.490.000,00(98,82% dari target yang direncanakan). Selengkapnya dapat dilihat tabel di bawah ini:


(2)

Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016

No Uraian Target Realisasi Persentase

1.

2.

3. 4.

Restribusi Jasa Umum

- Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

- Retribusi Penyedotan Kakus

- Reribusi Pengolahan Limbah Cair Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

- Retribusi Rusunawa Tambak

- Sewa Motor Walls Retribusi Perijinan Tertentu

- Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan

Lain-Lain Pendapatan Asli Yang Sah

- Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum

- Sewa Hunian

- Rekening Listrik Rusunawa

- Rekening Air Rusunawa

- Pendapatan dari Sewa Tanah, Bangunan dan Peralatan AMP

682.882.250,00 16.750.000,00 65.988.000,00 132.900.000,00 40.000.000,00 2.300.000.000,00 598.050.000,00 153.090.000,00 74.350.000,00 1.025.000.000,00 758.223.204,00 18.257.500,00 83.482.000,00 139.129.500,00 52.840.000,00 2.495436.335,00 451.397.500,00 209.947.000,00 142.226.700,00 1.025.000.000,00 111,03% 109,00% 126,51% 104,69% 132,10% 108.50% 75,48% 137,14% 191,29% 100%

J u m l a h = 5.089.010.250,00 5.375.939.739,00 130,28%

2.

Anggaran dan Realisasi APBD

Kegiatan yang dilaksanakan dengan sumber dana APBD pada tahun anggaran 2016, realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp.150.415.799.599,-atau 92,07% dari jumlah anggaran sebesar Rp. 163.364.240.900,-baik belanja langsung maupun tidak langsung dengan rincian sebagai berikut:

a. Belanja Pegawai

Realisasi anggaran Belanja Pegawai sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2016 sebesar

Rp. 9.298.461.275,-atau mencapai 96,78%dari anggaran Belanja Pegawai yang telah ditetapkan sebesar Rp.

9.607.675.500,-b. Belanja Barang dan Jasa

Anggaran Belanja Barang dan Jasa sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 terealisasi sebesar Rp.11.158.115.818,-atau mencapai 89,28 % dari anggaran Belanja Barang dan Jasa yang telah ditetapkan sebesar Rp.12.498.569.456,-Realisasi anggaran Belanja Barang dan Jasa tersebut merupakan bagian dari realisasi anggaran Belanja Langsung

c. Belanja Modal


(3)

Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.

Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015, anggaran Belanja Modal pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul terealisasi sebesar Rp.128.258.947.971,-atau mencapai 91,92% dari anggaran Belanja Modal yang telah ditetapkan sebesar Rp. 139.528.470.944,-.

d. Surplus/(Defisit)

Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan, sedangkan defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit. Untuk Tahun Anggaran 2016 setelah anggaran perubahan, dari pos pendapatan terealisasi Rp. 5.375.939.739,- dan realisasi belanja Dinas pekerjaan Umum Kabupaten Bantul sebesar

Rp.150.415.799.599,- sehingga defisit (Rp. 145.039.859.860,-).

Perincian realisasi penggunaan dana dapat dilihat pada lampiran ikhtisar kinerja keuangan 2016 dan Laporan Kemajuan Fisik dan Keuangan akhir Desember 2016.


(4)

BAB 4

Penutup

Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2016, disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak limaindikator sasaran Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap lima indikator kinerja sasaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul tahun 2016 tersebut menunjukkan bahwa seluruhnya dikategorikan sangat tinggi dengan tingkat capaian lebih dari 90,1% (mengacu pada Permendagri no. 54/2010).

Hal ini dapat dilihat secara umum dari hasilpencapaian kinerja tersebut dengan menghasilkan adanya:

1. Peningkatan Kinerja Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul. 2. Peningkatan Jalan AspalKabupaten Kondisi Mantap pada akhir Desember 2016 3. Tersusunnya RDTR dengan zonasi kecamatansesuai dengan amanat undang undang. 4. Kesehatan lingkungan semakin baik dengan penanganan limbah komunal.

5. Meningkatnya pasokan air bersih di daerah-daerah rawan air bersih. 6. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar tradisional yang lebih baik. 7. Penanganan sampah lebih baik.

Dalam pencapaian kinerja tersebut terdapat hambatan dan masalah. Adapun hambatan dan masalah yang ada adalah:

1. Belum seluruhnya jalan dan jembatan kabupaten dalam kondisi mantap, sesuai dengan kapasitas jalan kabupaten.

2. Belum sepenuhnya masyarakat mendapatkan akses terhadap air minum yang layak

37

Bab 4 Berisi :

Kesimpulan dari Hasil Penyusunan Laporan KinerjaInstansi Pemerintah

(LKj) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Tahun 2016


(5)

3. Belum optimalnya peran kabupaten/kota dalam menyadarkan masyarakat tentang pengelolaan air limbah yang benar

4. Belum optimalnya sarana dan prasarana dasar pendukung aksebilitas masyarakat miskin di perkotaan dan perdesaan, dikarenakan keterbatasan anggaran Daerah,

5. Belum sepenuhnya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul menjadi acuan dalam penyusunan program-program pembangunan dan panduan bagi masyarakat untuk memanfaatkan ruang yang sesuai rencana tata ruang

Harapan kami, semoga Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten BantulTahun Anggaran 2016ini dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka menyusun Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Tahun Anggaran2016.

Bantul Kepala Dinas

Ir. HERU SUHADI, MT


(6)

LAMPIRAN