Pengujian Validitas Pengujian Instrumen Penelitian

56 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai sikap personal, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap intensi kewirausahaan dengan menyebarkan kuesioner sebagai instrument penelitian. Instrument diuji cobakan pada responden yang tidak termasuk pada sampel penelitian. Jumlah responden sebanyak 34 orang siswa SMK. Dimana jumlah 34 ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji coba instrument. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan, kesungguhan responden sangat penting untuk diperhatikan. Kesahihan suatu hasil penelitian social sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan, apabila alat ukur yang dipakai tidak valid atau tidak dapat dipercaya maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban No Jawaban Responden Skor Positif Negatif 1 Sangat tidak setuju 1 7 2 Tidak setuju 2 6 3 Agak tidak setuju 3 5 4 Netral 4 4 5 Agak setuju 5 3 6 Setuju 6 2 7 Sangat setuju 7 1 Ukuran memadai tidaknya instrument penelitian, diperlukan pengujian terhadap alat ukur. Pengujian yang dilakukan terhadap alat tes dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas serta untuk membantu peneliti dalam menguji validitas dan reliabilitas, software statistic yang digunakan yaitu SPSS versi 21.

3.6.1 Pengujian Validitas

57 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas menunjukkan kemampuan instrument penelitian mengukur dengan tepat atau benar apa yang hendak diukur. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan korelasi item-total dan korelasi item-total dikoreksi. 1. Korelasi item-total Korelasi item-total digunakan untuk menguji validitas internal setiap item pertanyaan kuesioner penelitian yang disusun dalam bentuk skala Kusnendi, 2008: 94. Validitas instrument dapat diketahui melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment terhadap nilai-nilai variabel X1, X2, X3 dan Y. �Σ − Σ Σ √[ �Σ − Σ ][ �Σ − Σ ] Keterangan: n = jumlah responden uji coba X = skor setiap item Y = skor total Item pertanyaan atau pernyataan diindikasi memiliki validitas apabila skor item tersebut berkorelasi secara positif dan signifikan nilai P- hitung ≤ 0,05 dengan skor totalnya. Jika koefisien korelasi antara skor item dengan skor total tidak signifikan nilai P-hitung 0,05 atau bernilai negative, hal tersebut menunjukkan item yang bersangkutan tidak valid. Apabila jumlah item yang valid, maka perlu dilakukan koreksi terhadap item pertanyaan dengan rumus korelasi item-total dikoreksi. Koefisien korelasi item-total dikoreksi digunakan jika jumlah item yang diuji relative kecil, yaitu kurang dari 30 dengan alasan jumlah item yang kurang dari 30 dan uji validitas yang digunakan koefisien korelasi item-total, maka hasilnya akan diperoleh besaran korelasi yang cenderung over-estimate. Hal tersebut dimungkinkan karena terjadi pengaruh spurious overlap yang menyebabkan pengaruh antar item menjadi tumpang tindih atau pengaruh kontribusi masing-masing skor item terhadap jumlah skor total Guilford, 1956; Saifuddin Azwar, 2003; Kusnendi, 2008. r i = 58 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Korelasi item-total dikoreksi Untuk menghilangkan efek spurious overlap maka koefisien korelasi item-total perlu dikoreksi dengan nilai simpangan baku standard deviation skor item dan skor total. Adapun rumusnya sebagai berikut: � � � � −� � √[ � � + � − � � � � � Di mana: r iX = koefisien korelasi item-total S i = simpangan baku skor setiap item pertanyaan S X = simpangan baku skor total Patokan besaran koefisien korelasi item-total dikoreksi sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai validitas minimal valid tidaknya sebuah item . Hal ini berarti, semua item pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item- total dikoreksi sama atau lebih besar dari 0,25 0,25 atau 0,30 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai, dan kurang dari 0,25 0,25 atau 0,30 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid Kusnendi, 2008: 96. Item yang dinyatakan tidak valid, akan dikeluarkan dari kuesioner penelitian dan tidak diikutsertakan dalam analisis data selanjutnya. Adapun hasil pengujian validitas instrument disajikan pada Tabel 3.6. Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa instrument setelah diuji cobakan pada 34 siswa SMK yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian, hasilnya instrument tersebut valid, artinya instrument yang digunakan penulis dapat mengukur dengan tepat atau benar variabel-variabel dalam penelitian ini.

3.6.2 Pengujian Reliabilitas