BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh sikap personal, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK di UPTD
Wilayah 1 Kabupaten Bandung. Adapun yang menjadi variable eksogen X2 adalah norma subyektif, sedangkan variabel endogen X1, X3, dan Y adalah sikap
personal, persepsi kontrol perilaku dan intensi kewirausahaan siswa SMK. Penelitian dilaksanakan pada SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung
dengan unit analisis siswa kelas XII.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Explanatory Survey Method.
Explanatory Survey Method
adalah metode yang dilakukan dengan penggunaan angket sebagai alat pengambilan data di lapangan dengan tujuan
memperoleh gambaran atau deskripsi tentang sikap personal, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap intensi kewirausahaan dan untuk mengetahui
hubungan antar variable melalui suatu pengujian hipotesis. Kerlinger 1990: 660 menyatakan bahwa:
“ Penelitian survey adalah penelitian yang mengkaji populasi atau
universe
yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan insidensi, distribusi, dan interelasi
relative dari hubungan variabel- variabel sosiologis maupun psikologis”.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan tipe penelitian yang digunakan adalah verifikatif.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Pengertian populasi menurut Cooper dan Emory 1997: 214 dalam Lili Adi W 2011: 82
yaitu, “seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Elemen adalah subjek dimana pengukuran tersebut
44
45
Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP
INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dilakukan. Itu adalah unit penelitian”. Kemudian, Sugiyono 2013:8
mengungkapkan bahwa populasi terdiri dari obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Lili Adi W. 2011:214 menyatakan bahwa populasi tidak hanya berkenaan dengan “SIAPA”, tetapi juga berkenaan dengan
“APA”. Kata “SIAPA berkenaan dengan unit di mana pengukuran dan inferensi
akan dilakukan individu, kelompok, atau organisasi, sedangkan penggunaan kata “APA” berkenaan dengan data apa yang akan diteliti serta cakupan
scope
dan waktu.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi homogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Sedangkan populasi heterogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam
penelitian ini, populasi yang digunakan yaitu homogen karna data yang diambil dari siswa XII yang sudah mempelajari kewirausahaan pada kelas X dan XII sehingga
dianggap memiliki pengetahuan yang memadai mengenai kewirausahaan dan sudah tumbuh keinginan berkarir di bidang yang mereka minati. Adapun populasi siswa
kelas XII SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung disajikan pada Tabel 3.1.
3.3.2 Sampel