Kandungan Timah Hitam (Pb) pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea)

KANDUNGAN TIMAH ]HITAM (Pb)
PADA SPiYURAN BMAM (Amaranthus tricolor), KANGKUNG AIR

(Ipomoea aqmica Forsk) DAN SAW HUAU (Brarsicajuncea)

Oleh:

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKLnTAS PERTTANIAN
INSTlTUT PEJ3TANIAN BOGOR
1994

RINGKASAN
SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)
Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air
(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea) .
(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan Asep Rustiawan).
Pengembangan industri, disamping membawa dampak
positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa
dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering
menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur,

banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke perairan (sungai). Bersamaan dengan peningkatan industri
tersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sayuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami
sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam
berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan peningkatan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran
yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang
terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini
akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas
yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan
timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari
sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang
ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan
studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air
dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di
Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo
Gadung .
Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan industri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cianjur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan
Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo
Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah
Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping

mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan
sayurannya.
Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih
secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kirakira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.
Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga
kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada
bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanamannya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan
diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah
diukur juga pH-nya.
Data hasil penelitian yang berupa kadar timah hitam
pada sayuran, tanah, air serta pH tanah diolah dengan uji
t untuk uji beda dan uji regresi untuk untuk uji hubungan.

'

Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di
daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,
kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan
sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam
sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau

sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbedaan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kandungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah
bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan
kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb
pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan
industri tidak berbeda nyata.
Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah
industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri sebesar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri sebesar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn
dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm.
Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps
0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi daerah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan
hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb
tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini
menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb
tanah terhadap Pb tanaman.
Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air
kangkung di daerah industri sebesar O,11 pprn dan pada sawi
dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan
timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terdeteksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah
AAS sebesar 0,0001.
Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanaman sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah

industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;
5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah
kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di
daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan
industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai
Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik
antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran
sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga
bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata
pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kangkung di daerah industri, kangkung di daerah bukan industri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04)
pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak
nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan industri.
Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)
untuk Pb sebesar 430 pg, maka jumlah maksimal sayuran yang
aman dimakan dengan jumlah Pb maksimal 430 pg perorang
perhari untuk bayam daerah industri sebesar 95 gram, untuk

bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kangkung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung
daerah bukan industri sebesar 171 gram, untuk sawi daerah
industri sebesar 124 gram dan untuk sawi daerah bukan

industri sebesar 120 gram.

KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM
(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)
DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar
Sariana
Pertanian Dada Fakultas Pertanian
Institut ~ertanianBogor

Oleh
SRI JUWITA
A.

2 6 1349

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN UOGOR
1994

Judul

:

KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN
BAYAM (Amaranthus tricolor) , KANGKUNG
AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1
HIJAU (Brassica juncea)

Nama Mahasiswa

:

SRI JUWITA

Nomor Pokok


:

A 26.1349

Menyetujui

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S.
NIP. 131404218

Tanggal Lulus

:

5 September 1994

:

Dosen Pembimbing I1


M .S .
e iawan,
~
drh . ~ s Rust
NIP. 131803650

RIWAYAT HIDW
Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21
Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.
Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977
hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun
1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Tangerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis
kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang
dan lulus pada tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun
1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun
1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.

Penulis pernah


menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Pengolahan Pangan pada tahun 1994.

UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini .
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep
Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi
pengarahan.selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.
Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam
seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.
Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para
petani di lokasi penelitian, para staf laboran di laboratorium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia
Analitik IPB atas bantuannya.
Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat
penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih

payah dan doa untuk keberhasilan penulis.

Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari
tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis.

Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra

serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah
SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan
menjadi kenangan yang tak terlupakan.

DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


1

Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Kegunaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

Pencemaran Air Sungai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Industri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9

penyerapan'Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman. . . . . .

10

Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan
Tanaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara . . . . . . . .

16

Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb). . . . . . .

18

Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan
manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

19

Botani
Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi
..
Hljau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

BAKAN DAN METODE . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Tempat dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Bahan dan Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Metode Penentuan Contoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

27

Jenis dan Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . .

28

Analisis Laboratorium . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

29

Pengolahan dan Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . .

32

HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

33

Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

33

Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

50

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

52

KANDUNGAN TIMAH ]HITAM (Pb)
PADA SPiYURAN BMAM (Amaranthus tricolor), KANGKUNG AIR

(Ipomoea aqmica Forsk) DAN SAW HUAU (Brarsicajuncea)

Oleh:

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKLnTAS PERTTANIAN
INSTlTUT PEJ3TANIAN BOGOR
1994

RINGKASAN
SRI JUWITA (A 26.1349). Kandungan Timah Hitam (Pb)
Pada Sayuran Bayam (Amaranthus tricolor), Kangkung Air
(Ipomoea aquatica Forsk) dan Sawi Hijau (Brassica juncea) .
(Di bawah bimbingan Ali Khomsan dan Asep Rustiawan).
Pengembangan industri, disamping membawa dampak
positif dengan akselerasi ekonominya juga dapat membawa
dampak negatif karena pencemaran limbahnya yang sering
menimbulkan banyak permasalahan. Di daerah Jakarta Timur,
banyak terdapat industri yang membuang limbahnya ke perairan (sungai). Bersamaan dengan peningkatan industri
tersebut, di daerah ini juga banyak dijumpai petani sayuran yang menggunakan air sungai tercemar untuk menyirami
sayuran. Penggunaan air sungai yang tercemar oleh logam
berat terutama timah hitam (Pb) akan menyebabkan peningkatan timah hitam dalam jaringan tanaman sayuran. Sayuran
yang tercemar apabila dikonsumsi maka timah hitam yang
terdapat di dalamnya akan ikut terkonsumsi pula dan ini
akan membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas
yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan
timah hitam (Pb) pada bagian yang dapat dimakan dari
sayuran daun (bayam, kangkung air dan sawi hijau) yang
ditanam di daerah industri. Penelitian ini merupakan
studi kasus terhadap tanaman sayuran bayam, kangkung air
dan sawi hijau yang diambil dari lokasi penanaman di
Jakarta Timur yang meliputi daerah Pulo Mas dan Pulo
Gadung .
Lokasi pembanding yaitu lokasi di daerah bukan industri yang meliputi daerah Semplak Bogor dan Cipanas Cianjur. Sayuran bayam diambil dari daerah Pulo Mas dan
Semplak, sayuran kangkung air diambil dari daerah Pulo
Gadung dan Semplak, sayuran sawi hijau diambil dari daerah
Pulo Mas dan Cipanas. Penentuan lokasi ini di samping
mempertimbangkan aspek pencemaran juga aspek ketersediaan
sayurannya.
Dari lokasi yang ditentukan secara purposif dipilih
secara acak satu petak kebun, lalu diambil 10 sampel kirakira sebanyak 2 Kg dan tanahnya kira-kira sebanyak 2 Kg.
Pengambilan tanah dilakukan dari tanah permukaan hingga
kedalaman t10 cm. Pengambilan air dari sumber air pada
bagian saluran yang dibuat petani untuk mengairi tanamannya. Keseluruhan bahan-bahan tersebut diekstraksi dan
diukur kandungan timah hitamnya. Khusus untuk tanah
diukur juga pH-nya.
Data hasil penelitian yang berupa kadar timah hitam
pada sayuran, tanah, air serta pH tanah diolah dengan uji
t untuk uji beda dan uji regresi untuk untuk uji hubungan.

'

Hasil analisis kandungan timah hitam (Pb) sayuran di
daerah industri yang meliputi bayam sebesar 4,54 ppm,
kangkung sebesar 7,32 ppm, sawi hijau sebesar 3,48 pprn dan
sayuran di daerah bukan industri yang meliputi bayam
sebesar 2,22 ppm, kangkung sebesar 2,52 ppm, sawi hijau
sebesar 3,58 ppm. Melalui uji t diketahui adanya perbedaan yang sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata kandungan Pb bayam di daerah industri dengan bayam di daerah
bukan industri, Pb kangkung di daerah industri dengan
kangkung di daerah bukan industri, sedangkan kandungan Pb
pada sawi di daerah industri dengan sawi di daerah bukan
industri tidak berbeda nyata.
Rata-rata kandungan timah hitam tanah bayam di daerah
industri sebesar 60 ppm, tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 27 ppm, tanah kangkung di daerah industri sebesar 43 ppm, tanah kangkung di daerah bukan industri sebesar 25 ppm, tanah sawi di daerah industri sebesar 59 pprn
dan tanah sawi di daerah bukan industri sebesar 39 ppm.
Dari hasil uji t terlihat perbedaan yang sangat nyata (ps
0,Ol) pada rata-rata kandungan Pb tanah antara lokasi daerah industri dengan daerah bukan industri. Berdasarkan
hasil uji regresi antara kandungan Pb tanah dengan Pb
tanaman diperoleh nilai r= 0,25 dan p= 0,05. Hal ini
menunjukkan ada hubungan atau pengaruh nyata kandungan Pb
tanah terhadap Pb tanaman.
Hasil pengukuran kandungan timah hitam (Pb) pada air
kangkung di daerah industri sebesar O,11 pprn dan pada sawi
dan bayam di daerah industri sebesar 0,26 ppm. Kandungan
timah hitam pada air di daerah bukan industri tidak terdeteksi berdasarkan pembacaan dari signal absorbans terendah
AAS sebesar 0,0001.
Hasil pengukuran pH tanah berdasarkan lokasi penanaman sayuran didapatkan nilai 5,5 pada tanah bayam di daerah
industri; 5,4 pada tanah bayam di daerah bukan industri;
5,O pada tanah kangkung di daerah industri; 5,4 pada tanah
kangkung di daerah bukan industri; 6,l pada tanah sawi di
daerah industri dan 3,9 pada tanah sawi di daerah bukan
industri. Berdasarkan uji regresi nilai pH terhadap nilai
Pb sayuran didapatkan adanya hubungan berbanding terbalik
antara pH tanah dengan Pb sayuran, kecuali pada sayuran
sawi di daerah bukan industri. Hasil uji menunjukkan juga
bahwa ada pengaruh sangat nyata (ps 0,Ol) antara rata-rata
pH tanah dengan Pb sayuran bayam di daerah industri, kangkung di daerah industri, kangkung di daerah bukan industri, sawi di daerah industri; pengaruh nyata (p= 0,04)
pada sayuran bayam di daerah industri; pengaruh tidak
nyata (p= 0,36) pada sayuran sawi di daerah bukan industri.
Jika mengacu nilai AD1 (Acceptable Daily Intake)
untuk Pb sebesar 430 pg, maka jumlah maksimal sayuran yang
aman dimakan dengan jumlah Pb maksimal 430 pg perorang
perhari untuk bayam daerah industri sebesar 95 gram, untuk

bayam daerah bukan industri sebesar 194 gram, untuk kangkung daerah industri sebesar 59 gram, untuk kangkung
daerah bukan industri sebesar 171 gram, untuk sawi daerah
industri sebesar 124 gram dan untuk sawi daerah bukan
industri sebesar 120 gram.

KANDUNGAN TIMAH HITAM PADA SAYURAN BAYAM
(Amaranthns tricolor.), KANGKUNG AIR (Ipomoea aquaticn Forsk)
DAN SAW1 HIJAU (Brassica juncea)

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mernperoleh Gelar
Sariana
Pertanian Dada Fakultas Pertanian
Institut ~ertanianBogor

Oleh
SRI JUWITA
A.

2 6 1349

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN UOGOR
1994

Judul

:

KANDUNGAN TIMAH HITAM (Pb) PADA SAYURAN
BAYAM (Amaranthus tricolor) , KANGKUNG
AIR (Ipomoea aquatica Porsk) DAN SAW1
HIJAU (Brassica juncea)

Nama Mahasiswa

:

SRI JUWITA

Nomor Pokok

:

A 26.1349

Menyetujui

Dosen Pembimbing I

Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S.
NIP. 131404218

Tanggal Lulus

:

5 September 1994

:

Dosen Pembimbing I1

M .S .
e iawan,
~
drh . ~ s Rust
NIP. 131803650

RIWAYAT HIDW
Penulis dilahirkan di Dumai, Riau, pada tanggal 21
Mei 1970. Penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak H. Baidhowi dan Ibu H. Murni.
Pendidikan SD ditempuh oleh penulis dari tahun 1977
hingga tahun 1983 di SDN I Cikupa, Tangerang. Pada tahun
1983, penulis melanjutkan sekolah di SMPN I Cikupa, Tangerang hingga tahun 1986. Pada tahun yang sama, penulis
kemudian melanjutkan sekolah di SMAN I Balaraja, Tangerang
dan lulus pada tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa IPB pada tahun
1989 melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).. Tahun
1990, penulis masuk di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.

Penulis pernah

menjadi asisten muda tidak tetap untuk mata ajaran Pengolahan Pangan pada tahun 1994.

UCAPAN TERIMA KASIH
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini .
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Dr. Ir. Ali Khomsan, M.S. dan drh. Asep
Rustiawan, M.S. yang'telah banyak membimbing dan memberi
pengarahan.selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada Dr. Ir.
Sudjana Sibarani, M.Sc. sebagai dosen pembahas dalam
seminar dan dosen penguji dalam ujian skripsi.
Selanjutnya juga diucapkan terima kasih kepada para
petani di lokasi penelitian, para staf laboran di laboratorium Kimia Gizi, AP4 dan Laboratorium Terpadu Kimia
Analitik IPB atas bantuannya.
Kepada Mama dan Papa tercinta dengan rasa hormat
penulis ucapkan terima kasih atas kasih sayang, jerih
payah dan doa untuk keberhasilan penulis.

Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Dik Eti, Lina dan Ari
tersayang yang telah memberikan doa dan semangat kepada
penulis.

Kepada Ukhti Winda, Akhwati di Al-Izzah dan Afra

serta pihak-pihak yang telah banyak membantu, semoga Allah
SWT memberikan balasan yang lebih baik dan selalu akan
menjadi kenangan yang tak terlupakan.

DAFTAR IS1
Halaman
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

5

Kegunaan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

6

TINJAUAN PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

Pencemaran Air Sungai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

Pencemaran Timah Hitam (Pb) pada Limbah Industri . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9

penyerapan'Unsur-unsur Hara Oleh Tanaman. . . . . .

10

Penyerapan Timah Hitam (Pb) pada Tanah dan
Tanaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

13

Pencemaran Timah Hitam (Pb) dari Udara . . . . . . . .

16

Sifat Fisika dan Kimia Timah Hitam (Pb). . . . . . .

18

Konsumsi dan Dampak Timah Hitam Bagi Kesehatan
manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

19

Botani
Sayuran Bayam. Kangkung Air dan Sawi
..
Hljau . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

BAKAN DAN METODE . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Tempat dan Waktu Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Bahan dan Alat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

26

Metode Penentuan Contoh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

27

Jenis dan Cara Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . .

28

Analisis Laboratorium . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

29

Pengolahan dan Analisis Data . . . . . . . . . . . . . . . . . .

32

HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

33

Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

33

Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

41

KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

49

Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

50

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

52