Lengkung Gigi Bonwill Lengkung Gigi Hawley Lengkung Gigi Catenary Lengkung Gigi Brader

2.4.1 Lengkung Gigi Bonwill

Pada tahun 1885, Bonwill menjadi perintis dalam mengemukakan suatu postulat untuk memprediksi bentuk lengkung gigi individual. Beliau mengatakan bahwa bentuk tripod dari mandibula merupakan suatu segitiga yang sama sisi dengan jarak antar kondilus sebagai dasar segitiga dan titik kontak insisif sentral sebagai puncaknya. Panjang rata-rata tiap sisinya adalah 4 inci dengan variasi tidak lebih dari ΒΌ inci cit, Arthadini 2008. 12 Bentuk lengkung gigi Bonwill dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Bentuk lengkung gigi Bonwill. 13

2.4.2 Lengkung Gigi Hawley

Tahun 1994, Hawley memodifikasi postulat Bonwill yang dikenal sebagai Bonwill-Hawley Chart. Chart ini menggunakan jumlah lebar enam gigi anterior sebagai radius lingkaran, lalu gigi disusun pada lingkaran tersebut. Dari lingkaran ini dibuat segitiga yang seimbang dengan lebar interkondil sebagai dasar. Konstruksi ini dapat membantu untuk memprediksi bentuk lengkung gigi normal. 13,17 Bentuk lengkung gigi Hawley dapat dilihat pada gambar 10. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 10. Bentuk Lengkung Gigi Bonwill-Hawley. 16

2.4.3 Lengkung Gigi Catenary

Tahun 1949, MacConail dan Scher memperkenalkan disain Catenary. Kurva ini ditentukan berdasarkan lebar intermolar yang diukur dari sentral fossa molar pertama kanan dan kiri. Kurva Catenary adalah kurva yang terbentuk dari lengkung kawat halus yang ditekan pada kedua ujungnya. Graber menambahkan bahwa bentuk kurva hanya tepat pada sekitar 27 dari total subyek penelitiannya cit, Arthadini 2008. 13,14 Bentuk lengkung gigi Catenary dapat dilihat pada gambar 11. Gambar 11. Kurva Catenary Graber. 13 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.4.4 Lengkung Gigi Brader

Tahun 1972 dipopulerkan suatu disain lengkung gigi Brader yang dikenal dengan tripocal ellipses. Bentuk lengkung gigi ditentukan berdasarkan jarak antar molar kedua terhadap permukaan bidang fasial dan gingival. Kekurangan dari disain elips ini adalah kurang memperhatikan region kaninus yang seringkali menjadi sangat lebar cit, Arthadini 2008. 13,14 Bentuk lengkung gigi Brader dapat dilihat pada gambar 12. Gambar 12. Lengkung gigi Brader. 13

2.4.5 Lengkung Gigi Raberin