Perdagingan dan Distribusi Daging Kerbau Rawa dan Sapi Peranakan Ongole yang Digemukkan Menggunakan Ransum dengan Suplementasi Campuran Garam Karboksilat Kering

RINGKASAN
PUTRI OKTAVIANA. 2012. Perdagingan dan Distribusi Daging Kerbau Rawa
dan Sapi Peranakan Ongole yang Digemukkan Menggunakan Ransum dengan
Suplementasi Campuran Garam Karboksilat Kering. Skripsi. Program Studi
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut
Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Rudy Priyanto
Pembimbing Anggota : Bramada Winiar Putra, S.Pt.
Kerbau merupakan ternak pedaging yang turut berkontribusi dalam upaya
pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia, namun pemanfaatan kerbau sebagai
ternak pedaging belum dilakukan dengan maksimal di Indonesia. Kerbau mempunyai
kemiripan anatomi dengan sapi, yaitu pada rumen dan kerangka tubuhnya. Berbeda
dengan sistem penggemukan sapi secara intensif yang telah berkembang dengan
baik, penggemukan kerbau secara intensif dengan pakan konsentrat belum banyak
dilakukan di Indonesia.
Upaya peningkatan kualitas karkas kerbau dengan pemberian pakan yang
mengandung asam lemak tak jenuh yang bersumber dari minyak ikan Lemuru juga
belum umum dilakukan. Minyak ikan Lemuru merupakan limbah industri
pengalengan ikan yang mengandung asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh
dalam minyak ikan Lemuru dapat diproteksi ke dalam bentuk CGKK (Campuran
Garam Karboksilat Kering). Pemberian suplemen minyak ikan Lemuru yang

terproteksi ke dalam bentuk CGKK ini diharapkan akan meningkatkan kualitas
karkas dan daging yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jenis ternak dan penambahan minyak ikan Lemuru yang telah terproteksi
ke dalam bentuk CGKK serta interaksi keduanya terhadap perdagingan dan distribusi
daging kedua ternak tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bulan Juni sampai September 2011 di
Laboratorium Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor;
Teknopark SEAFAST, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor;
Laboratorium Lapang Blok A, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor; dan
Rumah Potong Hewan Elders. Ternak yang digunakan adalah enam ekor kerbau
Rawa jantan dan delapan ekor sapi PO jantan. Sistem pemeliharaan dilakukan secara
feedlot. Ransum yang diberikan terdiri dari rumput lapang dan rumput gajah,
konsentrat komersil yang dicampur dengan kulit ari kedelai, dan suplemen minyak
ikan lemuru yang terproteksi ke dalam bentuk CGKK.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial
2x2. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Anova dan Ancova. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa CGKK tidak memberikan pengaruh nyata pada
karakteristik karkas dan potongan komersial yang diamati, jenis ternak memberikan
perbedaan nyata (P