Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

KUESIONER PENELITIAN
PEGARUH PENYULUHAN BAHAYA LINGKUNGAN KERJA PANAS
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGGORENG
KERUPUK INDUSTRI KECIL DI WILAYAH KECAMATAN MEDAN
SELAYANG TAHUN 2015
I. Identitas Responden
1. Nomor
2. Nama
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Pendidikan

:
:
:
:
:

II. Pengetahuan Responden
Berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang anda anggap benar
No

1
2
3
4
5
6
7

8
9

Pertanyaan
Bahaya pekerjaan pada penggorengan kerupuk,
adalah bahaya lingkungan kerja panas.
Lingkungan kerja panas disebabkan oleh suhu
udara pada ruangan kerja.
Panas yang ada di tempat kerja bersumber dari
api pengorengan.
Akibat bahaya panas dapat mengeluarkan
keringat yang berlebih.

Bahaya panas dapat menyebabkan kekurangan
cairan.
Bahaya panas dapat menyebabkan jarang buang
air kecil.
Bahaya panas di penggorengan kerupuk dapat
dicegah dengan pemberian pembatas pada
tungku peggorengan.
Bahaya panas dapat dicegah dengan minum
sebanyak satu gelas setiap 15-20 menit.
Bahaya panas di penggorengan kerupuk dapat
dicegah dengan pakaian berbahan katun dan
menyerap keringat, longgar agar aliran udara
dapat masuk.

Ya

Tidak

10


11

12

13
14

15

Bahaya panas di penggorengan kerupuk dapat
dicegah dengan membuat ventilasi di dapur
penggorengan.
Bahaya panas dapat dicegah dengan cara berdiri
searah dengan angin untuk menghindari asap
yang berasal dari api penggorengan.
Penggunaan atap seng di dapur penggorengan
merupakan
sumber
panas
tambahan

dilingkungan kerja.
Panas pada lingkungan kerja dapat dikurangi
dengan istirahat yang cukup.
Pekerja yang selalu terpapar pada suhu
lingkungan kerja tinggi tanpa ada pengendalian
dari bahaya panas bisa mengalami sakit.
Pengaturan lama bekerja merupakan bentuk
pengendalian terhadap bahaya lingkungan kerja
panas.

III. Sikap Responden
Berilah tanda contreng (√) pada jawaban yang anda anggap benar
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No

1

2

3

4

Pertanyaan
Sebagai pekerja penggoreng kerupuk,
setujukah anda bila diadakan penyuluhan
kesehatan tentang bahaya lingkungan kerja
panas.
Anda merasa efek panas dapat berpengaruh
terhadap kesehatan pekerja penggoreng
kerupuk.

Panas
yang
dirasakan

di
dapur
penggorengan berasal dari panci dan wajan
penggorengan
Panas yang dirasakan di lingkungan kerja
penggoreng kerupuk juga dapat bersumber
dari tungku pembakaran kayu.

SS

S

TS

STS

5

6
7

8
9

10

11

12

13
14

15

Efek panas yang dirasakan berasal dari
proses kerja pengukusan dan penggorengan
kerupuk.
Suhu lingkungan yang panas dapat
menyebabkan cepat lelah.
Pada saat bekerja, pekerja sering merasakan

lelah yang berlebihan.
Pekerja dapat meminum air putih yang
banyak untuk mengurangi bahaya panas.
Pada tungku peggorengan sebaikya dibuat
pembatas untuk dapat membatasi rasa
panas.
Efek panas agar tidak terlalu dirasakan oleh
pekerja, maka perlu dibuat pengaturan tata
letak tungku.
Pada saat menggoreng sebaiknya pekerja
berdiri sesuai arah angin agar panas dari
tungku tidak langsung tekena kepada
pekerja.
Berada pada tungku penggorengan yang
sangat panas akan membuat pekerja sering
merasa haus.
Pekerja mengeluarkan keringat yang
banyak saat menggoreng kerupuk.
Pada saat bekerja, pekerja memiliki
kebiasaan sedikit (tidak ada - 1 kali) buang

air kecil.
Pada saat penggorengan kerupuk sebaiknya
pekerja menggunakan pakaian berbahan
katun dan menyerap keringat, baju longgar
agar aliran udara dapat masuk.

Lampiran 2. Master Data
No
Res
p
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Jlk
1
1
1
2
2
2

1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2

Um
r
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
2

Pdd
k
1
1
2
3
1
3
1
1
1
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
1
1

P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1

P
2
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1

P
3
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1

P
4
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1

P
5
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1

P
6
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1

P
7
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1

P
8
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1

P
9
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1

P1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1

P1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1

P1
2
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1

P1
3
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1

P1
4
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1

P1
5
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1

P1to
t
13
12
7
10
13
7
11
8
13
7
10
7
8
10
7
13
15
12
7
10
7
15

KatP
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0

23
24
25
26
27
28
29
30

2
1
1
1
1
1
2
1

2
1
2
2
2
1
1
1

2
1
2
2
2
1
2
2

1
1
1
1
1
0
0
1

1
0
0
0
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
0
1
0
0
1
0

1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
0
1
1
1
0
0

1
1
0
1
1
0
0
0

1
0
1
1
0
0
1
0

1
1
0
1
1
1
0
1

0
1
1
1
0
1
1
0

1
1
0
1
1
0
1
1

1
1
1
1
1
1
0
0

1
1
0
0
1
1
0
1

1
1
1
1
0
1
1
0

1
1
0
1
1
1
1
1

14
13
7
13
12
10
7
7

0
1
1
0
0
0
1
1

No
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Jlk
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2

Um
r
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2

pd
d
1
1
2
3
1
3
1
1
1
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
1
1
2

S1
4
3
4
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
4
3
2
3
4

S
2
4
1
2
4
4
4
1
3
3
2
3
1
3
2
4
4
4
1
2
4
4
3
2

S
3
3
2
3
3
2
4
2
3
3
4
3
2
3
2
4
4
3
2
3
3
2
3
4

S
4
4
2
1
2
1
4
2
3
3
4
3
2
3
1
4
3
4
2
1
2
1
3
4

S
5
4
2
4
4
1
4
2
3
3
4
3
2
3
1
4
4
4
2
4
4
1
3
4

S
6
4
4
1
1
2
4
4
3
3
4
3
4
3
2
4
4
4
4
1
1
2
3
4

S
7
4
3
1
4
1
4
1
3
3
4
3
1
3
4
4
3
4
3
1
4
1
3
4

S
8
3
4
2
2
3
4
2
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
4
2
2
3
3
3

S
9
4
3
4
4
2
4
1
3
3
3
3
1
3
1
4
4
4
3
4
4
2
3
3

S1
0
3
3
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4

S1
1
4
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
2
3
4

S1
2
3
4
1
4
2
3
2
4
3
4
3
2
4
2
3
4
3
4
1
4
2
3
4

S1
3
4
4
2
4
3
3
2
4
3
4
3
2
4
3
3
3
4
4
2
4
3
3
4

S1
4
3
3
2
2
2
2
1
1
3
2
3
1
3
1
2
3
3
3
2
2
2
3
2

S1
5
4
3
2
4
2
4
1
1
3
4
3
1
3
1
4
4
4
3
2
4
2
3
4

S1to
t
55
45
30
44
30
56
30
53
45
52
45
30
47
30
56
53
55
45
30
44
30
45
52

KatS
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1

24
25
26
27
28
29
30

1
1
1
1
1
2
1

1
2
2
2
1
1
1

1
2
2
2
1
2
2

3
3
3
2
3
3
2

3
1
3
2
1
3
2

3
2
3
2
2
3
2

3
2
3
1
2
3
1

3
2
3
1
2
3
1

3
4
3
2
4
3
2

3
1
3
4
1
3
4

3
2
3
3
2
3
3

3
1
3
1
1
3
1

3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
2
3
3
2

3
2
4
2
2
4
2

3
2
4
3
2
4
3

3
1
3
1
1
3
1

3
1
3
1
1
3
1

45
30
47
30
30
47
30

1
0
1
0
0
1
0

No
Resp
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl
k
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1

Um
r
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1

pdd
1
1
2
3
1
3
1
1
1
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
1
1
2
1

P1
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P2
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P3
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P4
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P5
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P6
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P7
P
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1

P8
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P9
P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P1
0P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P1
1P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P1
2P
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P1
3P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

P1
4P
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

P1
5P
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1

P2
tot
13
15
15
15
15
15
13
15
15
15
14
14
13
15
15
13
13
15
14
15
15
14
15
14

Ka
t
P2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

25
26
27
28
29
30

1
1
1
1
2
1

2
2
2
1
1
1

2
2
2
1
2
2

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
1
1

1
1
1
1
0
1

1
1
1
1
1
1

15
15
14
15
14
15

0
0
0
0
0
0

No
Res
p
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jlk
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1

Um
r
1
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
1
2
2
1

Pd
d
1
1
2
3
1
3
1
1
1
2
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
1
1
2
1

S1P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4

S2
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4

S3
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4

S4
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4

S5
P
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4

S6
P
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3

S7
P
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3

S8
P
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3

S9
P
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3

S10
P
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4

S11
P
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4

S12
P
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4

S13
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4

S14
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4

S15
P
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
3
4
4
4

S2to
t
55
45
60
60
50
60
60
56
60
55
57
58
60
60
60
53
52
45
58
53
50
53
59
56

KatS
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

25
26
27
28
29
30

1
1
1
1
2
1

2
2
2
1
1
1

2
2
2
1
2
2

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
3
3
3
4
4

4
3
3
3
4
4

4
3
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
3
4
4
4

4
3
4
4
4
4

4
3
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

4
4
4
4
4
4

60
55
57
58
60
60

0
0
0
0
0
0

Lampiran 3 / Output Spss
Univariat
Jenis_kelamin
Frequency
Valid

laki-laki
perempuan
Total

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

22

73.3

73.3

73.3

8

26.7

26.7

100.0

30

100.0

100.0

Umur Responden
Frequency
Valid

Percent

30 tahun

12

Total

30

Valid Percent

60.0

Cumulative Percent
60.0

60.0

40.0

40.0

100.0

100.0

100.0

Tingkat Pendidikan
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

SD

13

43.3

43.3

43.3

SMP

14

46.7

46.7

100.0

SMA

3

10.0

10.0

10.0

Total

30

100.0

100.0

Frequency Table
P1
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

7

23.3

23.3

23.3

Ya

23

76.7

76.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P2
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

11

36.7

36.7

36.7

Ya

19

63.3

63.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

P3
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

9

30.0

30.0

30.0

Ya

21

70.0

70.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

P4
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

10

33.3

33.3

33.3

Ya

20

66.7

66.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P5
Frequency
Valid

Percent

Tidak

10

Ya

20

Total

30

Valid Percent

33.3

Cumulative Percent
33.3

33.3

66.7

66.7

100.0

100.0

100.0

P6
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

10

33.3

33.3

33.3

Ya

20

66.7

66.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P7
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

13

43.3

43.3

43.3

Ya

17

56.7

56.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P8
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

13

43.3

43.3

43.3

Ya

17

56.7

56.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P9
Frequency
Valid

Tidak

Percent
9

30.0

Valid Percent

Cumulative Percent
30.0

30.0
100.0

Ya

21

70.0

70.0

Total

30

100.0

100.0

P10
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

11

36.7

36.7

36.7

Ya

19

63.3

63.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

P11
Frequency
Valid

Tidak

Percent
9

Valid Percent

30.0

Cumulative Percent
30.0

30.0
100.0

Ya

21

70.0

70.0

Total

30

100.0

100.0

P12
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

8

26.7

26.7

26.7

Ya

22

73.3

73.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

P13
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak

12

40.0

40.0

40.0

Ya

18

60.0

60.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

P14
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

7

23.3

23.3

23.3

Ya

23

76.7

76.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P15
Frequency
Valid

Tidak

Percent
7

Valid Percent

23.3

Cumulative Percent
23.3

23.3
100.0

Ya

23

76.7

76.7

Total

30

100.0

100.0

P1P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

100.0

Valid Percent

Cumulative Percent
100.0

100.0

P2P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P3P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P4P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P5P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P6P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

1

3.3

3.3

3.3

Ya

29

96.7

96.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

P7P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

3

10.0

10.0

10.0

Ya

27

90.0

90.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

P8P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P9P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent
100.0

100.0

P10P
Frequency
Valid

Ya

Percent
30

100.0

Valid Percent

Cumulative Percent
100.0

100.0

P11P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

2

6.7

6.7

6.7

Ya

28

93.3

93.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

P12P
Frequency
Valid

Tidak

Percent
1

Valid Percent
3.3

Cumulative Percent
3.3

3.3
100.0

Ya

29

96.7

96.7

Total

30

100.0

100.0

P13P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

2

6.7

6.7

6.7

Ya

28

93.3

93.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

P14P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

3

10.0

10.0

10.0

Ya

27

90.0

90.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

P15P
Frequency
Valid

Tidak

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

4

13.3

13.3

13.3

Ya

26

86.7

86.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S1
Frequency
Valid

tidak setuju
setuju
sangat setuju
Total

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

5

16.7

16.7

16.7

17

56.7

56.7

73.3

8

26.7

26.7

100.0

30

100.0

100.0

S2
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

sangat tidak setuju

6

20.0

20.0

20.0

tidak setuju

7

23.3

23.3

43.3

setuju

8

26.7

26.7

70.0

sangat setuju

9

30.0

30.0

100.0

30

100.0

100.0

Total

S3
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

11

36.7

36.7

setuju

14

46.7

46.7

83.3

5

16.7

16.7

100.0

30

100.0

100.0

sangat setuju
Total

36.7

S4
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

sangat tidak setuju

7

23.3

23.3

23.3

tidak setuju

8

26.7

26.7

50.0

setuju

9

30.0

30.0

80.0
100.0

sangat setuju
Total

6

20.0

20.0

30

100.0

100.0

S5
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

sangat tidak setuju

5

16.7

16.7

16.7

tidak setuju

6

20.0

20.0

36.7

setuju

8

26.7

26.7

63.3
100.0

sangat setuju

11

36.7

36.7

Total

30

100.0

100.0

S6
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

sangat tidak setuju

4

13.3

13.3

13.3

tidak setuju

5

16.7

16.7

30.0

setuju

8

26.7

26.7

56.7

sangat setuju

13

43.3

43.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

S7
Frequency
Valid

Percent

sangat tidak setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

8

26.7

26.7

26.7

setuju

11

36.7

36.7

63.3

sangat setuju

11

36.7

36.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S8
Frequency
Valid

Percent

tidak setuju
setuju

8

26.7

26.7

17

56.7

56.7

83.3

5

16.7

16.7

100.0

30

100.0

100.0

sangat setuju
Total

Cumulative
Percent

Valid Percent

26.7

S9
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

sangat tidak setuju

7

23.3

23.3

23.3

tidak setuju

2

6.7

6.7

30.0

12

40.0

40.0

70.0

9

30.0

30.0

100.0

30

100.0

100.0

setuju
sangat setuju
Total

S10
Frequency
Valid

Percent

tidak setuju
setuju

Cumulative Percent

2

6.7

6.7

6.7

24

80.0

80.0

86.7

4

13.3

13.3

100.0

30

100.0

100.0

sangat setuju
Total

Valid Percent

S11
Frequency
Valid

tidak setuju
setuju
sangat setuju
Total

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

5

16.7

16.7

16.7

19

63.3

63.3

80.0
100.0

6

20.0

20.0

30

100.0

100.0

S12
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

sangat tidak setuju

2

6.7

6.7

6.7

tidak setuju

9

30.0

30.0

36.7

setuju

8

26.7

26.7

63.3

sangat setuju

11

36.7

36.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S13
Frequency
Valid

tidak setuju

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

6

20.0

20.0

20.0

setuju

12

40.0

40.0

60.0

sangat setuju

12

40.0

40.0

100.0

100.0

100.0

Total
30
S14
Frequency
Valid

sangat tidak setuju

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

8

26.7

26.7

26.7

tidak setuju

10

33.3

33.3

60.0

setuju

12

40.0

40.0

100.0

30

100.0

100.0

Total

S15
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

sangat tidak setuju

8

26.7

26.7

26.7

tidak setuju

4

13.3

13.3

40.0

setuju

9

30.0

30.0

70.0

sangat setuju

9

30.0

30.0

100.0

30

100.0

100.0

Total

S1P
Frequency
Valid

setuju

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

4

13.3

13.3

13.3

sangat setuju

26

86.7

86.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S2P
Frequency
Valid

Percent

setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

6

20.0

20.0

20.0

sangat setuju

24

80.0

80.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

S3P
Frequency
Valid

Percent

setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

5

16.7

16.7

16.7

sangat setuju

25

83.3

83.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

S4P
Frequency
Valid

Percent

setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

5

16.7

16.7

16.7

sangat setuju

25

83.3

83.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

S5P
Frequency
Valid

Percent

setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

3

10.0

10.0

10.0

sangat setuju

27

90.0

90.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

S6P
Frequency
Valid

Percent

setuju

Cumulative
Percent

Valid Percent

6

20.0

20.0

20.0

sangat setuju

24

80.0

80.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

S7P
Frequency
Valid

Percent

setuju

10

sangat setuju

20

Total

30

33.3

Valid Percent

Cumulative Percent
33.3

33.3

66.7

66.7

100.0

100.0

100.0

S8P
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

setuju

15

50.0

50.0

50.0

sangat setuju

15

50.0

50.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

S9P
Frequency
Valid

Percent

setuju

11

sangat setuju

19

Total

30

Valid Percent

36.7

Cumulative Percent
36.7

36.7

63.3

63.3

100.0

100.0

100.0

S10P
Frequency
Valid

setuju

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

7

23.3

23.3

23.3

sangat setuju

23

76.7

76.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S11P
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

setuju

10

33.3

33.3

33.3

sangat setuju

20

66.7

66.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

S12P
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

setuju

11

36.7

36.7

36.7

sangat setuju

19

63.3

63.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

S13P
Frequency
Valid

setuju

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

6

20.0

20.0

20.0

sangat setuju

24

80.0

80.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

S14P
Frequency
Valid

Percent

setuju

9

Valid Percent

30.0

Cumulative Percent
30.0

30.0
100.0

sangat setuju

21

70.0

70.0

Total

30

100.0

100.0

S15P
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

tidak setuju

1

3.3

3.3

3.3

setuju

5

16.7

16.7

20.0
100.0

sangat setuju

24

80.0

80.0

Total

30

100.0

100.0

Statistics
Sikap Pre
Katagori

Pengetahuan Pre
N

Valid
Missing

Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Sum

Pengetahuan Post

Sikap Post

30

30

30

30

0
10.17
10.00
7
2.817
7
15
305

0
42.03
45.00
30
9.988
30
56
1261

0
14.43
15.00
15
.774
13
15
433

0
56.17
57.50
60
4.387
45
60
1685

KatP1
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Baik

19

63.3

63.3

63.3

Kurang

11

36.7

36.7

100.0

Total

30

100.0

100.0

KatS1
Frequency
Valid

Baik

Percent
21

Kurang
Total

Valid Percent
70.0

Cumulative Percent
70.0

70.0
100.0

9

30.0

30.0

30

100.0

100.0

KatP2
Frequency
Valid

Baik

30

Percent
100.0

Valid Percent
100.0

Cumulative Percent
100.0

KatS2
Frequency
Valid

Baik

Percent

30

Valid Percent

100.0

Cumulative Percent

100.0

100.0

Uji Normalitas
Explore
Case Processing Summary
Valid
N
Pengetahuan Pre
Sikap Pre Katagori
Pengetahuan Post
Sikap Post

Percent
30
30
30
30

Cases
Missing
N
Percent

100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

0
0
0
0

.0%
.0%
.0%
.0%

Total
N

Percent
30
30
30
30

100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

Descriptives
Statistic
Pengetahuan Pre

Mean

11.22

5% Trimmed Mean

10.07

Median

10.00

Variance

7.937

Std. Deviation

2.817
7

Maximum

15

Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Lower Bound
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean

.514

9.11

Minimum

Interquartile Range

Pengetahuan Post

10.17

95% Confidence Interval for Lower Bound
Mean
Upper Bound

Range

Sikap Pre Katagori

Std. Error

8
6
.165

.427

-1.467
42.03
38.30
45.76
41.93
45.00
99.757
9.988
30
56
26
22
-.156
-1.571
14.43

.833
1.824

.427
.833
.141

Sikap Post

95% Confidence Interval for Lower Bound
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
Mean
95% Confidence Interval for Lower Bound
Mean
Upper Bound
5% Trimmed Mean
Median
Variance
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis

14.14
14.72
14.48
15.00
.599
.774
13
15
2
1
-.958
-.592
56.17
54.53
57.80
56.57
57.50
19.247
4.387
45
60
15
7
-1.209
.908

.427
.833
.801

.427
.833

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
df
Sig.
Pengetahuan Pre
.203
Sikap Pre Katagori
.253
Pengetahuan Post
.368
Sikap Post
.191
a. Lilliefors Significance Correction

30
30
30
30

Statistic
.003
.000
.000
.007

Shapiro-Wilk
df

.864
.824
.702
.830

30
30
30
30

Sig.
.001
.000
.000
.000

Uji Bivariat Pengetahuan (Wilcoxon Signed Ranks Test)
Ranks
N
Pengetahuan Post - Pengetahuan Negative Ranks
Pre
Positive Ranks
Ties
Total
a. Pengetahuan Post < Pengetahuan Pre
b. Pengetahuan Post > Pengetahuan Pre
c. Pengetahuan Post = Pengetahuan Pre

Mean Rank
4.25

8.50

b

15.29

397.50

2
26

Sum of Ranks

a

2c
30

Test Statisticsb
Pengetahuan Post - Pengetahuan Pre
-4.447a
.000

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
UJI Bivariat (Wilcoxon Signed Ranks Test)
Ranks
N
Sikap Post - Sikap Pre Katagori

Negative Ranks
Positive Ranks

Mean Rank

Sum of Ranks

1a

2.00

2.00

b

13.96

349.00

25

Ties

4c

Total

30

a. Sikap Post < Sikap Pre Katagori
b. Sikap Post > Sikap Pre Katagori
c. Sikap Post = Sikap Pre Katagori

Test Statisticsb
Sikap Post - Sikap Pre Katagori
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

-4.412a
.000

Lampiran 4/Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pokok

: Penyuluhan Kesehatan Kerja

Sub Topik

: Bahaya Lingkungan Kerja Panas

Hari/Tgl

:

Waktu

: 90 Menit

Penyuluh/Pembicara

: Rosmidah Simanjuntak, SKM

Peserta/Sasaran : Pekerja
Karakteristik

: Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Medan Selayang

Jumlah

: 30 Orang

Tujuan Umum : Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta mengetahui bahaya dari
lingkungan kerja panas.
Tujun Khusus:
Pada akhir pertemuan peserta dapat:
1.

Mengerti tentang bahaya lingkungan kerja panas

2.

Mengetahui Efek dari bekerja pada lingkungan kerja panas.

3.

Mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan bahaya

lingkungan kerja panas.
Metode

: Ceramah dan Tanya Jawab

Media

: Leaflet

KEGIATAN

No

Materi

Waktu

1.

Pembukaan

10 Menit

2.

Penyuluhan

60 Menit

3.

Evaluasi

15 Menit

4.

Penutup

5 Menit

Kegiatan
1.
Membuka
pertemuan
dengan
mengucapkan salam.
2.
Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus pertemuan kali ini.
3.
Menyampaikan waktu/kontrak yang
digunakan dan mendiskusikan dengan peserta
pada pertemuan kali ini.
4.
Memberikan sedikit gambaran tentang
informasi yang akan disampaikan pada kali ini.
1.
Menjelaskan apa itu lingkungan kerja
panas.
2.
Menjelaskan bahaya akibat lingkungan
kerja panas.
3.
Menjelaskan efek dari bekerja pada
lingkungan kerja panas.
Menjelaskan upaya apa yang dapat
4.
dilakukan untuk mengendalikan lingkungan
kerja panas
1.
Tanya Jawab
2.
Terakhir memberikan koesioner
1.
Penyuluh mengucapkan terima kasih
atas segala perhatian peserta.
2.
Penyuluh
mengucapkan
salam
penutup.

Lampiran 5.

Lampiran 7/Dokumentasi Penelitian
Pengisian Kuisioner Pretest

Penyuluhan tentang Bahaya Lingkungan Kerja Panas

Pembagian Leaflet

Pengisian Kuisioner Postest

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2004. Dasar – dasar Evaluas Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Budiono, A.M.S., 2003. Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES)
dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Darmawi, H., 2008. Manajemen Risiko. Jakarta: Bumi Aksara.
Defri, A., 2014. Pengaruh penyuluhan Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan
Petani Paprika di Desa Kumbo Pasuruan Terkait Penggunaan APD.
Jakarta : Skripsi UIN
Effendy, O., 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Cetakan Kesembilanbelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fitriani, S., 2011. Promosi Kesehatan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hanafi, M., 2006. Manajemen Risiko. Yogyakarta: Sekolah Tinggi ilmu manajemen
YKPN.
Hastono, S., 2007. Analisa Data Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Iftadi, I, dkk.,2010. Penentu Faktor – factor Bahaya yang Dihadapi Perawat di RSUD
Kabupaten Karang Anyar dan Usulan Pencegahannya menggunakan
Metoda AHP. Jurnal : Universitas Sebelas Maret
Istiarti, T., 2006. Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Dua Kelompok Tenaga Kerja Wanita Pemecah
Batu di Bandung. Semarang: Jurnal FKM Undip.ta

Sarwono, J. 2004. Analisa Data Peelitian Meggunaka SPSS, Yogyakarta: Andi
Kurniawidjaja, L.M., 2008. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Jakarta: Direktorat
Bina Kesehatan Kerja Departeman Kesehatan RI.
Mangkunegara. 2002., Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya.
Maulana, H., 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
Mubarak, dkk., 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar
Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER 13/MEN/X/2011
tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
Tahun 2011
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009.
PERDOKI, 2015. Pekerja Indonesia Hadapi Resiko Kurang Cairan. Jakarta:
Kedaulatan Rakyat Online, http://krjogja/m/read/251234/pekerjaindonesia-hadapi-resiko-kurang-cairan.kr

Prasetyo,

A.,
2009.
Hukum
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
http://arbelprasetyo.blogspot.com/2009/02/hukum-keselamatan-dankesehatan kerja.html#comment-form (online) diakses pada tanggal 1
Maret 2015.

Ramli, S., 2010. Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS Risk Management.
Jakarta: Dian Rakyat.
Ricardo, E., 2002. Kajian tentang Program Kesehatan Kerja Sektor Informal di Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung dan Dinas Kesehatan Kerja Lampung
Selatan Tahun 2002. Tesis Program Studi IKM Program Pasca Sarjana
UI.
http://core.ac.uk/display/12139908.
Riwidikdo, H., 2008. Statistik Kesehatan : Belajar Mudah Teknik Analisis Data
Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cendikia Press.
Santoso. G., 2004. Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Soeripto, M., 2008. Higiene Industri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Syamsiah, E., 2007. Hubungan Penyuluhan Kesehatan Kerja dengan Peningkatan
Pengetahuan dan Motivasi kerja Pada Pekerja Industri Sale Pisang Suka
Senang Kabupaten Ciamis. Semarang: Skripsi FKM UNDIP.
www.fkm.undip.ac.id
Sahab, S., 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT.
Bina Sumber Daya Manuasia.
Suma’mur, P.K. 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung
Agung.

Soedirman dan Suma’mur, PK. 2014. Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes dan
Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga.
Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mayasari., Sitorus., Ambarita., 2012. Dampak Penyuluhan Terhadap Peningkatan
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang Malaria di Desa
Sukajadi Kabupaten Oku. Jurnal Pembangunan Manusia Vol.6 No.3
Tahun
2012.
http://balitbangnovdasumsel.com/data/download/20140203110522.pdf
Suryani, 2012. Pengaruh Potensi Bahaya Terhadap risiko Kecelakaan Kerja di Unit
Produksi Industri Migas PT. X Aceh. Medan: Tesis FKM USU.
Tarwaka, 2008. Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Manajemen dan Implementasi K3
di Tempat Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Tarwaka, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
UNIBA PRESS. Cetakan Pertama. Surakarta.
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wijayanto, T. 2014. Pengaruh Penyuluhan Tentang APD terhadap tingkat
Pengetahuan dan Kedisplinan Pemakaian APD pada Pekerja di PT Jawi
Antik. Surakarta: Abstrak Skripsi Fakultas Kedokteran Sebelas Maret.
WHO. Ottawa Charter 1st International Conference on Health promotion. Ottawa,
Canada:
WHO;
1986.
Diunduh
dari
:
http://www.who.int/hpr/NPH/docs/ottawa_charter_hp.pdf.

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan
jenis quasi eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan Non Equivalent Control
Group (Arikunto, 2004) bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi penyuluhan
dengan metoda ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan dan sikap pekerja tentang
bahaya lingkungan kerja panas pada pekerja penggoreng kerupuk di wilayah
Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu industri kecil penggorengan kerupuk di
Wilayah Kecamatan Medan Selayang. Berdasarkan informasi yang didapat dari hasil
wawancara dengan salah satu pemilik industri kerupuk bahwa jumlah industri
kerupuk yang ada di wilayah Kecamatan Medan Selayang sebanyak 4 (empat)
industri kerupuk, tetapi pada penelitian ini hanya dilakukan pada satu industri.
Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di salah
satu industri kecil kerupuk yang berada di Wilayah Kecamatan Medan Selayang
yaitu sebanyak 30 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja yang bekerja di salah satu
industri kecil kerupuk yang berada di Wilayah Kecamatan Medan Selayang sebanyak
30 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada
responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kepada pekerja penggoreng
kerupuk. Jenis pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan tertutup.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
dilakukan pada pemilik industri kecil kerupuk yang meliputi jumlah karyawan
industri tersebut, jam kerja pekerja industri kerupuk tersebut serta upah yang
diterima oleh pekerja.

3.4.3 Pelaksanaan Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
Di tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data awal dari hasil wawancara
dengan para pekerja dan pemilik usaha penggorengan kerupuk.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang bahaya lingkungan kerja panas yang
dilakukan pada bulan Juni 2015 dan pelaksanaanya dilakukan pada siang hari
sekitar pukul 11.30 WIB bertempat di salah satu industri penggorengan kerupuk
yang berlokasi di Wilayah Kecamatan Medan Selayang.
Penelitian yang dilakukan meliputi beberapa tahapan yaitu:
1. Pre-test yaitu pembagian kuisioner kepada pekerja penggorengan kerupuk
sebelum dilakukan penyuluhan.
2. Intervensi yaitu peyuluhan menggunakan metode ceramah tentang bahaya
lingkungan kerja panas dan pembagian leaflet bahaya lingkungan kerja panas,
dilakukan setelah kuesioner pre-test dikumpulkan.
3. Post-test yaitu pembagian kuisioner kepada pekerja penggorengan kerupuk
setelah dilakukan penyuluhan, dengan jarak 3 hari setelah pekerja diberikan
penyuluhan, dengan harapan agar pekerja belum lupa dan masih mengingat isi
dari penyuluhan tentang bahaya lingkungan kerja panas tersebut.

3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai
yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara
mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel. Validitas
masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai corrected item total
correlation masing-masing butir pertanyaan dengan ketentuan jika nilai r hitung > r
tabel, maka dinyatakan valid atau sebaliknya. Nilai r tabel dalam penelitian ini untuk
sampel pengujian 30 orang pekerja adalah 0,361 pada α = 5%.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode
Cronbach Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran,
dengan ketentuan jika r alpha > r tabel (0,60) maka dinyatakan reliabel, dan jika nilai
uji Cronbach Alpha yang diperoleh < r tabel (0,60) maka dinyatakan tidak reliabel
(Hastono, 2007). Uji validitas dan realibilitas dilakukan pada pekerja sebanyak 30 orang.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (variabel bebas)
dan dependen (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

penyuluhan dengan metoda ceramah dan leaflet dan variabel dependen pengetahuan
dan sikap pekerja tentang bahaya lingkungan kerja panas.
3.5.2 Defenisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No

Variabel

Definisi

Alat Ukur

Skala

1

Tingkat Pengetahuan
tentang
bahaya
lingkunga kerja panas
sebelum intervensi

Segala sesuatu yang
diketahui pekerja tentang
bahaya lingkunga kerja
panas yang dihasilkan
dari
informasi
yang
diterima
sebelum
intervensi

Kuisioner

Ordinal

2

Sikap tentang bahaya Sikap
adalah
lingkungan kerja panas reaksi/respon
tertutup
sebelum intervensi
dari pekerja tentang
bahaya lingkungan kerja
panas sebelum intervensi

Kuisioner

Ordinal

3

Tingkat pengetahuan
tentang
bahaya
ligkungan kerja panas
setelah intervensi

Segala sesuatu yang
diketahui pekerja tentang
bahaya lingkunga kerja
panas yang dihasilkan
dari
informasi
yang
diterima
setelah
intervensi

Kuisioner

Ordinal

4

Sikap tentang bahaya Sikap
adalah
lingkungan kerja panas reaksi/respon
tertutup
setelah intervensi
dari pekerja tentang
bahaya lingkungan kerja
panas setelah intervensi

Kuisioner

Ordinal

3.6 Metode Pengukuran Data
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal untuk
pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang bahaya
lingkungan kerja panas dengan menggunakan metode ceramah dan pembagian leaflet.
1. Pengetahuan
Pengukuran

tingkat

pengetahuan

didasarkan

pada

skala

ordinal

berdasarkan 15 item pertanyaan dengan kategori jawaban benar dan diberi skor 1, dan
salah diberi skor 0. Maka diperoleh skor terendah 0 dan skor tertinggi 15. Kategori
untuk pengukuran variabel pengetahuan yaitu :
0

= Baik, jika total skor 8-15

1

= Tidak baik, jika total skor 0-7

2. Sikap
Variabel sikap terdiri dari 15 pertanyaan, , jika jawaban sangat setuju diberi
skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi
skor 1 untuk peryataan positif, sedangakan untuk pertanyaan negatif jika jawaban
sangat tidak setuju diberi skor 4, tidak setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2 dan
sangat setuju dan salah diberi skor 1. Maka diperoleh skor terendah 15 dan skor
tertinggi 60. Skala yang digunakan adalah interval.
0 = Baik, jika total skor 31-60
1 = Tidak baik, jika total skor 15-30

3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
3.7.1. Analisis Univariat
Merupakan analisis yang menitik beratkan kepada penggambaran atau
deskriptif data yang diperoleh. Menggambarkan distribusi frekuensi dari masingmasing variabel yaitu variabel independen yaitu pengetahuan sikap pekerja sebelum
dilakukan intervensi penyuluhan tentang bahaya lingkungan kerja panas dan variabel
dependen pengetahuan dan sikap pekerja sesudah dilakukan penyuluhan tentang
bahaya lingkungan kerja panas.
3.7.2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap pekerja tentang bahaya
lingkungan kerja panas sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan. Data yang
dikumpulkan dianalisis dengan statistik uji Wilcoxon (Riwidikdo, 2008).

BAB 4
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Industri kecil kerupuk di Wilayah Kecamatan Medan Selayang, tepatnya di
Jl. Tg Selamat, Gang Mawar No. 24. Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan
Selayang, Medan ini bernama Gurih Cap Ikan. Industri kerupuk gurih cap ikan
merupakan salah satu usaha kecil menengah kerupuk di Kecamatan Medan Selayang.
Industri ini dimiliki oleh Bapak Ngatimin dan Ibu Rusmaini, yang didirikan pertama
kali pada tahun 1998.

Daerah pemasarannya ditujukan di wilayah Medan, Deli

Serdang, Binjai dan Belawan.
Bangunan industri kerupuk ini berada di daerah pemukiman penduduk yang
berbentuk semi permanen. Luas pada dapur penggorengan kerupuk yaitu 10x12 m2.
Dinding dapur penggorengan tidak tertutup penuh, hanya sebagian saja terbuat dari
tiang - tiang kayu dan sebagian ditutupi oleh dinding tepas. Atap bangunan terbuat
dari seng sehingga menimbulkan sumber panas pada dapur penggorengan. Hasil
pengukuran panas pada dapur penggorengan yang telah peneliti ukur dengan alat ukur
heatstres area monitor suhu ruangan sebesar 35,8 0C, hal ini telah menunjukkan
bahwa suhu lingkungan kerja yang melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan
berdasarkan Permenaker No.PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 tentang nilai ambang
batas faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja, untuk pekerjaan dengan beban

kerja sedang dimana dimana 75% bekerja dan 25% istirahat tidak boleh melebihi
28,0 0C.
Sumber panas pada industri penggorengan kerupuk ini

terletak di dapur

penggorengan, dimana di dapur ini proses produksi kerupuk dilakukan mulai dari
membuat adonan, pengukusan serta penggorengan yang kesemuanya menggunakan
tungku dengan panas api yang bahan bakarnya dari kayu. Pekerja yang terpapar panas
tidak hanya pekerja penggoreng kerupuk atau pekerja yang melakukan pengukusan
kerupuk, tetapi juga pekerja yang melakukan pengepakan/pekerja yang membungkusbungkus kerupuk hingga dapat dipasarkan, karena proses pengepakan dilakukan di
dekat lokasi penggorengan kerupuk dan tidak ada pembatas sehingga sumber panas
dari tungku secara langsung juga dirasakan oleh pekerja lain. Panas di lingkungan
kerja pembuatan kerupuk ini diketahui telah melebihi nilai ambang batas yang telah
ditetapkan.
Jumlah pekerja pada industri ini adalah sebanyak 35 orang dengan rincian
bahwa 30 orang pekerja terjun langsung di bagian penggorengan dan 5 orang pekerja
sebagai pendistribusi kerupuk ke warung - warung., dengan jam kerja pada industri
kecil ini adalah 8-10 jam yang dimulai pada jam 07.00 wib sampai dengan pukul
17.00 wib, dan upah yang diterima oleh pekerja adalah sebesar Rp. 65. 000/hari.

4.2 Karakteristik responden
4.2.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan salah satu karakteristik responden yang bekerja di
penggorengan kerupuk. Jenis kelamin dibagi menjadi dua kategori yaitu jenis kelamin
laki-laki dan jenis kelamin perempuan. Distribusi karakteristik jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Krakteristik
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah

Jumlah

%

22
8
30

73,3
26,7
100,0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden
yang bekerja, ada sebanyak 22 orang responden (73,3%) yang berjenis kelamin lakilaki, dan sebanyak 8 orang responden (26,7%) yang berjenis kelamin perempuan.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang bekerja di
penggorengan kerupuk memiliki jenis kelamin laki - laki.
4.2.2 Umur
Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang yang terdiri dari satu kelompok
dan diberi perlakuan dengan media ceramah dan leaflet. Kategori umur dibagi
menjadi dua kategori yaitu ≤ 30 tahun dan > 30 tahun. Distribusi karakteristik umur
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Krakteristik
Umur (tahun)
≤ 30
> 30
Jumlah

Jumlah

%

18
12
30

60,0
40,0
100,0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden
yang bekerja, ada sebanyak 18 orang (60,0%) yang memiliki usia
≤ 30 tahun, dan
sebanyak 12 orang responden (40,0%) yang memiliki usia > 30 tahun. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang bekerja di penggorengan kerupuk
berusia ≤ 30 tahun.
4.2.3 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan pada penelitian ini ada 3 jenis tingkat pendidikan yaitu
SD, SLTP dan SMU, secara rinci dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Krakteristik
Tingkat Pendidikan
SD
SLTP
SMU
Jumlah

Jumlah

%

13
14
3
30

43,3
46,7
10,0
100,0

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 30 orang responden
yang bekerja, ada sebanyak 13 orang (43,3%) yang memiliki tingkat pendidikan SD
yaitu sebanyak 13 responden, sebanyak 14 orang responden (46,7%) yang memiliki
tingkat pendidikan SLTP yaitu sebanyak 14 responden dan sebanyak 3 orang
responden (10,0%) yang memiliki tingkat pendidikan SMU yaitu sebanyak 3

responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang bekerja di
penggorengan kerupuk mempunyai tingkat pendidikan yaitu SD sebanyak 13
responden dan SLTP sebanyak 14 responden.
4.3. Analisis Univariat
4.3.1 Pengetahuan Pekerja Penggorengan Kerupuk Sebelum dan Sesudah
Diberikan Penyuluhan
Pengetahuan

pekerja

penggorengan

kerupuk

dapat

dinilai

dengan

menggunakan kuesioner dan wawancara. Ada sebanyak 15 pertanyaan yang menjadi
acuan dalam penilaian pengetahuan tersebut. Pernyataan – pernyataan tersebut dibagi
menjadi dua kategori yaitu jika responden menjawab “ya” maka akan diberi nilai 1,
sedangkan jika responden menjawab “tidak” maka akan diberi nilai 0. Distribusi
pengetahuan pekerja di penggorengan kerupuk tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Sebelum Diberikan
Penyuluhan dengan Media Ceramah dan Leaflet Berdasarkan
Variabel Pengetahuan
Sebelum Penyuluhan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pernyataan
Bahaya pekerjaan pada penggorengan kerupuk adalah bahaya
lingkungan kerja panas
Lingkungan kerja panas disebabkan oleh suhu udara pada
ruangan kerja
Panas yang ada di tempat kerja bersumber dari api penggorengan
Akibat bahaya panas dapat menyebabkan keringat yang berlebih
Bahaya panas dapat menyebabkan kekurangan cairan
Bahaya panas dapat menyebabkan jarang buang air kecil
Bahaya panas dipenggorengan kerupuk dapat dicegah dengan
pemberian pembatas pada tungku penggorengan
Bahaya panas dapat dicegah dengan minum sebanyak satu gelas
setiap 15-20 menit

Ya

Tidak
%
23,3

N
23

%
76,7

n
7

19

63,3

11

36,7

21
20
20
20
17

70,0
66,7
66,7
66,7
56,7

9
10
10
10
13

30,0
33,3
33,3
33,3
43,3

17

56,7

13

43,3

Tabel. 4.4. (Lanjutan)
Sebelum Penyuluhan
No
9.

10.
11.

12
13
14
15

Pernyataan
Bahaya panas di penggorengan kerupuk dapat dicegah dengan
pakaian berbahan katun dan menyerap keringat, longgar agar
aliran udara dapat masuk
Bahaya panas dipenggorengan kerupuk dapat dicegah dengan
membuat ventilasi di dapur penggorengan
Bahaya panas dapat dicegah dengan cara berdiri searah dengan
angin untuk menghindari panas tungku dan asap yang berasal
dari api penggorengan
Penggunaan atap seng di dapur penggorengan merupakan
sumber panas tambahan dilingkungan kerja.
Panas pada lingkungan kerja dapat dikurangi dengan istirahat
yang cukup
Pekerja yang selalu terpapar pada suhu lingkungan kerja tinggi
tanpa ada pengendalian dari bahaya panas bisa mengalami sakit
Pengaturan lama bekerja merupakan bentuk pengendalian
terhadap bahaya lingkungan kerja panas

Ya

Tidak
%
30,0

N
21

%
70,0

n
9

19

63,3

11

36,7

21

70,0

9

30,0

22

73,3

8

26,7

18

60,0

12

40,0

23

76,7

7

23,3

23

76,7

7

23,3

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada pernyataan pertama ada
sebanyak 23 orang responden (76,7%) yang menjawa “ya” dan sebanyak 7 orang
responden (23,3%) yang menjawab “tidak”. Pada pernyataan kedua ada sebanyak 16
orang responden (63,3%) yang menjawab “ya” dan sebanyak 14 orang responden
(36,7%) yang menjawab tidak. Pernyataan ketiga menunjukkan ada sebanyak 21
orang responden (70,0%) yang menjawab “ya” dan sebanyak 9 orang responden
(30,0%) yang menjawab “tidak”. Pernyataan keempat, kelima dan keenam
menunjukkan ada sebanyak 20 orang responden (66,7 %) yang menjawab “ya” dan
sebanyak 10 orang responden (33,3%) yang menjawab “tidak”. Pernyataan ketujuh
dan kedelapan menunjukkan ada sebanyak 17 orang responden (56,7%) yang
menyatakan “ya” dan sebanyak 13 orang responden (43,3%) yang menyatakan
“tidak”. Pernyataan kesembilan menunjukkan ada sebanyak 21 orang responden

(70,0%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 9 orang responden (30,0%) yang
menyatakan “tidak”. Pernyataan kesepuluh menunjukkan ada sebanyak 19 orang
responden (63,3%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 11 orang responden (36,7%)
yang menyatakan “tidak”. Pernyataan kesebelas menunjukkan ada sebanyak 21 orang
responden (70,0%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 9 orang responden (30,0%)
yang menyatakan “tidak”. Pernyataan keduabelas menunjukkan ada sebanyak 22
orang responden (73,3%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 8 orang responden
(26,6%). Pernyataan ketigabelas menunjukkan ada sebanyak 16 orang responden
(60,0%) dan yang menyatakan “ya” dan sebanyak 14 orang responden (40,0%) yang
menyatakan “tidak”. Pernyataan keempatbelas dan kelimabelas sebanyak 23 orang
responden (76,7%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 7 orang responden (23,3%)
yang menyatakan “tidak”.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Sesudah Diberikan
Penyuluhan dengan Media Ceramah dan Leaflet Berdasarkan
Variabel Pengetahuan

No

Pertanyaan

1.

Bahaya pekerjaan pada penggorengan kerupuk adalah
bahaya lingkungan kerja panas
Lingkungan kerja panas disebabkan oleh suhu udara
pada ruangan kerja
Panas yang ada di tempat kerja bersumber dari api
penggorengan
Akibat bahaya panas dapat menyebabkan keringat
yang berlebih

2.
3.
4.

Sesudah
Penyuluhan
Ya
Tidak
N
%
N %
30

100,0

0

0

30

100,0

0

0

30

100,0

0

0

30

100,0

0

0

Tabel. 4.5.( Lanjutan)

No

Pertanyaan

5.
6.

Bahaya panas dapat menyebabkan kekurangan cairan
Bahaya panas dapat menyebabkan jarang buang air
kecil
Bahaya panas dipenggorengan kerupuk dapat dicegah
dengan
pemberian
pembatas
pada
tungku
penggorengan
Bahaya panas dapat dicegah dengan minum sebanyak
satu gelas setiap 15-20 menit
Bahaya panas di penggorengan kerupuk dapat dicegah
dengan pakaian berbahan katun dan menyerap
keringat, longgar agar aliran udara dapat masuk
Bahaya panas dipenggorengan kerupuk dapat dicegah
dengan membuat ventilasi di dapur penggorengan
Bahaya panas dapat dicegah dengan cara berdiri searah
dengan angin untuk menghindari asap yang berasal
dari api penggorengan
Penggunaan atap seng di dapur penggorengan
merupakan sumber panas tambahan dilingkungan
kerja.
Panas pada lingkungan kerja dapat dikurangi dengan
istirahat yang cukup
Pekerja yang selalu terpapar pada suhu lingkungan
kerja tinggi tanpa ada pengendalian dari bahaya panas
bisa mengalami sakit
Pengaturan lama bekerja merupakan bentuk
pengendalian terhadap bahaya lingkungan kerja panas

7.

8.
9.

10.
11.

12.

13.
14.

15.

Sesudah
Penyuluhan
Ya
Tidak
N
%
N %
30
29

100,0
96,7

0
1

0
3,3

27

90,0

3

10,0

30

100,0

0

0

30

100,0

0

0

30

100,0

0

0

28

93,3

2

6,7

29

96,7

1

3,3

28

93,3

2

6,7

27

90,0

3

10,0

26

86,7

4

13,3

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada pernyataan pertama sampai
pernyataan kelima ada sebanyak 30 orang responden (100,0%) yang menjawa “ya”
dan sebanyak 0 orang responden (0%) yang menjawab “tidak”. Pada pernyataan
keenam ada sebanyak 29 orang responden (96,7%) yang menjawab “ya” dan
sebanyak 1 orang responden (3,3%) yang menjawab “tidak”. Pernyataan ketujuh

menunjukkan ada sebanyak 27 orang responden (90,0%) yang menjawab “ya” dan
sebanyak 3 orang responden (10,0%) yang menjawab “tidak”. Pernyataan kedelapan,
kesembilan dan kesepuluh menunjukkan ada sebanyak 30 orang responden (100,0 %)
yang menjawab “ya” dan sebanyak 0 orang responden (0%) yang menjawab “tidak”.
Pernyataan kesebelas menunjukkan ada sebanyak 28 orang responden (93,3%) yang
menyatakan “ya” dan sebanyak 2 orang responden (6,7%) yang menyatakan “tidak”.
Pernyataan keduabelas menunjukkan ada sebanyak 29 orang responden (96,7%)
menyatakan “ya” dan sebanyak 1 orang responden (3,3%) yang menyatakan “tidak”.
Pernyataan ketigabelas menunjukkan ada sebanyak 28 orang responden (93,3%) dan
yang menyatakan “ya” dan sebanyak 2 orang responden (6,7%) yang menyatakan
“tidak”. Pernyataan keempatbelas menunjukkan ada sebanyak 27 orang responden
(90,0%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 3 orang responden (100,0%) yang
menyatakan “tidak”. Pernyataan kelimabelas menunjukkan ada sebanyak 26 orang
responden (86,7%) yang menyatakan “ya” dan sebanyak 4 orang responden

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Guru-Guru SD di Kecamatan Medan Selayang Terhadap Penatalaksanaan Gigi Avulsi

2 81 66

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

2 86 181

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

0 62 56

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

0 0 16

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

0 0 2

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

0 0 7

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

0 1 33

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

1 2 4

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Lingkungan Kerja Panas Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Penggoreng Kerupuk Industri Kecil Di Wilayah Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015

0 0 39

Pengaruh Penyuluhan dengan Metode Ceramah tentang Bahaya Narkoba terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswa SMA Raksana Medan Tahun 2014

0 0 54