Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN
BAYI DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG
KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN
TAHUN 2010
AGNES EMERENSIANA SITORUS
NIM : 095102071
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
Judul : Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
Nama : Agnes Emerensiana Sitorus Nim : 095102071
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik
Pembimbing Penguji
……… ……… Penguji I
( dr. Zulkifli, Msi ) ( Dr. Mohammad Fahdy, SpOG )
………. Penguji II
( dr. Isti I. Fujiati, MSc (CM-FM) )
………... Penguji III
( dr. Zulkifli, Msi )
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.
... ... ( Nur Asnah Sitohang, SKep, Ns, M.Kep ) ( dr. Murniati Manik, MSc, SpKK ) NIP. 197 405 052 002 122 001 NIP. 130 810 201
Koordinator Ketua Pelaksana
(3)
LEMBAR PERNYATAAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN BAYI DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG KECAMATAN
MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2010
Karya Tulis Ilmiah
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepenjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juni 2010 Yang menyatakan
(4)
LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAHPERNYATAAN PERSETUJUAN SIDANG KTI
Nama : Agnes Emerensiana Sitorus Nim : 095102071
Judul : Perilaku Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010.
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas di setujui untuk mengikuti ujian sidang KTI
Medan, Juni 2010 Pembimbing
(5)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Agnes Emerensiana Sitorus
Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
vii + 33 hal + 5 tabel + 10 lampiran Abstrak
Periode setelah kelahiran merupakan awal kehidupan bayi, namun merupakan hal yang sulit bagi bayi karena perubahan lingkungan kehidupan dari lingkungan kehidupan intrauterin menjadi ekstrauterin yang sangat berbeda. Dimana di dalam uterus , janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena dia hidup dari hari kehari tanpa upaya dari dirinya sendiri. Di luar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman bagi bayi. Proses penyesuaian ini merupakan masa sulit bagi bayi. Untuk itu bayi memerlukan perawatan yang optimal selama masa ini. Istri atau ibu tidak selalu dapat melakukan perawatan sendiri untuk bayinya, oleh sebab itu dibutuhkan partisipasi suami dalam perawatan yang optimal kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 34 suami yang memiliki bayi dengan metode pengambilan sampel total sampling. Dari hasil penelitian diperoleh, umur suami terbanyak umur 26-30 tahun 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/Sederajat 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) 17 orang (50%). Berdasarkan kategori pengetahuan suami menunjukkan mayoritas suami yang memiliki bayi mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan bayi yaitu 18 orang suami (52,9%). Berdasarkan kategori sikap suami menunjukkan seluruh suami yang memiliki bayi mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi yaitu 34 orang suami (100%). Dengan demikian penyampaian informasi dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan masih diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik tentang perawatan bayi
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perawatan Bayi Daftar pustaka 20 (1976-2010)
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ’’Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 ”.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini peneliti banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, Mkes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Zulkifli, Msi selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini..
4. Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai Administrasi Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Drs. Mawardi, selaku Lurah di kelurahan Simpang Selayang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melekukan penelitian di kelurahan Simpang Selayang.
(7)
6. Kepada orangtua tercinta yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun material serta doa kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang mendukung, membantu, dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya, untuk itu peneliti mengharapkan saran dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi peneliti khususnya. Akhir kata penliti mengucapkan terima kasih.
Medan, Juni 2010 Peneliti
(8)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I. Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
1. Tujuan Umum... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 5
B. Sikap ... 7
C. Suami ... 8
D. Perawatn Bayi ... 9
BAB III. Kerangka Konsep A. Kerangka Konsep ... 12
B. Defenisi Operasional ... 13
BAB IV. Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian ... 14
B. Populasi dan Sampel ... 14
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 15
E. Instrumen Penelitian ... 15
F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 18
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 18
(9)
BAB V. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A Hasil Penelitian ... 20
1. Karakteristik Responden ... 20
2. Pengetahuan Suami ... 21
3. Sikap Suami... 23
B. Pembahasan ... 25
1. Pengetahuan Suami ... 24
2. Sikap Suami... 28
BAB VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 30
B. Saran ... 30
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 20 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Suami
Terhadap Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 21 Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Terhadap
Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 21 Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Sikap Suami Terhadap
Perawatan Bayi Tahun 2010 ... 22 Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perawatan
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Responden Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Conten Validity Indeks Lampiran 4 : Lembar Editor Bahasa Indonesia Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 7 : Surat Selesai meneliti Lampiran 8 : Lembar Konsul Lampiran 9 : Master Data
(12)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, JUNI 2010 Agnes Emerensiana Sitorus
Pengetahuan Dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
vii + 33 hal + 5 tabel + 10 lampiran Abstrak
Periode setelah kelahiran merupakan awal kehidupan bayi, namun merupakan hal yang sulit bagi bayi karena perubahan lingkungan kehidupan dari lingkungan kehidupan intrauterin menjadi ekstrauterin yang sangat berbeda. Dimana di dalam uterus , janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena dia hidup dari hari kehari tanpa upaya dari dirinya sendiri. Di luar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan yang tidak nyaman bagi bayi. Proses penyesuaian ini merupakan masa sulit bagi bayi. Untuk itu bayi memerlukan perawatan yang optimal selama masa ini. Istri atau ibu tidak selalu dapat melakukan perawatan sendiri untuk bayinya, oleh sebab itu dibutuhkan partisipasi suami dalam perawatan yang optimal kepada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 34 suami yang memiliki bayi dengan metode pengambilan sampel total sampling. Dari hasil penelitian diperoleh, umur suami terbanyak umur 26-30 tahun 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/Sederajat 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) 17 orang (50%). Berdasarkan kategori pengetahuan suami menunjukkan mayoritas suami yang memiliki bayi mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan bayi yaitu 18 orang suami (52,9%). Berdasarkan kategori sikap suami menunjukkan seluruh suami yang memiliki bayi mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi yaitu 34 orang suami (100%). Dengan demikian penyampaian informasi dan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan masih diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan sikap yang baik tentang perawatan bayi
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perawatan Bayi Daftar pustaka 20 (1976-2010)
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar BelakangAngka kematian ibu dan bayi merupakan barometer pelayanan kesehatan disuatu Negara. Bila angka kematian ibu dan bayi masih tinggi berarti pelayanan kesehatan ibu dan bayi belum baik. Sebaliknya bila angka kematian ibu dan bayi rendah berarti pelayanan kesehatan ibu dan bayi sudah baik. (Affandi, 2000)
Masa bayi disebut juga masa berbahaya, bahaya tersebut dapat berupa bahaya fisik berupa bayi mudah terserang penyakit, kecelakaan yang tidak disengaja yang dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian. (Elizabeth Hurlock, 2007)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi berusia belum tepat satu tahun. Banyak faktor yang menyebabkan kematian bayi yaitu faktor yang dibawa anak sejak lahir dan faktor yang berkaitan dengan perawatan dan keadaan lingkungan. (Home, Humaniora, 2009)
WHO memiliki target pencapaian angka kematian bayi sebesar 15 per 1000 kelahiran hidup. Di antara negara-nagara di ASEAN, Indonesia mempunyai AKB yang tinggi. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2007 (SDKI), Indonesia memiliki angka kematian bayi mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi yaitu 7 kali lebih tinggi dari Singapura, 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggidari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.(Home, Media Indonesia, 2008)
(14)
Dari data tersebut, diketahui bahwa Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, untuk itu sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs), Depkes telah mematok target penurunan AKB di Indonesia dari rata-rata 35 meninggal per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada 2015.
Angka kematian bayi terutama disebabkan antara lain oleh faktor kesehatan anak, lingkungan, nutrisi, dan infeksi, kondisi ini berkaitan erat dengan perawatan bayi. Rata-rata kematian bayi di Indonesia masih cukup besar untuk itu kewajiban kita semua untuk menguranginya (Depkes, Kirana Pri-tasari, 2007)
Menurut karakteristik perawatan bayi, hanya sekitar 26,7% bayi neonatal yang memperoleh perawatan yang baik, salah satunya bila bayi sakit dibawa berobat. pengobatan terbanyak ke rumah sakit sebesar 8,3%, sedangkan ke puskesmas sebanyak 5,5%. Sekitar 6% bayi neonatal dibawa ke pengobatan tradisional. Sebagian besar bayi neonatal meninggal di rumah yaitu 54,2%. (Home, Media Indonesia, 2008)
Pada kesempatan yang sama, Esther Indriani dari Maternal and Child Health Specialist World Vision memaparkan, perawatan sederhana seperti pemberian air susu ibu (ASI) dapat menekan AKB. "Telah terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah 13% kematian bayi dan bahkan 19/0 jika dikombinasikan dengan makanan tambahan bayi setelah usia 6 bulan."
Disamping hal tersebut juga ibu, suami dan keluarga belum banyak mengetahui tentang perawatan bayinya yang baik dan jika melakukan perawatan yang salah akan mempercepat kematian bayi (Nelson, 2000)
Salah satu upaya atau cara untuk mengatasi masalah perawatan bayi , maka pusat pelayanan kesehatan dan perawatan maupun Puskesmas harus mengadakan program bagi oaring tua yaitu dengan menjelaskan pemberian asuhan keperawatan yang aman
(15)
dan berkwalitas, juga mengenai fokus dan adaptasi dengan keluarga dan bayi baru lahir. Selain itu peningkatan pengetahuan orang tua dan keluarga dalam rangka pemberdayaan orang tua dan keluarga ini sudah menjadi salah satu kebijakan pemerintah dengan mendorong pemberdayaan orang tua dan keluarga melalui peningkatan pengetahuan untuk menjamin perilaku sehat dan peningkatan pelayanan kesehatan . ( Barbara 2002 )
Selain itu untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kesadaran ibu , suami serta keluarga dalam perawatan yang optimal terhadap bayi untuk menurunkan angka kematian bayi.
Kurangnya pengetahuan dan perhatian dalam perwatan bayi, terutama bila ibu hanya mengurus bayinya sendiri tanpa bantuan siapapun. Seperti yang diketahui umumnya ibu memiliki tugas lain selain merawat bayinya tersebut, seperti mengurus rumah atau ibu merupakan seorang wanita karir, sehingga bayi kurang mendapat perhatian. Maka diperlukan peran suami dalam membantu merawat bayi, agar perawatan bayi dapat dilakukan lebih optimal sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan
(16)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan suami terhadap perawatan bayi.
b. Untuk mengetahui sikap suami terhadap parawatan bayi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang perawatan bayi.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan sikap suami terhadap perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan lainnya diseluruh lapisan masyarakat untuk dapat meningkatkan
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak melebur jadi objek, namun sebaliknya objek melebur menjadi subjek
Pengetahuan pada hakekatnya memiliki tujuan yaitu mencapai kebenaran. Dengan mengetahui hal yang benar maka kita dapat mengetahui kesealahan terlebih dahulu tanpa mengetahui yang benar. (Agustrisno, 2005)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pengetahuan yang mencakup dominan kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu: 1. Tahu ( know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recal)
(18)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
2. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat mengintrospeksikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi dapat juga diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum–hukum, rumus–rumus, metode dan prinsip dalam konteks atau situasi lain.
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasai dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintetis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian di dalam sesuatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis berarti suatu kemampuan untuk menyusun formulasi yang sudah ada.
(19)
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap sesuatu materi atau objek. Penilaian didasarkan kepada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.
B. Sikap (Attitude)
Menurut Bruno (1987) yang dikutip oleh Syah. M (2004) sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk menghasilkan reaksi dengan baik atau buruk, terhadap orang lain atau barang tertentu. Dengan demikian, pada prinsipnya sikap itu dapat dianggap sebagai suatu kecenderungan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.dalam hal ini, perwujudan perilaku seseorang akan ditandai dengan munculnya kecederungan-kecenderungan baru yang lebih maju dan lugas tehadap suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan yang tergantung pada situasi saat itu. Adapun ciri-ciri sikap menurut WHO adalah :
1. Sikap akan dibentuk dari tindakan yang mengacu pada pengalaman seseorang .
2. Sikap akan terwujud atau tidak berdasarkan pada sedikit atau banyaknya pengalaman seseorang.
3. Sikap dapat berupa suatu hal tertentu tetapi dapat juga berupa kumpulan dari hal-hal tersebut.
Menurut Notoadmodjo (2005), sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : 1. Kepercayaan (keyakian), ide konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadp suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave) seperti halnya dengan pengetahuan.
(20)
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan berfikir, keyakian dan emosi memegang peranan penting. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang atau objek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
2. Merespon (responding)
Memberi jawaban bila ditanya, dan menyelesaikan tugas yang diberikan ini adalah suatu indikasi dari sikap.
3. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
C. Suami
Suami adalah seseorang yang memiliki istri dan merupakan kepala keluarga yang bertugas memimpin keluarga namun memiliki kedudukan yang sama dengan istri, sehingga suami juga dapat membantu istri dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, salah satunya membantu merawat bayi. Partisipasi suami dalam perawatan bayi sangat dibutuhkan untuk meringankan pekerjaan istri, sehingga perawatan bayi dapat dilakukan lebih baik. Hal ini juga dapat membentuk ikatan yang lebih kuat antara ayah dan anak.
(21)
D. Perawatan Bayi
Bayi adalah makluk yang lemah dan sensitif yang memerlukan perawatan yang baik secara menyeluruh dan penuh dengan kasih sayang guna memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Perawatan bayi menyangkut banyak hal, yaitu :
1. Memberi makan bayi
Pastikan bayi dalam keadaan kenyang agar bayi tidak rewel dan menangis, biasanya bayi setiap 4 jam sekali diberi ASI atau susu formula untuk memenuhi nutrisi bayi. Bila bayi sudah cukup umur atau diatas 6 bulan dapat diberi makanan tambahan berupa bubur.
2. Memandikan Bayi
Mandi memiliki bebrapa tujuan, mandi merupakan kesempatan untuk : 1. Membersihkan seluruh tubuh bayi
2. Mengobservasi keadaan 3. Memberi rasa nyaman
4. Mensosialisasi orang-tua anak, keluarga
Memandikan bayi penting dilakukan untuk menghindarkan bayi dari infeksi harus dilakukan dengan benar, suami juga harus diajarkan teknik memandikan bayi yang benar.
- Tentukan tempat untuk memandikan bayi
- Siapkan perlengkapan memandikan bayi dan pakaian bayi
- Buka pakaian bayi, basuh tubuh bayi dengan waslap basah kemudian sabuni di tempat memandikan dari kepala, leher, dada, lengan, punggung, kaki, kemudian daerah kemaluan, setelah bilas tubuh bayi langsung di dalam ember mandi yang berisi air hangat. Bilas sampai bersih.
(22)
- Setelah bersih, segera keringkan tubuh bayi - Pakaikan popok dan baju bayi
3. Memakaikan Baju Bayi
Memakaikan baju bayi dilakukan setiap selasai mandi atau setiap baju bayi kotor atau basah. Hal ini harus dapat dilakukan suami dengan baik sebagai salah satu partisipasi suami dalam membantu istri merawat bayi.
4. Mengganti Popok
basah dan setelah terkena kotoran. Kotoran bayi tidak selalu berbau, karena itu sering-seringlah memeriksa popoknya apa perlu diganti atau tidak. Seorang bayi perlu 8 – 9 popok sehari. Sering mengganti popok dengan yang bersih dapat menghindarkan bayi dari ruam kulit yang disebabkan oleh kotoran dan air seninya. Sebelum memakaikan popok baru, bersihkan dulu pantat bayi dengan lap basah. Pantat bayi tidak terlalu perlu dicuci pada waktu mengganti popok yang basah oleh kencing.
5. Mengangkat dan Menggendong Bayi
Mengangkat dan Menggendong bayi akan membuat bayi merasa nyaman. Mungkin suami akan sedikit takut dan kaku saat melakukannya, namun lama kelamaan akan terbiasa dalam melakukannya. Hal ini juga sangat penting dilakukan saat bayi menangis dengan menggendong dapat menenangkan bayi sehingga tidak menangis lagi. Hal yang harus selalu diingat saat mengangkat atau menggendong bayi adalah
selalu menopang leher dan kepalanya. Menurut
otot punggung yang kuat, jadi mereka perlu dibantu untuk mengangkat kepala. Saat bayi berbaring, kita dapat menggunakan kedua tangan untuk mengangkat bayi,
(23)
sementara itu, satu tangan kita letakkan di bawah pantat dan yang lain menyangga leher dan kepala.
6. Suami Menyusui
Pemberian ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan adalah praktek pemberian ASI yang penting untuk kelangsungan hidup (Lawrence dan Lawrence, 2005; Edmond et al., 2006) dan pertumbuhan optimal bayi
Peran suami dalam pemberian ASI yaitu :
1. Mencari informasi mengenai pemberian ASI dan pemberian makan bayi
2. Keterlibatan ayah dalam pembuatan keputusan mengenai cara pemberian makan anak saat ini
Disini suami mendukung praktek pemberian ASI bila ayah memiliki pengetahuan yang baik tentang hal-hal yang berhubungan dengan pemberian ASI, memiliki hubungan yang baik dengan ibu, dan juga terlibat dalam keharmonisan hubungan pola menyusui tripartit (yaitu antara ayah, ibu, dan bayi) telah terbukti.
7. Merawat Bayi Sakit
Bayi mudah terserang penyakit, oleh sebab itu suami harus berpartisipasi dalam membantu istrinya untuk merawat bayi yang sakit. Bila terdapat tanda bayi sakit maka segera suami mengambil kebijakan untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan, untuk menghindari keparahan dari penyakit yang dialami bayi.
(24)
BAB III
KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep
Dalam penelitian yang berjudul Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan yang menjadi variabel independen (bebas) yang akan diteliti adalah pengetahuan dan sikap suami dan sebagai variabel dependen (terikat) adalah perawatan bayi, yang akan digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut :
Pengetahuan dan Sikap Suami
Perawatan Bayi
(25)
B. Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
1 Pengetahuan Hasil dari tahu, yaitu Segala sesuatu yang diketahui suami dalam merawat
bayi di
Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan.
Kuesioner Wawancara 1.Kurang : bila responden
menjawab benar pertanyaan 0-3 dari jumlah pertanyaan
2.Cukup : bila responden
menjawab benar pertanyaan 4-7 dari jumlah pertanyaan
3.Baik : bila responden
menjawab benar pertanyaan 8-10 dari jumlah pertanyaan
Ordinal
2 Sikap Reaksi atau
respon yang masih tertutup dari suami tentang
perawatan bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan terhadap objek atau stimulus
Kuesioner Wawancara 1. Positif : bila responden
memiliki jumlah kategori
pernyataan
sikap positif > 15
2. Negatif : bila responden
memiliki jumlah kategori
pernyataan sikap negatif < 15
(26)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap suami dalam merawat bayi di Lingkungan VI kelurahan Simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai bayi di Lingkungan VI kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 berjumlah 34 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling atau mengambil keseluruhan dari populasi yang ada yaitu 34 orang suami yang mempunyai bayi.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Lingkungan VI kelurahan Simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Alasan pemilihan lingkungan VI kelurahan simpang selayang kecamatan medan tuntungan karena pada lingkungan ini terdapat 34 orang suami yang memiliki bayi.
(27)
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan februari – mei 2010
D. Pertimbangan Etik
Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada ketua program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah mendapatkan izin, Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Lingkungan VI kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri. Responden juga berhak mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen penelitian, tetapi menggunakan inisial. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, yang berisikan keusioner pengetahuan yang meliputi seputar perawatan bayi, kuesioner sikap yang meliputi setujukah suami perawatan bayi disebarkan di masyarakat. Bentuk kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup (Closed Ended ) dengan variasi pertanyaan berupa multiple choice, yang mana dari beberapa jawaban yang disediakan responden hanya memilih satu diantaranya yang
(28)
sesuai dengan pendapatnya. Alat pengumpulan data terdiri dari tiga bagian, yaitu : bagian pertama instrumen penelitian berisi data demografi ibu meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan.
Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 soal dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban : a, b, atau c jika menjawab benar maka diberi nilai satu (skor =1), sedangkan jika menjawab salah diberi nilai nol (skor = 0). Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut :
1. Menentukan skor terbesar dan terkecil Skor terbesar : 10
Skor terkecil : 0
2. Menentukan nila rentang ( R )
Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 10 - 0
= 10
3. Menentukan nilai panjang kelas ( i ) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )
Banyaknya kelas
= 10
3
= 3,3
4. Menentukan skor kategori
Kurang = 0 + 3,33 = 3,33 ( Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 0-3 pertanyaan )
(29)
Cukup = 3,34 + 3,33 = 6,67 ( Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 4-7 pertanyaan )
Baik = 6,67 + 3.33 = 10 ( Dari jumlah pertanyaan, responden hanya benar menjawab 8-10 pertanyaan )
Untuk menilai penerimaan sikap ibu yang dijadikan sampel dilakukan dengan cara mengisi kuesioner dengan menggunakan skla likert yang menggunakan empat kategori untuk setiap pernyataan sebagai berikut: (a) bila bentuk pernyataan positif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 4, setuju (S) skornya 3, tidak setuju (TS) skornya 2, sangat tidak setuju (STS) skornya 1; (b) bila bentuk pernyataan negatif, alternatif jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 3, sangat tidak setuju (STS) skornya 4.
Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut : 1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
Skor terbesar : 40 Skor terkecil : 10
2. Menentukan nila rentang ( R )
Rentang = skor terbesar-skor terkecil = 40-10
= 30
3. Menentukan nilai panjang kelas ( i ) Panjang kelas ( i ) = Rentang ( R )
Banyaknya kelas = 30
2 = 15
(30)
4. Menentukan skor kategori
Positif : jika responden memiliki jumlah kategori pernyataan positif >15 Negatif : jika responden memiliki jumlah kategori pernyataan negatif <15
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen
1. Uji Validitas
Dimaksud agar pertanyaan yang memuat dalam kuesioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuesioner tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan content validiy. Uji validitas akan dilakukan oleh pakarnya yaitu dokter spesialis anak dr. Masytah. SpA
2. Uji Reabilitas
Reabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat kestabilan atau kekonsistenan jawaban yang diberikan responden atas pertanyaan dari kuesioner. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien realibilitasnya 0,7 atau lebih dari 0.7 sudah memadai syarat realibilitas. Uji validitas akan dilakukan pada 10 orang suami yang memilliki bayi yang ada di Lingkungan VI Kelurahan simpang selayang Kecamatan Medan Tuntungan yang mempunyai kriteria sama dengan sampel, lalu data diolah menggunakan SPSS dengan mencari koefisien realibilitas Alpha Cronbach.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi rumah responden masing-masing kemudian diberi penjelasan singkat tentang cara mengisi kuesioner dan menjelaskan tujuan penelitian ini. Kemudian berikan kuesioner pada responden untuk diisi. Kode responden diisi oleh peneliti, setelah responden menjawab pertanyaan pada kuesioner. Peneliti mengumpulkan kuesioner untuk diolah.
(31)
H. Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan cara analisa univariat untuk mengetahui frekuensi dan persentase masing-masing variabel yang akan diteliti. Kemudian hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi. Data yang telah terkumpul diolah secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing ( Pemeriksaan data ) dilakukan pengecekan kelengkapan-kelengkapan pada data pertanyaan yang telah terkumpul. Bila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data maka diperbaiki kembali.
2. Coding ( Pemberian kode ) data yang telah dikumpul dan hasil jawaban dari setiap pertanyaan dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya, kemudian diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah kekomput er ).
3. Entry ( Pemasukan data komputer ) data yang diproses kemudian dimasukkan kedalam program komputer untuk diolah.
4. Tabulating ( Memperoleh analisa dan pengolahan data serta mengambil kesimpulan data dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi ).
5. Cleaning data entry, Pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.
(32)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, mempunyai jumlah penduduk 654 jiwa yang terdiri dari 160 kepala keluarga.penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2010.
Pada BAB ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengetahuan dan Sikap Suami terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan, yang terdiri atas 34 suami yang memiliki bayi.
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur suami, pendidikan suami, pekerjaan suami dan sumber informasi suami. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut
(33)
Tabel.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2010
No Karakteristik f %
1 2 3 4. Umur Suami 21-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun 36-40 tahun 6 18 9 1 17,6 52,9 26,5 2,9
Total 34 100.0
1 2 3 4 Pendidikan Suami SD SMP SMA/Sederajat Perguruan Tinggi 2 3 17 12 5,9 8,8 50 35,3
Total 34 100.0
1 2 3 4 Pekerjaan Suami Buruh Wiraswasta Pegawai Swasta/karyawan PNS 2 17 10 5 5,9 50 29,4 14,7
Total 34 100.0
1 2 3
Sumber Informasi Suami Media Tenaga Kesehatan Sumber Lain 10 7 17 29,4 20,6 50
Total 34 100.0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa suami berumur 26-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 18 orang (52,94%), pendidikan suami terbanyak SMA/K/M/Sederajat yaitu 17 orang (50%), pakerjaan suami terbanyak Wiraswasta yaitu 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai Perawatan bayi terbanyak berasal dari Sumber Lain yaitu sebanyak 17 orang (50%)
2. Pengetahuan
Pengetahuan ( Knowledge ) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang malakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
(34)
Berdasarkan jawaban responden atas pertanyaan pengetahuan mengenai infertilitas diketahui umumnya jawaban responden berpengetahuan cukup. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 5.2.
Distribusi Pertanyaan Pengetahuan Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
Benar Salah
f % F %
1 Perawatan bayi merupakan 25 73,5 9 26,5 2 Tujuan suami melakukan perawatan bayi 21 61,8 13 38,2 3 Tujuan memberi makan bayi 25 73,5 9 26,5 4 ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik
untuk bayi, yang harus diberikan pada umur
19 55,9 15 44,1 5 Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur 26 76,5 8 23,5 6 Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi 27 79,4 7 20,6 7 Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan
oleh
32 94,1 2 5,89 8 Memandikan bayi bertujuan untuk 16 47 18 53 9 Menggendong bayi dapat 29 85,3 5 14,7 10 Perawatan yang tidak optimal dapat 23 67,6 11 32,4
Tabel 5.3.
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Suami Tentang Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2010
No Pengetahuan Suami f %
1 2 3 Baik Cukup Kurang 14 18 2 41,2 52,9 5,9
Total 34 100
Berdasarkan kategori pengetahuan menunjukkan Lebih dari setengah suami mempunyai pengetahuan cukup tentang perawatan bayi yaitu sebanyak 18 orang (53 %) dan berpengetahuan baik sebanyak 14 orang (41,1 %) sedangkan berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (5,9 %).
(35)
3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu.
Tabel 5.4.
Distribusi Pernyataan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI di Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2010
No Pernyataan Pilihan Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
F % f % f % f %
1 Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
13 38,3 21 61,7 0 0,0 0 0,0
2 Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.
5 14,7 28 82,3 1 3 0 0,0
3 Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.
3 8,9 8 23,5 16 47,1 7 20,5
4 Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.
11 32,3 17 50 5 14,7 1 3
5 Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.
9 26,5 21 61,8 4 11,7 0 0,0
6 Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.
4 11,7 18 53 11 32,3 1 3 7 Suami harus libur bekerja untuk
membantu istri merawat bayi.
18 53 12 35,2 4 11,7 0 0,0 8 Bayi dapat diberikan makanan
tambahan segera setelah bayi lahir.
13 38,3 12 35,2 9 26,5 0 0,0 9 Memandikan bayi dapat dilakukan
kapan saja dan dimana saja.
5 14,7 18 53 11 32,3 0 0,0 10 Hubungan antara ayah dan ibu terhadap
bayi sama, sehingga suami harus dapat mengerjakan pekerjaan istri.
8 23,5 18 53 6 17,6 2 5,9
Berdasarkan hasil pilihan jawaban suami mengenai pernyataan sikap tentang perawatan bayi didapatkan hasil bahwa mayoritas suami lebih banyak menjawab setuju atas pernyataan yang disediakan.
(36)
Tabel 5.5.
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan
Tahun 2010
No Sikap Suami f %
1 2
Positif Negatif
34 0
100.0 0.0
Total 34 100.0
Berdasarkan jawaban responden atas pernyataan sikap mengenai perawatan bayi diketahui seluruh (100 %) suami bersikap positif tentang perawatan bayi.
(37)
B. PEMBAHASAN
1. Pengetahuan Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2010
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan ini terjadi melalui panca indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo, 2007).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpengetahuan cukup yaitu 18 orang (52,9%). Hal ini dikarenakan responden kurang mengerti tentang perawatan bayi dan umumnya suami tidak mengetahui tentang cara-cara merawat bayi.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagian besar responden berusia 26-30 tahun 18 orang (52,9%) dimana saat ini adalah usia produktif (Hurlock, 1998). Seharusnya seseorang memiliki pengetahuan baik karena semakin beratambah tua usia seseorang maka pengetahuannya semakin bertambah.
Dilihat dari tingkat pendidikan responden sebagian besar responden dengan pendidikan SMU 17 orang (50%) dan responden yang paling sedikit dengan pendidikan SD 2 orang (5,9%). Menurut SDKI, 1997 bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide baru. Pendapat Ronger mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka diharapkan pengetahuan dan keterampilan seseorang itu semakin tinggi. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan suami sebagai kepala rumah
(38)
tangga. Semakin rendah pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan bayinya akan berkurang sehingga suami akan kesulitan mengambil keputusan secara efektif. Akhirnya, pandangan baru yang perlu diperkenalkan dan lebih disosialisasikan kembali untuk memberdayakan kaum suami mendasarkan pada pengertian bahwa: Suami mempunyai peran yang penting dalam perawatan bayinya dimana membantu istrinya dalam merawat bayinya, sehingga bayi tersebut mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Faktor lain yang dapat mempegaruhi pengetahuan adalah pekerjaan, sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta 17 orang (50%) dan responden dengan pekerjaan paling sedikit buruh 2 orang (5,9%). Menurut Hurlock, 1998 pekerjaan seseorang akan berpengaruh terhadap pengetahuan dan pola tindakan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan juga berpengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi dan tingkat sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkat kesehatan semakin baik pekerjaan seseorang maka diharapkan tingkat kesehatannya pun semakin baik. Pekerjaan suami mempengaruhi terhadap keterlibatan dalam merawat bayinya. Suami yang memiliki pekerjaan sebagai buruh memiliki keterbatasan waktu dalam merawat bayinya karena pekerjaan ini menuntut banyak waktu tanpa batasan tertentu.
Faktor lain dilihat dari sumber informasi yang mempengaruhi pengetahuan adalah pengalaman dan darimana sumber informasi diperoleh (Teori WHO,1948) disini sumber informasi yang didapat suami tentang perawatan bayi, mayoritas suami mendapat sumber informasi dari sumber lain yaitu keluarga, teman, masyarakat yaitu 17 orang (50%). Hal ini dikerenakan pengetahuan keluarga, teman dan masyarakat masih sedikit dalam memberikan informasi tentang perawatan bayi sehingga pengetahuan suami
(39)
tentang perawatan bayi tidak banyak karena informasi yang diberikan sedikit. Keluarga, teman dan masyarakat masih memerlukan konseling dan pengetahuan yang lebih banyak lagi dari petugas kesehatan sehingga informasi yang diberikan kepada responden lebih tepat dan akurat.
(40)
B. Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi merupakan prediposisi suatu tindakan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh pasangan usia subur mempunyai sikap positif tentang perawatan bayi sebanyak 34 orang (100%).
Bila dilihat berdasarkan hasil pilihan jawaban suami mengenai pertanyaan sikap nomor 1 yaitu Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi, didapatkan hasil responden umumnya menjawab dengan sangat setuju 13 orang (38,3%) dan menjawab setuju 21 orang (61,7%). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa suami sudah memiliki sikap yang baik karena suadah mengetahui pentingnya perawatan bayi.
Bila dilihat dari pertanyaan nomor 3 yaitu Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih, responden terbesar menjawab tidak setuju 16 orang (47,1%). Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa pengetahuan suami yang kurang sangat mempengaruhi terhadap cara bersikap suami, umumnya suami tidak mengetahui bahwa air putih dapat diberikan sebagai pengganti ASI ibu sementara.
Pada pertanyaan nomor 7 yaitu suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi, 18 orang responden (53%) menjawab sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan hasil jawaban responden dapat diketahui bahwa disini suami salah dalam bersikap karena kurangnya pengetahuan suami. Disini suami perlu diberikan pengertian bahwa suami tidak harus tidak bekerja untuk merawat bayinya yang seharusnya suami bergantian merawat bayinya bila suami pulang kerja dan memang
(41)
libur dari pekerjaannya, intinya suami harus meluangkan waktu untuk merawat bayinya, agar bayi memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Sikap suami dalam merawat bayinya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karena adanya pengetahuan suami mengenai perawatan bayi, cara memperoleh informasi, adanya kepercayaan yang diperoleh dari orang tua sumber-sumber yang mencakup uang, waktu dan tenaga dan dapat dipengaruhi oleh kebudayaan di masyarakat setempat. Sikap merupakan faktor predisposisi untuk terbentuknya tindakan, disini petugas kesehatan juga mempengaruhi terhadap sikap suami dengan memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan kepada suami-suami sehingga akan menambah wawasan dan pengetahuan para suami tentang perawatan bayi.
Maka semakin baik pengetahuan suami tentang perawatan bayi maka semakin positif sikap yang ditunjukkan suami tentang perawatan bayi.
(42)
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan karakteristik suami, dilihat dari umur bahwa suami berumur 26-30 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 18 orang (52,9%), pendidikan suami terbanyak SMA/K/M/Sederajat yaitu 17 orang (50%), pekerjaan suami terbanyak wiraswasta yaitu 17 orang (50%), sumber informasi yang didapat suami mengenai perawatan bayi terbanyak berasal dari sumber lain (keluarga,teman,masyarakat) yaitu sebanyak 17 orang (50%).
2. Berdasarkan kategori pengetahuan suami tentang perawatan bayi menunjukkan mayoritas suami mempunyai pengetahuan cukup yaitu 18 orang suami (52,9%). 3. Berdasarkan kategori sikap suami terhadap perawatan bayi menunjukkan seluruh
suami mempunyai sikap positif yaitu 34 orang suami (100%)
B. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi suami yang memiliki bayi kurang tanggap mengenai perawatan bayi dan memberikan penyuluhan kepada suami tentang perawatan bayi sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dengan pemberian perawatan yang optimal terhadap bayi.
(43)
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan mengembangkan pengetahuannya dengan belajar lebih banyak lagi tentang perawatan bayi, kemudian memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama suami yang dilakukan di Lingkungan tempat tinggal masyarakat sehingga masyarakat terutama suami yang memiliki bayi bertambah pengetahuan dan pemahamannya tentang perawatan bayi dan segera mau melaksanakan perawatan bayi.
3. Bagi Suami yang Memiliki Bayi
Bagi para suami diharapkan mau melakukan perawatan terhadap bayinya walaupun dengan waktu yang terbatas karena merupakan tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga untuk merawat dan menjaga kesehatan bayi dan keluarganya.
(44)
DAFTAR PUSTAKA
Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ---. 2005. Metode penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. ---. 2005. Promosi Kesehatan ; Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sugjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Arikunto, Suharmi. 2006. ProsedurPenelitian suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sastroasmoro, Sudigdo. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Agung Seto.
Priyo, Sutanto, 2001. Modul Analisis Data. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Unuiversitas Sumatera Utara.
Carminers, E. G., Zeller, R. A. Series: Quantitative Applications in the Social Sciences. Reliability and Validity Assessment. A sage University Paper
Budiarto, Eko. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
S. Nee. Tekla. 2002. Bayi Tahun Pertama. Cetakan I. Jakarta : ARCON
Henderson, Christine. 2005. Konsep Kebidanan ; Essential Midwifery. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. 2003. Konsep Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. P. Shelov. Steven . 2002. Perawatan Untuk Bayi dan Balita. Jakarta : ARCON. B. Hurlock. Elizabeth. 2007. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Samin, A. (2009). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Medan: USU Press.
(45)
http: //www.IndonesiaOntime.com. Home Humaniora Kesehatan/angka kematian Bayi Masih Tinggi.
http : //www.BayiCerdas.com. Cara Benar Merawat Bayi, 2009 by Al Arif, Sked. http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/19/tips-mempererat-hubungan-antara-ayah-dan-anak/Posted on Juli 19, 2008 by kuliah bidan.
(46)
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bernama Agnes Emerensiana Sitorus / 095102071 adalah mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang ” Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi Di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Kecamatan Medan Tuntungan ”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan bapak dan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan bapak dan ibu dalam melakukan pelaksanaan tentang tujuan penelitian saya. Jika, bapak dan ibu bersedia silahkan tanda tangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesediaan bapak dan ibu.
Partisipasi Bapak dan Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bapak dan ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada saksi apapun. Identitas pribadi bapak dan ibu dan semua informasi yang bapak dan ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.
Terima kasih atas partisipasi bapak dan ibu dalam penelitian ini.
Medan, Januari 2010
Peneliti Responden
(47)
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP PERAWATAN BAYI DI LINGKUNGAN VI KELURAHAN SIMPANG SELAYANG
KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2010
I. Karakteristik Responden
A. Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara.
B. Pilihlah salah satu jawaban yang benar menurut anda dari pertanyaan di bawah ini.
Data Demografi
No. Responden :
Umur :
Pendidikan : Pekerjaan :
Sumber Informasi : a. Media (elektronik/cetak)
b. Tenaga Kesehatan (dokter, perawat, bidan) c. Sumber Lain (keluarga, teman, masyarakat)
(48)
II. Pengetahuan
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar menurut anda. 1. Perawatan bayi merupakan :
a. Hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi. b. Hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban.
c. Hal yang merepotkan dan mengganggu pekerjaan. 2. Tujuan suami melakukan perawatan bayi :
a. Membantu istri dalam merawat bayi agar bayi mendapatkan pehatian yang optimal.
b. Melakukan tugas perawatan yang merupakan tanggung jawab. c. Menunjukkan kemampuan suami dalam merawat bayinya. 3. Tujuan memberi makan bayi adalah :
a. Agar bayi tetap sehat dengan memperoleh gizi yang seimbang. b. Agar bayi tidak menangis dan rewel.
c. Agar bayi tenang dan tidak menangis.
4. ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik untuk bayi, yang harus diberikan pada umur :
a. 0 – 6 bulan b. 0 – 12 bulan c. 6 – 12 bulan
5. Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur : a. Di atas 6 bulan
b. Di bawah 6 bulan c. Di atas 12 bulan
(49)
6. Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi adalah : a. Susu formula dan bubur
b. Susu formula dan nasi c. Susu formula
7. Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan karena : a. Bayi Lapar
b. Bayi mengantuk c. Bayi kurang tidur
8. Memandikan bayi bertujuan untuk :
a. Menjaga kebersihan dan menghindarkan bayi dari bahaya terinfeksi penyakit b. Menjaga kebersihan agar bayi merasa nyaman
c. Agar bayi tidak bau 9. Menggendong bayi dapat :
a. Memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi bayi sehingga bayi tidak rewel.
b. Menidurkan bayi
c. Agar terbiasa digendong
10. Perawatan yang tidak optimal dapat mengakibatkan :
a. Bayi tidak terurus, pertumbuhan tidak optimal dan mudah terserang penyakit b. Pertumbuhan bayi lambat
(50)
III. Sikap
Berikan tanda check list (√) pada kotak jawaban sesuai dengan pendapat anda. SS : Sangat setuju
S : Setuju TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
2. Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.
3. Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.
4. Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.
5. Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.
6. Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.
7. Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.
8. Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.
9. Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.
10. Hubungan antara ayah dan ibu terhadap bayi sama, sehingga suami harus dapat mengerjakan pekerjaan istri.
(51)
NILAI CONTENT VALIDITY INDEX
No Pertanyaan Nilai
0,7 0,8 0,9 1,0
A. PENGETAHUAN
1 Perawatan bayi merupakan :
a. Hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
b. Hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban.
c. Hal yang merepotkan dan mengganggu pekerjaan.
2 Tujuan suami melakukan perawatan bayi :
a.Membantu istri dalam merawat bayi agar bayi mendapatkan pehatian yang optimal.
b.Melakukan tugas perawatan yang merupakan tanggung jawab.
c. Menunjukkan kemampuan suami dalam merawat bayinya.
3 Tujuan memberi makan bayi adalah :
a. Agar bayi tetap sehat dengan memperoleh gizi yang seimbang.
b. Agar bayi tidak menangis dan rewel. c. Agar bayi tenang dan tidak menangis.
4 ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik untuk bayi, yang harus
diberikan pada umur : a. 0 – 6 bulan
b. 0 – 12 bulan c. 6 – 12 bulan
5 Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur :
a. Di atas 6 bulan b. Di bawah 6 bulan c. Di atas 12 bulan
6 Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi adalah :
a. Susu formula dan bubur b. Susu formula dan nasi c. Susu formula
7 Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan karena :
a. Bayi Lapar b. Bayi mengantuk c. Bayi kurang tidur
(52)
8 Memandikan bayi bertujuan untuk :
a. Menjaga kebersihan dan menghindarkan bayi dari bahaya terinfeksi penyakit
b. Menjaga kebersihan agar bayi merasa nyaman c. Agar bayi tidak bau
9 Menggendong bayi dapat :
a. Memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi bayi sehingga bayi tidak rewel.
b. Menidurkan bayi
c. Agar terbiasa digendong
10 Perawatan yang tidak optimal dapat mengakibatkan :
a. Bayi tidak terurus, pertumbuhan tidak optimal dan mudah terserang penyakit
b. Pertumbuhan bayi lambat c. Biasa saja, tidak berpengaruh
B SIKAP
1 Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
2 Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.
3 Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.
4 Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.
5 Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.
6 Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.
7 Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.
8 Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.
9 Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
10 Hubungan antara ayah dan ibu terhadap bayi sama, sehingga suami harus dapat mengerjakan pekerjaan istri.
(53)
SAVE OUTFILE='F:\agnesspss....sav' /COMPRESSED. FREQUENCIES VARIABLES=umsu pensu peksu suminsu pgtsu katpgtsu skpsu katskpsu /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet0] F:\agnesspss....sav Sta tisti cs umur suami pendidikan suami pekerjaan suami sumber informasi suami pengetahuan suami kategori pengetahuan suami sikap suami kategori sikap suamiN Valid 34 34 34 34 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
umur suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 21-25 6 17.6 17.6 17.6
26-30 18 52.9 52.9 70.6
31-35 9 26.5 26.5 97.1
36-40 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
pendidikan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sd 2 5.9 5.9 5.9
Smp 3 8.8 8.8 14.7
sma/smk/stm 17 50.0 50.0 64.7
perguruan tinggi 12 35.3 35.3 100.0
(54)
pekerjaan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruh 2 5.9 5.9 5.9
Wiraswasta 17 50.0 50.0 55.9
pegawai swasta/karyawan 10 29.4 29.4 85.3
Pns 5 14.7 14.7 100.0
Total 34 100.0 100.0
sumber informasi suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid media(elektronik,cetak) 10 29.4 29.4 29.4
tenaga kesehata 7 20.6 20.6 50.0
sumber lain
(keluarga,teman,masyarakat)
17 50.0 50.0 100.0
Total 34 100.0 100.0
pengetahuan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 2 5.9 5.9 5.9
5 1 2.9 2.9 8.8
6 7 20.6 20.6 29.4
7 10 29.4 29.4 58.8
8 9 26.5 26.5 85.3
9 3 8.8 8.8 94.1
10 2 5.9 5.9 100.0
(55)
kategori pengetahuan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 8-9=baik 14 41.2 41.2 41.2
4-7=cukup 18 52.9 52.9 94.1
0-3=kurang 2 5.9 5.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
sikap suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 25 3 8.8 8.8 8.8
26 2 5.9 5.9 14.7
27 3 8.8 8.8 23.5
28 2 5.9 5.9 29.4
29 2 5.9 5.9 35.3
30 5 14.7 14.7 50.0
31 6 17.6 17.6 67.6
32 3 8.8 8.8 76.5
33 3 8.8 8.8 85.3
34 3 8.8 8.8 94.1
36 1 2.9 2.9 97.1
41 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
kategori sikap suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(56)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU
Nama Mahasiswa : Agnes Emerensiana Sitorus Nama Pembimbing
: dr. Zulkifli. Msi
NIM : 095102071 NIP :
Judul KTI : Pengetahuan dan sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Tuntungan Tahun 2010
Hari / Tanggal
Materi Saran / Perbaikan Paraf Dosen Paraf
Mahasiswa
Senin, 14-9-2009
Pengajuan Judul ACC Judul Senin,
21-9-2009
Pengajuan BAB I Perbaikan BAB I Sabtu,
26-9-2009
Pengajuan BAB I, II Perbaikan BAB I, II Sabtu,
03-10-2009
Pengajuan BAB I, II ACC BAB I, Perbaikan BAB II Sabtu,
10-10-2009
Pengajuan BAB II, III ACC BAB II, Perbaikan BAB III Jumat,
23-10-2009
Pengajuan BAB III Perbaikan BAB III Kamis,
29-10-2009
Pengajuan BAB III, IV ACC BAB III, Perbaikan BAB IV Seniin,
02-11-2009
Pengajuan BAB IV Perbaikan BAB IV Kamis,
05-11-2009
Pengajuan BAB IV ACC BAB IV Senin,
29-02-2010
Perbaikan Proposal Perbaikan BAB I, BAB II, III, Kuisoner
Senin, 03-05-2010
Pengajuan BAB V, VI Perbaikan BAB V, VI Rabu,
09-06-2010
Pengajuan BAB V, VI, Abstrak
ACC BAB V, VI, Perbaikan Abstrak Rabu, 09-06-2010 Pengajuan Abstrak, Penyusunan KTI ACC Abstrak, Perbaikan Penyusunan Sabtu, 12-06-2010 Pengajuan Perbaikan Penyusunan KTI ACC KTI
(1)
NILAI CONTENT VALIDITY INDEX
No Pertanyaan Nilai
0,7 0,8 0,9 1,0
A. PENGETAHUAN
1 Perawatan bayi merupakan :
a. Hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
b. Hal yang harus dilakukan karena merupakan kewajiban.
c. Hal yang merepotkan dan mengganggu pekerjaan.
2 Tujuan suami melakukan perawatan bayi :
a.Membantu istri dalam merawat bayi agar bayi mendapatkan pehatian yang optimal.
b.Melakukan tugas perawatan yang merupakan tanggung jawab.
c. Menunjukkan kemampuan suami dalam merawat bayinya.
3 Tujuan memberi makan bayi adalah :
a. Agar bayi tetap sehat dengan memperoleh gizi yang seimbang.
b. Agar bayi tidak menangis dan rewel. c. Agar bayi tenang dan tidak menangis.
4 ASI Eksklusif merupakan sumber makanan yang terbaik untuk bayi, yang harus
diberikan pada umur : a. 0 – 6 bulan
b. 0 – 12 bulan c. 6 – 12 bulan
5 Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi umur :
a. Di atas 6 bulan b. Di bawah 6 bulan c. Di atas 12 bulan
6 Jenis makanan tambahan yang diberikan pada bayi adalah :
a. Susu formula dan bubur b. Susu formula dan nasi c. Susu formula
7 Bayi menangis pada malam hari salah satunya disebabkan karena :
(2)
8 Memandikan bayi bertujuan untuk :
a. Menjaga kebersihan dan menghindarkan bayi dari bahaya terinfeksi penyakit
b. Menjaga kebersihan agar bayi merasa nyaman c. Agar bayi tidak bau
9 Menggendong bayi dapat :
a. Memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi bayi sehingga bayi tidak rewel.
b. Menidurkan bayi
c. Agar terbiasa digendong
10 Perawatan yang tidak optimal dapat mengakibatkan :
a. Bayi tidak terurus, pertumbuhan tidak optimal dan mudah terserang penyakit
b. Pertumbuhan bayi lambat c. Biasa saja, tidak berpengaruh
B SIKAP
1 Perawatan bayi penting dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi.
2 Suami turut merawat bayi merupakan, partisipasi suami dalam kehidupan keluarga.
3 Bayi yang ibunya belum dapat mengeluarkan ASI, dapat diberi air putih.
4 Mengganti pakaian atau popok bayi dapat dilakukan setelah bayi mandi atau kapan saja bila pakaian basah atau kotor.
5 Menggendong bayi dapat menimbulkan perasaan yang aman dan nyaman bagi bayi.
6 Setiap saat suami harus ada untuk melakukan perawatan pada bayinya.
7 Suami harus libur bekerja untuk membantu istri merawat bayi.
8 Bayi dapat diberikan makanan tambahan segera setelah bayi lahir.
9 Memandikan bayi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja
10 Hubungan antara ayah dan ibu terhadap bayi sama, sehingga suami harus dapat mengerjakan pekerjaan istri.
(3)
SAVE OUTFILE='F:\agnesspss....sav' /COMPRESSED. FREQUENCIES VARIABLES=umsu pensu peksu suminsu pgtsu katpgtsu skpsu katskpsu /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet0] F:\agnesspss....sav Sta
tisti cs
umur suami
pendidikan suami
pekerjaan suami
sumber informasi
suami
pengetahuan suami
kategori pengetahuan
suami
sikap suami
kategori sikap suami
N Valid 34 34 34 34 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
umur suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 21-25 6 17.6 17.6 17.6
26-30 18 52.9 52.9 70.6
31-35 9 26.5 26.5 97.1
36-40 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
pendidikan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sd 2 5.9 5.9 5.9
Smp 3 8.8 8.8 14.7
sma/smk/stm 17 50.0 50.0 64.7
perguruan tinggi 12 35.3 35.3 100.0
(4)
pekerjaan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruh 2 5.9 5.9 5.9
Wiraswasta 17 50.0 50.0 55.9
pegawai swasta/karyawan 10 29.4 29.4 85.3
Pns 5 14.7 14.7 100.0
Total 34 100.0 100.0
sumber informasi suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid media(elektronik,cetak) 10 29.4 29.4 29.4
tenaga kesehata 7 20.6 20.6 50.0
sumber lain
(keluarga,teman,masyarakat)
17 50.0 50.0 100.0
Total 34 100.0 100.0
pengetahuan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 3 2 5.9 5.9 5.9
5 1 2.9 2.9 8.8
6 7 20.6 20.6 29.4
7 10 29.4 29.4 58.8
8 9 26.5 26.5 85.3
9 3 8.8 8.8 94.1
10 2 5.9 5.9 100.0
(5)
kategori pengetahuan suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 8-9=baik 14 41.2 41.2 41.2
4-7=cukup 18 52.9 52.9 94.1
0-3=kurang 2 5.9 5.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
sikap suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 25 3 8.8 8.8 8.8
26 2 5.9 5.9 14.7
27 3 8.8 8.8 23.5
28 2 5.9 5.9 29.4
29 2 5.9 5.9 35.3
30 5 14.7 14.7 50.0
31 6 17.6 17.6 67.6
32 3 8.8 8.8 76.5
33 3 8.8 8.8 85.3
34 3 8.8 8.8 94.1
36 1 2.9 2.9 97.1
41 1 2.9 2.9 100.0
Total 34 100.0 100.0
kategori sikap suami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(6)
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU
Nama Mahasiswa : Agnes Emerensiana Sitorus Nama Pembimbing
: dr. Zulkifli. Msi
NIM : 095102071 NIP :
Judul KTI : Pengetahuan dan sikap Suami Terhadap Perawatan Bayi di Lingkungan VI Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Tuntungan Tahun 2010
Hari / Tanggal
Materi Saran / Perbaikan Paraf Dosen Paraf
Mahasiswa
Senin, 14-9-2009
Pengajuan Judul ACC Judul Senin,
21-9-2009
Pengajuan BAB I Perbaikan BAB I Sabtu,
26-9-2009
Pengajuan BAB I, II Perbaikan BAB I, II Sabtu,
03-10-2009
Pengajuan BAB I, II ACC BAB I, Perbaikan BAB II Sabtu,
10-10-2009
Pengajuan BAB II, III ACC BAB II, Perbaikan BAB III Jumat,
23-10-2009
Pengajuan BAB III Perbaikan BAB III Kamis,
29-10-2009
Pengajuan BAB III, IV ACC BAB III, Perbaikan BAB IV Seniin,
02-11-2009
Pengajuan BAB IV Perbaikan BAB IV Kamis,
05-11-2009
Pengajuan BAB IV ACC BAB IV Senin,
29-02-2010
Perbaikan Proposal Perbaikan BAB I, BAB II, III, Kuisoner
Senin, 03-05-2010
Pengajuan BAB V, VI Perbaikan BAB V, VI Rabu,
09-06-2010
Pengajuan BAB V, VI, Abstrak
ACC BAB V, VI, Perbaikan Abstrak Rabu, 09-06-2010 Pengajuan Abstrak, Penyusunan KTI ACC Abstrak, Perbaikan Penyusunan Sabtu, 12-06-2010 Pengajuan Perbaikan Penyusunan KTI ACC KTI