Perancangan Objek Wisata Tanah Karo Berbasis Web

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Berha, Sidik, Ir. 2007. Pemrograman Web dengan HTML.Bandung:Informatika Bandung

Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta:Andi

Madcoms. 2008. Membuat Desain Web Untuk Pemula. Yogakarta : Andi yogyakarta

Saputra, Agus. 2011. Pemrograman CSS untuk Pemula. Jakarta : PT.Gramedia www.Karokab.go.id. Diakses tanggal 14 mei 2016


(2)

BAB 3

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap yang sangat penting dalam pembuatan sistem web dimulai dari perangcang yang matang akan memberi hasil akhir yang bagus. Dalam membuat sebuah situs, tentukan terlebih dahulu tujuan dari situs yang akan buat karena bentuk desain dan isi sebuah situs sangat tergantung dari tujuan situs yang dibuat. Perancangan sistem merupakan upaya instansi pemerintahan maupun swasta untuk mulai memiliki sistem yang baru. Perancangan sistem dilakukan setelah mendapat gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan .

3.2 Kebutuhan Sistem

Kebutuhan pada sistem ini adalah untuk lebih mengetahui apa-apa saja yang termasuk dalam daftar objek wisata Tanah Karo, dan dalam dinas Pariwisata Tanah Karo itu objek wisata itu terbagi menjadi tiga kawasan yaitu wisata kawasan sibayak, wisata kawasan sinabung, dan wisata kawasan sipiso-piso. Dalam web ini juga di jelaskan tiap-tiap objek wisata yang termasuk dalam kabupaten Tanah Karo.


(3)

3.3 Rancangan Sistem

Setelah mengetahui kebutuhan sistem untuk aplikasi yang akan dibuat, maka dapat dilakukan beberapa tahap perancangan. Tahap pertama adalah membuat perancangan DFD dan tahap kedua adalah membuat diagram entitas yang merupakan gambaran relasi antar entitas yang ada dalam sistem, selanjutnya perancangan basis data dengan normalisasi.

3.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sisitem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas .

DFD salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan unuk penggambaran analisis maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuatan program.

3.5 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan aplikasi sebagai bentuk suatu proses yang terjadi. Dengan tujuan untuk memberi gambaran umum yang terjadi pada sistem. Diagram konteks menunjukan sebuah proses yang


(4)

berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun Diagram konteks website keparwisataan adalah :

Gambar 3.1 Diagram Konteks Pariwisata Tanah Karo

3.6 Flowchart Website

Flowcaht adalah suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (intruksi) dengan proses lain dalam suatu program. Berikut adalah Diagram Alir (flowchart) dari website kepariwisataan :


(5)

Pilihan 1 ?

Pilihan 2

Pilihan 3

Pilihan 4 ?

Pilihan 5 ?

Selesai

Akhir

Gambar 3.2 Flowchart Halaman Website Kepariwisataan Tanah Karo Mulai

Home

Data kunjungan

Galery

Objek wisata


(6)

3.7 Struktur Database

Database adalah kumpulan dari data yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Desain database dari sistem ini terdiri dari terdiri dari satu tabel aja.

Tabel yang ada didalam Website Pariwisata Tanah Karo. Tabel 3.1 Data Pengunjung

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

No Int 2 Nomor

Tahun Int 10 Tahun

Domestik Int 10 Domestik

Wisman Int 10 Wisman

Jumlah Int 10 Jumlah

3.8 Rancangan Antarmuka (Interface)

Rancangan antarmuka dari sistem ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (header), baagia isi (content), bagian kaki (footer). Bagian kepala terdiri dari judul, menu, . Bagian isi terdiri dari slider . bagian kaki terdiri dari link data pembuat sistem ini. Perancangan interface halaman depan website Kepariwisataan Tanah Karo.


(7)

(8)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen, desain sistem yang disetujui dan mennguji, mengintal,dan memulai serta menggunakan sistem yang baru atau sistem yang diperbaiki. Penggunaan suatu sistem untuk pemecahan masakah membutuhkan suatu sistem yang baik sehingga memungkinkan berhasilnya komputer dalam melaksanakan tugasnya, yaitu mengolah data menjadi informasi.

Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemprograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi tertulis, tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

4.2 Tujuan Implementasi Sistem

Dalam merealisasikan desain perancangan objek wisata tanah karo ini harus dipikirkan spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang sesuai sehingga menghasilkan sebuah pengelolahan informasi yang efesien, cepat diketahui kendala dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang


(9)

diinginkan. Adapun tujuan dari implementasi yang ada dalam dokumen desain sistem adalah :

a. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain yang disetujui.

b. Menulis, menguji dan mendokuntasikan program-program dan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.

c. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru dan melatih pemakai.

d. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan yaitu dengan menguji sistem secara menyeluruh.

e. Memastikan bahwa ke sistem yang baru berjalan yaitu dengan membuat rencana, mengontrol dan melakukan instalansi dengan benar.

4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem

Dalam pembuatan program sistem informasi dan data lain yang sudah dirancang membutuhkan perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat operator. Adapun perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat operator yang dibutuhkan sebagai berikut :

4.3.1 Perangkat Keras

Hardware merupakan seluruh komponen peralatan yang membentuk suatu sistem


(10)

tugasnya. Dalam pembuatan perancangan objek wisata tanah karo ini, penulis menggunakan komputer (nootbook) dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Processor Intel(R) Celeron (R) CPU N2840 22.16hz

2. Operating System Windows 8.1 Single Language With Bing 64-bit 3. Memory 2048MB RAM

4. Monitor Generic PnP Monitor 5. Keyboard

6. Modem dan jaringan wi-fi 7. Dan lain-lain

4.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) adalah sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras dapat memprosesw data. 48Perangkat lunak ini tidak dapat berbentuk fisik, melainkan berupa program yang diciptakan melalui perangkat elektronik. Dalam perangkat lunak dikenal dengan apa yang disebut sistem operasi dan program aplikasi. Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam perancangan objek wisata tanah karo ini antara lain :

1. Sistem Operasi Windows 8.1 2. Xampp

3. Mysql sebagai penggelolah database 4. Sublime text


(11)

4.3.3 Pengguna (Brainware)

Brainware adalah manusia yang terlibat dala mengoperasikan serta mengatur

sistem didalam komputer. Brainware termasuk bagian penting dari sebuah sistem komputer. Hardware tidak dapat bekerja tanpa adannya sofware, sedangkan

sofware dan hardware tidak dapat bekerja tanpa adanya brainware.

4.4 Pemelihara Sistem

Diperlukan pemeliharaan sistem agar sistem tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tujuan dari pemeliharaan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Mencegah terjadinya kelainan sistem yang dapat mendatangkan masalah baru. 2. Menggantikan pemeliharaan sistem dengan survei sistem jika modifikasi yang

diminta cukup besar.

4.5 Demonstrasi Program 4.5.1 Tampilan Halaman Website


(12)

Gambar 4.2 Data Kunjungan Wisata


(13)

Gambar 4.4 Halaman Objek Wisata

Gambar 4.5 Halaman Sejarah


(14)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini yang merupakan bab terakhir dari tugas akhir ini, penulis akan mencoba menarik kesimpulan dari penguraian tersebut :

1. Dengan menggunakan bahasa pemprograman PHP dan database Mysql maka website pariwisata tanah karo dapat dirancang.

2. Dengan adanya website pariwisata karo ini dapat menambah wawasan tentang potensi kepariwisataan tanah karo agar dapat lebih dikembangkan dan di promosikan kepada kepada masyarakat luas. Masih banyak tempat wisata alam yang belum di eksplor dan menyebabkan daerah itu lama berkembangnya.


(15)

5.2 Saran

Dalam sub bab terakhir ini penulis ingin memberikan saran dengan harapan dapat memberikan masukan bagi pihak yang akan pmengembang website kepariwisataan tanah karo ini kedepannya, yaitu :

1. Sebuah sistem informasi agar dapat berkembang dengan cepat dan akurat harus dapat diakses melalui setiap perangkat yang mampu terhubung ke internet.

2. Dikembangkan lagi sehingga bisa terhubung ke Maps agar para calon wisatawan terutama para wisatawan mancanegara tida kesulitan menjangkau tempat lokasi.

3. Sebaiknya berita dan informasi tentang Wisata Tanah Karo dicantumkan agar pembaca lebih mengetahui tentang wisata yang akan mereka kunjungi.


(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item pengerak (McGraw-Hill,2001) .

2.1.2 Defenisi Perancangan Sistem

Dalam membangun sebuah sistem, hal yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu adalah membuat rancangan yang biasa disebut perancangan sistem.

Menurut beberapa sumber perancangan sistem didefenisikan sebagai berikut:

1. Penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (jogiyanto, 2005).

2. Gambaran secara menyeluruh terminologi yang digunakan serta bagaimana dari masing-masing komponen rancangan sistem masukan,


(17)

keluaran, pemprosesan, pengendalian, database, dan platform teknologi yang akan dirancangan (verzello, 2008).

Dengan demikian perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut: 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

2. Pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun dari implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Pennggambaran, rancangan , dan pembuatan sketsa dari beberapat elemen yang terpisah kedalam suatau kesatuan yang utuh dan berfungsi.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (kristanto,2008)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menermanya (Mulyanto, 2009).

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari emat hal yaitu: 1.Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias dan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencermintakan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampa ke penerima informasi


(18)

kemungkinan banyak terjadi ganguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2.Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan berakibat fatal bagi suatu organisasi.

3.Relevan

Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

4.Ekonomi, efisien, dan dapat dipercaya

Informasi yang dihasilkan sebaiknya memiliki manfaat yang lebih besar dibanding kan dengan biaya mendapatkannya dan sebangian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannyadengan satuan nilai uang tetappi dapat ditapsirkan nilai efektivitasnya. Selain itu informasi yang dihasilkan juga bisa dipercaya kebenarannya dan tidak mengada-ada (Kristanto, 2008)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dalam laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).


(19)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa komponen yang fungsinya sangan vital di dalam sistem informasi. (Brien JA, 2006). Komponen-komponen sistem informasi tersebut sebagaai berikut:

1. Komponen masukan 2. Komponen model 3. Komponen keluaran 4. Komponen teknologi 5. Komponen basis data 6. Komponen kendali

2.4 Aplikasi yang digunakan 2.4.1 Internet dan Website

Interconected Network atau internet merupakan sekumpulan jaringan yang

terhubung satu dengan yang lainnya, dimana jaringan menyediakan sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi antar komputer dengan menggunakan Transmission control Protocol/internet protocol

( TCP/IP )yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket

radio.(Oetomo, 2007).

Sistem cara kerja dari inernet yaitu server meyimpan atau menyediakan informasi dan memproses permintaan dari klien, apabila ada klien yang meminta informasi, maka server mengirimkannya. Informasi yang diakses dapat berupa teks, gambar, dan suara. Server juga mengirimkan peri tah-perintah ke klien tentang bagaimana cara menampilkan semua informasi tersebut .


(20)

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam,atau data gerak, data animasi,suara, videodan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis ataupun dinamis yang membentuk suatu rangakain bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Suyanto, 2007). Website bersifat statis apabila isi informasi bersifat tetap, jarang berubah. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah dan sifat informasinya interaktif dua arah berasal baik dari pemilik atau pun pengguna website.

2.4.2 Web Browser

Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk mengakses informassi web ataupun untuk melakukan transaksi via web. Beberapa contoh browser yang ada saat ini seperti: internet explorer (IE), mozila firefox, Opera,

Netscape, dan Safari. (kadir, 2003)

2.4.3 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (hypertext preprocessor) yang digunakan sebagai script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML (Hypertext Markup

Language). Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga

maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. (Sidik, 2006) Kemampuan PHP yang paling diandalakan dan signifikan adalah didukung kepadabanyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat dilakukan. PHP juga mendukung


(21)

untuk berkomunikasi denagn layanan lain menggunakan protokol IMAP, SMP, NNTP,POP3,HTTP dan lainnya yang tidak terhitung. Dan sintaks PHP ditulis dalam apitan tanda khusus PHP. Ada empat macam pasangan tag yang digunakan:

1. <?PHP....?>

2. <scrip language=”PHP”>...</script> 3. <?..?>

4. <%...%?

2.4.4 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database ( database management system –DBMS) yang open source(gratis sangant populer dikalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolah datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan dengan cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah kecil. (Sidik, 2006).

2.4.5 Sublime Text

Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi phyton API ( Eric Haughee, 2013). Aplikasi ii tercipta karena terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Sublime Text bukanlah aplikasi open sourceyang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi yang harus dibeli. Akan


(22)

tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki lisensi aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemprograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir disemua bahasa pemprograman yang didukung atau dikembangankan oleh komunitas seperti : C, C++, C#, CSS, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, javaScript, LaTex, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, Ocaml, Perl, PHP, Pyhon, R, Ruby, SQL, TCL, Textile dan XML. Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi sublime text yaitu:

1. Goto Anything

Fitur yang dapat membantu dalam membukan file ataupun menjelajahi isi dari file hanya dengan beberapa keystrokes.

2. Multiple selection

Fitur ini memungkinkan user untuk mengubah secara interaktif banyak baris sekaligus mengubah nama variabel dengan mudah dan memanifulasi file lebih cepat dari sebelumnya.

3. Command Pallete

Dengan hanya beberapa keystrokes, user dapat dengan cepat mencari fungsi yang diinginkan , tanpa harus menavigasi melalui menu.

4. Distraction Free Mode

Bila user memerlukan fokus penuh pada aplikasi ini, fitur ini dapat membantu user dengan memberikan tampilan layar penuh.


(23)

5. Split Editing

Dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar lebar dengan didukung editing perpecahan. Mengedit sisi file dengan sisi, atau mengedit dua lokalasi di satu file. Anda dapat mengedit dengan banyak baris dan banyak kolom yang user inginkan.

6. Instant Project Switch

Menangkap semua file yang dimasukan kedalam project pada aplikasi. Terintegrasi dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang ada ataupun untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat. 7. Plugin API

Dilengkapi dengan plugin API berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi in sangat tangguh.

8. Customize Anything

Aplikasi ini memberi user fleksibilitas dalam hal pengaturan fungsional dalm aplikasi ini.

9. Cross Platform

Aplikasi ini dapat berjalan hampir disemua operating System Modern seperti windows, OS X, dan Linux Based operating system.

2.4.6 CSS

CSS ( Cascading Style Sheet ) yang berfungsi untuk mengatur tampilan dengan kemampuan jauh lebih baik dari tag maupun atribut standar HTML (Hypertext Markup Language). CSS adalah suatu kumpulan atribut untuk fungsi format tampilan dan dapat digunakan untuk menggontrol tampilan banyak dokumen


(24)

secara bersamaan. Keuntungan menggunakan CSS yaitu jika ingin mengubah format dokumen, maka tidak perlu mengedit satu per satu.

Penggunaan CSS ada dua cara yaitu dengan menyisipkan kode CSS langsung kedalam kode HTML atau disimpan menjadi file tersendiri berekstensi.css. Dengan menyimpan file tersendiri akan lebih memudahkan untuk mengontrol tampilan dalam banyak dokumen secara langsung.

Gambar 2.1 Contoh Penggunaan CSS

2.4.7 Xampp

Xampp merupakan suatu sofware yang didalamnya terdapat Apacheyang berfungsi sebagai web server, PHP (Hypertext Preprocessor)merupakan bahasa web server side yang bersifat open source dan MySQL adalah basis data yang menghubungkan script PHP menggunakan perintah query dan escape character yang sama dengan PHP. PHP memang mendukung banyak jenis basis data, tetapi untuk membuat sebuah basis data yang dinamis dan selau up to date, MySQL merupakan pilihan basis data yang tepat untuk saat ini. Selain itu terdapat juga


(25)

PhpMyAdmin sebagai tempat melakukan konfigurasi keseeluruhan ( Sidik, 2006). Dengan mengintal Xampp, kita tidak perlu mengintal aplikasi server satu per satu karena di Xampp sudah tersedia.

Gambar 2.2 Contoh Tampilan XAMP

2.4.8 Keuntungan Sistem Berbasis Web

Keuntungan merancang sisem informasi berbasis web , diantaranya yaitu: (Pressman, 2002).

1. Meningkatkan kesadaran akan tersedianya suatu layanan, produksi industri atau kelompok.

2. Bisa diakses 24 jam oleh pengguna 3. Menstandartkan desain antarmuka


(26)

4. Menciptakan suatu sistem yang dapat diperluaskan secara global sehingga mampu menjangkau orang-orang ditempat yang berjauhan tanpa mengkhawatirkan zona waktu lokasi mereka.

2.5 Alat Perancang Sistem Yang digunakan

Desain sistem atau perancangan sistem adalah suatu fase yang memerlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem baru. Hal ini harus diperhatikan dalam desain sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem baru.(Ladjamudin, 2005).

2.5.1 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk mengambarkan darimana assal data, kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpana data dan proses mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan antara data dan proses pada sistem. Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai yaitu Gane and Sarson dan Yourdon and De Marco.(Kristanto,2008)


(27)

Tabel 2.1 simbol data flow diagram gane and sarson

No Simbol Keterangan

1 Entitas luar.

Merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

2 Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data secera umum

3 Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari sumber proses ke suatu proses lain.

4

Data Store

Erupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file.

2.6 Alat Perancangan Basis Data yang digunakan 2.6.1 Entity Relation Diagram (ERD)

ERD merupakan salah satu bentuk analis dan perancangan yang menjabarkan hubungan antara objek (entitas) dalam sistem sehingga terlihat jelas relasi apa yang terjadi antara entitas tersebut. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data. (Simarmata, 2006) simbol yang digunakan dalam ERD dapat dilihat pada tabel.


(28)

Tabel 2.2 Simbol Entitas Relatin Diagram No Simbol ERD Keterangan

1 Entitas

Suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai

2 Atribut

Elemen dari entitas yang berfungsi mendeskripsikan karakter dari entitas

3 Rrelationship

Menggambarkan hubungan diantara sejumlah entitas yang berbeda

4 Garis

Sebagai penghubung antara relasi dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.

Dalam entity relationship diagram, relasi antara 2 entity set dapat terjadi dan terbagi menjadi beberapa jenis:

1. One to One Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan entity set kedua adalah satu banding satu.

2. One to Mary Relationship

Hubungan antara setiap entity set pertama denagn entity set kedua adalah satu banding banyak.


(29)

3. Many to One Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan entity set kedua adalah banyak banding satu

4. Many to Many Relationship

Hubungan antara setiap entity pada entity set pertama dengan entity set kedua adalah banyak banding banyak

2.7 Kabupaten Tanah karo

2.7.1 Sejarah Singkat kabupaten Tanah Karo

Tanah Karo terbentuk sebagai Kabupaten Daerah Tingkat II setelah melalui proses yang sangat panjang dan dalam perjalanan sejarahnya Kabupaten ini telah mengalami perubahan mulai dari zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang hingga zaman kemerdekaan. Sebelum kedatangan penjajahan Belanda diawal abad XX di daerah dataran tinggi Karo, di kawasan itu hanya terdapat kampung (Kuta), yang terdiri dari satu atau lebih “kesain” (bagian dari kampung). Tiap-tiap kesain diperintah oleh seorang “Pengulu”.

Menurut P. Tambun dalam bukunya “Adat Istiadat Karo”, Balai Pustaka 1952, arti dari pengulu adalah seseorang dari marga tertentu dibantu oleh 2 orang anggotanya dari kelompok “Anak Beru” dan “Senina”. Mereka ini disebut dengan istilah “Telu si Dalanen” atau tiga sejalanan menjadi satu badan administrasi/pemerintahan dalam lingkungannya. Anggota ini secara turun menurun dianggap sebagai “pembentuk kesain”, sedang kekuasaan mereka adalah pemerintahan kaum keluarga.


(30)

Diatas kekuasaan penghulu kesain, diakui pula kekuasaan kepala kampung asli (Perbapaan) yang menjadi kepala dari sekumpulan kampung yang asalnya dari kampung asli itu. Kumpulan kampung itu dinamai Urung. Pimpinannya disebut dengan Bapa Urung atau biasa juga disebut Raja Urung. Urung artinya satu kelompok kampung dimana semua pendirinya masih dalam satu marga atau dalam satu garis keturunan.

Menurut P. Tambun ada beberapa sistem atau cara penggantian perbapaan atau Raja Urung atau juga Pengulu di zaman itu, yaitu dengan memperhatikan hasil keputusan “runggun/permusyawaratan” kaum kerabat berdasarkan kepada 2 (dua) dasar/pokok yakni:

a. Dasar Adat “Sintua-Singuda” yang dicalonkan.

Yang pertama-tama berhak menjadi Perbapaan adalah anak tertua. Namun kalau ia berhalanagan atau karena sebab yang lain, yang paling berhak di antara saudara-saudaranya adalah jatuh kepada anak yang termuda. Dari semua calon Perbapaan maka siapa yang terkemuka atau siapa yang kuat mendapatkan dukungan, misalnya siapa yang mempunyai banyak Anak Beru dan Senina, besar kemungkinan jabatan Perbapaan/Raja Urung atau Pengulu, akan jatuh kepadanya. Jadi dengan demikian, kedudukan Perbapaan, yang disebutkan di atas harus jatuh kepada yang tertua atau yang termuda, tidaklah sepenuhnya dijalankan secara baik waktu itu. Banyak contoh terjadi dalam hal pergantian Perbapaan seperti itu, antara lain ke daerah Perbapaan Lima Senina. Lebih-lebih kejadian seperti itu terjadi setelah di daerah itu berkuasa kaum penjajah Belanda di permulaan abad XX (1907). Belanda melakukan “intervensi” dalam hal penentuan siapa yang


(31)

diangap pantas sebagai Perbapaan dari kalangan keluarga yang memerintah, walaupun ada juga selalu berdasarkan adat.

b. Dasar “Bere-bere”

Yakni menurut keturunan dari pihak Ibu. Hanya dari keturunan ibu/kemberahen tertentu saja yang pertama-tama berhak menjadi Perbapaan. Namun setelah kedatangan perjajahan Belanda sistem atau dasar “Bere-bere” ini dihapuskan. Mengangkat dan mengganti Perbapaan dilakukan oleh “Kerunggun” Anak Beru -Senina dan Kalimbubu. Namun setelah jaman Belanda cara seperti itu diper-modern, dengan cara kekuasaannya dikurangi, akhirnya diambil alih oleh kerapatan Balai Raja Berempat. Demikian pula, dasar pengangkatan “Pengulu” dan Perbapaan. Kekuasaan Raja Urung yang tadinya cukup luas, dipersempit dengan keluarnya Besluit Zelfbestuur No. 42/1926, Marilah kembali melihat sistem pergantian Perbapaan Urung dan Pengulu Kesain, sebelum datangnya penjajahan Belanda ke daerah dataran Tinggi Tanah Karo.

Yang pertama-tama berhak untuk mewarisi jabatan Perbapaan Urung atau Pengulu ialah anak tertua, kalau dia berhalangan, maka yang paling berhak adalah anak yang termuda/bungsu. Sesudah kedua golongan yang berhak tadi itu, yang berhak adalah anak nomor dua yang tertua, kemudian anak nomor dua yang termuda. Orang yang berhak dan dianggap sanggup menjadi Perbapaan Urung tetapi karena sesuatu sebab menolaknya, maka dengan sendirinya hilang haknya dan berhak keturunannya yang menjadi Perbapaan/Raja Urung. Hal ini juga menurut P. Tambun dalam bukunya merupakan adat baru. Maksudnya adalah untuk menjaga supaya pemangkuan Perbapaan yang dilaksanakan oleh orang lain hanya dilakukan dalam keadaan terpaksa.


(32)

Sementara itu orang yang berhak menurut adat menjadi Perbapaan/Raja, tetapi masih dalam keadaan di bawah umur ataupun belum kawin, maka jabatan itu boleh dipangku/diwakili kepada orang lain menunggu orang yang berhak itu sudah mencukupi. Peraturan tetap tentang memilih siapa sebagai pemangku itu tidak ada. Yang sering dilakukan ialah orang yang paling cakap diantara kaum sanak keluarga terdekat, termasuk juga Anak Beru dan marga yang seharusnya memerintah sebagai Perbapaan Raja.

Adapun jabatan pemangku itu dipilih dari kalangan Anak Beru dari lain marga dari Perbapaan/Raja. Jadi mustahillah sipemangku itu tadi berhak atas kerajaan yang dipangkunya untuk selama-lamanya, pasti disatu waktu akan dikembalikan kepada yang berhak. Sedangkan kalau jabatan sebagai Perbapaan/Raja dipegang oleh kaum keluarga dari sipemangku yang berhak, misalnya saudara satu ayah lain ibu, ada kemungkinan akan mendakwa dan mempertahankan jabatan itu di kemudian hari, terlebih kalau dia sudah bertahun-tahun sudah memangku jabatan itu, sehingga merasa segan malah menolak menyerahkannya kembali kepada yang berhak. Keadaan seperti ini juga pernah terjadi, malah menimbulkan perselisihan berkepanjangan antar kerabat yang seketurunan.

Dalam pemangkuan sementara itu, diadatkan sehingga merupakan kewajiban bagi si pemangku yaitu menyerahkan 1/3 dari semua pendapatan kerajaan kepada orang yang seharusnya memangku jabatan tersebut. Seperti diuraikan di depan, baik Perbapaan Urung/Raja Urung ataupun Pengulu yang dibantu oleh “Anak Beru-Senina”, yang merupakan “Telu Sidalanen”, maka jabatan dari “Anak Beru-Senina” itupun juga bersifat turun temurun.


(33)

Dengan sistem ini Pemerintah Tradisional Karo telah berjalan hampir ratusan tahun. Sistem itu mengalami sedikit perubahan pada abad ke 18 ketika Karo berada dibawah pengaruh Aceh yang membentuk raja berempat di Tanah Karo. Seiring dengan masuknya pengaruh kekuasaan Belanda ke daerah Sumatera Timur melalui Kerajaan Siak Riau maka terjadi pula perubahan penting di dareah ini karena Belanda juga ingin menguasai seluruh Tanah Karo. Di Deli waktu itu sudah mulai berkembang Perkebunan tembakau yang diusahai oleh pengusaha-pengusaha Belanda.

Namun tidak selamanya kekuasaan Belanda tertanam dengan mudah di daerah Sumatera Utara terlebih-lebih di daerah dataran tinggi Karo. Dan bagi orang Karo di masa lampau, kedatangan Belanda identik dengan pengambilan tanah rakyat untuk perkebunan. Banyak penduduk di Deli dan Langkat yang kehilangan tanahnya karena Sultan memberikan tanah secara tak semena-mena untuk jangka waktu 99 tahun (kemudian konsensi 75 tahun) kepada perkebunan tanpa menghiraukan kepentingan rakyat. Kegetiran dan penderitaan penduduk melahirkan perang sunggal yang berkepanjangan (1872-1895) yang juga dikenal sebagai perang Tanduk Benua atau Batakoorlog. Dalam perang tersebut orang Melayu dan orang Karo bahu-membahu menentang Belanda, antara lain dengan membakari bangsal-bangsal tembakau.

Disatu pihak ada persoalan antara Sultan Deli dan Datuk Sunggal karena Sultan Deli memberikan konsensi kepada Maskapai Belanda untuk membuka perkebunan dan daerah Sunggal termasuk di dalamnya. Perlawanan rakyat Sunggal dipimpin oleh Datuk Kecil (Datuk Muhammad Dini), Datuk Abdul Jalil dan Datuk Sulung Barat. Bantuan dari tanah karo dipusatkan di kampung Gajah.


(34)

Tokoh Karo yang sangat terkenal dalam peperangan ini adalah Langgah Surbakti, berasal dari kampung Susuk Tanah Karo dan Nabung Surbakti, dikenal sebagai Penghulu Juma Raja. Karena hebatnya serangan-serangan yang dilancarkan, pihak Belanda mengirim ekspedisi ke Sunggal sampai tiga kali. Pekabaran injil ke Tanah Karo (1894) tidak terlepas dari kerusuhan-kerusuhan perkebunan tersebut. Pihak perkebunan mengharapkan bahwa gangguan-gangguan orang Karo akan dapat dipadamkan melalui pekabaran injil, jadi yang membiayai misionari (Nederlands Zendilingsgenotschap), ke karo adalah pihak perkebunan, diprakarsai oleh J.TH Gremers, Direktur Perkebunan tembakau Deli Maatschappij pada saat itu.

Garamata yang mengadakan perlawanan pada awal abad ini (1901-1905) juga berpendapat bahwa jika Belanda dibiarkan ke Tanah karo maka tanah rakyat mungkin sekali diambil untuk perkebunan. Pikiran ini didasarkan pada pengalaman orang Karo di dataran rendah, di Deli dan Langkat. Selanjutnya dia juga berpendapat bahwa orang Karo mempunyai cara hidupnya sendiri dan istiadatnya sendiri dan tidak perlu dicampuri oleh orang Belanda (lihat Masri Singarimbun, Garamata: Perjuangan melawan Penjajah Belanda, 1901-1905, Balai Pustaka, Jakarta, 1992). Namun kekuatan Belanda yang begitu besar tidak dapat dibendung.

Sebelumnya pembangkangan yang sangat terkenal dilakukan oleh Sibayak Pa Tolong atau Sibayak Kuta Buluh, yang melakukan pembangkangan terhadap pembayaran pajak kepada Belanda (lihat Bab VI buku Darwan Prinst dan Darwin Prinst: Sejarah dan Kebudayaan Karo, Penerbit Grama Jakarta, 1985).


(35)

Masa Penjajahan Belanda

Setelah Belanda dapat menguasai daerah Sumatera Timur melalui perjanjian dengan raja-raja yang berbentuk kontrak yang disebut dengan Lange Verklaring (Perjanjian Panjang) dan Korte Verklaring (Perjanjian Pendek) maka pada tanggal 1 Maret 1887 Belanda membentuk daerah Sumatera Timur menjadi daerah Kresidenan yang sebelumnya termasuk daerah Kresidenan Sumatera Timur yang berkedudukan di Bengkalis (Riau). Kresidenan Sumatera Timur dipimpin oleh Seorang Residen bangsa Belanda, berpusat di Medan yang terdiri atas 4 daerah afdeling yaitu: Afdeling Deli dan Serdang, Afdeling Simalungun dan Karo Landen, Afdeling Langkat, dan Afdeling Asahan.

Selanjutnya wilayah administrasi afdeling Simalungun dan Karo Landen dibagi lagi menjadi Onderafdeling, yaitu Onderafdeling Simalungun dan Onderafdeling Karo Landen. Masing-masing dari onderafdeling itu dipimpin oleh Controleur (Pengawas) orang Belanda berkedudukan di Pematang Siantar dan Kabanjahe.

Di daerah administrasi Onderafdeling Karo Landen, pemerintahannya disebut dengan nama Selfbestuur, di bawah kekuasaan seorang Controleur Belanda, terdapat 5 pemerintahan swapraja pribumi tingkat kerajaan/Landschaap yang dipimpin oleh Sibayak dan 18 Kerajaan Urung yang dipimpin oleh Raja Urung yang merupakan pemerintahan pribumi bawahan atau bagian dari Kerajaan/Landschaap (Ke-Sibayaken). Adapun kelima pemerintahan Swaja Pribumi atau Landschaap yang dipimpin oleh Sibayak itu adalah:


(36)

1. Landschaap Lingga yang berkedudukan di Kabanjahe yang membawahi enam urung yaitu Urung XII Kuta di Kabanjahe, Urung Telu Kuru di Lingga, Urung Lima Senina di Batu Karang, Urung Tiga Pancur di Tiga Pancur, Urung IV Teran di Naman dan Urung Tiganderket di Tiganderket.

2. Landschaap Kuta Buluh yang berkedudukan di Kuta Buluh membawahi dua urung yaitu Urung Namohaji di Kuta Buluh dan Urung Liang Melas di Sampe Raya.

3. Landschaap Sarinembah yang berkedudukan di Sarinembah membawahi empat urung yaitu urung XVII Kuta di Sarinembah, Urung Perbesi di Perbesi, Urung Juhar di Juhar dan Urung Kuta Bangun di Kuta Bangun.

4. Landschaap Suka membawahi empat urung yaitu urung Suka di Suka, Urung Suka Piring di Seberaya, Urung Ajinembah di Ajinembah dan Urung Tongging di Tongging.

5. Landschaap Barusjahe membawahi dua urung yaitu Urung Sipitu Kuta di Barusjahe dan Urung Sienam Kuta di Sukanalu.

Walaupun namanya Selfbestuur tapi dalam prakteknya para Raja-Raja (Sibayak) hanya sebagai alat-alat pemerintah Belanda dalam mencapai tujuan politiknya, hal ini terbukti dari kenyataan bahwa raja-raja tersebut tidak bebas menentukan kebijaksanaan pemerintahan misalnya soal pajak dan rodi, pembangunan sekolah dan lain-lain. Maka tidak heran selama Belanda berkuasa di Indonesia di Tanah Karo tidak ada satu buah pun Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas. Menyadari akan hal inilah maka beberapa tokoh


(37)

muda mulai bergerak dalam bidang politik dengan membentuk organisasi partai politik yang sudah ada di Medan, Batavia dan Yogyakarta.

Beberapa tokoh muda yang terkenal dalam pergerakan di Tanah Karo adalah Nerus Ginting Suka, Tama Ginting, Keras Surbakti, Rakutta Sembiring, Matang Sitepu, Selamat Ginting (terkenal dengan gelar halilintar), Payung Bangun, Djamin Ginting, Kendal Keliat, disamping beberapa nama lain Mbera Barus, Tama Sebayang, Turah Perangin-angin, Tampe Malem Sinulingga, RO Sembiring, yang pada sekitar tahun 60-an menjadi pelopor angkutan darat di Jakarta.

Perjuangan melalui organisasi-organisasi politik berlangsung di kota dan di desa-desa dan hampir tiap desa mengenal adanya organisasi seperti Gerindo, PNI, Partindo, di samping organisasi-organisasi sosial dan budaya seperti aron yang sangat efektif pada saat itu. Sebagaimana umumnya gerakan kebangsaan, terdapat adanya sikap yang keras dan lunak. Kekerasan menuju arah bentuk perlawanan dari bentuk yang sekeras-kerasnya seperti pengerusakan, pembunuhan, dan pemberontakan sampai ke sikap yang agak lunak seperti non kooperatif, sikap oposisi dan sebagainya. Gerakan ekstrim yang keras di Tanah Karo adalah gerakan komunis namun sesudah tahun 30-an, gerakan-gerakan yang keras tidak ada secara formal. Adapun Gerindo dan Perindra adalah organisasi yang bersifat kooperatif dan diberi hak oleh kaum kolonial. Begitu pula organisasi-organisasi agama yang tidak memakai garis politik. Tetapi, itu bukan berarti bahwa para pemimpinnya bekerja sama dengan kaum kolonial. Mereka tetap melakukan kegiatan-kegiatan melawan kaum kolonial, dalam pertemuan-pertemuan, selebaran dan melalui tulisan di surat-surat kabar.


(38)

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang (1942), pemerintah militer Jepang tetap mempertahankan sistem Swaja Pribumi. Namun, jika pada zaman penjajahan Belanda administrasi Pemerintahan dipegang oleh seorang Controleur Belanda, maka di zaman penjajahan Jepang jabatan itu dipegang oleh seorang pejabat militer Jepang dengan nama Gunseibu yang berkedudukan di Berastagi, bukan di Kabanjahe.

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, kedudukan kerajaan-kerajaan di Sumatera Utara tidak mengalami perubahan. Di kresidenan Sumatera Timur masih terdapat pemerintahan raja-raja seperti pemerintahan Zelfbestuur-Landschap di Zaman Belanda. Raja-raja ditugaskan untuk membantu pelaksanaan politik pemerintahan Jepang. Demikian pula di Tanah Karo, pada mulanya kepala pemerintahan Jepang hanya campur tangan jika perlu saja, tetapi akhirnya segenap lapisan dan golongan masyarakat baik raja-raja, pegawai dan rakyat berangsur-angsur menuju kearah kepemimpinan Jepang. Hal itu mengakibatkan kewibawaan masyarakat makin berkurang. Badan-badan yang dibentuk Jepang untuk membantu perang Asia Timur Raya dan badan-badan perwakilan yang dipersiapkan untuk menyambut kemerdekaan Indonesia yang terdiri dari beberapa lapisan dan golongan makin lama kian besar pengaruhnya di tengah-tengah masyarakat menggantikan pengaruh raja-raja.

Beberapa diantara kebutuhan pemerintahan militer Jepang di Tanah Karo selama ia menduduki daerah itu, 1942-1945, antara lain dapat disebut berikut:


(39)

1. Pengumpulan keperluan pangan/padi dari penduduk

2. Pengumpulan sayur-sayuran melalui unit-unit distribusi disetiap desa dengan harga amat murah, malah kalau perlu dibon saja

3. Mengambil paksa dengan harga sangat murah hewan peliharaan penduduk seperti ternak babi, ayam, kuda dan lain-lain.

4. Pengrekrutan anggota masyarakat terutama pemuda untuk diseleksi menjadi anggota Sukarela Gyugun, Heiho, guru sekolah. Juga latihan massal kepada penduduk untuk bersiap menghadapi sekutu Inggris-Amerika (Belanda tidak masuk dalam lingkungan mereka) seperti juga menjadi anggota Keibodan (Kepolisian). Talapeta dan Kyodo Buedan. 5. Pengambilan seseorang menjadi tenaga kerja paksa/romusa, berdasar

instruksi pemerintah militer Jepang, dilakukan oleh para Penghulu Kesain di suatu kampung. Ketika itu anggota Romusha dari Tanah Karo dikirim ke Tanjung Tiram membuat garam. Siapa saja yang menjadi anggota Romusha, sekembalinya dari Tanjung Tiram, badannya persis seperti tengkorak hidup dengan pipi gemuk kena penyakit biri-biri.

Disebabkan pemerintahan militer Jepang sangat keras apalagi disertai Institusi Kempetai (Polisi Militer) yang luar biasa kejamnya terhadap siapa saja, baik kepada penduduk demikian juga kepada aparatur pemerintahan swapraja entah Sibayak, Raja Urung ataupun Pengulu, dapat dikatakan roda pemerintahan militer Jepang lancar.

Sebab siapa yang mencoba mengelak dari kebijakan Jepang, pasti Kempetai bertindak habis-habisan. Contohnya dapat dikemukakan antara lain/adalah


(40)

terhadap Raja Urung Lima Senina Boncar Bangun dan terhadap para tukang sihir, tukang racun (peraji-aji).

Raja Urung Lima Senina Boncar Bangun, yang menurut laporan bersalah ditahan, lalu disiksa habis-habisan di Kabanjahe, oleh Kempetai Jepang. Diayun, dipukul karet, dipompa dengan air perutnya melalui mulut, lalu diinjak-injak dan lain sebagainya. Menyebabkan Raja Urung yang sudah tua/uzur, meninggal dalam siksaan Kempetai Jepang tahun 1944.

Para tukang sihir, tukang racun dan pencuri kakap, ditangkapi oleh Kempetai Jepang. Juga disiksa habis-habisan antara lain juga dalam bentuk hukum jari dan kaki dicabuti dengan kakaktua, rokok menyala dimasukkan ke dalam lubang hidung, badan disayat sedikit-sedikit lalu dituang dengan air jeruk dan garam. Para penderita pasti menggelepar, lemas tak sadarkan diri, malah ada yang mati begitu saja.

Di samping itu, untuk memperkuat pemerintahan Jepang di bidang pertahanan, Jepang membentuk Talapeta (Taman Latihan Pemuda Tani), BOMPA (Badan Untuk Memenangkan Perang Asia Timur Raya), HAIHO (Pasukan Pembantu Tentara Jepang) dan GYUGUN sama dengan PETA di Jawa. Tokoh-tokoh penting disini yang dilatih sebagai Kadet adalah Djamin Ginting, Nelang Sembiring, Bom Ginting Suka, Selamat Ginting, Tampak Sebayang, Nas Sebayang, Bangsi Sermbiring, Pala Bangun, Semin Sinuraya, Basingen Bangun. Kesemua tokoh ini pada tahun 1945 telah menjadi pemimpin-pemimpin pasukan yang menonjol.


(41)

Namun badan-badan ini tidak berumur panjang sebab pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada pasukan sekutu setelah sekutu menjatuhkan bom di Hirosima dan Nagasaki. Dan dua hari setelah penyerahan Jepang, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya.

Peristiwa yang cukup penting di zaman penjajahan Jepang di Tanah Karo adalah pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat kresidenan Sumatera Timur yang terdiri dari berbagai golongan yang disebut Syu Sangikai di awal 1945.Dari Tanah Karo yang ditunjuk sebagai anggota dewan adalah Djaga Bukit dan Ngerajai Meliala. Dewan ini sempat bersidang beberapa kali di Medan sebelum Jepang menyerah kepada Sekutu.

Sebelum itu, pada tanggal 15 Juni 1945 Pemerintah militer Jepang telah mengangkat Ngerajai Meliala sebagai kepala Pemerintahan kerajaan-kerajaan Pribumi di Tanah Karo. Dengan posisi itu, Ngerajai Meliala merupakan kepala Pemerintahan Tanah Karo pertama yang membawahi langsung Pemerintahan Swapraja Pribumi Landschaap (Sibayak) dalam berurusan dengan pemerintahan militer Jepang yang saat itu dipimpin oleh K. Fukuchi di Tanah Karo.

Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, jabatan kepala pemerintahan di Tanah Karo masih dipegang oleh Sibayak Ngerajai Meliala. Jabatan itu baru berakhir setelah terjadi Revolusi sosial di Sumatera Timur pada tahun 1946. Revolusi sosial itu terjadi akibat desakan rakyat terhadap penghapusan sistem pemerintahan Kerajaan Sibayak Sultan yang dipimpin secara terus menerus.


(42)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembang zaman sekarang ini merupakan pengaruh dari perkembangan teknologi yang semakin cepat. Banyaknya pemanfaatan teknologi dalam memenuhi kebutuhan hidup dibutuhkan dalam jumlah yang luas dan telah masuk dalam lingkungan pribadi. Pemanfaatan teknologi tersebut tak hanya pada satu aspek pekerjaan, melainkan berbagai aspek yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan teknologi yang berbeda pula. Masyarakat dituntut memiliki pengetahuan agar mampu mengikuti perkembangan teknologi.

Penerapan teknologi komputer selalu dikaitkan dengan berbagai macam hal, salah satunya penerapan teknologi tersebut adalah dalam perancangan web kepariwisataan tanah karo ini. Dengan program sistem informasi berbasis web tersebut, kita akan memperoleh pengetahuan, juga membantu penyampaian dan mengekspos berbagai tempat wisata yang ada di tanah karo. Salah satu sistem informasi yang dapat dirancang dari bahasa skrip Php (Hypertext Preprocessor) dan menggunakan sistem manajemen basis data MySQL

Secara Etomologi pariwisata berasal dari dua kata yaitu pari yang berarti banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti pergi. Didalam kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan


(43)

perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisatamanusia dapat sejenak melepas penat, lelah, dan menghilangkan stress serta sejenak melupakan masalah yang dialami.

Berdasarkan Undang-Undang No.9 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang dilayani oleh pemerintah, masyarakat, atau pengusaha beserta dengan fasilitasnya. Pengertian lain tentang pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, meningkatkan penghasilan, standart hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya.

Kebutuhan manusia semakin lama semakin berkembang. Semakin lama manusia akan menuntut sesuatu yang lebih dari apa yang pernah mereka dapatkan, tidak terkecuali masalah wisata. Manusia akan merasa bosan bila terus menerus berwisata ketempat yang sama tanpa ada perubahan ataupun yang berbeda dari tempat itu. Penyelenggara kepariwisataan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui peningkatan devisa,perluasan dan pemerataan kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkaya kebudayaan nasional dengan tetap melestarikan kepribadian bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperhatikan kelestarian fungsi dan


(44)

mutu lingkungan serta mendorong pengembangan, pemasaran, dan pemberdayaan produk nasional melalui pemanfaatan segala potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Dari sisi ekonomi pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling berkaitan erat atau menjalin hubungan dalam suatu system, yakni pemintaan atau kebutuhan, penawaran atau pemenuhan kebutuhan wisata itu sendiri, pasar dan kelembagaan yang berperan untuk memfasilitasi keduanya, serta pelaku yang mengerakkan ketiga elemen tersebut.

Banyak tempat wisata yang indah, tersembunyi, dan berpotensi di tanah karo salah satunya adalah Gua Liang Dahar. Gua ini sangat berpotensi sebagai salah satu objek wisata yang sangat berpengaruh bagi perekonomian masyarakat sekitar dan pemerintah sekitar, akan tetapi objek wisata ini masih terabaikan dan tersembunyi , belum terjamah,bahkan belum banyak masyarakat yang tahu.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dirumuskan adalah:

1. Bagaimana agar tempat wisata yang ada di Tanah Karo itu menjadi lebih di kenal masyarakat luas.

2. Bagaimana menyampaikan informasi tentang pariwisata, sarana dan prasarana kepada wisatawan yang dapat diakses secara global sehingga dapat menambah daya tarik para wisatawan untuk berwisata ke Tanah Karo ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk memperkenal dan mengali potensi dari berbagai objek wisata alam yang ada ditanah karo dan untuk mempublikasikan


(45)

objek-objek wisata serta untuk memenuhi salah satu persyaratan tugas akhir menyelesaikan pendididkan Diploma III Teknik Informatika di Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan melalui pembuatan sistem ini adalah :

1. Memberi informasi tentang pariwisata di Tanah Karo yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja oleh masyarakat luas.

2. Dengan adanya sistem ini mampu menambah pendapatan masyarakat serta menambah pendapatan daerah dan jumlah wisata bagi Dinas Pariwisata. 1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan, maka perlu dibuat suatu batasan masalah sebagai berikut:

- Bagaimana merancang dan membuat sebuah objek wisata tanah karo berbasis web

- Bagaimana agar tempat wisata itu lebih dikenal masyarakat luas. 1.6 Tinjauan Pustaka

Kenneth dan Jane (2006:G12) menjelaskan bahwa perancangan sistem adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah ditetapkan dalam tahap analisa

sistem. Lebih lanjut O’Brien dan Marakas (2009:639) menjelaskan bahwa

perancangan sistem adalah sebuah kegiatan merancang dan menentukan cara mengolah sistem informasi dari hasil analisa sistem sehingga dapat memenuhi


(46)

kebutuhan dari pengguna termasuk diantaranya perancangan user interface, data dan aktivitas proses.

Website adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa text, gambar, suara, maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan suatu dokumen dengan dokumen lainnya yang dapat diakses melalui sebuah browser (Yuhevizer,2000).

Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87, obyek wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

Php (hypertext Preprocessor) merupakan salah satu sarana untuk

membangun sistem informasi berbasis web dengan cepat dan efisien, php bisa bikin web dinamis dan dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan juga dalam sistem informasi yang berbeda (Wahana Komputer Semarang , 2001).

Database adalah kumpulan data ( elementer) yang secara logika berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Saat satu kejadian muncul di dunia nyata mengubah state organisasi/perusahaan/sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang didimpan di basis data. Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data


(47)

di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan (Bambang Hariyanto,2004).

1.7 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan penelitian ini, penulis melakukan beberapa penerapan metode penelitian dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan sehingga lebih mudah dalam menyelesaikan penelitian ini dan mendapat hasil yang lebih baik. Penelitian ini akan dilaksanakan dengen mengikuti beberapa langkah yang akan digunakan penulis,yaitu:

1. Pengumpulan data-data pendukung

Pengumpulan data dalam penelitian penulis lakukan dengan cara bertanya langsung kepada pihak yang terkait. Data dalam penelitan ini diperoleh dari melalui: wawancar (interviuw), pengamatan (observasi), dokumentasi. 2. Membuat Rancangan Web

Proses pembuatan ini meliputi pembuatan rancangan web dan pembuatan interface aplikasi.

3. Pengujian Program

Menguji apakah web yang dibuat telah berhasi berjalan sesuai denagn keinginan dan melakukan perbaikan kesalahan jika masih terjadi error pada website.

4. Implementasi Sistem

Penerapan web yang dirancang setelah melalui tahap pengujian dan telah berjalan denagan baik.


(48)

5. Penyusunan dan pengadaan laporan

Tahap akhir dari penelitian yang dilakukan yaitu membuat laporan tentang penelitian yang telah dilakukan.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini bagi menjadi lima bab yaitu sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, kontribusi penelitian, kajian pustaka, metodologi penelitian, sistematika penelitian, sistematika penulisan.

BAB 2 Landasan Teori

Bab ini menggungkapkan tentang konsep dasar dan teori-teori yang mendukung pembahasan untuk tema penulisan ini yang didapat dari beberapa literatur.

BAB 3 Perancangan Sistem

Bab ini menbahas tentang Perancangan Objek Wisata Tanah Karo Berbasis Web dan gambaran umum rancangannya.

BAB 4 Implementasi Sistem

Bab ini membahas analisa hasil dan pembahasan Perancangan Objek Wisata Tanah Karo Berbasis Web yang dirancang, pembuatan program yang diajukan, tampilan dari program dan pengujian web.


(49)

BAB 5 Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dari bab-bab yang ada, sehingga dari kesimpulan ini penulis mencoba memberi saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan pengembangan web ini kedepannya.


(50)

ABSTRAK

Kabupaten Tanah Karo merupakan wilayah yang terletak daratan tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut dan mempunyai iklim yang sejuk. Didaratan tinggi Tanah Karo ini kita bisa menikmati keindahan nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Dalam perancangan sistem informasi diperlukan data dan informasi yang akurat agar sistem informasi yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan pengguna. Pembuatan website ini bertujuan untuk mempermudah para calon wisatawan untuk memilih tempat wisata yang akan mereka tuju. Website ini dikembangkan menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MySQL sebagai databasenya dan Google Chrome sebagai web browsernya.


(51)

PERANCANGAN OBJEK WISATA TANAH KARO BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Teknik Informatika

SELLY RIDE MANIK 132406091

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016


(52)

PERSETUJUAN

Judul : Perancangan Objek Wisata Tanah Karo Berbasis Web

Kategori : Tugas Akhir Nama : Selly Ride Manik Nomor Induk Mahasiswa : 132406091

Program Studi : Diploma (D3) Teknik Informatika Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juni 2016

Disetujui oleh

Program Studi D-3 Teknik Informatika Pembimbing FMIPA USU

Ketua,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dr. Syahril Efendi, S.Si, M.IT NIP : 196005201985032002 NIP : 196711101996021001


(53)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang masih memberi kesempatan dan kesehatan sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu Syarat bagi setiap mahasiswa guna menyelesaikan Progam Studi Diploma (D3) Tekni Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pihak yang sudah banyak membantu :

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan karuniaNya penuli dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Dr.Syahril Efendi, S.Si, M.IT , selaku pembimbing penulis yang selalu meemberi kritik dan saran selama pembuatan tugas Akhir ini.

3. Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si selaku Ketua Program Studi dan Bapak Dr. Syahriol Sitorus, S.Si, M.iT selaku sekretaris Program Studi D-3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, selaku ketua Depertamen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara 5. Bapak Dr.Kerista Sebayang, M.S. Selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Dosen pengajar dan Staf Pegawai Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

7. Orang Tua, Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua, Tigor Hamonangan Manik dan Mabai Perangin-angin dan kepada ke empat adik, Jeri Manik, Reynalda Manik, Anna Manik, dan Gading Manik yang telah memberi dukungan dan kasih sayang yang berlimpah kepada penulis


(54)

8. Buat teman-teman seperjuangan D-3 Teknik Informatika yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini

9. Buat teman-teman Kom B 2013 yang telah memberi saran dan kritik dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10. Buat KMK Gonzaga yang telah banyak memberi motivasi kepada penulis 11. Buat sahabat sahabatku yang telah memberi banyak dukungan dan

motivasi.

Semoga tugas akhir ini dapat berguna. Kritik dan saran penulis harapkan untuk memperbaiki dan kemajuan tugas akhir ini dimasa mendatang. Terima kasih.


(55)

ABSTRAK

Kabupaten Tanah Karo merupakan wilayah yang terletak daratan tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut dan mempunyai iklim yang sejuk. Didaratan tinggi Tanah Karo ini kita bisa menikmati keindahan nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Dalam perancangan sistem informasi diperlukan data dan informasi yang akurat agar sistem informasi yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan pengguna. Pembuatan website ini bertujuan untuk mempermudah para calon wisatawan untuk memilih tempat wisata yang akan mereka tuju. Website ini dikembangkan menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MySQL sebagai databasenya dan Google Chrome sebagai web browsernya.


(56)

DAFTAR ISI

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak v

Daftar isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 5

1.5 Batasan Masalah 5

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Metode Penelitian 7

1.8 Sistematika Penulisan 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 10

2.1.1 Pengertian Sistem 10

2.1.2 Defenisi Perancangan Sistem 10

2.2 Konsep Dasar Informasi 11

2.2.1 Pengertian Informasi 11

2.2.2 Kwalitas Informasi 12

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 13 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi 13 2.3.2 Komponen Sistem Informasi 13

2.4 Aplikasi yang digunakan 14

2.4.1 Internet dan Website 14

2.4.2 Web Browser 15

2.4.3 PHP (Hypertext Preprocessor) 15

2.4.4 MySQL 16

2.4.5 Sublime Text 16

2.4.6 CSS 18

2.4.7 Xampp 19

2.4.8 Keuntungan Sistem Berbasis Web 20 2.5 Alat Perancangan Sistem yang digunakan 21

2.5.1 Data Flow Diagram 21

2.6 Alat Perancang Basis Data yang digunakan 22 2.6.1 Entity Relation Diagram (ERD) 22

2.7 Kabupaten Tanah Karo 24

2.7.1 Sejarah Singkat Kabupaten Tanah Karo 24 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM


(57)

3.2 Kebutuhan Sistem 38

3.3 Rancangan Sistem 39

3.4 Data Flow Diagram 39

3.5 Diagram Konteks 40

3.6 Flowchat Website 41

3.7 Struktur Database 43

3.8 Rancangan Antarmuka (Interface) 43 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem 45

4.2 Tujuan Implementasi Sistem 46 4.3 Komponen Utama dalam Implememtasi Sistem 47

4.3.1 Perangkat Keras 47

4.3.2 Perangkat Lunak 48

4.3.3 Pengguna (Brainware) 48

4.4 Pemeliharaan Sistem 49

4.5 Demonstrasi Program 49

4.5.1 Tampilan Halaman Website 49 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 53

Daftar Pustaka Lampiran


(58)

DAFTAR TABEL

2.1 Simbol Data Flow Diagram Gabe and Sarson 22

2.2 Simbol Entitas Relation Diafram 23


(59)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh penggunaan CSS 19

2.2 Contoh Tampilan Xampp 20

3.1 Diagram Konteks Pariwisata Tanah Karo 41 3.2 Flowchart Halaman Website Kepariwisataan Tanah Karo 42 3.3 Rancangan Tampilan Halaman Utama 44

4.1 Halaman Utama 49

4.2 Data Kunjungan Wisata 50

4.3 Tampilan Gallery 50

4.4 Halaman Objek 51


(1)

8. Buat teman-teman seperjuangan D-3 Teknik Informatika yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini

9. Buat teman-teman Kom B 2013 yang telah memberi saran dan kritik dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Buat KMK Gonzaga yang telah banyak memberi motivasi kepada penulis 11.Buat sahabat sahabatku yang telah memberi banyak dukungan dan

motivasi.

Semoga tugas akhir ini dapat berguna. Kritik dan saran penulis harapkan untuk memperbaiki dan kemajuan tugas akhir ini dimasa mendatang. Terima kasih.


(2)

ABSTRAK

Kabupaten Tanah Karo merupakan wilayah yang terletak daratan tinggi dengan ketinggian 600 sampai 1400 meter diatas permukaan laut dan mempunyai iklim yang sejuk. Didaratan tinggi Tanah Karo ini kita bisa menikmati keindahan nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Dalam perancangan sistem informasi diperlukan data dan informasi yang akurat agar sistem informasi yang dirancang dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan pengguna. Pembuatan website ini bertujuan untuk mempermudah para calon wisatawan untuk memilih tempat wisata yang akan mereka tuju. Website ini dikembangkan menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MySQL sebagai databasenya dan Google Chrome sebagai web browsernya.


(3)

DAFTAR ISI

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak v

Daftar isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Manfaat Penelitian 5

1.5 Batasan Masalah 5

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Metode Penelitian 7

1.8 Sistematika Penulisan 8

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 10

2.1.1 Pengertian Sistem 10

2.1.2 Defenisi Perancangan Sistem 10

2.2 Konsep Dasar Informasi 11

2.2.1 Pengertian Informasi 11

2.2.2 Kwalitas Informasi 12

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 13

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi 13 2.3.2 Komponen Sistem Informasi 13

2.4 Aplikasi yang digunakan 14

2.4.1 Internet dan Website 14

2.4.2 Web Browser 15

2.4.3 PHP (Hypertext Preprocessor) 15

2.4.4 MySQL 16

2.4.5 Sublime Text 16

2.4.6 CSS 18

2.4.7 Xampp 19

2.4.8 Keuntungan Sistem Berbasis Web 20 2.5 Alat Perancangan Sistem yang digunakan 21

2.5.1 Data Flow Diagram 21

2.6 Alat Perancang Basis Data yang digunakan 22 2.6.1 Entity Relation Diagram (ERD) 22

2.7 Kabupaten Tanah Karo 24

2.7.1 Sejarah Singkat Kabupaten Tanah Karo 24 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM


(4)

3.2 Kebutuhan Sistem 38

3.3 Rancangan Sistem 39

3.4 Data Flow Diagram 39

3.5 Diagram Konteks 40

3.6 Flowchat Website 41

3.7 Struktur Database 43

3.8 Rancangan Antarmuka (Interface) 43 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem 45

4.2 Tujuan Implementasi Sistem 46

4.3 Komponen Utama dalam Implememtasi Sistem 47

4.3.1 Perangkat Keras 47

4.3.2 Perangkat Lunak 48

4.3.3 Pengguna (Brainware) 48

4.4 Pemeliharaan Sistem 49

4.5 Demonstrasi Program 49

4.5.1 Tampilan Halaman Website 49

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 52

5.2 Saran 53

Daftar Pustaka Lampiran


(5)

DAFTAR TABEL

2.1 Simbol Data Flow Diagram Gabe and Sarson 22

2.2 Simbol Entitas Relation Diafram 23


(6)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh penggunaan CSS 19

2.2 Contoh Tampilan Xampp 20

3.1 Diagram Konteks Pariwisata Tanah Karo 41

3.2 Flowchart Halaman Website Kepariwisataan Tanah Karo 42

3.3 Rancangan Tampilan Halaman Utama 44

4.1 Halaman Utama 49

4.2 Data Kunjungan Wisata 50

4.3 Tampilan Gallery 50

4.4 Halaman Objek 51