Prosedur :
Dimasukkan 10 ml larutan fase gerak metanol : etil asetat dengan perbandingan 90 : 10 vv ke dalam bejana kromatografi, kemudian dijenuhkan. Ditotolkan ekstrak pekat
metanol pada plat KLT. Dimasukkan plat ke dalam bejana yang telah berisi pelarut yang telah dijenuhkan, lalu ditutup dan dielusi. Plat yang telah dielusi dikeluarkan dari
bejana, lalu dikeringkan. Diamati warna bercak yang timbul dibawah sinar Ultra Violet dan difiksasi dengan pereaksi FeCl
3
1 kemudian dihitung harga Rf yang diperoleh. Perlakuan yang sama dilakukan untuk perbandingan pelarut metanol:etil
asetat 80:20vv; 70:30vv; 60:40vv; 50:50vv. Yang memberikan pemisahan bercak noda yang baik adalah perbandingan metanol : etil asetat 80:20vv.
3.3.3. Prosedur untuk Memperoleh Senyawa Kimia dari Ekstrak Kulit Batang Tumbuhan Seri
Kulit batang tumbuhan Seri yang telah dirajang ditimbang sebanyak 1000 gram, dimasukkan ke dalam bejana dan dimaserasi dengan pelarut metanol sampai semua
terendam oleh pelarut dan dibiarkan selama 72 jam dan sesekali diaduk. Hasil dari maserasi disaring dan diperoleh ekstrak berwarna coklat. Maserasi dilakukan 2 kali
dengan menggunakan pelarut metanol sampai ekstrak metanol yang diperoleh memberikan hasil uji yang negatif pada pereaksi untuk identifikasi senyawa
flavonoida. Ekstrak metanol yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan menggunakan alat rotari evaporator pada suhu 68
C sehingga diperoleh ekstrak pekat metanol, kemudian diekstraksi partisi dengan menggunakan pelarut n-heksan hingga
lapisan n-heksan bening yaitu sebanyak 6 kali dan kemudian lapisan metanol ditampung dan diuapkan dengan waterbath sampai pekat dan selanjutnya dilarutkan
dengan etil asetat , lalu disaring hingga didapat filtrat ekstrak etil asetat dan residunya ekstrak metanol. Ekstrak etil asetat yang diperoleh diskrining fitokimia
kemudian dipekatkan dengan rotari evaporator dan diperoleh ekstrak pekat etil asetat sebanyak 21, 26 gram .
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Analsisi Kromatografi Kolom Hasil Isolasi Senyawa Flavonoida
Analisis kromatografi kolom hasil isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap ekstrak pekat etil asetat. Fasa diam yang digunakan adalah silika gel 60 G dan fasa
gerak adalah campuran pelarut metanol:etil asetat dengan perbandingan 90: 10vv ; 80:20vv ; 70:30vv ; 60:40vv ; 50:50vv.
Prosedur : Dirangkai seperangkat alat kolom kromatografi. Terlebih dahulu dibuburkan silika gel
60 G dengan menggunakan n-Heksan, diaduk-aduk hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam kolom kromatografi. Kemudian dielusi dengan menggunakan n-heksan
100 hingga silika gel padat dan homogen. Dimasukkan 21,26 gram ekstrak pekat etil asetat ke dalam kolom kromatografi yang telah berisi bubur silika gel di puncak
kolom, lalu ditambahkan fasa gerak metanol : etil asetat dengan perbandingan 80:20vv secara perlahan-lahan dan diatur aliran fasa gerak yang keluar dari kolom
sama banyaknya dengan penambahan fasa gerak dari atas kolom. Hasil yang diperoleh ditampung dalam botol vial setiap 10 ml, lalu di KLT dan digabung fraksi dengan
harga Rf yang sama. Setelah itu diuji flavonoida dan diuapkan pelarutnya.
3.3.5. Pemurnian Rekristalisasi