Melahirkan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri, dan dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir Rustam, 1998.
C. Preeklamsia
1. Pengertian Preeklamsia
Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai proteinuria Prawirohardjo,2012
Prawirohardjo 2005, dalam Rukiyah dan Yulianti, 2010 mengatakan bahwa preeklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
Muchtar 1998, dalam Rukiyah dan Yulianti, 2010 mengatakan bahwa preeklamsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam
masa nifas yang terdiri dari trias yaitu hipertensi, proteinuria dan edema yang kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan
tanda-tanda kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya. Preeklamsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan atau edema patologik,
biasanya terjadi setelah minggu ke-20 atau lebih awal pada adanya kasus penyakit trofoblastik seperti mola atau hidrops. Terbagi atas preeklamsia ringan dan berat
Dewi dan Sunarsih, 2011. Kejadian preeklamsia dan eklampsia bervariasi di setiap negara bahkan pada
setiap daerah. Dijumpai berbagai faktor yang mempengaruhi di antaranya jumlah primigravida, terutama primigravida muda, distensi rahim berlebihan: hidramnion,
hamil kembar, molahidatidosa, penyakit yang menyertai hamil: diabetes melitus,
kegemukan, jumlah usia ibu lebih dari 35 tahun, preeklamsia berkisar antara 3 sampai 5 dari kehamilan yang dirawat.
2. Etiologi Preeklamsia
Penyebab preeklamsia belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat vasospasmae general dengan segala
akibatnya Sujiyanti, 2009. Penyebab preeklamsia saat ini tidak bisa diketahui dengan pasti, walaupun
penelitian yang dilakukan terhadap penyakit ini sudah sedemikian maju. Semuanya baru didasarkan pada teori yang dihubung-hubungkan dengan kejadian Itulah sebab
preeklamsia disebut juga “disease of theory”, gangguan kesehatan yang berasumsi pada teori. Adapun teori-teori tersebut antara lain:
a. Peran prostasiklin dan tromboksan
Pada preeklamsia dan eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin PGI 2 yang pada kehamilan
normal meningkat, aktivasi penggumpalan dan fibrinolisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin. Trombin akan mengkonsumsi antitrombin III, sehingga
terjadi deposit fibrin. Aktivasi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan TXA2 dan serotonin, sehingga terjadi vasospasme dan kerusakan endotel.
b. Peran faktor imunologi
Preeklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama
pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. Fierlie FM 1992 mendapatkan
beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita preeklamsia-
eklamsi. Beberapa wanita dengan preeklamsia-eklamsia mempunyai komplek imun dan serum, beberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi sistem komplemen
pada preeklamsia-eklamsia diikuti proteinuria. Stirat 1996 menyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan bahwa sistem imun humoral dan
aktivasi komplemen terjadi pada preeklamsia-eklamsia, tetapi tidak ada bukti bahwa sistem imunologi bisa menyebabkan preeklamsia-eklamsia.
c. Faktor genetik
Beberapa bukti menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian preeklamsia-eklamsia antara lain: 1 Preeklamsia hanya terjadi pada manusia; 2
Terdapatnya kecendrungan meningkatnya frekwensi preeklamsia-eklamsia pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklamsia-eklamsia; 3 Kecenderungan
meningkatnya frekwensi preeklamsia-eklamsia pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat preeklamsia-eklamsia dan bukan pada ipar mereka; 4 Peran Renin-
Angiotensi-Aldosteron sistem RAAS. Beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang
terjadinya preeklamsia dan eklamsia. Faktor-faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan alira darah ke rahim. Fakrot resiko terjadinya preeklamsia,
Preeklamsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah:
riwayat tekanan darah tinggi yang kronis sebelum kehamilan, riwayat mengalami preeklamsia sebelumnya, riwayat preeklamsia pada ibu atau saudara perempuan,
kegemukan, mengandung lebih dari satu orang bayi, riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau ramatoid arthritis Rukiyah dan Yulianti, 2010
3. Gambaran Klinis Preeklamsia