3. Gambaran Klinis Preeklamsia
Gejala klinis preeklamsia ringan meliputi : 1 kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih, diastol 15 mmHg atau lebih dari tekanan darah sebelum hamil
pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg, diastol 90 mmHg sampai 110 mmHg; 2 proteinuria : secara kuantitatif
lebih 0,3 grliter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 +2; 3 edema pada pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
Gejala dan tanda preeklamsia berat : tekanan darah sistolik 160 mmHg; tekanan darah diastolik 110 mmHg; peningkatan kadar enzim hati dan ikterus;
trombosit 100.000mm3; Oligouria 400 ml24 jam; Proteinuria lebih dari 3 g liter; nyeri epigastrium; skotoma dan gangguan visus lain atau nyeri frontal yang berat;
perdarahan retina; odem pulmonum. Penyulit lain juga bisa terjadi, yaitu kerusakan organ-organ tubuh seperti gagal
jantung, gagal ginjal, gangguan fungsi hati, gangguan pembekuan darah, sindroma HELLP, bahkan dapat terjadi kematian pada janin, ibu atau keduanya bila
preeklamsia tidak segera diatasi dengan baik dan benar.Rukiyah, dkk 2010 Gambaran klinis mulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau
tangan, peningkatan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada preeklamsia ringan, gejala subjektif belum dijumpai, tetapi pada preeklamsia serta diikuti keluhan
subjektif berupa sakit kepala terutama daerah frontalis, rasa nyeri di daerah epigastrium, gangguan mata, penglihatan menjadi kabur, terdapat mual sampai
muntah, gangguan pernapasan sampai sianosis, dan terjadi gangguan kesadaran. Dengan pengeluaran proteinuria, keadaan penyakit semakin berat, karena terjadi
gangguan fungsi ginjal.
4. Dasar Diagnosis Preeklamsia
Pemeriksaan dan diagnosis untuk menunjang keyakinan bidan atas kemungkinan ibu mengalami preeklamsia ringan jika ditandai dengan: kehamilan
lebih 20 minggu; kenaikan tekanan darah 14090 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selang 6 jam dalam keadaan istirahat untuk pemeriksaan pertama
dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit; edema tekan pada tungakai pretibia, dinding perut, lumbosakral, wajah atau tangan; proteinuria lebih 0,3 grliter24 jam,
kualitatif +2 Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2010. Pemeriksaan dan diagnosis pada preeklamsia ringan adalah sebagai berikut:
1 Kehamilan lebih 20 minggu; 2 Kenaikan tekanan darah 140190 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali selama 6 jam dalam keadaan istirahat untuk
pemeriksaan pertama dilakukan 2 kali setelah istirahat 10 menit; 3 Edema tekan pada tungkai pretibial, dinding perut, lumbosakral, wajah atau tungkai; 4
Proteinuria lebih 0,3 gramliter24 jam, kuantitatif ++ Sujiyatini, dkk. 2009. Kejadian preeklamsia dan eklamsia sulit dicegah, tetapi diagnosis dini sangat
menentukan prognosis janin. Pengawasan hamil sangat penting karena preeklamsia berat dan eklamsia merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi terutama
dinegara berkembang. Diagnosis ditetapkan dengan dua dari trias preeklamsia yaitu kenaikan berta badan-edema, kenaikan tekanan darah, dan terdapat proteinuria.
Preeklamsia digolongkan ke dalam preeklamsia ringan dan berat dengan gejala dan tanda sebagai berikut. Peningkatan gejala dan tanda preeklamsia berat memberikan
petunjuk akan menjadi eklamsia, yang mempunyai prognosis buruk dengan angka kematian maternal janin tinggi.
5. Klasifikasi Preeklamsia