Jaringan Pulpa TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tindakan irigasi saluran akar merupakan salah satu langkah yang penting dalam cleaning and shaping dalam perawatan endodonti. Tindakan irigasi selalu disertai dengan pembentukan saluran akar yang bertujuan untuk melarutkan sisa jaringan pulpa, mengeliminasi mikroorganisme dan menghilangkan smear layer yang dihasilkan sewaktu preparasi saluran akar. Smear layer merupakan lapisan bahan anorganik dan organik yang terdiri dari debris dentin, sisa jaringan pulpa yang nekrotik maupun vital, odontoblas, mikroorganisme dan sel darah. Tindakah irigasi saluran akar sangat penting karena dapat membersihkan saluran akar yang tidak dapat dijangkau dengan hanya menggunakan instrumen mekanis. 22

2.1 Jaringan Pulpa

Jaringan pulpa merupakan jaringan ikat lunak yang terdiri dari extracellular matrix , sel, saraf dan pembuluh darah. Extracellular matrix terdiri dari serat kolagen dan susbstansi dasar seperti glikosaminoglikan dan glikoprotein. Sel-sel pulpa terdiri dari odontoblas, fibroblas, undifferentiated mesenchymal cells dan sel imunokompeten. 1 Jaringan pulpa mempunyai empat fungsi yaitu membentuk dentin, mempertahankan gigi, menyediakan nutrisi untuk gigi serta sebagai persarafan dan sensori. 23 Untuk pembentukan dentin, odontoblas menghasilkan matrix yang terdiri dari serat kolagen, proteoglycans dan noncollagenous protein yang akan mengalami mineralisasi. Odontoblas juga akan mensekresi dentin sialoprotein dan phosphophoryn yang terlibat dalam proses mineralisasi yang diaktivasi oleh alkaline phosphatetase . 2 Selain itu, odontoblas berperan dalam mempertahankan gigi dengan pembentukan dentin tersier sebagai respon dari iritasi dan rangsangan. Iritasi pada jaringan pulpa juga akan mengakibatkan pelepasan mediator peradangan yang menyebabkan dilatasi kapiler darah sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke Universitas Sumatera Utara daerah iritasi. Mediator peradangan juga dapat meningkatkan permeabilitas pembuluh darah dan menyebabkan migrasi leukosit ke daerah iritasi. Leukosit berperan dalam identifikasi, penghancuran dan eliminasi patogen. 3 Jaringan pulpa juga mensuplai oksigen dan nutrisi kepada gigi dan memberikan jalur keluar untuk produk sisa metabolisme dari jaringan melalui sistem vaskular dari foramen apikal. Pertukaran nutrisi, oksigen, karbon dioksida dan produk sisa metabolisme terjadi melalui diffusi keluar dan masuk dari pembuluh darah. Saraf hanya akan menghasilkan sensasi nyeri jika dirangsang dan dapat merespon secara langsung atau melalui enamel dan dentin. 23 Saraf pada jaringan pulpa terdiri atas dua tipe saraf sensori, yaitu saraf myelinated serabut saraf A dan saraf non-myelinated serabut saraf C. Stimulasi saraf myelinated cepat dan tajam sedangkan stimulasi saraf non-myelinated lambat dan lebih tumpul. 2,23 Sel-sel pada jaringan pulpa merespon secara dinamis terhadap rangsangan fisiologis maupun patologis. Pola respon dinamik secara keseluruhan berperan dalam menentukan apakah jaringan pulpa dapat bertahan atau mengalami nekrosis terhadap rangsangan. 2 Iritasi pada jaringan pulpa dapat dibagi menjadi mikroorganisme, mekanis, termal dan kimia sehingga terjadi peradangan dan kematian pulpa. Respon pulpa berkisar dari pulpitis reversibel ke pulpitis ireversibel dan kemudian nekrosis total tergantung pada keparahan dan durasi. 3 Pulpitis reversibel merupakan salah satu jenis peradangan pada jaringan pulpa. Peradangan akan hilang jika penyebab dihilangkan dan jaringan pulpa akan kembali ke keadaan normal. Namun, jika iritasi berlanjut atau terjadi peningkatan intensitas, peradangan akan berkembang dan menjadi lebih berat sehingga terjadi pulpitis ireversibel dan akhirnya terjadi nekrosis pulpa. Pulpa yang nekrosis harus dieliminasi dari saluran akar karena merupakan sumber nutrisi bakteri rongga mulut. 3

2.2 Kemampuan Larutan Irigasi Melarutkan Jaringan Pulpa

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Efek Analgetik Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) pada Gigi-gigi Kelinci Jantan (Penelitian In Vivo)

0 66 73

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

13 65 131

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

2 6 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14