Natrium Hipoklorit Kemampuan Larutan Irigasi Melarutkan Jaringan Pulpa

2.2.1 Natrium Hipoklorit

Saat Perang Dunia I, Henry D. Dakin memperkenalkan larutan NaOCl 0,5 sebagai bahan untuk membersihkan luka. Sejak tahun 1920, larutan NaOCl digunakan sebagai larutan irigasi dalam endodonti. 25 Larutan NaOCl merupakan larutan irigasi utama yang sering digunakan dalam perawatan saluran akar. 25 Hal ini karena larutan NaOCl mempunyai efek antimikroba yang adekuat. Selain itu, larutan NaOCl menjadi larutan irigasi yang tidak dapat digantikan oleh larutan irigasi yang lain karena mempunyai keunikan yang tidak dimiliki oleh larutan irigasi lain, yaitu melarutkan jaringan organik dalam saluran akar. 5,25 Larutan NaOCl bertindak sebagai pelarut organik dan lemak. Senyawa natrium hidroksida, NaOH merupakan suatu zat yang terdapat dalam larutan NaOCl akan mendegradasi asam lemak dan mengubahnya menjadi fatty acid salts soap dan glycerol alcohol , yang mengurangi tegangan permukaan NaOCl Gambar 1. Selain itu, NaOH juga akan menetralkan asam amino dan membentuk air dan garam Gambar 2. Asam hipoklorit, HOCl - yaitu suatu zat yang terdapat dalam larutan NaOCl, yang ketika berkontak dengan jaringan organik, akan bertindak sebagai pelarut, dan melepaskan klorin yang dikombinasikan dengan gugus amino protein serta menghasilkan chloramines Gambar 3. Reaksi chloramination antara klorin dan gugus amino NH membentuk chloramines yang mengganggu metabolisme sel. 28 Gambar 1. Reaksi saponifikasi. 28 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Reaksi netralisasi. 28 Gambar 3. Reaksi chloramination . 28 Namun, larutan NaOCl tidak dapat melarutkan bahan anorganik sehingga tidak efektif dalam menghilangkan smear layer secara keseluruhan karena smear layer mengandungi bahan organik dan anorganik. 5,25 Oleh itu, untuk eliminasi smear layer dalam saluran akar, penggunaan larutan NaOCl dengan EDTA 17 sering digabung. 29 Konsentrasi larutan NaOCl yang digunakan dalam perawatan saluran akar adalah di antara 0,5-5,25. 4 Efek antimikrobial dan efek melarutkan jaringan organik akan meningkat seiring dengan konsentrasi larutan NaOCl, begitu juga dengan sifat toksisitasnya. 30 Menurut penelitian Khademi dkk 2007 yang telah melakukan perbandingan antara larutan NaOCl 5,25 dan NaOCl 2,6 sebagai larutan irigasi dalam disolusi jaringan pulpa menunjukkan bahwa NaOCl 5,25 mempunyai kemampuan untuk melarutkan jaringan pulpa yang tertinggi. 27 Waktu kontak dengan larutan NaOCl juga merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan efek larutan NaOCl. Daya kelarutan jaringan pulpa akan meningkat apabila waktu kontak dengan larutan irigasi meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Fernandes dkk 2013 yang bertujuan untuk membandingkan pengaruh waktu kontak terhadap kelarutan jaringan pulpa. Universitas Sumatera Utara Perendaman jaringan pulpa ke dalam larutan NaOCl dengan konsentrasi 2,5 dan 5,25 selama 15 menit, 30 menit, 45 menit dan 60 menit telah dilakukan dalam penelitian. Hasil menunjukkan semakin lama waktu kontak maka semakin efektif daya melarutkan jaringan pulpa. 21

2.2.2 Klorheksidin Glukonat

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Efek Analgetik Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) pada Gigi-gigi Kelinci Jantan (Penelitian In Vivo)

0 66 73

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

1 55 78

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

13 65 131

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

2 6 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14