Kelemahan Pembagian kerja yang belum jelas

Rating rata-rata faktor strategis internal I.Kekuatan Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Rata- rata Hubungan yang baik antara pemilik dengan pekerja. 4 3 4 3.667 Pemilik usaha fokus terhadap bisnis yang dijalankan. 4 4 4 4.000 Sistim akuntansi keuangan sudah tertata dengan baik. 4 4 4 4.000 Memiliki inovasi produk. 4 4 4 4.000 Harga lebih terjangkau dibanding pesaing. 4 3 3 3.333 Produk berkualitas. 4 4 4 4.000 Memiliki web sebagai media promosi. 4 4 3 3.667 Memiliki perencanaan produk, harga, dan distribusi. 4 3 4 3.667 Hubungan yang baik dengan distributor 3 3 3 3.000

II. Kelemahan Pembagian kerja yang belum jelas

sehingga adanya tugas ganda yang dilakukan oleh pekerja. 1 2 1 1.333 Modal usaha terbatas. 2 1 2 1.667 Penggunaan peralatan produksi masih sederhana. 2 2 1 1.667 Belum memiliki tempat produksi secara khusus. 2 2 2 2.000 Kemasan yang digunakan kurang menarik. 1 2 2 1.667 Armada distribusi yang dimiliki terbatas. 2 1 1 1.333 Produk belum memiliki izin dari Depkes maupun SIUP. 1 2 1 1.333 Lampiran 2. Rating Rata-rata faktor Strategis Eksternal Petunjuk pengisian • Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan usaha dibandingkan dengan pesaing usaha sejenis berikut ini dengan cara memberikan tanda X pada pilihan Bapak atau ibu.. • Pemberiaan peringkat didasarkan pada keterangan berikut ini Nilai 1 = sangat rendah, respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang mengatasi ancaman tersebut. Nilai 2 = Rendah, respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang mengatasi ancaman tersebut sedang respon sama dengan rata-rata Nilai 3 = Tinggi, respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang mengatasi ancaman diatas rata-rata Nilai 4 = sangat Tinggi, respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang mengatasi ancaman tersebut superior. Menurut BapakIbu bagaimana faktor-faktor eksternal tersebut mempengaruhi kondisi perusahaan. Pakar 1 Peluang Peluang Ancaman 1 2 3 4 Peningkatan kesadaran masyarakan akan kesehatan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. X X Peningkatan jumlah penduduk Indonesia. X X Banyak kredit bagi usaha kecil menengah. X X Dukungan dinas KUKM dan Koperasi. X X Perubahan tarif impor susu menjadi 0 persen. X X Ketersediaan teknologi dibidang informasi, produksi, komunikasi, dan distribusi. X X Ketersediaan pemasok yang cukup banyak. X X Biaya bahan baku susu,gula,BBM meningkat. X X Adanya kebijakan keamanan pangan bagi suatu produk. X X Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara jumlah perusahaan yang semakin banyak. X X Berkembangnya produk subtitusi. X X Jaringan distribusi pesaing lebih luas. X X Kecilnya hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri yoghurt. X X Pakar 2 Peluang Peluang Ancaman 1 2 3 4 Peningkatan kesadaran masyarakan akan kesehatan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. X X Peningkatan jumlah penduduk Indonesia. X X Banyak kredit bagi usaha kecil menengah. X X Dukungan dinas KUKM dan Koperasi. X X Perubahan tarif impor susu menjadi 0 persen. X X Ketersediaan teknologi dibidang informasi, produksi, komunikasi, dan distribusi. X X Ketersediaan pemasok yang cukup banyak. X X Biaya bahan baku susu,gula,BBM meningkat. X X Adanya kebijakan keamanan pangan bagi suatu produk. X X Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara jumlah perusahaan yang semakin banyak. X X Berkembangnya produk subtitusi. X X Jaringan distribusi pesaing lebih luas. X X Kecilnya hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri yoghurt. X X Pakar 3 Peluang Peluang Ancaman 1 2 3 4 Peningkatan kesadaran masyarakan akan kesehatan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. X X Peningkatan jumlah penduduk Indonesia. X X Banyak kredit bagi usaha kecil menengah. X X Dukungan dinas KUKM dan Koperasi. X X Perubahan tarif impor susu menjadi 0 persen. X X Ketersediaan teknologi dibidang informasi, produksi, komunikasi, dan distribusi. X X Ketersediaan pemasok yang cukup banyak. X X Biaya bahan baku susu,gula,BBM meningkat. X X Adanya kebijakan keamanan pangan bagi suatu produk. X X Pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara jumlah perusahaan yang semakin banyak. X X Berkembangnya produk subtitusi X X Jaringan distribusi pesaing lebih luas. X X Kecilnya hambatan bagi pendatang baru untuk memasuki industri yoghurt. X X Rating rata-rata faktor strategis eksternal I.Peluang Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Rata-rata Peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. 3 4 3 3.333 Peningkatan jumlah penduduk. 3 2 4 3.000 Banyaknya kredit bagi usaha kecil dan menengah. 4 2 3 3.000 Dukungan dinas KUKM dan Koperasi. 4 2 4 3.333 Perubahan tarif impor susu menjadi 0 persen. 3 2 1 2.000 Ketersediaan teknologi dibidang komunikasi, informasi, produksi, dan transportasi. 3 3 3 3.000 Ketersediaan pemasok yang cukup banyak. 4 3 4 3.667

II. Ancaman Biaya bahan baku susu, gula,