VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
1 Berdasarkan analisis lingkungan internal Rinadya Yoghurt, perusahaan
memiliki kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan perusahaan antara lain, hubungan baik antara pemilik dan pekerja, pemilik usaha fokus
terhadap bisnis yang dijalankan, sistim akuntansi keuangan yang sudah tertata rapi, memiliki inovasi produk, harga lebih terjangkau dibanding
pesaing, produk berkualitas, memiliki hubungan yang baik dengan distributor dan pelanggan, memiliki web sebagai media promosi, memiliki
perencanaan dalam hal produk, harga dan distribusi. Sedangkan kelemahan perusahaan antara lain, terdapatnya tugas ganda yang dilakukan
oleh pekerja, modal usaha yang terbatas, penggunaan peralatan produksi yang sederhana, belum memiliki tempat produksi secara khusus, belum
adanya labelisasi pada kemasan, armada distribusi yang dimiliki terbatas, dan produk belum memiliki izin dari BPPOM atau dinas keamanan pangan
terkait. 2
Berdasarkan analisis eksternal perusahaan yaitu lingkungan makro dan lingkungan industri, perusahaan menghadapi berbagai peluang dan
ancaman. Adapun peluang bagi perusahaan antara lain, peningkatan kesadaran akan kesehatan dengan mengkonsumsi minuman kesehatan,
peningkatan jumlah penduduk, banyaknya skim kredi yang ditawarkan oleh pemerintah, adanya dukungan dari dinas UKM dan Koperasi,
perubahan tariff impor susu menjadi 0 persen, perkembangan teknologi dibidang komunikasi, informasi, produksi dan transportasi, serta
ketersediaan pemasok yang cukup banyak. Sedangkan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan antara lain, fluktuasi harga bahan baku, adanya
kebijakan menganai keamanan pangan, pembeli memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan diantara jumlah perusahaan yang semakin banyak,
berkembangnya produk subtitusi, jaringan distribusi pesaing lebih luas, serta hambatan untuk masuk industri yoghurt kecil.
3 Berdasarkan nilai tertimbang pada matriks IFE sebesar 2,740 dan matriks
EFE sebesar 2,800 diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam matriks IE, dimana Rinadya Yoghurt berada pada sel V, yaitu tahap hold
and maintain dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penentuan alternatif strategi dengan menggunakan SWOT
dihasilkan sembilan buah strategi yang diurutkan prioritas pelaksanaannya dengan analisis matriks QSP. Urutan prioritas strategi yang dilaksanakan
adalah memanfaatkan skim kredit yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
Kemudian secara berurutan, alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Rinadya yoghurt adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas
mutu produk yoghurt untuk memenuhi permintaan konsumen pasar, Meningkatkan diferensiasi produk yoghurt yang berkualitas dengan terus
melakukan upaya inovasi untuk menghadapi pesaing dan pendatang baru, memperluas wilayah distribusi produk, memperbaiki kemasan dengan
memberikan merek dan labelisasi halal dari dinas keamanan pangan terkait, mempertahankan tingkat harga bersaing dan pelayanan kepada
konsumen untuk menghadapi persaingan, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, mempertahankan hubungan baik dengan pekerja,
pelanggan, maupun dinas terkait untuk menjaga kontinuitas usaha, dan Melakukan pengaturan dalam pengalokasian keuangan perusahaan
8.2 Saran