Perumusan Strategi Proses Manajemen Strategi

3.1.2.1. Perumusan Strategi

Langkah awal perumusan startegi adalah memberikan masukan lingkungan eksternal dan lingkungan internal, sehingga dapat dirumuskan tekad strategi strategic intent dan misi strategic mission. Tekad strategi adalah “internally focused” yakni komitmen menyeluruh untuk memenangkan persaingan dengan mengidentifikasi dan menggalang kekuatan sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi untuk mencapai tujuan. Misi strategi merupakan aplikasi tekad strategi, bersifat “externally focused”, yakni pernyataan perusahaan terhadap tujuan yang akan dicapai dan menyangkut produk serta lingkup kegiatan yang dilakukan. Misi strategi memberikan gambaran umum apa yang ingin dihasilkan dan siapa yang akan dilayani, berdasarkan kompetensi ini yang dimiliki. Dalam bahasa praktis, misi strategi adalah jawaban pertanyaan “What businesses are we in?” Tujuan merupakan pusat dari kegiatan perusahaan yang digunakan sebagai penilai prestasi perusahaan. Tujuan berperan penting dalam perumusan dan implementasi strategi perusahaan, karena itu manajemen puncak harus mampu merumuskan, melembagakan, mengkombinasikan, dan menguatkan tujuan perusahaan. 3.1.2.2. Lingkungan Eksternal Menurut David 2006, analisis terhadap lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi suatu perusahaan, sehingga perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat merumuskan suatu strategi. Analisis lingkungan eksternal menekankan kepada evaluasi terhadap peristiwa diluar kendali sebuah perusahaan. Lingkungan eksternal dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: 1 Lingkungan Makro Lingkungan makro merupakan lingkungan jauh dari perusahaan dalam tingkatan operasi perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong dalam Wisandhini 2008, lingkungan makro perusahaan terdiri dari kekuatan masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi seluruh lingkungan industri. Analisis lingkungan makro perusahaan mencakup faktor ekonomi, sosial, politik, dan teknologi.Adapun uraian dari aspek-aspek makro tersebut adalah: - Faktor Ekonomi Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi. Dalam perencanaan strategisnya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di segmen- segmen yang mempengaruhi industrinya. Misalnya, perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat. Tingkat suku bunga, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan PNB juga merupakan faktor-faktor ekonomi lain yang harus pula dipertimbangkan. - Faktor Sosial Faktor sosial yang mempengaruhi perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Kekuatan sosial bersifat dinamik, dan selalu berubah sebagai akibat upaya orang untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian diri terhadap faktor-faktor lingkungan. - Faktor Politik Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenalkan atas perusahaan melalui keputusan tentang perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, dan tindakan yang dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang- undang dan peraturan demikian biasanya bersifat membatasi, mereka cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Tetapi, beberapa tindakan politik dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi perusahaan. Jadi, faktor politik dapat membatasi ataupun bermanfaat bagi perusahaan yang terkena. - Faktor Teknologi Faktor keempat dalam lingkungan makro adalah perubahan teknologi. Dalam hal ini, perusahaan harus mewaspadai perubahan teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka kemungkinan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat mempunyai dampak segera dan dramatik atas lingkungan perusahaan. Terobosan ini dapat membuka pasar dan produk baru yang canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi. Jadi, semua perusahaan, dan utamanya mereka yang berada dalam industri yang belum stabil, harus berusaha keras untuk memahami baik kemajuan teknologi yang ada maupun teknologi masa depan yang mungkin mempengaruhi produk dan jasa mereka. 2 Lingkungan Industri Industri adalah sekelompok perusahaanyang menghasilkan produk atau jasa yang dapat disubtitusikan, sehingga perusahaan di dalam industri yang sama selalu bersaing dan mempengaruhi. Biasanya di dalam suatu industri memiliki berbagai ragam strategi bersaing yang digunakan perusahaan untuk mengejar dayasaing strategis dan profitabilitas tinggi. Porter dalam Kotler 2002 memperkenalkan model lima kekuatan pembentuk persaingan dalam lingkungan industri five forces model of competition, yaitu ancaman masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing. Secara keseluruhan interaksi antar kelima faktor ini menentukan besarnya laba yang akan dicapai. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Kotler ,2002 Berdasarkan Gambar 3, lima kekuatan yang menentukan struktur persaingan dalam industri yang dihadapi perusahaan,yaitu : 1 Pesaing- pesaing industri, dimana semakin banyak pesaing industri maka persaingan segmen akan makin ketat. Kondisi ini menyebabkan perang harga, perang iklan dan pengenalan produk. 2 Pendatang baru potensial, dimana bila hambatan masuk rendah maka perusahaan-perusahaan baru akan mudah masuk dalam industri dan menyebabkan tingkat persaingan semakin tinggi. 3 Adanya produk pengganti atau subtitusi, dimana semakin banyak perusahaan lain yang menawarkan produk subtitusi maka persaingan akan semakin tinggi, dan dapat mengancam laba dan pertumbuhan dalam industri. 4 Kekuatan tawar menawar pembeli, dimana jika pembeli dalam posisi yang kuat akan dapat memaksa agar harga diturunkan. Hal ini akan Pemasok Kekuatan pemasok Penggantisubtitusi Ancaman subtitusi Pembeli kekuatan pembeli Peasing-pesaing industri Rival segmen Pendatang baru potensial Ancaman Mobilitas mempengaruhi profitabilitas dan berdampak pada intensitas persaingan dalam industri. 5 Kekuatan tawar-menawar pemasok, dimana pemasok berada dalam posisi yang kuat dengan produk yang unik dan penting. Dalam kondisi ini perusahaan pembeli bukanlahpelanggan penting bagi pemasok, karena pemasok tidak bersaing dengan produk lain dalam industri.

3.1.2.3. Lingkungan Internal