PENGAKUAN PENDAPATAN
PENGAKUAN PENDAPATAN
A. Pengertian Pendapatan
Pengertian pendapatan (revenue) adalah arus masuk aset/penyelesaian kewajiban dari penyerahan/produk barang,
Pendapatan: arus masuk
pemberian jasa & aktivitas pencairan laba
aset/penyelesaian
lainnya yang merupakan operasi yang
kewajiban dari penyerahan/produk
utama/besar yang berkesinambungan
barang, pemberian jasa,
selama suatu periode. Penghasilan
dan aktivitas pencairan laba lainnya yang
(income) meliputi baik pendapatan
merupakan operasi yang
(revenue) maupun keuntungan (gain).
utama
Menurut PSAK tahun 2007 no. 23 (sebagaimana dalam ilustrasi 12.1) pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi berikut ini:
1. Penjualan barang dagangan.
2. Penjualan Jasa.
3. Penggunaan aset perusahaan oleh pihak-pihak lain yang
menghasilkan bunga, royalti dan dividen.
4. Penjualan aset tetap non persediaan perusahaan
Ilustrasi 12.1: Pengakuan Pendapatan dari Peristiwa Ekonomi
Penjualan Pemberia Penggunaan
n Jasa Aset
Aset
Deskrip Keuntungan/ dari Fee atau Bunga, Sewa, si Kerugian Penjualan Jasa Royalty
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Disposisi
Waktu Tanggal Jasa dapat Tanggal Pengak
Penjualan/P uan
Penjualan Diselesaikan
Berlalunya
(pengiriman) dan ditagih
Waktu ertukaran
B. Pengakuan Pendapatan
Yang dimaksud pengakuan pendapatan adalah pencatatan transaksi pendapatan dalam buku-buku perusahaan. Berikut ini diberikan ulasan pengakuan pendapatan dari keempat peristiwa ekonomi yang disebutkan di atas.
1. Penjualan Barang Dagangan
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui pada tanggal penjualan. Intepretasi dari tanggal penjualan adalah apabila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a. Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual.
c. Jumlah pendapatan tersebut bisa diukur dengan andal.
d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut.
e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi dihubungkan
dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.
2. Penjualan Jasa
Pendapatan jasa diakui ketika jasa telah dilaksanakan dan diselesaikan. Pendapatan jasa diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
b. Besar kemungkinan dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal.
c. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
3. Bunga, Royalti dan Dividen
Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty dan dividen harus diakui bila:
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.
b. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
a. Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut.
b. Royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan.
c. Dalam metode biaya dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
4. Pendapatan dari Penjualan Aset non Persediaan
Pengakuan pendapatan penjualan aset non persediaan dilakukan pada tanggal penjualan aset. Pendapatan yang diakui adalah keuntungan atau kerugian yang aberassal dari penjualan aset. Syarat-syarat pengakuan keuntungan atau kerugian ini sama dengan syarat pengakuan pendapatan penjualan barang dagangan.
C. Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Nilai
Pengukuran pendapatan: atas dasar
wajar adalah suatu jumlah untuk itu
nilai wajar imbalan yang
suatu aset mungkin ditukar atau suatu
diterima atau yang dapat diterima
kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan
untuk melakukan transaksi wajar.
D. Penyimpangan dari Dasar Penjualan
Beberapa alasan bisa diterima untuk penyimpangan dari aturan pengakuan penjualan tersebut di atas. Pengakuan bisa dilakukan lebih awal (recognize earlier) dan pengakuan bisa
ditunda (delay recognize). Transaksi yang bisa diakui awal atau ditunda pengakuannya sebagaimana dalam ilustrasi 12.2, yang meliputi: