PENGERTIAN PENYAJIAN DATA

2.1 PENGERTIAN PENYAJIAN DATA

2.1.1 Data Kuantitatif

Penyajian data merupakan output atau gambaran dari pengolahan data. Melalui program komputer, data tersebut dapat disajikan sesuai dengan keinginan kita. Pada umumnya, penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan/atau grafik.

2.1.1.1 Tabel Tabel yang disajikan itu adalah angka-angka yang menggambarkan situasi atau kondisi saat tertentu. Misalnya, keadaan penduduk Kabupaten A, Propinsi B tahun 2005. Tabel itu bisa berupa tabel satu arah, dua arah, dan seterusnya. Tabel itu pun dapat disusun:

secara alfabetis secara geografis secara historis menurut besar ke kecil atau kecil ke besar atas dasar kelas yang biasa digunakan

52 Modul DJFP. Tingkat Pertama

Pengelolaan dan Analisis Data (Bidang IPSH)

Dalam penyusunan tabel harus memperhatikan faktor- faktor berikut.

Judul tabel yang jelas; Unit/ukuran yang jelas (ton, %, orang); Format tabel yang sesuai; sumber data dan catatan yang jelas.

2.1.1.2 Grafik/Gambar Selain itu, diperlukan pula grafik atau gambar tentang situasi yang diteliti agar lebih menarik dalam penyajiannya dimana grafik tersebut dibedakan menurut:

diagram garis (curve, line-chart); diagram balok (bar-chart); diagram lingkar (pie diagram); diagram gambar (pictograph); peta statistik (statistical map);

Hampir sama dengan pembuatan tabel, maka penggambaran grafik harus memperhatikan hal-hal berikut.

Judul, sumber, dan catatan yang jelas; Skala dan garis harus jelas Pemberian tekanan pada penggambaran grafik

2.1.2 Data Kualitatif Data penelitian kualitatif berupa hasil wawancara, pengamatan, dan dokumen seperti video atau foto. Hasil wawancara setelah direkam perlu dipaparkan secara verbatim, sesuai dengan ucapan yang dilakukan oleh subjek penelitian.

Pusbindiklat Peneliti - LIPI

Penyajian Data

Menurut Silverman, 4 transkrip dari wawancara merupakan tahap aal dari sebuah analisis. Selain dari wawancara, transkrip merupakan dasar dari dua metode penelitian, yang pertama

adalah analisis percakapan (conversation analysis) dan analisis wacana (discouse analysis). Transkrip merupakan public record yang dapat diakses oleh komunitas ilmu pengetahuan. Yang ke dua dengan menggunakan rakaman, maka peneliti lain dapat mendengar ulang dan menyempurnakan hasil transkrip yang awalnya tidak terdeteksi. Dan yang ketiga peneliti lain dapat menggunakan penggalan dari transkrip yang berbeda dari peneliti yang pernah menggunakan data ini.

Penyajian data menjadi penting karena peneliti perlu menyadari akan kemungkinan pendapatnya yang apriori terhadap situasi yang ditelitinya. Oleh karena itu apa yang ditampilkan oleh sajian data menjadi patokan yang penting, apa yang diungkapkan oleh subjek penelitian adalah pemaknaan yang dimiliki olehnya. Bahkan Silverman menunjukkan bahwa penyajian data di dalam kelompok juga penting, dimana peneliti

mengemukakan data dan memperdengarkan hasil rekamannya. 4 Di dalam dikusi kelompok ini, pembicaraan harus berdasarkan data yang dimiliki dan kemudian berdasarkan data tersebut, peneliti lain bisa mengangkat data lain atau menambahkan dari bacaan yang mereka miliki.

Di dalam proses ini peneliti perlu memperhatikan kasus- kasus yang berbeda dari pola yang umum. Kekhususan kasus ini

54 Modul DJFP. Tingkat Pertama

Pengelolaan dan Analisis Data (Bidang IPSH)

merupakan salah satu sajian data yang penting di dalam penelitian kualitatif. Bahkan di dalam tradisi ini kasus yang aneh merupakan sebuah tantangan yang dicari untuk memperlihatkan

fenomena yang terjadi di masyarakat. 9

Dalam penelitian kualitatif, peneliti diharapkan bersikap jujur, reflektif, dan menyadari posisi peneliti di dalam proses analisis yang dilakukan. 9 Penelitian mungkin menghasilkan data yang serupa dengan penelitian yang sudah dilakukan, tetapi yang penting adalah peneliti mendeskripsikan proses penelitiannya sehingga sampai pada analisis dan kesimpulan yang diperolehnya. Penulisan yang deskriptif ini merupakan akses bagi peneliti lain untuk memahami proses penelitian yang terjadi. Peneliti menggunakan dan mengamati datanya bekerja dengan keterampilan dan ketekunan. Peneliti perlu menyadari kegalauan apakah data menggambarkan fenomena yang menarik, apakah cara penyajiannya sudah menggambarkan situasi tersebut, apakah paparannya menarik, menggugah, dan sudah menggambarkan proses penelitian, bagaimana peneliti sampai pada kesempulan dan rekomendasi yang diambilnya.