Aset pajak tangguhan - bersih

c. Aset pajak tangguhan - bersih

Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

Aset pajak tangguhan Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan

Penyusutan aset tetap 97.376.395

Liabilitas pajak tangguhan

Laba perdagangan efek - bersih

Sewa guna usaha 97.376.398

Jumlah 159.876.398 159.876.398

Aset pajak tangguhan - bersih 137.897.460

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

17. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Administrasi

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia. Perusahaan menghitung. menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya ( self-assessment ). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.

e. Tarif pajak

Tarif tunggal pajak penghasilan badan adalah 25% mulai tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif tersebut.

18. BIAYA HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:

Beban kantor

Beban transaksi 18.503.012

19. HUTANG LAIN-LAIN

Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini merupakan hutang dividen milik nasabah sebesar Rp 11.379.421.

20. MODAL SAHAM

Komposisi pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan dan

Persentase

Pemegang Saham Disetor Penuh

Pemilikan

Jumlah

PT Jeje Yutrindo Utama

26.745.000.000 Chu Jang Lie (Komisaris Utama) *)

255.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan di bawah 5%) 120.000.000

Telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012 belum terdapat perubahan pemegang saham Perusahaan.

Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

20. MODAL SAHAM (lanjutan)

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan berikutnya.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2012 dan 2011.

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini merupakan agio saham. yang merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (Catatan 1b), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut.

Rincian tambahan modal disetor - bersih adalah sebagai berikut:

Jumlah

Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) 1.800.000.000 Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2o) (1.446.633.117)

Bersih 353.366.883

22. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN

Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi saldo Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. V.D.5 yang terlampir dalam surat keputusan BAPEPAM No. Kep-27/PM/1999 tanggal 31 Desember 1999, diperbaharui dengan keputusan No. Kep- 20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003 dan keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 serta peraturan BAPEPAM-LK No. X.E.1 yang tertuang dalam lampiran keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008.

Pada tahun 2011, keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 diperbaharui dengan keputusan No. Kep-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000.000.000 atau 6,25% dari jumlah liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilities , mana yang lebih tinggi. Keputusan ini harus diterapkan oleh Perusahaan paling lambat tanggal 31 Januari 2012.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

23. DIVIDEN TUNAI

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 102, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2011.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 27 Juni 2011, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 79, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto. S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2010.

24. KOMISI PERANTARA PERDAGANGAN EFEK

Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek.

25. BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek dengan janji jual kembali.

26. JASA PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK

Akun ini merupakan imbalan jasa untuk Perusahaan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan untuk penawaran umum efek.

27. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) ATAS PERDAGANGAN EFEK - BERSIH

Akun ini merupakan keuntungan (kerugian) bersih dari transaksi perdagangan efek saham.

28. PENDAPATAN BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari:

Jasa giro 97.514.099

29. BEBAN KEUANGAN

Akun ini merupakan biaya administrasi bank sebesar Rp 12.236.123 dan Rp 14.800.779, masing- masing pada tahun 2012 dan 2011.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

30. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan mencatat estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria dan PT Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing No. 485/UUK-13/BDA/III/2013 tanggal 7 Maret 2013 dan No. LA-126/AKT/JAPA- 02/2012 tanggal 29 Februari 2012,dengan menggunakan metode “ Projected Unit Credit ”.

Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut:

Tingkat diskonto

: 6% per tahun (2011: 7%)

Tabel mortalitas

: TMI-II

Umur pensiun

: 55 tahun

Tingkat kenaikan gaji

: 10% per tahun

Tingkat kecacatan

: 10% dari tingkat mortalita

Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Liabilitas Atas Imbalan Kerja Karyawan” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut:

a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan

Nilai kini liabilitas imbalan kerja

272.803.909 199.940.133 Keuntungan aktuarial

yang belum diakui 11.089.145

Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan

b. Beban imbalan kerja karyawan

Biaya jasa kini

30.618.696 25.891.546 Biaya bunga

23.992.816 27.549.134 Amortisasi atas keuntungan aktuarial (8.742.719 ) (16.537.706 )

(14.618.891 ) (7.135.912) Amortisasi atas

beban jasa masa lalu -

Beban yang diakui pada tahun berjalan

c. Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja karyawan

Saldo awal liabilitas bersih 675.878.030

485.997.957 413.364.574 Beban tahun berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi

Saldo akhir liabilitas bersih

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

31. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan memiliki aset moneter dalam mata uang asing. terutama sebagai berikut:

Ekuivalen

Mata Uang Asing Dalam Rupiah

Aset

Kas dan setara kas US$ 1.082.191

Pada tanggal 14 Maret 2013. kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 9.703.

32. LABA PER SAHAM

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Laba tahun berjalan

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar 255.000.000

255.000.000 Laba per saham 7 3

33. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor yang terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan PT Jeje Yutrindo Utama (pihak berelasi) (lihat Catatan 12) dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Juli 2005 sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2013. Jumlah beban sewa pada tahun 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 270.000.000 dan Rp 306.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi komprehensif.

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan lain, Perusahaan tidak terlepas dari beberapa risiko, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perusahaan:

Faktor-faktor Risiko Keuangan

a. Risiko Pencabutan Izin Usaha

Sebagai perusahaan efek, Perusahaan memiliki beberapa izin usaha yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, yaitu izin sebagai perantara pedagang efek dan penjamin emisi efek.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)

a. Risiko Pencabutan Izin Usaha (lanjutan)

Apabila Perusahaan melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku, maka terdapat kemungkinan sebagian atau seluruh izinnya dibekukan sementara ataupun dicabut, sehingga dapat menghambat dan atau mengakibatkan terhentinya kegiatan usaha Perusahaan.

Untuk mencegah hal ini, Perusahaan berusaha sangat berhati-hati dalam menjalankan kegiatan usaha, agar tidak mengalami kegagalan atau kelalaian dalam memenuhi ketentuan undang- undang dan peraturan pasar modal, yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan BAPEPAM- LK, maupun peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan oleh intansi lain dan negara yang berlaku umum, yang mempunyai akibat terhadap risiko pencabutan izin usaha sebagai perusahaan efek.

b. Risiko Perdagangan Efek

Aktivitas perdagangan efek erat hubungannya dengan kondisi bursa efek secara keseluruhan. Kapitalisasi pasar, jumlah saham, pertumbuhan keuangan Perusahaan, sistem perdagangan dan sarana merupakan faktor utama bagi pemodal dalam melaksanakan investasi.

Dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan indeks (Indeks Harga Saham Gabungan) yang dinamis, indeks yang melemah membuat pemodal menunggu untuk melakukan transaksi, sebaliknya kenaikan indeks mendorong pemodal untuk melakukan transaksi. Faktor suku bunga pasar dan kestabilan nilai tukar mata uang valuta asing, merupakan acuan yang dapat menentukan harga efek, akibatnya pendapatan Perusahaan yang berasal dari komisi perdagangan efek dan jasa penjaminan emisi efek dapat berubah-ubah dengan fluktuasi yang signifikan. Dalam mengatasi fenomena tersebut, Perusahaan berusaha memberikan informasi dan riset kepada nasabah untuk menerapkan strategi yang tepat, agar baik pada saat indeks menurun maupun indeks menguat nasabah tetap memperoleh return , menjaga dan memelihara sistem perdagangan ( remote trading ), jaringan dan sarana dan prasarana perdagangan lainnnya agar berjalan lancar.

c. Risiko Penyelesaian Transaksi Efek

Bursa Efek Indonesia dapat melakukan ketentuan denda dan penghentian sementara (suspensi) perdagangan atas keterlambatan dalam penyelesaian transaksi efek. Keterlambatan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan sistem teknologi informasi, keterlambatan dalam kliring bank, cidera janji dari pembeli atau penjual efek, hal ini mengakibatkan kerugian pada Perusahaan.

Untuk mencegah hal tersebut, Perusahaan setiap hari melakukan pembaharuan terhadap hutang piutang transaksi perdagangan, dan Perusahaan membatasi transaksi nasabah sesuai dengan trading limit nasabah, dengan demikian nasabah hanya dapat melakukan transaksi sesuai dengan jaminannya. Perusahaan juga menerapkan Pengenaan denda bunga dan force sell terhadap nasabah sebagai akibat dari keterlambatan pembayaran dan cidera janji dari nasabah.

d. Risiko Modal

Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan usulan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Faktor-faktor Risiko Keuangan (lanjutan)

d. Risiko Modal (lanjutan)

Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan BAPEPAM-LK No. V.D.5 dan peraturan BAPEPAM-LK No. X.E.1, yang antara lain, menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD paling sedikit

Rp 25.000.000.000 atau 6,25% dari jumlah liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilities , mana yang lebih tinggi. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal

31 Desember 2012 dan 2011.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

Nilai wajar Aset Keuangan

Nilai tercatat

22.843.176.352 Portofolio efek - bersih

Kas dan setara kas

6.801.336.762 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan

1.018.912.302 Piutang lembaga kliring dan penjaminan

2.129.072.500 Piutang nasabah

527.227.935 Piutang perusahaan efek

1.404.000 Efek beli dengan janji jual kembali

7.371.624.560 Piutang lain-lain

29.817.969 Piutang pihak berelasi

12.932.500.000 Penyertaan pada bursa efek

Aset lain-lain 7.290.000

Jumlah Aset Keuangan 53.797.362.380

Liabilitas Keuangan

Hutang lembaga kliring dan penjaminan

1.684.585.000 Hutang nasabah

Biaya harus dibayar 38.388.534

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.684.894.283

PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan)

Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)

2011

Nilai wajar Aset Keuangan

Nilai tercatat

Kas dan setara kas

25.535.552.239 Deposito berjangka

25.535.552.239

9.068.000.000 Portofolio efek - bersih

9.068.000.000

6.212.421.202 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan

6.212.421.202

611.085.571 Piutang lembaga kliring dan penjaminan

611.085.571

1.476.194.500 Piutang nasabah

1.476.194.500

34.151.481 Efek beli dengan janji jual kembali

34.151.481

7.020.439.795 Piutang lain-lain

7.020.439.795

38.344.339 Penyertaan pada bursa efek

38.344.339

135.000.000

135.000.000 Aset lain-lain 7.290.000 7.290.000

50.138.479.127 Liabilitas Keuangan

Jumlah Aset Keuangan 50.138.479.127

Hutang lembaga kliring dan penjaminan

737.188.000 Hutang nasabah - pihak ketiga

737.188.000

976.991.620 Biaya harus dibayar

Hutang lain-lain 11.379.421

11.379.421

Jumlah Liabilitas Keuangan 1.761.943.246

1.761.943.246

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan ( willing parties ) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar. atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

Aset dan liabilitas keuangan

Instrumen keuangan terdiri dari kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek - bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain-lain, penyertaan pada bursa efek, aset lain-lain, hutang lembaga kliring dan penjaminan, hutang nasabah, biaya harus dibayar dan hutang lain-lain, diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.

35