1. Struktur Organisasi BP3TKI Medan

Gambar 4.1. Struktur Organisasi BP3TKI Medan

4.2. Karakteristik Responden Responden yang dijadikan penulis sebagai sampel dalam penelitian ini memiliki karakteristik, berupa usia, tingkat pendidikan dan masa kerja,.

4.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Karakteristik Responden berdasarkan Usia disajikan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Persentase (Tahun)

Usia

Jumlah Karyawan

Sumber : Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Komposisi responden berdasarkan usia terlihat bahwa usia 21-30 tahun sebanyak 4 orang dari 33 responden, atau sekitar 12,1%, usia 31-40 tahun sebanyak 14 orang atau sekitar 42,4%, usia 41-50 tahun sebanyak 12 orang atau sekitar 36,4%, dan usia 51-56 tahun sebanyak 3 orang atau sekitar 9,1%. Usia responden yang paling banyak adalah antara 31 – 40 tahun.

4.2.2. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan disajikan pada Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan

Jumlah Pegawai

Sumber : Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Komposisi responden berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa yang berpendidikan S-2 sebanyak 1 orang atau 3%, S-1 sebanyak 16 orang atau 48,5%, yang berpendidikan Diploma-3 (D-3) sebanyak 12 orang responden atau sekitar 12,1%, yang berpendidikan SLTA sebanyak 4 orang responden atau sekitar 12,1%.

4.2.3. Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja disajikan pada Tabel 4.3:

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Persentase (Tahun)

Jumlah Karyawan

Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Komposisi responden berdasarkan masa kerja terlihat bahwa yang memiliki masa kerja 2 – 10 tahun sebanyak 14 orang dari 33 responden, atau sekitar 42,4%, yang memiliki masa kerja 11 - 20 tahun sebanyak 9 orang responden atau sekitar 27,3%, 21-30 tahun 9 orang responden atau sekitar 21,1%, sedangkan yang memiliki masa kerja 31 - 35 tahun sebanyak 3 orang responden atau sekitar 9,1%,

IV.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian

IV.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan Kerja

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan variabel kepuasan kerja (X 3 ) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.4.

Penjelasan Responden atas Variabel Kepuasan Kerja

Sangat Item Pertanyaan

Sangat Tidak

Setuju Setuju

6 18.18 3 9.09 2. Pegawai puas dengan pekerjaannya

1. Puas terhadap hasil pekerjaan 0 0.00 5 15.15 19 57.58

7 21.21 6 18.18 3. Tidak memikirkan pindah

8 24.24 5 15.15 4. Umpan balik yang baik

8 24.24 5 15.15 5. Puas terhadap kebijakan

10 30.30 2 6.06 6. Kesempatan untuk maju

9 27.27 9 27.27 7. Dukungan menyelesaikan tugas

9 27.27 4 12.12 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada satupun responden yang memilih sangat tidak setuju untuk semua pertanyaan, sementara secara itu untuk jawaban terhadap seluruh pertanyaan tersebar mulai tidak setuju, kurang setuju, setuju, dan sangat setuju.

IV.3.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepemimpinan

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel kepemimpinan (X 1 ) adalah seperti pada Tabel 4.5 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.5. Penjelasan Responden atas Variabel Kepemimpinan

Sangat Item Pertanyaan

Sangat Tidak

Setuju Setuju

Pemimpin Bapak/Ibu harus mau memberikan arahan atas apa yang dilakukan karyawan untuk dapat melaksanakan perkerjaan tersebut dengan baik.

Memberikan informasi yang lengkap dan jelas.mengenai peranan tugas.

Menciptakan dua hubungan dua arah antara atasan dengan bawahan.

Memerintahkan bawahan meningkatkan kepuasan kerja dan kualitas pelayanan TKI

Pemimpin Bapak/Ibu harus

diharapkan dari pegawai pada saat melakukan penugasan

Mengutamakan kebersamaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

Meluangkan waktu untuk mendengarkan keluhan.

Pemimpin Bapak/Ibu harus

diharapkan dari pegawai pada saat melakukan penugasan

Memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi baik.

Menyerahkan pelaksanaan wewenang kepada para bawahannya tersebut tanpa banyak ikut campur tangan lagi.

Pemimpin Bapak/Ibu harus peduli terhadap tugas karyawan lain sebagai bagian dari tanggung jawabnya.

mengajak para bawahannya untuk berperan serta secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.

0 0.00 3 9.09 14 42.42 12 36.36 4 12.12 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa cukup banyak responden yang menjawab setuju tetapi walaupun demikian tidak terlalu banyak yang menjawab sangat setuju, dan jawaban kurang setuju cukup banyak dipilih responden bahkan untuk pertanyaan Memerintahkan bawahan meningkatkan motivasi kerja.

4.3.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Kemampuan

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel kemampuan (X 2 ) adalah seperti pada Tabel dibawah ini yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.6.

Jawaban Responden atas Variabel Kemampuan

Sangat Nomor Pertanyaan

Tidak Setuju Setuju Setuju Setuju Setuju

7 21.21 6 18.18 Cepat menanggapi instruksi

atasan 0 0.00 1 3.03 17 51.52 13 39.39 2 6.06

Mencari cara paling baik

mengerjakan pekerjaan 0 0.00 0 0.00 20 60.61 11 33.33 2 6.06

Sanggup mengerjakan

pekerjaan yang berat. 0 0.00 0 0.00 13 39.39 16 48.48 4 12.12 Sanggup bekerja melebihi

jam kerja wajib. 0 0.00 0 0.00 18 54.55 12 36.36 3 9.09

Pendidikan sesuai dengan

8 24.24 0 0.00 Pelatihan yang berhubungan

pekerjaan saya. 0 0.00 6 18.18 19 57.58

dengan pekerjan 0 0.00 5 15.15 18 54.55

7 21.21 6 18.18 Terampil mengerjakan

Pengalaman kerja 0 0.00 1 3.03 19 57.58

pekerjaan kantor. 0 0.00 1 3.03 17 51.52 13 39.39 2 6.06

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada satupun responden yang memilih sangat tidak setuju untuk semua pertanyaan, sementara secara umum jawaban responden adalah kurang setuju untuk semua pertanyaan walapun cukup banyak yang menjawab setuju untuk seluh pertanyaan, dan hanya sebagian kecil responden yang menjawab tidak setuju itupun hanya untuk pertanyaan nomor 1, 2,

6, dan 7.

IV.3.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Pelayanan

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel pelayanan (Y) adalah seperti pada Tabel 4.7 yang disajikan kedalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.7

Penjelasan Responden atas Variabel Pelayanan

Sangat

Sangat Item Pertanyaan

Setuju Setuju

Pelayanan yang diberikan masih belum optimal.

Kualitas pelayanan dapat meningkat melalui dukungan kerpemimpinan yang kondusif.

Pegawai yang memiliki kepuasan tinggi berusaha memberikan pelayanan terbaik.

Terdapat keterkaitan kemampuan

dalam

pemberian pelayanaan.

Saya selalu tanggap atas keluhan TKI.

Akses peluang kerja keluar negeri masih belum memadai.

Petugas pelayanan TKi memiliki kemampuan yang memadai dalam memberikan pelayanan yang baik.

Sarana dan Prasarana

yang

memadai

meningkatkan mutu pelayanan TKI.

Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan kemampuan Pegawai berhubungan secara signifikan terhadap mutu pelayanan.

Kemampuan menurut saya berpengaruh dalam melakukan pelayanan.

Saya selalu melaksnakan pelaynaan terbaik walaupun tidak di kepuasan Pimpinan

Dualisme penanganan yang terjadi berdampak terhadapi pelayanan bagi TKi

Menurut saya keamanan dan keselamatan TKI belum

terjamin dengan

baik

karena

pelaksanaanUU No. 39 tahun 2004 tidak berjalan dengan baik.

Kualitas pelayanan TKI akan meningkat dengan adanya

regulasi yang

tangan/lembaga

Menurut Saya Kualitas Pelayanan hanya berfokus pada kepuasan pelanggan

6 18.18 16 48.48 5 15.15 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Pada Tabel 4.7 menunjukkan hanya ada satu orang responden yang menjawab sangat tidak setuju dan itupun hanya untuk satu pertanyaan yaitu

Kepuasan Kerja Kepemimpinan, dan KemampuanPegawai berhubungan secara signifikan terhadap mutu pelayanan, dan untuk jawaban tidak setujupun hanya sebagian kecil responden yang memilih sementara jawaban paling banyak adalah kurang setuju, setuju, dan sangat setuju.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tampilan grafik Histogram dan Grafik P-P Plot, tampilan grafik histogram terdapat pada gambar

4.2 di bawah ini dimana grafik ini memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan. K

Gambar 4.2: Uji Normal

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Gambar 4.2: Uji Normal Histogram

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Gambar 4.3: Uji Normal P P-Plot

Pada gambar 4.3 grafik P-P Plot diatas ini terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.4.2 Uji Multikolonierisitas

Pengujian multikolonierisitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat collnarity statistic dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolonierisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya Pengujian multikolonierisitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat collnarity statistic dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolonierisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

Berdasarkan Tabel 4.8 di bawah ini terlihat nilai VIF untuk variabel kepuasan, kepemimpinan, kepuasan kerja, dan kinerja lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance- nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.8 di bawah ini :

Tabel 4.8: Hasil Uji Multikolonierisitas

Standardized

Collinearity Statistics Model

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Tolerance VIF 1(Constant)

B Std. Error

.654 1.530 a. Dependent Variable: KualitasLayanan

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Suatu asumsi penting dari model linier klasik adalah bahwa gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah homoskedastik yaitu semua gangguan memiliki varians yang sama, Gujarati (1995). Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan gambar scatterplot, apabila titik- titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak membentuk pola maka dapat disimpulkan model regresi terhindar dari masalah heteroskedastisitas. Hasil pengujian terlihat pada Gambar 4.4 dibawah ini :

S umber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.4 di atas dari hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0, serta tidak

membentuk pola maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat unsur heteroskedastisitas.

4.5. Pembahasan

4.5.1. Analisi Deskriptif Data Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil analiss deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti untuk hipotesis, baik itu variabel bebas yaitu kepuasan, kepemimpinan, dan kemampuan, serta variabel terikat yaitu kinerja. Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9. Uji Heteroskedastisitas Analisis Deskripsi Penelitian

Descriptive Statistics

Std. Deviation Kepuasan

33 45 62 52.03 4.700 Valid N (listwise)

Sumber : Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Dari Tabel 4.9 di atas terlihat bahwa rata-rata variabel X 1 (Kepuasan) sebesar 23,82 nilai tertinggi sebesar 29 dan nilai terendah sebesar 18, sedangkan nilai standar deviasi sebesar 2,866. Rata-rata variabel X 2 (kepemimpinan) sebesar 40,88 nilai tertinggi sebesar 50 dan nilai terendah sebesar 31 sedangkan standar deviasinya sebesar 3,798. Rata-rata variabel X 3 (kemampuan) sebesar 27,97 nilai tertinggi sebesar 35 dan nilai terendah sebesar 23 sedangkan standar deviasinya sebesar 3,255. Rata-rata variabel Y 1 (kinerja) sebesar 52,03 nilai tertinggi sebesar

62 dan nilai terendah sebesar 45 sedangkan stándar deviasinya 4,700.

4.5.2. Koefisien Determinasi ( R 2 )

Uji determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model, yaitu variasi variabel bebas yaitu kepuasan, kepemimpinan, dan kemampuan dalam menerangkan variasi variabel terikatnya yaitu kualitas pelayanan. Nilai koefisien

deterninasi R 2 dapat dilihat dalam Tabel 4.10 dibawah ini :

Tabel 4.10 Koefisien Determinan ( R 2 )

Model Summary b

Adjusted R

Std. Error of the

Model R R Square

1.990 a. Predictors: (Constant), Kemampuan, Kepuasan, Kepemimpinan b. Dependent Variable: KualitasLayanan

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

2 Nilai R yang diperoleh adalah sebesar 0.593 atau 59,3% yang menunjukkan kemampuan variabel kepuasan, kepemimpinan, dan kemampuan secara simultan dalam

menjelaskan variasi yang terjadi pada kualitas pelayanan 59,3%, sedangkan sisanya sebesar 41,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Nilai R 2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan variabel bebas (independent variable ) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependent variable) sangat

terbatas. Menurut Ghozali (2005) menyatakan bahwa secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan.

4.5.3 Uji Serempak (Uji F)

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikan lebih kecil dari alpa 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1

diterima. Dalam penelitian ini nilai signifikan adalah 0.00 lebih kecil dari nilai alpha

0.05, sehingga keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan variabel bebas kepuasanX 1 , kepemimpinan X 2, dan kemampuan X 3, mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat yaitu kualitas pelayanan(Y) maka dalam hal ini variabel kepuasan, kepemimpinan, dan kemampuan 0.05, sehingga keputusan yang diambil adalah H 0 ditolak dan H 1 diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan variabel bebas kepuasanX 1 , kepemimpinan X 2, dan kemampuan X 3, mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat yaitu kualitas pelayanan(Y) maka dalam hal ini variabel kepuasan, kepemimpinan, dan kemampuan

Tabel 4.11 Uji Serempak ( Uji F )

ANOVA b

Model

F Sig. 1 Regression

Sum of Squares

Df Mean Square

14.083 .000 a Residual

a. Predictors: (Constant), Kemampuan, Kepuasan, Kepemimpinan

b. Dependent Variable: KualitasLayanan

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

4.5.4. Uji Parsial (Uji t)

Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel kepuasan, kepemimpinan, dan kepuasan secara parsial dilakukan uji t. Pengujian ini dilakukan dua arah, menggunakan tingkat signifikansi alpha 2,5% . Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria keputusan adalah :

Jika t hitung <t tabel H 0 diterima atau H 1 ditolak Jika t hitung >t tabel H 0 ditolak atau H 1 diterima

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai konstanta adalah sebesar 17.467 dan nilai koefisien masing-masing variabel adalah X 1 = -.096, X 2 =

X 3 =0,813, Maka model regresi untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = 17,467 - 0.098 X 1 + 0.345 X 2 + 0.813 X 3

Dimana : Y

= Kualitas Pelayanan

X 1 = Kepuasan

X 2 = Kepemimpinan

X 3 = Kemampuan

Tabel 4.12 Uji Parsial ( Uji t )

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

Model

t Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

3.842 .001 a. Dependent Variable: KualitasLayanan

Sumber : Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Dari Tabel 4.12 di atas ini diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Nilai sig variabel kepuasan kerja (0,632) lebih besar dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H o diterima dan H 1 ditolak untuk variabel kepuasan. Dengan demikian maka secara parsial variabel kepuasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Pelayanan TKI (Y) di BP3TKI Medan yang berarti kepuasan tidak berperan dalam mempengaruhi Kualitas Pelayanan TKI (Y) di BP3TKI Medan

2. Nilai sig variabel kepemimpinan (0,063) lebih besar dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H o diterima dan H 1 ditolak untuk variabel kepemimpinan. Dengan demikian maka secara parsial variabel kepemimpinan 2. Nilai sig variabel kepemimpinan (0,063) lebih besar dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H o diterima dan H 1 ditolak untuk variabel kepemimpinan. Dengan demikian maka secara parsial variabel kepemimpinan

3. Nilai sig variabel kemampuan (0,001) lebih kecil dari alpha (0,025). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H o ditolak dan H 1 diterima untuk variabel kemampuan. Berdasarkan hasil pengolahan diatas untuk variabel kemampuan kerja H o ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian maka secara parsial variabel kemampuan berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Pelayanan TKI (Y) di BP3TKI Medan.