sekali. Adakalanya timbul masalah keputusan yang dirasakan dan diamati perlu diambil secepatnya, tetapi variasinya rumit sehingga datanya tidak dapat dicatat secara numerik
kuantitatif, namun secara kualitatif, yaitu berdasarkan persepsi pengalaman dan intuisi. Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa model-model lainnya ikut dipertimbangkan
pada saat proses pengambilan keputusan dengan pendeketan AHP, khususnya dalam memahami para keputusan individual pada saat proses penerapan pendekatan ini.
Pengambilan keputusan AHP dengan banyak kriteria bersifat subjektif. Selain itu para pengambil keputusan lebih yakin menentukan pilihannya terhadap tingkat kepentingan antar
kriteria dengan memakai penilaian dalam interval dibandingkan penilaian dengan angka eksak.
Metode profile matching atau pencocokan profil adalah metode yang sering sebagai mekanisme dalam pengambilan keputusan dengan mengasumsikan
bahwa terdapat tingkat variabel prediktor yang ideal yang harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya tingkat minimal yang harus dipenuhi atau dilewati
Kusrini, 2007. Menurut Rachma 2003:101,Profile Matching merupakan suatu proses dalam
manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi kemampuan yang diperlukan oleh suatu jabatan. Kompetensikemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh
pemegang jabatan. Untuk memudahkan pelaksanaan kaderisasi dan jenjang karir dari tiap pegawai maka
dibuat sebuah sistem yang bertujuan memudahkan proses, penyusunan, dan pengenalan target dalam hal ini pegawai dalam memudahkan penyusunan jenjang karir dan kaderisasi dari
sekolah tersebut. Dalam hal ini sistem pendukung keputusan ini akan dijalankan di SMA
Methodist – 1. Oleh karena itu judul penelitian tesis yang diusulkan adalah “MODEL PEMILIHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN PROFILE
MATCHING” .
1.2 Perumusan Masalah
Menentukan model sistem pendukung keputusan untuk pemilihan kepala sekolah. Oleh karena itu penulis menyelesaikannya dengan menggunakan 2 dua buah metode yaitu
metode AHP dan metode profile matching modeling sehingga mendapatkan model di dalam sistem pendukung keputusan ini. Dimana pada metode profile matching digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
pengurangan terhadap nilai yang dimiliki oleh calon dan nilai dari profile instansi, sedangkan metode AHP digunakan sebagai proses akhir di dalam penyelesaian sistem pendukung
keputusan di dalam model ini.
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas didalam judul ini mencakup beberapa hal yang dibatasi dalam ruang lingkup
a. Data yang diolah adalah data angket untuk penilaian menjadi kepala sekolah b. Criteria penilaian berupa Kepemimpinan, Tanggung Jawab, Intelektual, dan Disiplin
c. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya membahas siapa yang layak untuk menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut.
d. Hanya membahas 3 tiga alternative kepala sekolah karena dari instansi sudah ditetapkan calon kepala sekolah hanya 3 tiga.
e. Metode yang digunakan adalah penggabungan Metode AHP Dan Metode Profile Matching Modeling.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah a. Membuat Sistem Pendukung Keputusan Dalam Memilih Kepala Sekolah dengan
metode baru, dimana Metode AHP Sebagai alat memecahkan masalah yang kompleks dimana aspek atau kriteria yang diambil cukup banyak, kompleksitas ini disebabkan
oleh banyak hal diantaranya struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pengambilan keputusan serta ketidakpastian tersedia data statistik yang
akurat atau bahkan tidak ada sama sekali dan Profile Matching Modeling untuk
mengukur kesenjangan gap antara profil pegawai dengan profil kenaikan sebagai titik ukur keputusan.
b. Merancang sebuah Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan yang dapat menyajikan informasi yang baik, serta akurat sehinga mencapai tujuan yang
diinginkan. Sedangkan Manfaat dengan dilakukannya penelitian ini adalah
a. Mempermudah pengolahan data dalam sistem Pemilihan Kepala Sekolah
b. Membatu dalam pengambilan keputusan untuk pemilihan kepala sekolah
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Metode Profile Matching digunakan untuk menghitung selisih yang dimiliki oleh kriteria masing – masing calon dengan kriteria profil jabatan dari instansi. Dimana pada profil
jabatan dari instansi tersebut nilainya diambil dari kriteria maksimum semua calon. Setelah itu metode AHP digunakan untuk menentukan nilai consistensi rasio terhadap 3 tiga calon.
Di dalam metodologi penelitian ini metode AHP digunakan untuk hasil terakhir dari sistem pendukung keputusan ini.
3.1 Rancangan Pemodelan