Skema Channel Allocation

6. Skema Channel Allocation

Untuk mendayagunakan pemanfatan kanal spektrum radio, pada penggunaan ulang frekuensi dilakukan secara konsisten dengan tujuan menaikkan kapasitas dan meminimalkan terjadinya interferensi. Berbagai cara pemberian kanal telah

dikembangkan, misalnya pemberian kanal secara ‘tetap’ dan ‘dinamis’. Skema Channel Allocation dapat dibagi dalam beberapa kategori bergantung

pada teknik pengalokasian kanal atau algoritma penempatan kanal dengan berbagai macam cara seperti : Fixed Channel Allocation (FCA), Dynamic Channel Allocation (DCA) , dan Hybrid Channel Allocation (HCA).

Fixed Channel Allocation , dalam sistem FCA suatu wilayah dibagi berdasarkan jumah sel dan jumlah kanal-kanal yang ditempatkan pada masing- masing sel yang diatur sebelumnya berdasarkan pola reuse. Hubungan yang nyata diasumsikan antara tiap-tiap kanal dan tiap-tiap sel menurut sistem co-channel reuse. Pada strategi FCA jumlah keseluruhan kanal yang sama dialokasikan pada tiap-tiap sel, jumlah keseluruhan kanal merupakan suatu kumpulan kanal dimana Fixed Channel Allocation , dalam sistem FCA suatu wilayah dibagi berdasarkan jumah sel dan jumlah kanal-kanal yang ditempatkan pada masing- masing sel yang diatur sebelumnya berdasarkan pola reuse. Hubungan yang nyata diasumsikan antara tiap-tiap kanal dan tiap-tiap sel menurut sistem co-channel reuse. Pada strategi FCA jumlah keseluruhan kanal yang sama dialokasikan pada tiap-tiap sel, jumlah keseluruhan kanal merupakan suatu kumpulan kanal dimana

Pada kasus ini probabilitas blocking rata-rata keseluruhan dari MS sama halnya probabilitas blocking panggilan dalam sel, karena trafik di dalam sistem seluler dapat mengalami peningkatan secara temporer. Sehingga penempatan kanal yang sama pada sel dapat mengurangi blocking yang tinggi di dalam sel. Bagaimanapun juga algoritma penempatan kanal yang berbeda-beda dengan menggunakan strategi FCA apabila sel-sel yang memiliki beban penuh maka ditempatkan lebih banyak kanal dari pada sel-sel yang memiliki sedikit beban.

Asumsikan terdapat N sel dan M kanal dalam sebuah sistem. Penempatan sebuah kanal ke dalam sel yang bersifat co-channel mengacu pada pola alokasi. Sebagai tambahan pola penempatan kepadatan dari sebuah kanal yang didefinisikan sebagai pola dengan jarak rata-rata minimum antara sel-sel, beban trafik yang diberikan pada tiap-tiap N sel dan kemungkinan pada penempatan pada M kanal, algoritma penempatan kanal yang berbeda-beda ini bertujuan untuk mendapatkan pola kepadatan yang diinginkan dimana probabilitas blocking rata- rata dapat diminimalkan atau ditekan pada keseluruhan sistem secara bersamaan.

Channel Borrowing Scheme (skema peminjaman kanal) bertujuan untuk menempatkan kembali kanal-kanal yang tidak digunakan dari sel yang memiliki banyak beban. Pada skema ini kanal ditempatkan secara permanen ke dalam sel, dimana jumlah keseluruhan kanal yang ditempatkan pada setiap sel mungkin dapat ditempatkan secara periodik menurut pembagian beban yang tidak sama.

Pada channel borrowing scheme sel penerima yang sedang digunakan, dimana keseluruhan kanal dapat meminjam kanal yang bebas dari sel tetangganya untuk mengakomodasi sel-sel yang menbutuhkan, sebuah kanal dapat dipinjam dari Pada channel borrowing scheme sel penerima yang sedang digunakan, dimana keseluruhan kanal dapat meminjam kanal yang bebas dari sel tetangganya untuk mengakomodasi sel-sel yang menbutuhkan, sebuah kanal dapat dipinjam dari

Pada channel borrowing scheme dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Simple Channel Borrowing Strategy Pada Simple Channel Borrowing Strategy jumlah kanal keseluruhan ditempatkan pada tiap-tiap sel, ketika sebuah panggilan datang pada sebuah sel, kanal-kanal ditempatkan untuk menangani panggilan. Jika semua kanal yang tersedia sibuk, maka kanal yang berada pada sel tetangga dipinjam untuk menangani panggilan tersebut dengan catatan peminjaman tersebut tidak menginterferensi panggilan yang sedang berlangsung, yang mengakibatkan terjadinya pem block ingan.

Simple Channel Borrowing Strategy memberikan blocking yang lebih rendah dibandingkan FCA dengan kondisi trafik yang tidak begitu padat. Pada kondisi trafik yang padat, bagaimanapun juga peminjaman kanal dapat terus berlangsung sesuai dengan efisiensi penggunaan kanal.

b. Hybrid Assigment Strategy Pada Hybrid Assigment Strategy jumlah kanal nominal atau kanal

keseluruhan yang menempati tiap-tiap sel dibagi menjadi 2 sub-set yaitu : kanal-kanal subset

B dapat dipinjamkan pada sel tetangga.

A digunakan hanya pada sel asal sedangkan sub-set

Simple Hybrid Channel Borrowing Strategy (SHCB) membandingkan subset

B ditentukan berdasarkan kondisi trafik dan dapat disesuaikan secara dinamik. Borrowing with Channel Ordering (BCO) merupakan strategi lain selain SHCB dan membedakan antara kanal yang tersedia di setiap sel (kanal lokal) yang dipinjam menurut kondisi trafik yang berubah-ubah. Di dalam BCO jumlah keseluruhan kanal diurutkan dari kanal pertama dimana kanal pertama memiliki prioritas tertinggi untuk ditempatkan dalam melayani panggilan lokal dan urutan kanal terakhir diberikan prioritas tertinggi untuk dipinjamkan ke sel tetangga.

A dan subset

Pada strategi BCO sebuah kanal hanya dapat digunakan jika kanal tersebut tidak sedang digunakan secara bersamaan pada sistem co-channel yang berdekatan. Pada kenyataanya pernyataan tersebut sulit untuk direalisasikan dan beresiko dapat menurunkan jumlah kanal yang tersedia yang dapat dipinjam. Sehingga munculah strategi baru disebut Borrowing with Directional Channel Locking (BDCL) pada tahun 1989. Dalam strategi ini ketika sebuah kanal yang dipinjamkan maka terjadi penguncian kanal hanya terbatas oleh peminjaman. Jadi jumlah kanal yang tersedia lebih besar dari strategi BCO, skema BDCL ini juga menggabungkan penempatan kembali kanal-kanal yang dipinjam terhadap kanal asal, supaya meminimalkan peminjaman kanal untuk panggilan-panggilan yang akan datang khususnya ketika terjadi kepadatan trafik dimana kanal yang dipinjamkan meningkat.

Dynamic Channel Allocation (DCA), karena bermacamnya trafik sistem seluler skema FCA tidak dapat mengatasi efisiensi kanal yang tinggi untuk

mengatasi hal tersebut munculah DCA. Berkebalikan dengan FCA semua mengatasi hal tersebut munculah DCA. Berkebalikan dengan FCA semua