PENDAHULUAN dan tantangan untuk mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri.
1. PENDAHULUAN dan tantangan untuk mencukupi kebutuhan pangan di dalam negeri.
Revolusi hijau merupakan salah Indonesia dikenal sebagai negara
internasional yang agraris yang berada di wilayah Asia
satu
kebijakan
digunakan untuk meningkatkan laju Tenggata. Letak lintang Indonesia yang 6°
produktivitas pangan di dunia. Peningkatan LU samapi 11° LS memberikan pengaruh
produktivitas pangan dilakkan dengan yang besar terhadap pertanian yang berada
berebgai cara seperti menciptakan bibit di Indonesia karena matahari selalu
unggul, pembukaan lahan untuk pertanian, menyinari sepanjang tahun. Matahari yang
serta terknologi untuk pengelolaan lahan selalu menyinari Indonesia sepanjang tahun
(pupuk). Kebijakan ini dilakukan untuk membuat Indonesia memiliki dua musim
menyelamatkan kondisi pangan dunia yang yang secara langsung akan mempengaruhi
seiring dengan semakin meningkatnya sistem pertanian di Indonesia. Musim
jumlah populasi manusia di dunia sehingga penghujan dan musim kemarau akan
dalam kebijakan ini menerapkan teknologi memberikan dampak terhadap jenis
untuk merancang dan mengelola pangan tanaman pertanian yang berbeda di
untuk selalu tercukupi di dunia (Dassir, Indoensia.
Indonesia khususnya pulau Jawa Perubahan iklim yang terjadi saat sejak dulu dikenal sebagai lumbung padi
ini menjadi permasalahan utama dalam Indonesia. Pertanaian merupakan andalan
sistem pranata mangsa. Ketidakaturan curah utama di pulau Jawa yang berlangsung
hujan membuat sulitnya penentuan awal sejak zaman dahulu. Pertanian digunakan
musim tanam. Seluruh proses yang terjadi sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan
di atmosfer tentu berpengaruh pada dan ketahanan pangan dalam negeri yang
ketidakaturan atau ketidaktepatan pranata setiap
mangsa. Kerugian yang dialami oleh petani Produktivitas
panen, sehingga ditingkatkan untuk mencapai ketercukupan
pemenuhan kebutuhan pangan tidak konsumsi pangan dalam negeri. Namun
tercukupi dengan optimal. Meskipun sistem demikian, seperti yang diungkapkan oleh
pranata mangsa bukanlah sistem yang baku Thomas
atau kaku, namun dibutuhkan sarana untuk perkembangan manusia akan meningkat
peluang-peluang secara eksponensial, sedangkan usaha
memperhitungkan
ketidaktepatan curah hujan sehingga pertambahan kecukupan pangan akan
menjadi analisis baru terhadap penentuan bertambah secara aritmatik. Hal ini yang
awal musim hujan, selain itu peluang akan menjadikan permasalahan yang besar
terjadinya kegagalan panen dapat direduksi.
panen yang biasanya menggunakan sistem pranata mangsa. Perkiraan dengan sisitem
Perubahan iklim adalah perubahan pranata mangsa ini sudah berubah seiring
pola perilaku iklim dalam kurun waktu dengan perubahan iklim yang terjadi pada
yang panjang. Ini merupakan sistem yang akhir-akhir
berkesinambungan sejak keberadaan bumi penurunan produktivitas pertanian di
lampau sampai Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus pada
dari
masa
sekarang.Perubahan iklim tidak hanya tahun 2006 produksi padi sebesar 68.836
dikarenakan ulah manusia, namun juga ton, tetapi pada tahun 2007 turun mejadi
dikarenakan faktor alamiah. Banyak ilmuan 37.695 ton (-50%) yang diakibatkan oleh
yang berpendapat bahwa gas-gas rumah banjir (Pasaribu SM, dkk 2008).
kaca yang dihasilkan akan memerangkap panas dari matahari yang akhirnya akan
Teknologi yang dikembangkan menaikkan suhu bumi. Catatan yang lebih untuk menyelesaikan permasalahan sistem
rinci tentang fluktuasi iklim masa lalu lebih pertanian pranata mangsa adalah teknologi
diandalkan untuk penginderaan jauh dengan menggunakan
dapat
penyebab dan satelit
mengidentifikasikan
mekanisme perubahan variabilitas iklim. Measurement Mission). Satelit TRMM
TRMM (Tropical
Rainfaal
Jadi, hanya ketika fluktuasi iklim masa lalu memiliki lima sensor yang berfungsi
dipahami akan mungkin untuk sepenuhnya sebagai pengukur kondisi atmosfer,
mengantisipasi atau meramalkan variasi sehingga dapat diketahui dinamika unsur-
iklim di masa depan (Downing 1999). unsur penyusun cuaca, seperti curah hujan,
Beberapa metode yang bisa digunakan tipe hujan, dan karakter awan. Resolusi
untuk mengetahui karakter iklim adalah spasial dari satelit TRMM ini adalah 2,2
analisis inti es, lingkaran pohon, koral, km. Pemilihan lokasi di Karangsambung
serbuk sari, dan endapan gua. dikarenakan merupakan wilayah cagar alam dan penduduknya mengandalkan pertanian
pemanasan pada sebagai sektor untuk memenuhi kebutuhan
Tingkat
temperatur permukaan bumi rata-rata pada pangan.
50 tahun terakhir hampir mendekati dua kali lipat dari rata-ratanya pada 100 tahun terakhir. Selama 100 tahun terakhir, temperatur permukaan bumi rata-rata naik
2. TINJAUAN PUSTAKA
sekitar 0.74 0 C. Jika konsentrasi GRK dominan di atmosfer, karbondioksida,
meningkat dua kali lipat dari masa pra- industri, hal ini akan memacu pemanasan
Iklim dan Perubahan Iklim
rata-rata mencapai 3 0 C. Akhir tahun Cuaca adalah keadaan atmosfer
1990an dan awal abad 21 merupakan dalam waktu yang singkat (1 x 24 jam)
tahun-tahun terpanas sejak adanya arsip serta dalam cakupan wilayah yang relatif
data modern. Lapisan es pada Benua Arktik kecil. Cuaca yang tercatat secara rutin akan
rata-rata telah berkurang sebanyak 2.7% per memunculkan seri data cuaca. Sehingga
dekade.
data cuaca dalam jangka waktu yang lama Kondisi iklim saat ini adalah suhu (30 tahun) dan dijadikan sebagai acuan yang terus naik, pola hujan yang terganggu, penentuan iklim suatu wilayah yang lebih angin yang tidak stabil, serta musim yang luas. Iklim adalah gabungan nilai statistik
gangguan terkait dari banyak data cuaca dengan waktu yang perubahan iklim akan menyebabkan lama. Hal ini akan berakibat pada kekeringan di pusat petanian, banjir di keseimbangan iklim yang dikarenakan
daerah-daerah yang dulunya kering, implikasi akibat adanya angin topan, daerah-daerah yang dulunya kering, implikasi akibat adanya angin topan,
hujan (rendheng), pancaroba akhir musim (http://unfccc.int).
kenaikan
permukaan laut
hujan (mareng), musim kemarau (ketiga), dan musim pancaroba menjelang hujan
(labuh). Kepercayaan yang berkembang di tengah
masyarakat Jawa sangatlah
Sistem Pertanian
Pranata
komplek. Pengetahuan masyarakat Jawa
Mangsa
terhadap dunia yang bersifat rasional dan Kebutuhan pangan merupakan
irrasional memiliki kompleksitas yang kebutuhan primer manusia, sehingga
(Wurianto, 2009). pemenuhan kebutuhan pangan menjadi satu
cukup
tinggi
Pemahaman-pemahaman yang mendalam prioritas tertentu. Pangan adalah hasil
dibutuhkan dalam analisis sistem pertanian produk dari kegiatan pertanian. Kondisi
pranata mangsa. Dasar penentuan musim ketersediaan pangan sangatlah ditentukan
didasarkan pada datang dan perginya curah oleh produktivitas sistem pertanian yang
hujan, sehingga faktor curah hujan menjadi dilakukan oleh penduduk. Sistem pertanian
faktor utama dalam penentu pranata yang telah digunakan cukup bervariasi.
mangsa.
Orang Jawa memiliki sistem pertanian yang Pranata mangsa sebagai kalender dikaitkan dengan kepercayaan terhadap surya mulai disejajarkan dengan kalender
ketepatan waktu mengolah tanah, bercocok Gregorius (Masehi). Masyarakat dapat tanam, bahkan hari baik atau jelek untuk mengetahui perpindahan mangsa dengan kegiatan panen hasil pertanian. Sistem
pedoman pada rasi bintang dan indikator pertanian yang ada pada masyarakat/orang
mangsa. Kesejajaran Jawa dikenal dengan istilah pranata periode masing-masing mangsa dengan mangsa. Sistem pertanian pranata mangsa
masing-masing
periode dalam kalender Gregorious tertera merupakan salah satu kearifan lokal orang
dalam tabel 1.
Jawa dalam membaca tanda-tanda alam untuk menentukan perhitungan musim yang akan digunakan dalam mengelola lahan pertanian.
Tabel 1. Kesejajaran Pranata Mangsa dengan Kalender Gregorious
Mangsa
Periode (hari)
Periode Gregorius
Perpindahan mangsa dengan dasar kedudukan dan kenampakan rasi bintang penunjuk dan indikator masing-masing mangsa. Adapun indikator tersebut tertera dalam Tabel 2.
Bintang Penunjuk
1 Sotya murca saka embanan
Dedanuan gugur
Sapi gumarang
Permukaan tanah
2 Bentala rengka Tagih
retak Tanaman yang menjalar (ubi)
tumbuh dan
3 Suta manut ing bapa Lumbung
mengikuti penegaknya (lanjaran)
Waspa kemembeng jroning
Sumber air banyak
4 Jaran dawuk
kalbu
yang kering
Pancuran emas sumawur ing
5 Mulai musim hujan
Banyak angrem
jagad Pohon buah-buahan
6 Rasa mulyo kesucian Gorong mayit
berbuah Munculnya banyak
7 Wisa kentar ing maruta Bima sakti
penyakit Periode kawin
8 Anjrah jroning kayun
beberapa macam
Wulanjar ngirim
hewan Gareng (tonggreget)
9 Wedaring wacana mulya Wuluh
berbunyi Beberapa macam
10 Gendhing minep jroning kalbu Waluku
ternak bunting Telur burung menetas dan
11 Sotya sinarawedi Lumbung
induknya menyuapi anaknya (ngloloh) Orang sukar
12 Tirta sah saking sasana Tagih
berkeringat
Sistem Penginderaan Jauh Satelit
dengan sensor SSM/I (Special Sensor
TRMM
Microwave Imager). Satelit Aqua dengan sensor AMSR-E (Advanced Microwave
Data TRMM adalah data precipitasi Scanning Radiometer-Earth Observing (hujan) yang
System). dan satelit NOAA (National meteorologi TRMM (Tropical Rainfall
Oceanic and Atmospheric Administration) Measuring Mission). Data dari satelit
dengan sensor AMSU-B (Advanced TRMM mempunyai neberapa sensor yang
Sounding Unit-B). menyusun kinerjanya, sensor tersebut
Microwave
satelit TRMM ini terdiri dari PR (Precipitation Radar), TMI
Pengembangan
merupakan hasil kerjasama antara Amerika (TRMM Microwave Imager), dan VIRS
Serikat (NASA) dengan Jepang yang (Visible and Infrared Scanner), CERES
diluncurkan pada tahun 1996. ( Clouds and the Earth’s Radiant Energy
System), dan LIS (Lightning Imaging Satelit TRMM dapat mengolah data Sensor). Ada beberapa satelit meteorologi
dari masing-masing sensor yang similiki selain satelit TRMM, yaitu : Satelit DMSP
menjadi berbagai data cuaca. Data cuaca (Defense Meteorological Satellite Program)
yang dapat diolah diantaranya intensitas yang dapat diolah diantaranya intensitas
Karangsambung). daerah untuk pengembangan daerahnya.
Kawasan
Karangsambung yang berada di Kabupaten Data yang dihasilkan dari satelit ini dapat
Kebumen memiliki sistem pertanian yang dikelola
sudah lama diterapkan. Pengembangan menmungkinkandata dapat diolah untuk
secara time
series
yang
pertanian di Karangsambung maupun di prakiraan kondisi cuaca seperti curah hujan.
Pulau Jawa menerapkan sistem pranata Data hasil perekaman satelit TRMM dapat
pengelolaan lahan diolah dari tahun 1997, sedangkan untuk
mangsa
untuk
pertaniannya. Sistem pranata mangsa ini resolusi spasial dari satelit ini 2,2 km
sudah lama diterapkan dan dikembangkan (http://trmm.gsfc.nasa.gov).
oleh masyarakat Pulau Jawa semenjak pemerintahan Kerajaan Majapahit.