a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembuat Undang-Undang dalam
menyusun peraturan yang berkaitan dengan penggunaan produk rekayasa genetika.
b. Memberikan pengetahuan yang berguna kepada masyarakat mengenai
penggunaan produk rekayasa genetika yang berkaitan dengan hak-hak mereka sebagai konsumen.
c. Menumbuhkembangkan etika ekobisnis para pelaku usaha.
E. Kerangka Pemikiran
Kebijakan pembangunan bidang ekonomi dalam GBHN 1999-2004 diarahkan salah satunya pada pengembangan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada
mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial,
kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha atau bekerja, perlindungan hak-hak
konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh masyarakat. Pembangunan ekonomi kerakyatan dilakukan melalui berbagai upaya dalam rangka penanggulangan
kemiskinan, pembangunan ketenagakerjaan, pengembangan sistem jaminan sosial dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi, pembangunan
pertanian, pangan dan pengairan, pembangunan sarana dan prasarana pedesaan, serta yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Sehubungan dengan arah kebijakan tersebut, pembangunan perekonomian harus
berorientasi global sesuai dengan kemajuan teknologi dalam rangka meningkatkan daya saing.
Untuk itu pemerintah Indonesia harus cermat dalam menanggapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia internasional. Jika tidak, bukan tidak
mungkin pembangunan nasional yang dicita-citakan justru terhambat. Salah satu perkembangan yang harus dicermati adalah mengenai teknologi rekayasa genetika
untuk produksi pangan yang belum diketahui pasti keamanannya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Salah satu dasar pembenaran bagi pemerintah Indonesia dalam rangka memberi perlindungan bagi rakyatnya terhadap pangan yang mengandung bahan rekayasa
genetika adalah dengan mengimplementasikan Convention on Biological Diversity dan Cartagena Protocol on Biosafety. Langkah-langkah implementasi suatu
perjanjian internasional pada intinya mencakup pelaksanaan hak-hak yang diberikan oleh perjanjian, mengeluarkan peraturan perundang-undangan baru, menetapkan
suatu pola kebijaksanaan nasional sampai dengan penataan kelembagaan.
3
E. 1. Prinsip Pencegahan Dini Precautionary Principle