Metodologi Penelitian Analisis Permasalah

1.5 Manfaat Penelitian

Mempermudah PT.Tiffa Mitra Sejahtera dalam mengambil keputusan layak atau tidaknya calon karyawan untuk dikirim ke customer yang membutuhkan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur Penulis mengumpulkan bahan dan data referensi dari buku, skripsi dan sumber lain yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini. b. Analisis dan perancangan Sistem Tahap ini digunakan untuk mengolah data dari hasil studi literatur dan kemudian melakukan analisis dan perancangan menggunakan Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3 sehingga menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas. c. Implementasi Sistem Metode ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat pada analisis dan perancangan sistem ke dalam program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman VB Net. d. Pengujian Sistem Metode ini menguji hasil dari implementasi sistem yang telah dibuat. e. Dokumentasi Metode ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisa dan pengujian dalam bentuk skripsi. Universitas Sumatera Utara

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Model Rekrutmen Calon Karyawan dengan Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3 Studi Kasus : PT.Tiffa Mitra Sejahtera”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan system pendukung keputusan, dan Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjabarkan tentang tujuan dari perancangan sistem, kriteria dan pilihan kesimpulan dalam menentukan karyawan yang sesuai untuk lowongan pekerjaan yang dipilih. Selain itu juga tahapan dalam merancang system pendukung keputusan menggunakan Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini akan membahas bentuk perangkat lunak yang dibuat, bentuk sistem yang digunakan dalam penyusunan fungsi dan prosedur yang mebangun program serta tampilan program sitem pendukung keputusan menggunakan Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3. Universitas Sumatera Utara

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang diperoleh dan diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1.Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1. Pengertian Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa latin systēma dan bahasa yunani sustēma. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Sedangkan pengertian sistem menurut Kamus Bahasa Indonesia, Sistem adalah perangkat unsur yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pengertian lain Sistem adalah susunan dari pandangan, teori, asas dan sebagainya.

2.1.2. Pengertian Keputusan

Keputusan decision yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang disebut pengambilan keputusan. Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Turban 2005 mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai sebuah proses memilih tindakan untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi: sistem bahasa, sistem pengetahuan dan sistem pemrosesan masalah. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternatif program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut dicakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan konsekuensi dan berbagai dampak yang timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan dan penilaian evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kerja, juga banyak keputusan dibuat dalam rangka koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi agar hasil yang diperoleh lebih sesuai dengan sasaran mutu, waktu dan penggunaan sumber daya yang efisien. Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban karekteristik Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut: 1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah yang bersifat semi terstruktur atau sebaliknya. 2. Sistem Pendukung Keputusan dalam proses pengolahannya menkombinasikan pengguna model-model anakisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari informasi. 3. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk dapat digunakan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan mengoperasikan komputer. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan biasanya model interaktif. 4. Dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dalam berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.

2.1.5. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut: 1. Subsistem manajemen data, mencakup satu basis data data base yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Database Management System DBMS. 2. Subsistem manajemen model, menggunakan perangkat lunak yang berkaitan dengan bidang-bidang seperti keuangan, statistik, manajemen, atau model-model kuantitatif yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisa sistem. Universitas Sumatera Utara 3. Subsistem antarmuka pengguna, digunakan sebagai media interaksi antara system dengan pengguna. Pengguna dapat berkomunikasi dengan SPK dan memerintahkan SPK melalui susistem ini. 4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan, dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri yang tidak terkait dengan komponen lain. 2.2.Visual Basic Net Microsoft Visual Basic. NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem . NET Framework, dengan menggunakan bahasa Basic. Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP. NET, dan juga aplikasi command-line. Bahasa Visual Basic. NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas . NET Framework. Visual Basic yang sekarang digunakan oleh jutaan programmer adalah berawal dari sebuah Bahasa pemrograman yang diciptakan oleh Prof. Jhon Kemeny dan Thomas Kurtz pada tahun 1964 dengan nama BASIC yang kepanjangan dari Beginner All Purpose Symbolic Intruction Code. Bahasa BASIC ini tergolong bahasa pemrograman yang paling mudah dipelajari. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Kelebihan Visual Basic Net

Visual Basic mempunyai banyak kelebihan dibandingkan Softwarebahasa pemograman yang lain. Di antaranya adalah :  VB.NET mengatasi semua masalah yang sulit disekitar pengembangan aplikasi berbasis windows.  Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasiprogram yang bersifat “Rapid Application Development”.  Sangat cocok digunakan untuk membuat programaplikasi Bisnis.  Digunakan oleh hampir semua keluarga Microsoft Office sebagai bahasa Macro-nya, segera akan diikuti oleh yang lain.  Mendekati Object Oriented Programming.  Dapat di-integrasikan dengan Internet, baik itu pada sisi Client maupun pada sisi Server  Dapat menjalankan server tersebut dari mesin yang sama atau bahkan dari mesinkomputer yang lain.

2.2.2 Kekurangan Visual Basic Net

Visual Basic juga mempunyai kekurangankelemahan, yaitu :  Visual Basic VB tidak memiliki database sendiri dan biasanya VB mengunakan database seperti : mysql, sql server, microsoft access.  VB tidak punya pendukung untuk membuat report dari bawaan VB sendiri Universitas Sumatera Utara  Programaplikasi yg dibuat dgn VB.Net harus menggunakan Net Framework untuk menjalaninya  Visual Basic. NET bukan merupakan bahasa pemprograman yang open source, sehingga akan sulit bagi programmer untuk lebih mendalami VB. NET secara lebih independen. 2.3.Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3

2.3.1 Pengertian Algoritma Iterative Dichotomizer Three ID3

Iterative Dichotomicer Three ID3 diperkenalkan pertama kali oleh Quinlan pada tahun 1979. ID3 dikembangkan atas dasar Sistem Pembelajaran Konsep Concept Learning System. Tujuan dari Sistem Pembelajaran Konsep yang dikembangkan oleh Hunt et al adalah untuk menghasilkan suatu pohon aturan yang mampu mengklasifikasikan suatu objek. ID3 merepresentasi konsep-konsep dalam bentuk pohon keputusan. Aturan-aturan yang dihasilkan oleh ID3 mempunyai relasi yang hirarkis seperti suatu pohon mempunyai akar, titik, cabang dan daun . Untuk menggunakan metode ID3 dibutuhkan kumpulan data yang terdiri dari variabel-variabel masukan dan variabel keluaran. Nilai-nilai yang terdapat dalam setiap variabel mempunyai sifat kategorial. Data sample yang digunakan oleh ID3 memiliki beberapa syarat, yaitu :  Deskripsi atribut nilai. Atribut yang sama haruss mendeskripsikan tiap contoh dan memiliki jumlah nilai yang sudah ditentukan.  Kelas yang sudah didefinisikan sebelumnya. Suatu atribut contoh harus sudah didefinisikan, karena mereka tidak dipelajari oleh ID3. Universitas Sumatera Utara  Kelas-kelas yang diskrit. Kelas digambarkan secara jelas, kelas-kelas yang berkesinambungan dipecah menjadi kategori-kategori jelas seperti nilai baik, sedang, buruk.  Jumlah contoh example yang cukup. Karena pembangkitan induktif digunakan, maka dibutuhkan test case yang cukup untuk membedakan pola yang valid dari peluang suatu kejadian. Pemilihan atribut pada ID3 dilakukan dengan properti statistik, yang disebut dengan information gain. Gain mengukur seberapa baik suatu atribut memisahkan training exampel ke dalam kelas target. Atribut dengan informasi tertinggi akan dipilih. Dengan tujuan untuk mendefinisikan gain, pertama-tama digunakan ide dari teori informasi yang disebut entropi. Entropi mengukur jumlah dari informasi yang ada pada atribut.

2.3.2 Entropy

Entropy adalah ukuran rata-rata bit yang dibutuhkan untuk mendapatkan suatu kelas dari ketidakpastian yang berdasar pada variabel acak pada jumlah sampel. Rumus persamaan dari entropy adalah : EntropyS = -p + log 2 p + - p - log 2 p - dimana :  S = adalah jumlah sampel data yang digunakan.  p + = Jumlah yang bersolusi positif mendukung pada data sampl untuk kriteria tertentu.  p - = adalah jumlah yang bersolusi negatif tidak mendukung pada data sampel untuk kriteria tertentu. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Information Gain

Setelah mendapatkan entropy dari suatu kumpulan data sample, maka dapat diukur efektifitas suatu atribut dari suatu klasifikasi data. Ukuran efektifitas ini disebut information gain. Information gain dari suatu atribut dapat dilihat dari persamaa dibawah ini : GainS, A= EntropyS – Σ | ��| | �| EntropySv dimana :  A = Atribut  V = Menyatakan Suatu nilai yang mungkin untuk suatu atribut A  Values A = Himpunan nilai-nilai yang mungkin untuk atribut A  |Sv| = Jumlah sampel untuk nikai V  |S| = Jumlah seluruh sampel data  EntropySv = Entropy untuk sampel-sampel yang memiliki nilai v Cara kerja metode ID3 adalah dengan menentukan nilai bobot dari setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses pemilihan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah pengajuan yang berhak ditindaklanjuti berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Proses tersebut akan terus digunakan untuk proses yang sama rekursif dan nantinya akan membentuk pohon keputusan. Apabila suatu atribut telah menjadi cabang node maka atribut tidak dimasukkan ke dalam perhitungan nilai information gain. Proses ini akan berhenti pasa saat semua data dari anak cabang telah termasuk dalam kelas yang sama atau jika semua atribut telah digunakan tapi masih tersisa dalam kelas yang berbeda. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Permasalah

Rekrutmen calon karyawan pada PT. Tiffa Mitra Sejahtera dilakukan secara objektif oleh bagian HRD. Adapun kriteria yang akan dinilai dalam rekrumen calon karyawan tersebut adalah pendidikan, pengalaman kerja, hasil penilaian interview, psikotes atau kelengkapan berkas serta keahlian. Penjelasan dari masing-masing kriteria sebagai berikut: 1. Kriteria pendidikan sangat penting di dalam rekrutmen calon karyawan, dimana minimal pendidikan adalah SMA. 2. Kriteria pengalaman kerja merupakan nilai tambahan bagi calon karyawan. 3. Kriteria hasil penilaian interview di dapatkan dari wawancara yang dilakukan HRD dengan calon karyawan. 4. Kriteria psikotes adalah hasil ujian berupa soal-soal pengetahuan umum dan pertanyaan seputar jenis pekerjaan yang dilamar oleh calon karyawan tersebut. 5. Kriteria kelengkapan berkas merupakan kelengkapan tambahan yang wajib dimiliki calon karyawan, contohnya seorang calon security memiliki kelengkapan berkas sertifikat POLDA, dan driver memiliki SIM AB1B2. 6. Kriteria keahlian merupakan syarat seorang admin, yaitu keahlian dalam bidang komputer, minimal mampu mengoperasikan Microsoft Word dan Excel. Universitas Sumatera Utara 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Perancangan