Statistik Deskriptif Teknik Analisis Data

informasi lainnya yang mendukung dan relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dari berbagai literatur dan media internet seperti buku-buku ilmiah, jurnal- jurnal penelitian, penelitian-penelitian terdahulu, dan data-data lainnya yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI: www.idx.co.id dan http:finance.yahoo.com.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah proses pengumpulan, penyajian peringkasan berbagai karakteristik data untuk memberikan informasi dan gambaran yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis ini digunakan untuk melihat apakah data dari variabel yang digunakan terdistribusi secara normal atau tidak. 3.8.2 Analisis Regresi Logistik Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variable dependen respon merupakan variable dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1. Regresi logistik ini digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variable terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya. Regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variable independen dan variabel dependen secara linier Situmorang dan Muslich, 2011:209. Regresi logistik digunakan karena memiliki beberapa aspek kelebihan, yang pertama regresi logistik mengandalkan ketelitian pertemuan asumsi Universitas Sumatera Utara normalitas multivariate dan kesamaan varian-kovarian matrik semua kelompok, dimana situasi ini sulit ditemukan. Kedua, bahkan jika asumsi ini ditemukan, banyak peneliti lebih menyukai logit analisis karena logit analisis sama dengan regresi dengan uji statistic straight forward dan metode regresi logistik memiliki kemampuan untuk menggabungkan pengaruh nonlinier . Yang ketiga, regresi logistik sama dengan diskriminan analisis namun lebih tepat digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu seperti data tidak normal, terdapat multikolinieritas antar variabel independen dan pelanggaran asumsi klasik lainnya Putro, 2012. Kuncoro 2009 mengatakan bahwa regresi logistik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik analisis lain yaitu: 1. Regresi logistik tidak memiliki asumsi normalitas dan heteroskedastisitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model sehingga tidak diperlukan uji asumsi klasik walaupun variabel independen berjumlah lebih dari satu. 2. Variabel independen dalam regresi logistik bisa campuran dari variabel kontinu, distrik, dan dikotomis. 3. Regresi logistik tidak membutuhkan keterbatasan dari variable independennya. 4. Regresi logistik tidak mengharuskan variabel bebasnya dalam bentuk interval. Secara umum model regresi logistik dapat dinyatakan sebagai berikut: Ln =b + b 1 X 1 +b 1 X 1 +b 2 X 2 +…+b n X n … … Keterangan:  p = probabilitas variabel dependen Universitas Sumatera Utara  e = logaritma natural  b o = konstanta regresi  b 1, b 2, …, b n = koefisien regresi  X 1, X 2, …, X n = variabel independen Analisis pengujian model regresi logistik Ghozali 2006 ; Kuncoro 2009; Gujarati 2003 dalam Putro 2012: 1. Menilai model regresi Logistic regression adalah model regresi yang sudah mengalami modifikasi sehingga karakteristiknya sudah tidak sama lagi dengan model regresi sederhana atau berganda. Oleh karena itu penentuan signifikansinya secara statistic berbeda. Dalam menilai model regresi logistik termasuk probit dan tobit dapat dilihat dari pengujian Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit. Pengujian ini dilakukan untuk menilai model yang dihipotesiskan agar data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Sedangkan jika nilainya lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak artinya model mampu memprediksi nilai observasinya atau cocok dengan data. H = model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha = model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data 2 . Menilai keseluruhan model overall model fit Untuk menilai keseluruhan model ditunjukkan dengan log likehood value nilai yaitu dengan cara membandingkan antara nilai pada awal block number = 0 dimana model hanya memasukkan konstanta dengan setelah mode memasukkan Universitas Sumatera Utara variabel bebas block number = 1. Apabila nilai block number = 0 nilai block number = 1 maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likehood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of square error” pada model regresi sehingga penurunan log likehood menunjukkan model regresi semakin baik. 3. Menguji koefisien regresi Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Hasil pengujian didapat dari program SPSS berupa tampilan table variables in the equation . Dari tabel tersebut didapat nilai koefisien nilai wald statistic dan signifikansi. Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H dapat ditentukan dengan menggunakan wald statistic dan nilai probabilitas sig dengan cara nilai wald statistic dibandingkan dengan chi square tabel sedangkan nilai probabilitas sig dibandingkan dengan tingkat signifikansi α 5 dengan kriteria: a H tidak dapat ditolak apabila wald statistic chi square tabel dan nilai probabilitas sig tingkat signifikansi α. Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. b H dapat ditolak apabila wald statistic chi square tabel dan nilai probabilitas sig tingkat signifikansi α. Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima. Universitas Sumatera Utara 4. Koefisien regresi dapat dilihat dari nilai B pada tampilan tabel variables in the equation . Tanda yang didapat dari nilai B tersebut menyatakan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Objek Penelitian

Gambaran singkat objek penelitian ini mengkaji tentang profil perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang berjumlah 121 perusahaan. Sampel perusahaan tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan kriteria sampel penelitian. Perusahaan yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013, dan perusahaan tersebut mempunyai data yang lengkap. Setelah dilakukan seleksi pemilihan sampel sesuai kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh 54 perusahaan setiap tahunnya yang memenuhi kriteria sampel. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jumlah Sampel Penelitian No. Kriteria Jumlah 1. Seluruh perusahaan manufaktur di BEI 121 2. Perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap 42 3. Perusahaan yang menggunakan dollar pada laporan keuangan 25 Jumlah Sampel 54 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian Berdasarkan data yang diinput dari www.idx.co.id berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia tahun 2011, 2012, dan 2013 di Bursa Efek Indonesia maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Growth Opportunity , Current Ratio , Firm Size , dan Debt 43 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengarui Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode 2011-2014)

5 73 71

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Intrument Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

2 22 114

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN DERIVATIF (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012).

0 0 1

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 1 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 17