Pengertian Perbankan Tinjauan Kepustakaan

23 untuk produksi yang dikembangkan melalui daya pikir manusia secara teratur melalui pengalaman dan percobaan. Unsur inilah yang membedakan tindak pidana komputer dengan tindak pidana biasa pada umumnya, yaitu ada atau tidaknya teknologi komputer yang digunakan. Jadi jika terjadi kelakuan melawan hukum tanpa menggunakan teknologi komputer, maka perbuatan tersebut tetap disebut tindak pidana sepanjang memenuhi unsur-unsur kejahatan, tetapi perilaku tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai tindak pidana komputer. Unsur inilah yang menegaskan bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melakukan kejahatan komputer, karena orang- orang tersebut haruslah menguasai teknologi komputer. Hal ini dikemukakan oleh mantan Jaksa Agung Andi Andojo: “…. Kejahatan dengan menggunakan komputer tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang, kalau tidak ahlinya, tentu tidak dapat melakukan kejahatan dengan menggunakan komputer….”. 15

2. Pengertian Perbankan

Pada mulanya bank muncul dan berkembang dari kegiatan tukar-menukar yang dikenal sejak zaman purbakala di Babilonia, Athena, dan Romawi. Pada zaman itu,di Athena orang yang menjalankan tukar-menukar uang dinamakan trapezites orang yang dihadapan meja atau argentarius di Romawi. Selain melakukan tugas tukar-menukar uang mereka juga menjalankan tugas menyimpan 15 Ibid, hal. 34. Universitas Sumatera Utara 24 serta meminjamkan uang bagi yang memerlukan. Usaha tukar-menukar dan simpan-pinjam uang ini menjadi lebih berkembang pada akhir abad pertengahan. Hal ini disebabkan karena perkembangan usaha-usaha perdagangan di Eropa serta timbulnya berbagai mata uang yang dimiliki oleh beberapa Negara . Khusus dalam peminjaman uang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, kemudian diikuti oleh orang-orang Italia yang berasal dari Lombardia. Itulah sebabnya dalam dunia perbankan banyak dikenal istilah-istilah dalam bahasa Italia. 16 Lembaga perbankan merupakan salah satu dari lembaga keuangan. Pada dasarnya lembaga keuangan adalah sebagai perantara dari pihak-pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, sehingga peran dari lembaga keuangan yang sebenarnya adalah sebagai perantara keuangan masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat sangat erat kaitannya dengan kegiatan peredaran uang dalam rangka melancarkan seluruh aktivitas keuangan masyarakat. Hampir semua kegiatan perekonomian masyarakat membutuhkan jasa bank misalnya fasilitas kredit, sehingga perlu dicari pengertian dari bank. Pengertian bank ada bermacam-macam baik yang dikemukakan oleh para sarjana maupun dalam perundang-undangan. Ada beberapa pengertian tentang bank yang perlu dikemukakan disini antara lain sebagai berikut : Pengertian bank secara otentik telah dirumuskan dalam Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 Ayat 2 yang menyatakan bahwa: 16 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2002, hal 245 Universitas Sumatera Utara 25 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 17 Dari pengertian tersebut, menurut Rachmadi Usman, jelaslah bahwa bank sebagai infancial intermediary dengan usaha utama menghimpun dana masyarakat serta menyalurkan dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran. 18 Sedangkan menurut Marhainis Abdul Hay, bank adalah: “Salah satu lembaga keuangan di samping perusahaan asuransi dan lembaga-lembaga kredit lainnya”. 19 Menurut Kamus Ekonomi Inggris-Indonesia, bank dapat diartikan sebagai: Suatu lembaga yang bergerak antara lain penyimpanan, peminjaman, penukaran dan penerbitan uang, pengeluaran kredit, pemindahan dana dan sebagainya”. 20 Menurut G.M. Verrijn Stuart mengatakan bank, adalah: “Suatu lembaga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kredit dengan modal sendiri dan atau modal asing dengan atau jalan mengeluarkan alat tukar baru dalam bentuk uang bank atau giral”. 21 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil mengatakan pada hakekatnya bank ialah: “Semua badan usaha yang bertujuan untuk menyediakan jasa-jasa jika terdapat permintaan atau penawaran akan kredit”. 22 17 UU Perbankan No.10 Tahun 1998 18 Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 59. 19 Marhainis Abdul Hay, Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita, 1997, hal. 2. 20 T. Guritno, Kamus Ekonomi Inggris-Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994, hal. 16. 21 Winardi, Istilah Ekonomi, Bandung: Mandar Maju, 1996, hal. 15 Universitas Sumatera Utara 26 Menurut O.P. Simorangkir, Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana-dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga maupun dengan jalan memperedarkan alat- alat pembayaran baru berupa uang giral. 23 Dari defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud bank adalah suatu lembaga atau badan yang melakukan kegiatan-kegiatan yang usahanya meliputi pemberian kredit, menerima simpanan dari masyarakat, memberi jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

F. Metode Penelitian

Didalam pengumpulan data dan informasi untuk penulisan skripsi ini penulis telah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk dapat mendukung penulisan skripsi ini dan hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk dapat merampungkan penyajian skripsi ini agar dapat memenuhi kriteria sebagai tulisan ilmiah diperlukan data yang relevan dengan skripsi ini. Dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan itu, maka penulis menerapkan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

22 C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2002, hal. 246 23 O.P. Simorangkir, Kamus Perbankan Inggris-Indonesia, Jakarta: Bina Aksara, 1989, hal 33. Universitas Sumatera Utara