D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penulisan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, fakultas ekonomi
Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan penulisan
tentang sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. Bagi lembaga pendidikan, penulisan skripsi minor ini akan bermanfaat atau berguna sebagai bahan masukan bagi penulis – penulis lainnya yang ingin
mengetahui tentang dunia perbankan khususnya di PT. Bank Rakyat Indonesia
Cabang Tanjung Balai.
3 .Bagi PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai, penulisan Tugas akhir ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam
mengambil langkah- langkah perbaikan pada masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat terus mengalami peningkatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia di Proklamasikan pada tanggal . 17 Agustus 1945, orang- orang jepang yang memimpin Syomin Ginko dianjurkan agar
mengundang para pimpinan kantor cabang Syomin Ginko kejakarta untuk merundingkan peralihan yang tengah berlangsung. Dalam rapat yang dilangsungkan
digedung Escempto, para pemimpin jepang didesak agar menyerahkan kekuasaannya kepada pegawai senior Indonesia.
Pada awal oktober 1945 terdorong didaulatnya Syomin Ginko menjadi BRI, secara De Facto BRI dikuasai oleh tenaga- tenaga Indonesia. Direksi pertama BRI
adalah M. Harsuadi Presiden direktur, M. Soegiono Tjokrowi Direktur, dan M, Soemetri Direktur merangkap Sekretaris. Kantor pertama BRI adalahDirektur
merangkap Sekretaris. Kantor pertama BRI adalah gedung Escompto bekas kantor bank Escompto pada masa penjajahan belanda dan dijadikan kantor Syomin Ginko
pada masa penjajahan jepang.
Bank Rakyat Indonesia Pada Tahun 1946
Pada tahun 1946, BRI menjadi satu- satunya pemerintah Republik Indonesia. Hal ini berlangsung sampai terbentuknya Bank Negara Indonesia pada tanggal 5 juli
1946 bank tersebut pada tahun 1968 bernama “Bank Negara Indonesia 1946” dan sekarang PT. BNI Persero. Oleh karena itu usaha pengkreditannya pun ditujukan
untuk melayani segala kebutuhan kredit, terutama kredit pemerintah sendiri. Bahkan, yayasan pusat bank Indonesia yang pada waktu itu sedang memproses pembentukan
7
Universitas Sumatera Utara
Bank Negara Indonesia selain mendapatkan modal pertama dari dana kemerdekaan, juga mendapatkan modalnya dengan cara meminjam dari Bank Rakyat Indonesia.
Dengan demikian, nasabah utama dan pertama BRI pada masa awal kemerdekaan adalah pemerintah sendiri. Pada waktu itu pemerintah memang sedang
membutuhkan banyak dana yang sifatnya mendesak. Dana tersebut antara lain untuk keperluan PMR Presiden makanan rakyat, RAPWI Rescue Of Allied Prisoners Of
Warand And Internes, berbagai keperluan mendadak dari kementerian pekerjaan umum dan kementerian pertahanan.
Masalah yang timbul dari situasi keamanan dan politik bagi perkembangan BRI sebagai “Bank Baru”pada awal masa operasinya tidak hanya berhenti sampai
pada masalah kehadiran NICA. Masalahnya menjadi pada tahun 1947 clash I. Agresi ini memungkinkan belanda NICA kembali menguasai hampir seluruh wilayah
Indonesia sehingga wilayah RI tinggal hanya dipedalaman jawa dan sumatera. Adanya pembagian wilayah hasil dari perjanjian Renville yang merugikan RI ternyata
menggangu kelancaraan operasi BRI karena wilayah kerjanya semakin sempit. Setelelah perjanjian Roem- Royen disepakati, direksi dan karyawan BRI
yang ditahan dibebaskan. Mereka mulai mengoperasikan kembali BRI diwilayah RI karena berdasarkan perjanjian itu terdapat pula Negara Federal Indonesia serikat,
selain Negara bagian RI yogyakarta. Keadaaan tersebut menimbulkan adannya “Dua BRI”. Mulai 1 januari 1950, secara De Jure, kantor pusat AVB dijakarta otomatis
menjadi kantor pusat BRI serikat BARRIS.
Universitas Sumatera Utara
Bank Rakyat Indonesia Manjadi Bank Menengah
Pada tanggal 15 agustus 1950,UUDS RI tahun 1950 ditanda tangani oleh presiden Soekarno dan Menteri Kehakiman RIS, Mr. Soepomo. Dengan ditanda
tangani dan diumumkannya UUDS itu, RIS dihapus dan bangsa Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan proklamasi kemerdekaan
17 agusstus 1945. Sehubungan dengan hal tersebut staats blad tahun 1934 No.822 tentang
“Repaalingen Betreffende De Algemene Volkssorediet Bank” Anggaran dasar AVB, dianggap kurang memadai lagi dan dinilai perlu diubah atau disempurnakan
pada beberapa bagian. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, pemerintah PP No. 25 tanggal 20 Aprril 1951. melalui PP ini, BRI ditetapkan menjadi “Bank Menengah”.
Walaupun PP ini merinci tugas- tugas BRI,namun tidak berarti pemberian tugas tersebut sama sekali baru bagi BRI, karena sejak AVB sudah biasa melaksanakan
pemberian kredit kepada golongan menengah. Bank Rakyat Indonesia menjadi Bank Devisa
Sebagi lembaga pengkreditan yang tumbuh dan berkembang lebih sehat dan pesat , BRI terus meningkatkan peranannya untuk ikut serta upaya menumbuhkan
perekonomian bangsa. Salah satu upaya itu adalah peningkatan pelayanan dan keragaman usaha-usaha kebutuhan masyarakat dalam kaitan ini maka berdasarkan
Surat Dewan Moneter No.SEKRBRI328 tanggal 25 September 1956, terhitung mulai tanggal 25 September 1956 BRI telah ditetapkaan sebagai Bank Devisa.
Universitas Sumatera Utara
B. Jenis-Jenis Usaha kegiatan