Sistem Pemberian Dan Pengawasan Kredit Pada PT. BRI Cabang Tanjung Balai
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
SISTEM PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT.BRI CABANG TANJUNG BALAI
TUGAS AKHIR DIAJUKAN OLEH
LISA JAHARA 072101033
DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Dengan segala kerendahan hati syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “SISTEM PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT. BRI CABANG TANJUNG BALAI”.
Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan sederhana sekali sebagai suatu karya ilmiah. Hal ini adalah sebagai akibat dari keterbatasan waktu, ilmu, dan pengetahuan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungannya baik moril, materil, dan spiritual baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga memungkinkan penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
(4)
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Paham Ginting, MS selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi, selaku Sekretaris Pengelola Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Rustam, Msi, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga skripsi minor ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dra. Fepty Aniar, SE, M.Si selaku Kepala Sub Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
7. Yang teristimewa kepada Kedua Orang Sulaiman (Ayahanda) dan Latifah (Ibunda) tercinta yang telah membesarkan, mendidik, dan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka dan semoga jerih payah penulis dapat menjadi pelega dan penyejuk keletihan ayah dan bunda selama ini.
8. Buat Suamiku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta kasih sayang yang telah diberikan bagi Penulis.
(5)
9. Saudaraku Kak Vivi, Kak Ina, Bang Ismail, dan Adik-adikku Nurhusna, Jimi Akbar. Terima kasih atas dukungannya yang merupakan pendorong semangat bagi penulis.
10.Teman-temanku di Program Studi Diploma III Keuangan Stambuk 2007. Khususnya Yunita Sari, Marliah H, Friska Ramadani, Radimah Nasution, Zulkhairani, Dedi Syahputra. Kalian adalah teman terbaikku saat berada di kampus ini, yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
11.Teman-teman seperjuangan selama magang Group 6 : Dani,Dila, Didar, Andi. Banyak cerita suka dan duka yang kita hadapi. Aku akan selalu mengenang saat-saat bersama kalian.
12.Sahabat-sahabatku tersayang Vina,Vera, Arina, Bang Andi, Fitri dan semuanya yang gak aku sebutin satu-satu terima kasih atas dukungannya. Akhir kata, besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, Juni 2010 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………..….i
DAFTAR ISI ………..iv
DAFTAR TABEL………...v
DAFTAR GAMBAR………..vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...1
B. Perumusan Masalah………..5
C. Tujuan Penelitian………..5
D. Manfaat Penelitian………...6
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan……….7
B. Jenis Usaha / Kegiatan………..10
C. Struktur Organisasi Perusahaan………13
D. Job Descriptions………14
E. Kinerja Usaha Terkini………...16
F. Rencana Kegiatan……….20
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kredit………..21
B. Tujuan dan Fungsi Kredit……….21
C. Bentuk Jaminan dalam Pemberian Kredit………22
D. Prosedur dalam Pemberian Kredit………....26
E. Pengawasan Kredit………...32
F. Masalah Yang di Hadapi dalam Pemberian Kredit………..36
G. Penanganan Kredit Bermasalah………37
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………...39
B. Saran……….39 DAFTAR PUSTAKA
(7)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Laporan Perkembangan PT.Bank Rakyat Indonesia
(8)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ………...………...13 Gambar 3.1 Prosedur Pemberian Kredit ...31
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Bank adalah lembaga kepercayaan yang bersifat sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter.
Karena fungsi- fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu system, merupakan persyaratan bagi suatu perekonomian yang sehat untuk menciptakan perbankan yang sehat tersebut antara lain diperlakukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif.
Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi dari dunia bisnis di Indonesia yang sekaligus untuk memacu laju ekonomi Negara, maka didalam hal ini pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari pada perbankan Indonesia, yaitu “Menuju Pelaksanaan Pembangunan Nasional Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Banyak” berdasarkan dari uraian ini bahwa dunia perbankan tidak akan terlepas dari pembangunan nasioanl Negara lain. Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang- undang, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
(10)
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.Sementara itu, pihak- pihak yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi, kredit modal kerja, maupun kredit konsumsi. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan baik apabila kedua belah pihak tersebut, yaitu penyimpanan dana dan peminjam dana memiliki kepercayaan terhadap bank.
Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka semua pihak,yaitu bank, pihak yang mempunyai kelebihan dana, pihak yang membutuhkan dana, dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank . pihak yang mempunyai kelebihan dana akan memperoleh manfaat berupa pendapatan bunga dari dana yang disimpan di bank, disamping kemudahan bertransaksi melalui berbagai pelayanan jasa keuangan yang diberikan bank seperti penarikan dana tunai, transfer dan sebagainya. Suseno (2004:135-138)
Sementara itu pihak yang membutuhkan dana memperoleh manfaat berupa ketersediaan dana dari bank untuk melakukan investasi atau produksi. Bank sendiri akan memperoleh manfaat berupa selisih pendapatan dan biaya bunga yang biasa disebut spread. Disis lain perekonomian juga akan mendapatkan manfaat berupa mekanisme alokasi sumber dana- dana secara efektif dan efisien. Dengan proses intermediasi seperti ini, bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting dalam memobilisasi dana 0 dana masyarakat untuk diputarkan sebagai salah satu sumber pembiayaan utama bagi
(11)
dunia usaha, baik untuk investasi maupun pr oduksi dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian.
Dalam mendukung kegiatan bisnis bank menyalurkan kredit kepada barbagai lapisan masyarakat seperti, pengusaha kecil, pengusaha menengah dan juga pengusaha yang memiliki modal besar. Oleh karena itu pemerintah akan berusaha untuk semakin mempererat kerja sama yang baik dengan pihak bank dalam upaya peningkatan peran bank dalam rangka penyaluran kredit bagi pengusaha.
PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai merupakan salah satu bank milik pemerintah yang kegiatannya menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Jasa keuangan yang diberikan dibagi atas tiga kelompok, kelompok pertama adalah kegiatan menghimpun dana (funding) dari masyarakat, maksudnya ialah dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan ang atau berinvestasi bagi masyarakat dengan cara bank menawarkan produk simpanan atau rekening seperti rekening giro, tabungan, dan rekening deposito.
Kelompok kedua adalah kegiatan menyalurkan dana (lending) yaitu bank memberikan pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank menyediakan dana berupa jaminan atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.. Kelompok ketiga adalah memberikan jasa- jasa bank lainnya (service) yang merupakan jasa pendukung dari kegitan pokok bank seperti pengiriman uang (transfer), penagihan surat- surat berharga, penerimaan setoran tagihan rekening listrik,pajak dan jasa- jasa
(12)
Sebelum kredit diberikan untuk meyakinkan bahwa sinasabah benar- benar dapat dipercaya, maka bank terlebih dulu mengadakan analisis kredit. Analisi kredit mencakup latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor- faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar- benar aman.
Pemberian kredit tanpa analisis terlebih dulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dan hal ini dengan mudah memberikan data- data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan akan sulit untuk ditagih alias macet. Kasmir (2008:97)
Namun dalam realisasinya penyaluran kredit oleh bank belum tentu berjalan dengan lancar karena tidak semua nasabah dapat mengembalikan kredit sesuai dengan perjanjian, artinnya masih ada kredit macet. Dan ini merupakan kendala yang cukup berat yang harus dihadapi oleh bank dalam usahanya untuk menyalurkan kredit. Dari pihak nasabah sendiri banyak kendala yang harus dihadapi misalnya, mereka tak sanggup untuk mengembalikan kredit yang telah dipinjam karena adanya penurunan penjualan dan sebagainya.
Dari semua uraian sangat jelas betapa pentingnya peranan kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk membahas mengenai pengkreditan ini. Dan selanjutnya penulis memilih judul tentang “SISTEM PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT PADA PT. BRI CABANG TANJUNG BALAI”.
(13)
B.Perumusan Masalah
Salah satu fungsi bank yaitu memberikan kredit kepada perusahaan maupun masyarakat yang memerlukannya untuk menarik minat nasabah yang membutuhkan kredit maka perlu kiranya pihak bank menerapkan suatu metode ataupun suatu sistem dan penyaluran kredit yang dibutuhkan nasabah. Berkenan dengan latar belakang permasalahan tersebut, penulis mengambil permasalahan pokok yaitu “Apakah pemberian dan pengawasan kredit yang disusun oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai dapat meningkatkan efisiensi perusahaan?”
C.Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui system pemberian dan pengawasan kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.
2.Untuk mengetahui cara kerja para karyawan dalam melayani para nasabah dan masyarakat dalam hal menghimpun dana dari masyarakat dan juga menyalurkan dana ke masyarakat.
(14)
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, penulisan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan diprogram Diploma III, fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan penulisan tentang sistem pemberian dan pengawasan kredit.
2. Bagi lembaga pendidikan, penulisan skripsi minor ini akan bermanfaat atau berguna sebagai bahan masukan bagi penulis – penulis lainnya yang ingin mengetahui tentang dunia perbankan khususnya di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.
3 .Bagi PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai, penulisan Tugas akhir ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil langkah- langkah perbaikan pada masa yang akan datang sehingga diharapkan dapat terus mengalami peningkatan.
(15)
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Perusahaan
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia di Proklamasikan pada tanggal . 17 Agustus 1945, orang- orang jepang yang memimpin Syomin Ginko dianjurkan agar mengundang para pimpinan kantor cabang Syomin Ginko kejakarta untuk merundingkan peralihan yang tengah berlangsung. Dalam rapat yang dilangsungkan digedung Escempto, para pemimpin jepang didesak agar menyerahkan kekuasaannya kepada pegawai senior Indonesia.
Pada awal oktober 1945 terdorong didaulatnya Syomin Ginko menjadi BRI, secara De Facto BRI dikuasai oleh tenaga- tenaga Indonesia. Direksi pertama BRI adalah M. Harsuadi (Presiden direktur), M. Soegiono Tjokrowi (Direktur), dan M, Soemetri (Direktur merangkap Sekretaris). Kantor pertama BRI adalah(Direktur merangkap Sekretaris). Kantor pertama BRI adalah gedung Escompto (bekas kantor bank Escompto pada masa penjajahan belanda dan dijadikan kantor Syomin Ginko pada masa penjajahan jepang).
Bank Rakyat Indonesia Pada Tahun 1946
Pada tahun 1946, BRI menjadi satu- satunya pemerintah Republik Indonesia. Hal ini berlangsung sampai terbentuknya Bank Negara Indonesia pada tanggal 5 juli 1946 (bank tersebut pada tahun 1968 bernama “Bank Negara Indonesia 1946” dan sekarang PT. BNI (Persero). Oleh karena itu usaha pengkreditannya pun ditujukan untuk melayani segala kebutuhan kredit, terutama kredit pemerintah sendiri. Bahkan, yayasan pusat bank Indonesia yang pada waktu itu sedang memproses pembentukan
(16)
Bank Negara Indonesia selain mendapatkan modal pertama dari dana kemerdekaan, juga mendapatkan modalnya dengan cara meminjam dari Bank Rakyat Indonesia.
Dengan demikian, nasabah utama dan pertama BRI pada masa awal kemerdekaan adalah pemerintah sendiri. Pada waktu itu pemerintah memang sedang membutuhkan banyak dana yang sifatnya mendesak. Dana tersebut antara lain untuk keperluan PMR (Presiden makanan rakyat), RAPWI (Rescue Of Allied Prisoners Of Warand And Internes), berbagai keperluan mendadak dari kementerian pekerjaan umum dan kementerian pertahanan.
Masalah yang timbul dari situasi keamanan dan politik bagi perkembangan BRI sebagai “Bank Baru”pada awal masa operasinya tidak hanya berhenti sampai pada masalah kehadiran NICA. Masalahnya menjadi pada tahun 1947 (clash I). Agresi ini memungkinkan belanda NICA kembali menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia sehingga wilayah RI tinggal hanya dipedalaman jawa dan sumatera. Adanya pembagian wilayah hasil dari perjanjian Renville yang merugikan RI ternyata menggangu kelancaraan operasi BRI karena wilayah kerjanya semakin sempit.
Setelelah perjanjian Roem- Royen disepakati, direksi dan karyawan BRI yang ditahan dibebaskan. Mereka mulai mengoperasikan kembali BRI diwilayah RI karena berdasarkan perjanjian itu terdapat pula Negara (Federal) Indonesia serikat, selain Negara bagian RI yogyakarta. Keadaaan tersebut menimbulkan adannya “Dua BRI”. Mulai 1 januari 1950, secara De Jure, kantor pusat AVB dijakarta otomatis menjadi kantor pusat BRI serikat (BARRIS).
(17)
Bank Rakyat Indonesia Manjadi Bank Menengah
Pada tanggal 15 agustus 1950,UUDS RI tahun 1950 ditanda tangani oleh presiden Soekarno dan Menteri Kehakiman RIS, Mr. Soepomo. Dengan ditanda tangani dan diumumkannya UUDS itu, RIS dihapus dan bangsa Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan proklamasi kemerdekaan 17 agusstus 1945.
Sehubungan dengan hal tersebut staats blad tahun 1934 No.822 tentang “Repaalingen Betreffende De Algemene Volkssorediet Bank” (Anggaran dasar AVB), dianggap kurang memadai lagi dan dinilai perlu diubah atau disempurnakan pada beberapa bagian. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, pemerintah (PP) No. 25 tanggal 20 Aprril 1951. melalui PP ini, BRI ditetapkan menjadi “Bank Menengah”. Walaupun PP ini merinci tugas- tugas BRI,namun tidak berarti pemberian tugas tersebut sama sekali baru bagi BRI, karena sejak AVB sudah biasa melaksanakan pemberian kredit kepada golongan menengah.
Bank Rakyat Indonesia menjadi Bank Devisa
Sebagi lembaga pengkreditan yang tumbuh dan berkembang lebih sehat dan pesat , BRI terus meningkatkan peranannya untuk ikut serta upaya menumbuhkan perekonomian bangsa. Salah satu upaya itu adalah peningkatan pelayanan dan keragaman usaha-usaha kebutuhan masyarakat dalam kaitan ini maka berdasarkan Surat Dewan Moneter No.SEKR/BRI/328 tanggal 25 September 1956, terhitung mulai tanggal 25 September 1956 BRI telah ditetapkaan sebagai Bank Devisa.
(18)
B. Jenis-Jenis Usaha/ kegiatan
Dalam Undang- Undang perbankan 1992 sama sekali tidak tersinggung tentang jenis kredit yang diberikan. Meskipun demikian dalam praktek perbankan kredit- kredit yang pernah diberikan kepada para nasabahnyaa dapat dilihat dari beberapa segi, sebagai berikut :
1. Dari segi penerimaan kredit di bagi atas: a. Public Credit
Yaitu jenis kredit yang digunakan masyarakat mulai pemerintah b. Private Credit
Yaitu jenis kredit yang digunakan oleh pihak swasta atau perorangan. 2. Dari segi jangka waktu, dibagi atas :
a . Kredit Jangka Pendek
Yaitu jenis kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. b. Kredit Jangka Menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu tahun sampai 3 tahun. c.Kredit Jangka Panjang
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. 2. Dari Segi Penggunaan, Dibagi atas :
a. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk keperluan penanaman modal yang bersifat ekspansi, modernisasi dan rehabilitasi perusahaan. b.Kredit Modal Kerja
Yaitu modal yang diberikan untuk kepentingan dan kelancaraan modal kerja nasabah. Kredit ini sasarannya untuk membiayai biaya operasi usaha nasabah.
(19)
4..Dari segi Pemakaian, Dibagi atas: a. Kredit Konsumtif
Yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari- hari yang dapat memberikan kepuasan langsung kepada nasabah.
b. Kredit Produktif
Yaitu berbeda dari kredit konsumtif dengan kredit produktif ini, pembiayaan bank di tujukan untuk keperluan usaha nasabah agar produktivitas dapat bertambah meningkat.
Jenis- jenis kredit yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai dalam kegiatanya memberikan jasa- jasa bank kepada para nasabahnya yang memerlukan modal kerja melalui kredit- kredit yang diberikan untuk memperluas usahanya pada waktu dimana pembiayaan sendiri tidak mencukupi sehingga memerlukan bantuan pembiayaan dalam bentuk kredit.
Adapun jenis – jenis kredit yang diberikan Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.
1. Kredit konsumtif
Adalah jenis kredit yang diberikan biasanya kepada perorangan untuk tujuan konsumsi, misalnya kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan dan sebagainya.
2. Kredit Produktif
Adalah kredit yang diberikan bank kepada perusahaan atau perorangan untuk tujuan produksi. Dengan mendapat fasilitas kredit ini maka
(20)
Jenis kredit ini terbagi atas dua yaitu: a. Kredit Investasi
Adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perumusan untuk pembelian barang modal. Misalnya kredit untuk pembelian mesin- mesin, kendaraan, peralatan dan pembangunan gedung pabrik.
b. Kredit Modal Kerja
Adalah kredit yang diberikan kepada perusahaan atau perorangan untuk menambah modal kerja. Modal kerja meliputi pembelian bahan baku, overhead cost dan lain- lain.
(21)
Gambar. 2.1. Struktur Organisasi Pekerja Kanca PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai
ADK KRETAP/ SUN ROZZY INDRA ePEMIMPIN CABANG SOESILO AO KOMERSIAL 1. BURHANUDDIN / G5/ S5
2.SUDARWIN / G6/ S5
3.HOTDIMAN SIMANJORANG/ G6/ S5
4. HENDRA SAPUTRA/ G6/ S5 5. JONNI TARIGAN/ G3/ S6
ADK KOMERSIAL AMRIL HASIBUAN/ G3/ S6
KHAIRUL AULAD (PRISMAS) Asisten Manajer Operasional Spv. Penunjang Bisnis PETUGAS ARSIP SARIFUDDIN (PKSS)
IT SUPPORT & MAINTENANCE
SDM AGUSTINA SRI RAHMADANI/G3/S5
SATPAM 1.BAKRI / SIGAP 2. MUHAMMAD ARBI / SIGAP
3, ISHAK NASUTION / SIGAP
4 M HAFIZ / SIGAP PENGEMUDI 1. DARWIS / PKSS 2. ANTONY FAISAL / PKSS
Spv. Pelayanan Kas DELIANA NASUTION/
LOGISTIK NAIK TARIGAN/ G4/ S6
SEKRETARIS AZLIDA HARYANI
TELLER 1. LINA/ G3/ S6 2. EUIS ERNI RATNA SARI/ G3/ S6 3. MARLIANI SARIMAH(VALDO)
TELLER OB 1. MARTINA SANTI (MUTUAL)
TELLER SSB 1 A A A
PETUGAS KLIRING IRWANSYAH / G3/ S5
UNIT PELAYANAN NASABAH 1. SYAFRIYULYANI / G3/ S6
2. DESSY WAHYUNI (OTSORSINDO) 3. HERMANSYAH HASIBUAN (MUTUAL +)
PET. ADM DJS 1. CHICHA FITRIA KESUMA / G3/ S6
(22)
D. Job Descriptions
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, tugas dan wewenang dari masing- masing bagian dapat di uraikan sebagai berikut :
1.Pemimpin Kantor Cabang
Adapun yang menjadi tugas dan wewenangnya adalah :
1.1Mempersiapkan, mengusulkan, melakukan negosiasi, merevisi rencana kerja dan anggaran (RKA) dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
1.2Membina dan mengkoordinasikan unit- unit kerja dibawahnya untuk mencapai sasaran dari rencana kerja yang telah ditetapkan.
2.Account Office
Adapun yang menjadi tugas dan wewenganya adalah :
2.1Mengelola account yang sesuai batas- batas yang ditetapkan untuk mencapai pendapatan yang optimal bagi kanca
2.2Memeriksa kelengkapan dan meminta nasabah melengkapi persyaratan kredit 3.Assisten Menejer Penunjang Bisnis (AMPB)
Adapun yang menjadi tugas dan wewenangnya adalah :
3.1Memantau portofolio kredit sesuai dengan informasi yang dibutuhkan menejemen kanca dalam rangka menghasilkan portofolio kredit yang sehat, berkembang dan menghasilkan.
3.2Sebagai pemeriksa atas penyiapan surat penawaran putusan kredit (offering letters)
(23)
4.Assisten Menejer Operasioanal
Adapun tugas dan wewenangnya adalah :
4.1Membantu PINCA dalam mempersiapkan RKA dalam rangka mencapai target bisnis yang telah ditetapkan
4.2Berperan aktif daalam pembinaan peningkatan keterampilan,kemapuan dan sikap prilaku bawahan
5Sekretariat
Adapun tugas dan wewenganya adalah :
5.1Menggendakan surat-surat keluar dan surat massuk dengan tertib sesuai ketentuan berlaku daalam rangka meningkatkan pelayanan pada nasabah dan internal consumer serta pihak ketiga lainnya
5.2Menyiapkan surat keluar untuk diserahkan kepada petugas ekspedisi dalam rangka pencapaian informasi pada unit kerja lainnya
6Sumber Daya Manusia
Adapun tugas dan wewenanngnya adalah :
6.1Memelihara kerjakan register- register dan dokumen yang berkaitan dengan bidang personalia
6.2Memelihara kerjakan file pegawai 7. Logistik
Adapun tugas daan wewenanngnya adaalah :
Memenuhi kebutuhan logistic/ supplier kepada pekerja sesuai kebutuhaan untuk kelancaraan pelayanan kanca
Menyiapkaan laporan dibidang logistic sesuai permintaan Kanwil/ Kanpus guna informasi bagi pihak menejemen
(24)
E.Kinerja Usaha Terkini
Sampai dengan saat ini, kinerja usaha yang dilakukan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Tanjung Balai masih sama seperti yang dulu dan belum mengalami perubahan yang banyak karena system digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai juga masih sama seperti dulu.
Begitu juga dengan pertambahan nasabah- nasabah yang baru belum terlalu mengalami pertumbuhan yang pesat kewilayah luar dan juga ke wilayah Tanjung Balai dan sekitarnya. Umumnya nasabah yang menggunakan jasa yang ditawarkan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai kebanyakan adalah masyarakat yang tinggal dikawasan Tanjung Balai. Karena pada dasarnya jasa yang ditawarkan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai khususnya dalam penyaluran kredit dan pengawasan kredit bisnis mikro dan makro dan juga kepentingan pribadi nasabah yang berprioritas ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Oleh sebab itulah dana yang dimiliki oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai tergolong sudah berkembang pesat diwilayah tersebut. Namun walaupun demikian para karyawan yang bekerja di PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai memiliki motivasi yang cukup besar guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat banyak dalam hal pemenuhan dana yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Begitu juga dengan hubungan masyarakat yang terjalin cukup lama antara pihak bank dengan masyarakat setempat berjalannya dengan baik,aman dan juga harmonis, sehingga operasional kegiataan yang ddilakukan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai dengan baik dan lancar.
(25)
Tabel 1.Laporan Perkembangan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai Dari Tahun 2008-2009
NO. .Rincian Laporan Keragaan usaha
Tahun 2008 Tahun 2009
1. Jumlah pendapatan/on balance sheet
Rp 2.607.251 Rp 4.171.950
2. Jumlah biaya/on balance sheet Rp 1.710.263 Rp 2.020.211 3. Laba rugi/ on balance sheet Rp 896.988 Rp 2.151.739 4. Jumlah pendapatan/of balance
sheet
Rp 401.459 Rp 434.176
5. Jumlah biaya/of balance sheet - -
6. Laba rugi/of balance sheet Rp 401.459 Rp 434.176 7. Laba rugi/on of balance sheet Rp 1.298.577 Rp 2.585.915 8. Sisa pinjaman Rp 7.882.577 Rp 10.566.039
9. Non GBT - Rp 8.265.161
10. GBT - Rp 2.313.878
11. Kolektibilitas pokok kumulatif Rp 97.76 Rp 97.71
12. NPL (%) Rp 1.33 Rp 2.52
13. NON GBT - Rp 2.75
14. GBT - Rp 1.71
15. Portofolio status Rp 2.24 Rp 2.84
16. Jumlah simpaanan Rp12.567.081 Rp 15.033.793 KUPEDES
(26)
18. Realisasi bulan laporan Rp 931.000 Rp 1.475.000
19. NPL (KL+D=M) Rp 104.917 Rp 266.636
20. NON GBT - Rp 227.061
21. GBT - Rp 39.475
22. Sisa tunjangan Rp 176.834 Rp 299.988 23. Sisa daftar hitam Rp 1.062.110 Rp 1.205.397 24. Long term loss ratio (%) Rp 2.24 Rp 2.29 25. Short term loss ratio Rp 0.85 Rp (0.28) 26. Kolektibilitas bunga kumulatif
(%)
Rp 97.95 Rp 97.98
27. KMPP NON GBT/ GBT Rp15.000/25.000 Rp30.000/50.000
28. Sisa pinjaman Rp 721 Rp 909
SIMPANAN
29. Giro Rp 12.790 Rp 15.000
30. Britama - -
31. Simpedes Rp 11.129.291 Rp 14.017.293
32. Simaskot - -
33. Deposito Rp 1.425.000 Rp 1.001.000
34. Tabungan Lainnya - -
TRANSAKSI/ HARI
35. Rata-rata transaksi kas kupedes dan simpanan
Rp 170 Rp 266
36. Rata-rata
rekening,PLN,transfer,PBB,Kut
(27)
37. Rata-rata transaksi OB Rp 49 Rp 66 38. Pemasukan pokok DH Rp 116.694 Rp 111.651 39. Pemasukan bunga DH Rp 10.476 Rp 16.974
40. Jumlah debitur Rp 587 Rp 909
41. NON GBT - Rp 775
42. GBT - Rp 134
Sumber Dari PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Balai Dari Tahun 2008- 2009.
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa menejemen kinerja pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tanjung Balai belum terlalu maksimal,karena dapat kita lihat dari pertumbuhan yang dialami dari tahun ke tahun khususnya pada tahun 2008-2009 juga belum terlalu tinggi bagi PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai sehingga mengalami penurunan pada tahun 2008 dan 2009.
(28)
F.Rencana Kegiatan
Rencana kegiataan pada PT. Bank Raakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai di tahun 2010 adalah memberikan kredit kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan dana guna untuk memenuhi usaha dan kebutuhan pribadi masyarakat yang membutuhkannya. Maka dari itu PT. bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai mempersiapkan rencana kegiatannya ke depan agar masyarakat atau nasabah merasa nyaman dan tertarik untuk tetap menabung, meminjam dana dan menggunakan fasilitas yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai. Adapun kegiataanya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang optimal berdasarkan prinsip yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia dengan mengutamakan kepuasaan kepada nasabah
2. Menjalankan bisnis yang sehat, serta melahirkan ide- ide inovatif untuk mendorong usaha bersama
3. Menawarkan fasilitas yang ada pada perbankan dan meningkatkan jasa- jasa perbankan lainnya, guna untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. 4. Menjaga Visi dan Misi yang telah diciptakan oleh PT. Bank Rakyat
(29)
BAB III PEMBAHASAN
Bertitik tolak atas tinjauan PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai yang telah di uraikan penulis pada bab- bab sebelumnya maka selanjutnya penulis akan mencoba untuk menguraikan suatu analisa dan evaluasi. Dimana dalam bab ini analisa dan evaluasi tersebut difokuskan pada pokok bahasan mengenai :
A.Pengertian Kredit
Menurut undang- undang perbankan nomor 10 tahun 1998 kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan peminjam. Meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
B. Tujuan Dan Fungsi Kredit
Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.
Adapun tujuan utama pemberian kredit adalah sebagai berikut : 1. Mencari keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit 2. Membantu usaha nasabah
(30)
3. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sector.
Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang 3. Untuk meningkatkan daya guna uang
4. Meningkatkan peredaran barang 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi
6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional C.Bentuk Jaminan Dalam Pemberian Kredit
Jaminan pemberian kredit merupakan unsur pokok dalam persetujuan pemberian kredit tersebut. Tanpa jaminan, bank tidak diperkenankan memberikan kredit kepada siapapun. Jaminan pemberian kredit adalah keyakianan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai yang diperjanjikan. Data usaha perusahaan yang harus di analisis adalah waktu usaha, modal usaha, angunan debitur untuk memproteksi jumlah kredit dan prospek usaha dari debitur dalam kehidupan perekonomian.
(31)
Untuk menilai apakah jaminan yang diajukan layak jamianan maka bank akan menilai kembali jaminan yang di ajukan, biasanya bank memiliki tim penilai sendiri dalam menilai jaminan dari luar.
Beberapa persyaratan yang harus dimiliki jaminan kredit yang diberiakan oleh nasabah atau calon nasabah adalah sebagai berikut:
a. Jaminan kredit harus memiliki nilai ekonomis yang memadai, yaitu dapat diperjual- belikan secara bebas, memiliki lebih besar dari limit kredit, mudah dipasarkan dan memiliki nilai stabil atau memiliki prospek nilai yang baik.
b. Jaminan kredit harus memiliki syarat atau nilai yuridis, yaitu milik usaha calon debitur ada dalam kekuasaan calon debitur, tidak berada dalam persengketaan dengan pihak lain.
c. Pada umunya untuk aktiva tanah dan banguanan bank lebih persyaratkan bukti kepemilikan dalam bentuk sertifikat hak milik, sertifikat hak guna bangunan dan sertifikat hak guna usaha.
Jaminan pemberian kredit tersebut bisa diperoleh melalui penilaian berdasarkan 5C principlies antara lain yaitu :
1. Character
Merupakan sifat/ kelakuan yang terdapat pada diri seseorang. Pihak bank berusaha mencari data tentang kepribadian dan sifat dari si pemohon, apakah pemohon kredit memiliki kemauan membayar utangnya apabila permohonannya dikabulkan oleh pihak bank.
(32)
2. Capacity
Sebelum bank mengabulkan permohonan kredit, bank menilai kemampuan debitur untuk mengelola usaha yang akan di biayai dengan kredit. Bank perlu mengetahui apakah nasabah mempunyai pengetahuan yang cukup di bidang usaha tersebut apakah nasabah cukup berpengalaman mengelola usaha dengan baik dan menguntungkan.
3. Capital
Selama ini bank jarang sekali memberikan kredit untuk membiayai seluruh dana yang diperlukan nasabah. Nasabah wajib menyediakan modal sendiri, sedangkan kekuranganya ini yang dapat di biayai dengan kredit bank. Jadi bank fungsinya hanya menyediakan tambahan modal.
4. Collateral
Untuk keamanan pelunasan kredit, nasabah dihruskan menyediakn harta kekayaan untuk diajadikan jaminan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak. Bank selain meminta jaminan pokok, juga meminta jaminan tambahan.
5. Condition Of Economic
Kondisi yang dipersyaratkan adalah bahwa kegiatan usaha debitur mampu mengikuti fluktuasi ekonomi baik dalam negeri maupun di laur negeri. Dan usaha masih mempunyai prospek kedepan selama kredit masih dinikmati oleh debitur. Jika bisa, lebih tiga tahun kedepan kegiataan bidang usaha masih layak dan prospek.
(33)
Pada dasarnya yang memberikan kredit tertentu menghendaki suatu jaminan berada ditanganya mudah dijadikaan uang untuk dapat menutupi pnjaman bila tidak dapat dilunasi oleh debitur. Kerena macam kekayaan yang dimiliki oleh debitur senantiasa tidak daapat memenuhi kehendak debitur, baik karena bentuk atau sifat kekayaan itu maupun jumlah nominal yang di pakai untuk memenuhi syarat pemberian kredit.
Selanjutany pihak bank perlu untuk mealakukan pengikatan atas barang jaminan itu. Dimana maksud untuk mengikat jaminan itu adalah memberikan kekuataan hukum bagi pihak bank sebagai pemberi krdeit untuk dapat berbuat (menjual jaminan) dengan legalitas hukum yang sah.
Adapun bentuk- bentuk jaminan yang diterima oleh PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai
1. jaminan utama adalah bentuk jaminan baik beruba benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang terikat langsung dengan usaha nasabah. Contohnya :
A. Tempat usaha (tanah dan bangunan) B. Barang dagangan
C. Piutang dagang/ tagihan – tagihan kepada pihak ketiga D. Investasi atau mesin- mesin pabrik
2. Jaminan tambahan adalah jaminan yang tidak terikat dengan usaha nasabah contohnya :
A. Rumah (Tanah dan bangunan) B. Kendaraan kredit
(34)
D.Prosedur Dalam Pemberian Kredit A.Proses Kredit
Proses kredit merupakan rangkaian tindakan yang dilakukan dalam proses pemberian kredit, baik yang dilakukan oleh calon /debitur maupun yang dilakukan oleh PT.Bank Rakyat Indonesia selaku kreditur
Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah konsumtif aatau produktif.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut :
1. Pengajuan berkas- berkas
Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampirkan dengan berkas- berkas lainnya yan dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain :
a. Latar belakang perusahaan b. Maksud dan tujuan
c. Besarnya kredit dan jangka waktu
d. cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara- cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya
(35)
selanjutnya proposal ini dilampiri denagan berkas- berkas yang telah dipersyaratkan seperti :
a. Akte notaries
b. TDP (tanda daftar perusahaan) c. NPWP (nomor pokok wajib pajak)
d. Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir e. Bukti diri dari pimpinan perusahaan
f. Foto copy sertifikat jaminan
2. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan.
3. Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas- berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan. Wawancara nasabah yang sebenarnya.
4. On the Spot
Merupakan kegiataan pemeriksaan kelapangan dengan menunjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot
(36)
5. Wawancara II
Merupakan kegitaan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.
6. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menetukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima maka, dipersiapkan adminitrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :
a. Jumlah uang yang diterima b. Jangka waktu kredit
c. Dan biaya- biaya yang harus dibayar
7. Penandatangaan akad kredit/ perjanjian lainnya
Kegiataan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit di cairkan maka terlebih dulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengingkat jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau penandatangan dilaksanakan :
a. Antara bank dengan debitur secara langsung b. Dengan melalui notaries
8. Realisasi Kredit
Realisai kredit diberikan setelah penandatangani surat- surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.
(37)
9. Penyaluran / Penarikan dana
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu bisa diambil secara sekaligus atau secara bertahap.
B.Proses Pemberian Putusan kredit
Proses pemberian putusan kredit terdiri di bagi atas 2 tahap. 1. Prakarsa kredit, dilakukan oleh pejabat pemrakarsa meliputi : a. Prakarsa dan atau permohonan kredit
b. Analisis dan evaluasi kredit c. Negosiasi kredit
d. Penetapan struktur dan tipe kredit e. Rekomendasi pemberian putusan kredit
2. Putusan kredit di lakukan oleh pejabat pemutus yang mempunyai limit kredit dengan memperhatikan :
a. Kelengkapan paket kredit
b. Analisis dan evaluasi kredit oleh pamrakarsa c. Rekomendasi pemrakarsa
(38)
C.Prakarsa Dan Permohonan Kredit
a. Permohonan dapat diajukan secara tertulis atau langsung menggunakan register SKPP dan dimungkinkan BRI untuk pemberian penawaran kredit b. Dengan adanya LAS maka ADK perlu lagi menata kerjakan register SKPP c. Pemrakarsa melakukan pre screaning atas permohonan di maksud
d. Untik PLpemrakarsa RM dan NPL pemrakarsa CRM atau RM yang ditunjuk
D. Analisis Dan Evaluasi Kredit
a. Semua permohonan kredit yang akan diproses harus di analisis dan di evaluasi oleh PKL
b. Analisis dan evaluasi kredit klasifikasi warna “putih” hanya oleh PKL dibidang RM, sedangkan abu- abu oleh PKL bidang RM dan CRM
c. Analisis kredit oleh PKL meliputi analisis 5C yang terdir dari :
Analisis kuantitatif : analisis terhadap kulitas dan stabilits usaha, posisi dan persaingan prospek usaha,karakter permohonan, latar belakang dan kualitas menejemen.
(39)
Nasabah
Account Officer
Wawancara Nasabah
Persetujuan Permohonan
kredit
Tahap Dokumentasi
Kepala Bagian Perkreditan Customer service
Tahap Pencairan Kredit
Gambar 2. Skema Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Tanjung Balai
(40)
E.Pengawasan Kredit
Pengawasan kredit dalam arti luas meliputi pengawasan sebelum kredit diberikan, pengawasaan pada waktu proses persetujuan dan pengawasaan kredit setelah diberikan. Dalam rangka pengawasaan fasilitas kredit, bank melakukan pengawasan yang seksama atas perjalanan kredit, baik secara keseluruhan maupun secara individual per nasabah/ debitur apakah pelaksanaan pemberian kredit sesuai dengan rencana yang disusun atau tidak. Pengawasan kredit yang dilakukan bank daapat bersifat aktif dan dapat pula bersifat pasif.
Pengawasan aktif : dilakukan dengan pengawasan on the spot yaitu, ditempat usaha para debitur sehingga secara langsung akan dapat diketahui segala masalah yang timbul
Pengawasan pasif : dilakukan melalui penelitian laporan- laporan tertulis yang dilakukan debitur seperti laporan keadaan keuangan (dari Neraca dan Rugi/ Laba), laporan penyaluran keuangan (dari Mutasi Rekening Pinjaman), laporan aktivitas (dari keadaan stok dan perkembangan Usaha) dan sebagainya.
Salah satunya fungsi menejemen yang penting adalah pengawasaan, demikian juga dalam pemberian pengkreditan karena kegiataan pengawasaan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadaap kekayaan bank yang di berikan atau di investasikan dibidang pengkreditan.
Pengawasan individual debitur dilakukan melalui hasil analisis kreditnya. Segala aspek dalam analisis diikuti terus selama kredit berjalan, terutaama sekali tentang target produktivitas yang harus dicapainya. Bila terdapat keseimbangna anatar keduanya, dilihat apakah perputaran keuangan dalam rekening pinjamannya (penyetoran- penyetoran dan pengambilan- prngambilan) telah
(41)
sesuai dengan kegiataan usahanya itu. Bila mana produktivitasnya dan penjualan berjalan lancar dari bulan ke bulan akan tetapi jumlah penyetoran tidak seimbang dengan perputaran keuangan perusahaan, maka bank harus meneliti, kearah mana perputaran keuangnanya dilakukan.Muchdarsyah (2000:269)
Dalam melakukan pengawasan kredit, pejabat- pejabat bank harus benar- benar dapat menguasai seni pengawasan. Pajabat- pejabat pengawas harus dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan para debiturnya yang dilandasi dengan pemikiran dan sikap yang saling menghormati, saling membutuhkan dan satu sama lain mempunyai saling ketergantungan. Pengusaha membutuhkan kredit untuk prningkatan usahanya demikian pula bank membutuhkan pengusaha untuk memutarkan uangnya.
Akhirnya timbulah sifat saling ketergantungan satu sama lain. Bilamana nasaabah mengalami kesulitan- kesulitan dalam usahanya, maka kesulitan itu tidak hanya harus ditanggulangi oleh nasabah bersangkutan saja akan tetapi bank sebagai partner harus dapat pula ikut berusaha membantu nasabah menyelesaikan berbagai masalahnya. Untuk mengetahui keadaan nasabah secara aktif, maka bank harus mempersiapkan data- data yang diperlukannya.
Data – data tentang kerugian nasabah itu diperoleh dari berbagai macam laporan nasabah yang dsampikan kepada bank. Data tersebut dikumpulkan dan disusun dalam suatu bentuk tersendiri, misalnya berupa kartu. Untuk itu diperlukan adanya suatu kartu pengawasan kredit. Kartu ini harus dapat memuat seluruh data- data tentang nasabah dan kegiataan usahanya, seperti anatara lain :
(42)
3. Bidang usaha
4.Maksimum kredit yang diberikan, yaitu jumlah kredit yang dapat dinikmati
5.Keperluan kredit, dengan menyebutkan secara jelas sesuai dengan bidang usaha nasabah. Disebutkan juga jumlah target yang harus dicapai 6. Jangka waktu, dengan menyebutkan juga tanggal jatuh tempo kredi
tersebut
7. Bentuk kredit, dengan menyebutkan apakah berbentuk rekening Koran dan sebagainya
8. Bunga dan propisi
9.Agunan, dengan menyebutkan jumlah, jenis, nilai dan cara- cara pengikatannya
10.Asuransi, disebutkan maskapai mana,nomor polis dan jumlah nilai penutupannya.
11. Pembayaran bunga, disusun secara bulanan dan disebutkkan berapa bunga yang harus dibayar, beberapa yang nyatanya dibayar dan berapa yang tertunggak
12. Angsuran kredit, disusun seperti no 11
13. Collectibily, disebutkaan perkembangan kelancaran kredit dari bulan ke bulan
Misalnya pada bulaan januari tergolong A, tapi pada bulan April karena penunggakan bunga, digolongkan B akan tetapi karena pada bulaan Mei bunga- buna yang tertunggak dibayar sekalgus, maka pada bulan tersebut kembali ke dalam golongan A. demikian seterusnya
(43)
14. Keterangan- keterangan tentang apporoach. Dalam hal ini segala kegiataan yang dilakukan bank dalam rangka approach kepada debitur dicatat secara sistematis dengan menguraikan secara jelas dan terperinci hasil- hasil approach tersebut.
Kegiatan pengawasan ini akan lebih penting bila diketahui bahwa kredit merupakan kekayaan yang beresiko atau risk asset, karena kekayaan tersebut dikuasai oleh pihak luaar bank.PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah kredit yang diberikan kepada nassabah benar- benar di pergunakan sesuai dengan kesepakatan.
Adapun jenis- jenis pengawasan yang ada pada PT. Bank Rakyat Indonesia cabang Tanjung Balai adalah
1.Pengawasan ganda (Dual Control)
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh dua orang pejabat yang berbeda fungsi, terhadap tahapan pemberian kredit yang mengandung kerawanan penyalah gunaan kredit atau kredit yang dapat menimbulkan kerugian keuangan bagi PT. Bank Rakyat Indonesia.
Pada tahapan pengawasan ganda masih terdapat pengawasan yang lain mendukung jalannya pengawasan ini, di antaranya adalah :
a. Pengawasan pada tahap pendaftaran permohonan kredit b. Pengawasan pada tahap pemeriksaan permohonan kredit c. Pengawasan pada tahap putusaan peermohonan kredit d. Pengawasan sebelum pencairan kredit
(44)
F.Masalah yang dihadapi dalam pemberian kredit
Telah dkemukakan bahwa pinjaman bank umum menghadapi resiko dan bahwa banker memasuki proses pembelian pinjaman setelah melakukan analisis yang cermat atas factor yang berpengaruh terhadap kesedihan dan kemmpuan peminjam untuk melunasi kewajibannya. Kesedihan dan kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman akan dilunasi atau tidak.
Kesedihan dan kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman mungkin mengalami perubahan setelah pemberian pinjaman. Selain itu juga, persoalan penagihan mungkin juga muncul dengan pinjaman karena ketidak mampuan banker untuk malakukan analisis kredit yang baik, walaupun tujuan umum benkir adalah memberikan pinjaman yang baik,tapi harus diakui bahwa kesalahan dapat terjadi dalam proses pemberian pinjaman
a. Penyebab pinjaman bermasalah dan kerugian pinjaman.
Pada dasarnya,pinjaman bermasalah adalah pinjaman yang tidak dihapuskan tapi paling ssedikit telah jatuh tempo selama 90 hari atau dirundingkan kembali.Walaupun pinjaman bermasalah dan kerugian terjadi akibat banyak factor,persoalan ini pada dasarnya adalah akibat ketidaksediaan peminjam untuk melunasi atau karena ketidaksanggupan mereka untuk memperoleh pendapatan yang cukup untuk mengurangi atau melunasi pinjaman seperti yang telah disepakati.
Tapi kelihatannya bahwa alasan utama adanya pinjaman bermasalah dan kemungkinan kerugian adalah ketidak mampuan peminjam untuk mewujudkan
(45)
pendapatan dari kegiataan bisnis yang normal, kesempatan kerja, atau penjualan hartanya.
G.Penanganan Kredit Bermasalah
Dalam menangani pinjaman bermasalah bank mempunyai dua pilihan umum membantu atau likuidasi dan, dalam setiap pilihan terdapat berbagai alternative. Seperti meenunjukan oleh istilahnya membantu adalah suatu proses kerjasama dengan peminjam sampai pinjaman dapat dibayar, sebagian atau sepenuhnya, dan tidak menggunakan alat hukum untuk memaksakan penagihan.
Likuidasi adalah memaksa peminjam untuk mematuhi ketentuan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman dan menggunakan setiap upaya hukum untuk mencapai tujuan ini.Faktor utama yang mempengaruhi pemilihan yang akan dilakukan oleh bank dalam menangani pinjaman yang menimbulkan persoalan penagihan dan kemungkinan kerugian pinjaman adalah reputasi yang melekat pada bank yang memaksakan penagihan,kejujuran dan sikap peminjam terhadap utangnya.
Menangani pinjaman bermasalah,seperti pemberian kredit, lebih merupakan suatu seni dari pada suatu ilmu, dan sampai berapa jauh factor ini mempengaruhi keputusan menejemen bank dalam mengenai pinjaman bermasalah tertentu sulit untuk dikatakan.Pinjaman bermasalah tidak selalu berarti bahwa semuanya kan hilang bahwa peminjam teelah sampai kahir jalan dan bahwa jika suatu bank memberikan kredit pinjaman tersebut tidak akan dibayar kembali atau seluruhnya.
(46)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas maka bab ini dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam sistemnya menyalurkan kredit, PT. BRI cabang Tanjung Balai berdasarkan azas prudencial banking yaitu azas kehati- hatian nasabah yang bankable yaitu nasabah yang menurut penilaian bank mempunyai usaha yang layak yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral,
Condition Of Economic atau (5C) prosedur pemberian kredit kepada nasabah tidaklah rumit dan sudah cukup baik.
2. Kredit yang disalurkan PT.Bank Rakyat Indonesia cabang Tanjung Balai adalah kredit modal kerja dan kredit investasi.
SARAN
Setelah mengemukakan bebrapa kesimpulan maka akan diberikan saran- saran yang dianggap perlu sebagai massukan kepada PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai. Adapun saran- saran tersebut sebagai berikut :
1. Bank dalam menyalurkan kredit hendaknya benar-benar memperhatikan calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of economic. disamping itu hendaknya dilakukan pengecekan terhadap kebenaran jaminan yang diberikan oleh calon nasabah.
(47)
2. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kredit terhadap nasabah agar tetap dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang disalurkan terkendali dengan baik sehingga kredit bermasalah dapat diminimalkan.
(48)
DAFTAR PUSTAKA
GOLDFEELD.M.STEPHEN, 1996, Ekonomi uang dan Bank, Edisi 3, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Kasmir,2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muchdarsyah,2000,Manajemen Dana Bank, Edisi 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Ramlan, 2007, Transaksi Bisnis dan Perbankan Internasional, Salemba Empat, Jakarta.
Sumber Data PT.Bank Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.
Suseno,2004,Bank Indonesia:Bank Sentral Republik Indonesia- Sebuah Pengantar, Edisi I,PPSK, Jakarta.
(49)
(50)
(1)
pendapatan dari kegiataan bisnis yang normal, kesempatan kerja, atau penjualan hartanya.
G.Penanganan Kredit Bermasalah
Dalam menangani pinjaman bermasalah bank mempunyai dua pilihan umum membantu atau likuidasi dan, dalam setiap pilihan terdapat berbagai alternative. Seperti meenunjukan oleh istilahnya membantu adalah suatu proses kerjasama dengan peminjam sampai pinjaman dapat dibayar, sebagian atau sepenuhnya, dan tidak menggunakan alat hukum untuk memaksakan penagihan.
Likuidasi adalah memaksa peminjam untuk mematuhi ketentuan yang terdapat dalam perjanjian pinjaman dan menggunakan setiap upaya hukum untuk mencapai tujuan ini.Faktor utama yang mempengaruhi pemilihan yang akan dilakukan oleh bank dalam menangani pinjaman yang menimbulkan persoalan penagihan dan kemungkinan kerugian pinjaman adalah reputasi yang melekat pada bank yang memaksakan penagihan,kejujuran dan sikap peminjam terhadap utangnya.
Menangani pinjaman bermasalah,seperti pemberian kredit, lebih merupakan suatu seni dari pada suatu ilmu, dan sampai berapa jauh factor ini mempengaruhi keputusan menejemen bank dalam mengenai pinjaman bermasalah tertentu sulit untuk dikatakan.Pinjaman bermasalah tidak selalu berarti bahwa semuanya kan hilang bahwa peminjam teelah sampai kahir jalan dan bahwa jika suatu bank memberikan kredit pinjaman tersebut tidak akan dibayar kembali atau seluruhnya.
(2)
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan yang telah dikemukakan di atas maka bab ini dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam sistemnya menyalurkan kredit, PT. BRI cabang Tanjung Balai berdasarkan azas prudencial banking yaitu azas kehati- hatian nasabah yang bankable yaitu nasabah yang menurut penilaian bank mempunyai usaha yang layak yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral,
Condition Of Economic atau (5C) prosedur pemberian kredit kepada nasabah tidaklah rumit dan sudah cukup baik.
2. Kredit yang disalurkan PT.Bank Rakyat Indonesia cabang Tanjung Balai adalah kredit modal kerja dan kredit investasi.
SARAN
Setelah mengemukakan bebrapa kesimpulan maka akan diberikan saran- saran yang dianggap perlu sebagai massukan kepada PT.Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai. Adapun saran- saran tersebut sebagai berikut :
1. Bank dalam menyalurkan kredit hendaknya benar-benar memperhatikan calon nasabahnya dengan mempertimbangkan prinsip 5C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition Of economic. disamping itu hendaknya dilakukan pengecekan terhadap kebenaran jaminan yang diberikan oleh calon nasabah.
38
(3)
2. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kredit terhadap nasabah agar tetap dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit yang disalurkan terkendali dengan baik sehingga kredit bermasalah dapat diminimalkan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
GOLDFEELD.M.STEPHEN, 1996, Ekonomi uang dan Bank, Edisi 3, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Kasmir,2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 8, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Muchdarsyah,2000,Manajemen Dana Bank, Edisi 2, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Ramlan, 2007, Transaksi Bisnis dan Perbankan Internasional, Salemba Empat, Jakarta.
Sumber Data PT.Bank Bank Rakyat Indonesia Cabang Tanjung Balai.
Suseno,2004,Bank Indonesia:Bank Sentral Republik Indonesia- Sebuah Pengantar, Edisi I,PPSK, Jakarta.
(5)
(6)