Fitoplankton adalah mikroorganisme yang ditemui hidup melayang dan hidup bebas di perairan dengan kemampuan pergerakan yang rendah. Organisme
ini merupakan salah satu parameter biologi yang memberikan informasi mengenai kondisi perairan baik kualitas perairan maupun tingkat kesuburannya. Plankton
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton. Zooplankton merupakan plankton kelompok fauna yang umumnya mampu bergerak aktif sedangkan fitoplankton
adalah kelompok flora yang mampu berfotosintesis karena sel tubuhnya mengandung klorofil. Fitoplankton berperan penting di perairan yaitu sebagai
pemasok oksigen. Selain dari tumbuhan air dan atmosfir, sumber oksigen terbesar 90 – 95 di perairan adalah dari hasil fotosintesis fitoplankton Astuti, 2009.
Fitoplakton sebagai produsen anorganik primer menduduki tempat utama dalam pembentukan makanan di perairan, maka informasi tentang kepadatan
fitoplankton dapat dijadikan indikator kesuburan suatu perairan maupun hubungannya dengan fosfat dan nitrat sebagai pendukung kehidupan fitoplankton
penting untuk diteliti dan diketahui Rahman, 2008.
2.5. Faktor Fisik Kimia Air 2.5.1. Suhu
Perubahan suhu akan mengubah pola sirkulasi, stratifikasi dari gas terlarut sehingga akan memengaruhi kehidupan organisme air. Naiknya suhu perairan dari
yang biasa, karena pembuangan sisa pabrik, misalnya, dapat menyebabkan organisme aquatik terganggu, sehingga dapat mengakibatkan struktur
komunitasnya berubah Suin, 2002.
2.5.2. pH
Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion
aluminium yang bersifat toksik. Nilai pH suatu ekosistem air dapat berfluktuasi terutama dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis Barus, 2004.
2.5.3. Penetrasi Cahaya
Zat terlarut dalam air sering mempengaruhi penetrasi cahaya matahari, yang berakibat penetrasi terbatas akan membatasi organisme air untuk
berfotosintesis. Dengan terbatasnya fotosintesis akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut rendah. Tetapi jika kekeruhan disebabkan oleh organisme hidup
plankton atau jenis alga tertentu dapat dipakai sebagai indikasi produktivitas perairan tersebut cukup tinggi Haryanto, 2008
Penetrasi cahaya dapat terhalang oleh turbiditas air yang disebabkan melimpahnya populasi fitoplankton dan partikel-partikel padatan terlarut. Apabila
penetrasi cahaya tidak dapat mencapai dasar kolam atau tambak, akan menghambat tumbuhnya algae berfilamen dan tumbuhan air pengganggu pada
pada dasar kolam. Sampai batas tertentu melimpahnya fitoplankton tertentu sangat menguntungkan karena kebutuhan pakan alami tercukupi. Jika perairan benar-
benar bersih sering pula menjadi indikasi bahwa lingkungan kolam tersebut miskin fitoplankton sehingga perlu dilakukan pemupukan Irianto et al., 2005.
2.5.4. Kandungan N dan P
Unsur hara nutrien adalah semua unsur dan senyawa yang dibutuhkan oleh organisme produsen fitoplankton dan berada dalam bentuk material anorganik.
Elemen-elemen nutrien unsur hara yang utama dibutuhkan dalam jumlah besar adalah karbon, nitrogen, fosfor, oksigen, silikon, magnesium, potassium, dan
kalsium. Sedangkan elemen nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit adalah vanadium. Diantara unsur hara tersebut, keberadaan nitrogen dan
fosfor merupakan nutrien yang sangat penting dalam mendukung kehidupan organisme suatu perairan seperti fitoplankton, sehingga keberadaanya sering
menjadi faktor pembatas dan akan menjadi penentu terjadinya blooming apabila konsentrasinya dalam air berlebihan. Fitoplankton dapat menghasilkan energi dan
molekul-molekul yang kompleks jika di dalam air tersedia nutrien dengan jumlah yang cukup, terutama nutrien dari senyawa nitrat dan fosfat Nybakken, 1992.
Fosfor dan nitrogen sangat berperan dalam proses terjadinya eutrofikasi di suatu ekosistem air. Seperti diketahui bahwa fitoplankton dan tumbuhan air
lainnya membutuhkan nitrogen dan fosfor sebagai sumber nutrisi utama bagi
pertumbuhannya. Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang, sementara nilai nitrit merupakan senyawa
toksik yang dapat mematikan organisma air. Dengan demikian maka peningkatan unsur fosfor dalam air akan dapat meningkatkan populasi algae secara massal
yang dapat menimbulkan eutrofikasi dalam ekosistem air Barus, 2004.
2.5.5. Kekeruhan Turbiditas