Agama dan Kepercayaan Penggunaan Lahan

33 Klinik 2 4 Posyandu 73 81 Apotek Umum 12 5 Toko Obat 9 14 Dokter Umum 30 13 Dokter Gigi 6 3 Dokter Spesialis 19 - Tenaga Bidan Pemerintah 62 70 Tenaga Bidan Swasta 52 17 Sumber : Asahan Dalam Angka 2013

2.5. Agama dan Kepercayaan

Mayoritas penduduk di kota Kisaran adalah penganut agama Islam, dengan penyebaran terbanyak terdapat di Kecamatan Kisaran Timur dengan jumlah penganut yang mencapai 58.323 orang. Agama dengan penganut terbanyak kedua adalah Kristen Protestan, disusul Buddha, Kristen Katolik dan Hindu. Rincian selengkapnya akan disertakan dalam tabel berikut: Agama Kec. Kisaran Barat Kec. Kisaran Timur Islam 47.480 58.323 Kristen Protestan 4.043 9.246 Kristen Katolik 321 629 Buddha 4.052 1.552 Hindu 73 18 Khonghucu - 3 Jumlah 55.969 69.771 Tabel 2.4. Rincian Jumlah Penganut Agama dan Kepercayaan di Kota Kisaran Universitas Sumatera Utara 34 Berdasarkan data yang penulis dapatkan, dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya, Kisaran adalah daerah dengan penyebaran penganut agama Buddha terbesar di Kabupaten Asahan, dengan total penganut 5.604 orang. Untuk kota yang tidak terlalu besar seukuran kota Kisaran, pembangunan rumah ibadah bisa dikatakan cukup merata. Bisa dilihat dari penyebarannya yang bisa kita temukan mulai dari tengah kota hingga pinggiran desa. Untuk perincian jumlah rumah ibadah di kota Kisaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tipe Rumah Ibadah Kec. Kisaran Barat Kec. Kisaran Timur Masjid 43 41 Musholla 57 61 Gereja Katolik 1 - Gereja Protestan 10 30 Kuil - - Vihara 2 - Tabel 2.4.1. Jumlah Rumah Ibadah di Kota Kisaran

2.6. Penggunaan Lahan

Kota Kisaran dipandang sebagai suatu objek studi di mana di dalamnya terdapat berbagai macam lapisan masyarakat yang sangat kompleks yang telah mengalami proses interelasi antar manusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan tersebut ternyata mengakibatkan terciptanya pola keteraturan penggunaan lahan. Menurut Park 1936, masyarakat manusia terorganisir ke dalam 2 tingkat, yaitu: a. Tingkat Natural. Pada Tingkat Natural proses-proses ekologis yang terjadipada masyarakatmirip dengan apa yang terjadi pada kelompok tumbuh-tumbuhan dan binatang, yaitu: Universitas Sumatera Utara 35 i. membutuhkan tempat untuk tinggal ii. mengembangkan keturunannya iii. membutuhkan tempat untuk mencari makan b. Tingkat Novel. Pada Tingkat Novel proses interaksi yang terjadi semakin kompleks karena manusia tidak lagi hanya dipandang sebagai makhluk berbudaya dan beragama yang mempunyai kekuatan mencipta dan berkarya yang selalu berkembang baik dalam kaitannya antara hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya dan manusia dengan Tuhannya. Dilihat dari kedua tingkat tersebut, sangat jelas terlihat pada wilayah kota Kisaran bahwasannya kelompok manusia yang ada selalu ingin berkembang dan membutuhkan lahantempat untuk perkembangannya. Ditinjau dari pendekatan ekonomi untuk struktur ruang kota struktur penggunaan lahan kota hal yang perlu mendapat perhatian adalah masalahtransportasi dan titik simpul pertemuan beberapa jalur transportasi dalam suatu sistem transportasi. Apabila wilayah kota mempunyai jaringan transportasi yang baik maka kota tersebut mempunyai peran yang cukup besar terhadap perkembangan kota. Kemudian masalah penggunaan lahan perkotaan dapat kita lihat dengan jelas bahwasanya hanya orang-orang yang mampu menahan paling tinggilah yang dapat memiliki tempat yang diinginkan, dengan demikian orang yang tidak dapat menawar dengan tinggi maka akan tinggal lebih jauh dari pusat kota yang nilai lahannya lebih rendah namun biaya transportasinya mahal. Pola penggunaan lahan di wilayah Kota Kisaran mencerminkan suatu cara penggunaan lahan yang cukup baik. Penggunaan lahan terbesar adalah perkebunan milik swasta yang terdiri dari perkebunan karet dan kelapa sawit seluas 2.255 Ha. Lahan perkebunan terluas terdapat di Kelurahan Sei Renggas dengan luas 750 Ha, dan perkebunan Universitas Sumatera Utara 36 hanya terdapat di 6 kelurahan, yaitu kelurahan Bunut, Bunut Barat, Sidomukti, Sidodadi, Dadimulyo dan Sei Renggas. Penggunaan lahan yang cukup luas lainnya adalah untuk perumahan danpekarangan seluas 752 Ha. Penggunaan lahan terluas untuk perumahan dan pekarangan ini terdapat di kelurahan Dadimulyo dengan luas lahan 105 Ha, diikuti kelurahan Sidodadi seluas 79 Ha.Persawahan hanya terdapat di tiga kelurahan yaitu kelurahan Sidodadi, Dadimulyo dan Sei Renggas, dengan masing-masing luas 25 Ha, 20 Ha dan 10 Ha. Sedangkan penggunaan lahan yang terkecil adalah rawa-rawa seluas 34 Ha yang terdapat di lima kelurahan. Untuk penggunaan lahan lainnya yang berupa badan jalan, jalan kereta api dan lainnya dengan luas lahan 250 Ha.

2.7. Pekerja Sektor Informal di Kota Kisaran