37
Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian No
Kode Nama Perusahaan
1 ARNA
Arwana Citra Mulia Tbk.
2 ASII
Astra International Tbk
3
AUTO Astra Auto Part Tbk.
4 MERK
Merck Tbk.
5 FASW
Fajar Surya Wisesa Tbk.
6 SMCB
Holcim Indonesia
7 HMSP
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
8 INTP
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
9 KRAS
Krakatau Steek Tbk.
10 JPFA
Japfar Comfeed Indonesia Tbk.
11
KAEF Kimia Farma Persero Tbk.
12 IGAR
Champion Pasific Indonesia Tbk.
13 NIKL
Pelat Timah Nusantara Tbk.
14
SMGR Semen Gresik Tbk.
3.6 Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber publikasi baik
media cetak maupun elektronik. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur periode 2012-2014 yang
listed
di Bursa Efek Indonesia. Data
Universitas Sumatera Utara
38
diperoleh melalui
Indonesian Capital Market Directory
ICMD dan laporan keuangan dan tahunan yang terdapat pada BEI.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan, yaitu jenis data sekunder, maka metode pengumpulan yang akan digunakan adalah dengan
menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah suatu metode yang dilakukan dengan
menggunakan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan subyek yang dibahas dalam penelitian. Sedangkan
dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data sekunder berupa laporan tahunan.
3.8 Metode Analisis Data
Mengacu pada kerangka pemikiran yang telah dijabarkan, metode analisis yang akan digunakan adalah regresi linear beganda untuk menjelaskan output
hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Suatu model dapat diakatakan baik sebagai alat prediksi ketika mempunyai sifat
best linier unbiased estimator
. Oleh karena itu, sebelum dilakukan analisis regresi, perlu dilakukan uji asumsi klasik. Analisis tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut.
3.8.1 Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan unutk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distirbusi memiliki distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
39
Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal atau yang normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, histogram yang membanding
kan antara observasi data dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu alat uji yang bisa digunakan adalah metode uji
Kolmogorov-Smirnov.
Uji
Kolmogorov-Smirnov
adalah metode yang umum digunakan unutk menguji normalitas data. Jika nilai
Kolmogorov-Smirnov
tidak signifikan Variabel memiliki tingkat signifikan diatas 0,05 maka semua data terdistribusi secara
normal. Namun demikian dengan melihat histogram saja hal ini bisa menyesatkan
khususnya unutk sample yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
Normal Probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan
garis diagonal. “Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya “Ghozali,
2006. B. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen. Uji Multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel bebas. Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering
Universitas Sumatera Utara
40
digunakan untuk mendeteksi adanya multikolineritas. Salah satunya adalah dengan cara mengamati nilai
Variance inflation Factor
VIF dan
Tolerence.
Batas dari VIF adalah 10 dan nilai dari
Tolerence
adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai
Tolerence
kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas. Bila ada variabel independen yang terkena multikolinieritas, maka signifikan
secara statistic, maka variabel independen dalam model regresi tersebut tidak mengalami heteroskedasitas.
C. Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksaaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskeditas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesditas atau tidak heteroskedasitas.
Cara mendeteksi adalah dengan melihat grafik scatterplot. Pada output yang dihasilkan, jika titik titik membentuk suatu pola tertentu, maka hal ini
mengindikasikan terjadinya heteroskedasitas, tetapi apabila titik titik pada grafik scatterplot menyebar diatas dan dibawah angka 0, maka hal ini mengindikasikan
tidak terjadi heteroskedasitas. Cara lain untuk mendeteksinya dengan cara uji
park.
Uji
park
mengemukakan metode bahwa varians merupakan fungsi dari variabel-variabel independen yang dinyatakan dengan persamaan linear yang dibentuk dalam
persamaan logaritma. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi linear signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
Universitas Sumatera Utara
41
empiris yang diestimasi terdapat heteroskedasitas. Apabila parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka variabel independen dalam model regresi tersebut
tidak mengalami heteroskedasitas. D. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pada periode t-1 sebelumnya. Apabila terjadi gejala autokorelasi maka
estimator least square
masih tidak bias, tetapi menjadi tidak efisien. Dengan demikian, koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat.
3.8.2 Analisis Regresi Berganda
Alat uji yang digunakan untuk menganalisis hipotesis dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda untuk menguji variabel bebas
collateralizable assets
, rasio hutang, dan reputasi auditor terhadap variabel terikat kebijakan dividen. Analisis regresi linier berganda dipergunakan karena variabel
terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas.
Adapun model persamaan yang digunakan adalah menurut Sugiyono
2006:211 sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+ e
Dimana Y
= Kebijakan Dividen
X
1
=
Collateralizable Assets
X
2
= Rasio Hutang
X
3
= Reputasi Auditor
Universitas Sumatera Utara
42
a =
Konstanta b
1
, b
2,
b
3
= Koefisien Regresi
e =
Tingkat Kesalahan
error of term
3.8.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dianalisi dengan cara sebagai berikut : 1.
Uji Signifikan Simultan Uji-F “Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat” Ghozali, 2005:
91. Uji-F digunakan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh variabel bebas yaitu Collateralizable Assets X
1
, Rasio Hutang X
2
dan Reputasi Auditor X
3
terhadap variabel terikat yaitu Kebijakan Dividen Y. Kriteria pengambilan keputusan :
H diterima atau H
a
ditolak, jika F
hitung
F
table
p ada α = 5
H ditolak atau H
a
diterima, jika F
hitung
F
table
pada α = 5 2.
Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji-t Uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individual yang digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independen X secara individual mempengaruhi variabel dependen Y Ghozali, 2005:84. Kriteria pengambilan
keputusan : H
diterima atau H
a
ditolak, jika t
hitung
t
table
pada α = 5 H
ditolak atau H
a
diterima, jika t
hitung
t
table
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
43
3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. “Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen “Ghozali,2005:83 Dalam penelitian ini menggunakan
adjusted R square
, karena menurut Ghozali 2005:83” kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa
terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan dalam model.” Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti meningkat. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan menggunakan
adjusted R square
pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R
2
, nilai
adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari internet melalui situs
www.idx.co.id . Data yang digunakan merupakan data laporan
auditor independen pada perusahaan Manufaktur pada tahun 2012 – 2014. Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan
regresi berganda dilakukan dengan menggunakan
Software
SPSS versi 21. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 14 perusahaan manufaktur
yang memenuhi kriteria dan menjadi sampel dalam penelitian ini selama periode tahun 2012-2014.
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata,
median, variance
, serta standar deviasi data yang digunakan dalam penelitian. Menurut sugiyono 2007:49 Dimana komponen-
komponen statistik deskriptif dapat dijabarkan sebagai berikut: 1.
Mean
merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
2.
Median
adalah suatu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang
terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.
Universitas Sumatera Utara
45
3.
Range
dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan data terkecil yang ada pada kelompok itu,
4.
Standard deviation
adalah simpangan baku. Semakin kecil nilainya, maka data yang digunakan mengelompokkan di sekitar nilai rata-rata,
5.
Variance
adalah jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Sumber : Diolah dengan SPSS 2015
Descriptive Statistics
N Range Minimum
Maximum Mean Std. Deviation Variance
Collateralizable_Asset 42
.73 .14
.87 .4642
.21642 .047
Rasio_Hutang 42
2.38 .02
2.40 .6762
.58019 .337
Reputasi_Auditor 42
1.00 .00
1.00 .7857
.41530 .172
Dividend_Payout_Ratio 42
.74 .15
.89 .4062
.16001 .026
Valid N listwise 42
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dijelaskan penggambaran tentang data yang digunakan dalam penelitian ini :
1. N merupakan data yang valid yakni sebanyak 42 14 dikali 3.
2.
Collateralizable Assets
memiliki nilai minimum 0,14 dan nilai maksimum yaitu 0,87, dengan nilai rata-rata yaitu 0,4642.
Standard Deviation
variabel ini adalah 0,21642 dan
variance
0,047.
Range
yaitu senilai 0,73 menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.
Universitas Sumatera Utara
46
3. Rasio Hutang memiliki nilai minimum 0,2 dan nilai maksimum yaitu 2,40
dengan nilai rata-rata yaitu 0,6762.
Standard Deviation
variabel ini adalah 0,58019 dan
variance 0,337. Range
yaitu senilai 2,38 menunjukkan bahwa data yang digunakan yang dalam penelitian ini bersifat heterogen
karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum. 4.
Reputasi Auditor memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum yaitu 1,00 dengan nilai rata-rata yaitu 0,7857.
Standard Deviation
variabel ini adalah 0,41530 dan
variance
0,172
. Range
yaitu senilai 1,00 menunjukkan bahwa data yang digunakan yang dalam penelitian ini
bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.
5.
Divident Payout Ratio
memiliki nilai minimum 0,15 dan nilai maksimum yaitu 0,89 dengan nilai rata-rata yaitu 0,4062.
Standard Deviation
variabel ini adalah 0,16001 dan
variance
0,026
. Range
yaitu senilai 0,74 menunjukkan bahwa data yang digunakan yang dalam penelitian ini
bersifat heterogen karena adanya perbedaan nilai antara nilai maksimum dan nilai minimum.
4.3 Uji Asumsi Klasik