Peranan Asam Folat Dalam Kehamilan

Yusmardi : Perbandingan Kadar Serum Asam Folat Maternal Penderita Preeklampsia Berat Dengan Kehamilan Normal, 2010. terdekat 5,10 metilenTHF dan 5-metilTHF. Asam folinik lebih stabil daripada asam folat dan memiliki waktu paruh yang lebih lama di dalam tubuh. Asam folinik juga mudah melewati blood-brain-barrier dan dibersihkan dengan lambat, dibandingkan dengan asam folat, yang sulit ditransportasikan ke dalam otak, dan ketika di dalam CNS cepat dibersihkan. 20,21

II.2.2. Peranan Asam Folat Dalam Kehamilan

Folat sangatlah penting bagi perkembangan fetus. Ketika diabsorbsi, folat bekerja sebagai kofaktor bagi banyak reaksi selular penting antara lain transfer unit karbon tunggal: folat juga diperlukan untuk permbelahan sel karena peranannya dalam sintesis DNA. Folat juga merupakan substrat untuk berbagai reaksi yang mempengaruhi metabolisme beberapa asam amino, antara lain jalur transmetilasi dan transsulfurasi. 21 Interfensi dengan sintesis DNA menghasilkan pembelahan sel yang abnormal. Sehingga, manifestasi klinis pertama dari defisiensi folat adalah hipersegmentasi neutrofil, yang kemudian diikuti oleh produksi sel sumsum megablastik, sel darah merah makrositik dan akhirnya anemia makrositik. 22,23,24 Fitur sentral perkembangan fetus adalah pembelahan sel yang menyebar dan terus berlangsung. Sebagai akibat dari peranannya dalam sintesis asam nukleat, kebutuhan akan folat meningkat selama waktu- waktu terjadinya pertumbuhan jaringan. Selama kehamilan, proses tergantung-folat antara lain adalah peningkatan massa sel darah merah, pembesaran uterus, dan pertumbuhan plasenta dan fetus. 25,26,27 Efek metabolik defisiensi folat adalah peningkatan homosistein. Peningkatan homosistein plasma moderat hingga berat yang berasal dari defek genetik dalam produksi enzim sistation -sintase, 5,10- metilentetrafolat reduktase. 28 Yusmardi : Perbandingan Kadar Serum Asam Folat Maternal Penderita Preeklampsia Berat Dengan Kehamilan Normal, 2010. Telah dihipotesiskan bahwa heterozigositas fetal atau maternal atau homozigositas MTHFR dan bermacam kemungkinan polimorfisme genetik lain yang mempengaruhi metabolisme folat dapat mempengaruhi hasil kehamilan yang umum seperti berat badan lahir dan durasi gestasi. Mutasi heterozigot adalah lebih prevalen 42 dibanding homozigot 9- 10. Mutasi heterozigot dapat pula memiliki peningkatan risiko mempunyai bayi berat badan rendah. 29 Maka, selama gestasi, asupan folat marginal sendiri atau bersama dengan alel polimorfik gen folat dapat menganggu pertumbuhan dan replikasi selular pada fetus atau plasenta. Hal ini meningkatkan risiko aborsi spontan, persalinan sebelum waktunya, atau restriksi pertumbuhan intrauterin. Asupan folat yang lebih banyak bagi ibu dan fetus, pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan dan gestasi yang berujung pada perbaikan berat badan lahir bayi dan meningkatkan durasi gestasi. 30,31 Telah disimpulkan bahwa asupan diet asam folat yang rendah meningkatkan risiko kelahiran anak dengan DTN, dan bahwa suplementasi asam folat perikonsepsi mengurangi kejadian DTN, antara lain malformasi mayor spina bifida dan anencephali. Konsumsi 400 mcg asam folat per hari mengurangi risiko kehamilan dengan DTN. 32 Laurence et al mempublikasikan penelitian intervensi mereka tentang suplementasi asam folat dan efeknya pada rekurensi DTN pada wanita dengan persalinan sebelumnya dengan DTN. 44 wanita mengkonsumsi 4 mg asam folat per hari sebelum konsepsi dan selama kehamilan awal. Tidak terdapat rekurensi DTN pada kelompok suplementasi penuh ini. 33,34 Medical Research Council Vitamin Study Group menemukan bahwa suplementasi asam folat prekonsepsi 4 mghari pada 1195 wanita yang berada pada risiko tinggi kehamilan DTN karena persalinan DTN Yusmardi : Perbandingan Kadar Serum Asam Folat Maternal Penderita Preeklampsia Berat Dengan Kehamilan Normal, 2010. sebelumnya. Terdapat reduksi 72 pada rekurensi DTN dengan dosis ini. 35 Asupan folat diet yang tinggi 1 mghari juga telah ditunjukkan mengurangi kejadian preeklampsia. Cuskelly et al, di Universitas Ulster - Irlandia, menemukan bahwa menaikkan asupan makanan kaya folat dalam diet tidak meningkatkan kadar folat sel darah merah secara bermakna pada 41 wanita yang diuji. Namun asam folat yang diberikan sebagai suplemen atau ditambahkan ke makanan dapat meningkatkan kadar folat sel darah merah p0.01. Informasi ini menegaskan pentingnya suplementasi asam folat perikonsepsi, karena bentuk monoglutamat asam folat lebih stabil dan dari hasil penelitian ini, memiliki bioaviabilitas lebih tinggi daripada bentuk diet poliglutamat. 35,37 Beberapa obat anti-seizure merupakan antagonis folat, sehingga dapat meningkatkan risiko DTN. Asam valproat dapat menginhibisi glutamat formiltransferase, enzim yang bertanggungjawab terhadap konversi THF menjadi bentuk teroksidasi 5-formil dan 10-formil THF, yang terlibat dalam sintesis pirimidin. Dalam suatu penelitian tentang penggunaan obat anti-konvulsif dan malformasi kongenital, suplementasi asam folat sepenuhnya mencegah kejadian defek kelahiran. Obat lain, seperti metotreksat, 5-florourasil, sulfasalazin, kontraseptif oral, difenilhidantoin, trimetoprim, dan pirimetamin dapat menghalangi absorbsi atau konversi asam folat diet atau suplemen. Sebagai contoh, sulfasalazin menghambat tiga enzim terpisah yang terlibat dalam konversi folat, dihidrofolat, MTHFR, dan serin transhidroksimetilase. 35,36 Dalam suatu kelompok 285 wanita hamil, suplementasi menghasilkan peningkatan berat badan dan skor Apgar bayi, dan penurunan insidensi retardasi pertumbuhan fetus dan infeksi maternal. Wanita dengan asupan folat harian yang rendah 240 µgdl mengalami peningkatan risiko yang bermakna 200 untuk persalinan prematur dan berat badan bayi rendah. 37 Yusmardi : Perbandingan Kadar Serum Asam Folat Maternal Penderita Preeklampsia Berat Dengan Kehamilan Normal, 2010. Kelompok kehamilan Pemeriksaan :Tekanan Darah Proteinuria Pemeriksaan kadar Serum Asam Folat Kelompok kehamilan Pemeriksaan :Tekanan Darah Pemeriksaan kadar Serum Asam Folat Hasil Luaran : Berat Badan Bayi APGAR Score Hasil Luaran : Berat Badan Bayi APGAR Score

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan studi komparatif yaitu membandingkan antara kelompok preeklampsia berat PEB dan kehamilan normal dengan menggunakan desain potong lintang cross sectional. III.2. Alur Penelitian Kriteria Inklusi - Kehamilan normal dan PEB - Usia Kehamilan ≥ 20 minggu - Semua usia - Semua paritas - Bersedia ikut dalam penelitian. Gambar 4. Bagan Penelitian