Perbandingan Kadar Klorida Antara Penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia Dengan Kehamilan Normal

(1)

PERBANDINGAN KADAR KLORIDA ANTARA PENDERITA PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN

KEHAMILAN NORMAL

TESIS MAGISTER

OLEH : M. OKY PRABUDI

PEMBIMBING :

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K) DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG), SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PENELITIAN INI DI BAWAH BIMBINGAN TIM 5

PEMBIMBING:

Prof. dr. H Delfi Luthan, Msc, SpOG(K)

DR.dr. M Fidel Ganis Siregar , M. Ked(OG),

SpOG

PENYANGGAH :

dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG

dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG

dr. M Rizky Yaznil, M. Ked (OG), SpOG

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai keahlian

dalam bidang Magister Kedokteran Klinik


(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat karunia-Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Magister Kedokteran Klinik Obstetri dan Ginekologi . Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan bacaan khususnya tentang :

” PERBANDINGAN KADAR KLORIDA ANTARA PENDERITA

PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA DENGAN KEHAMILAN NORMAL”

Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Studi Magister Kedokteran Klinik di Fakultas Kedokteran USU Medan.

2. Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG(K), Kepala Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; Dr. dr M. Fidel Ganis Siregar, M. Ked (OG), SpOG(K), Sekretaris Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dr. Henry Salim Siregar, SpOG(K), Ketua Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, dr. M. Rhiza Tala,


(4)

SpOG(K), Sekretaris Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dan juga Prof. dr. Djaffar Siddik, SpOG(K), Prof. dr. Hamonangan Hutapea, SpOG(K), Prof. DR. dr. M. Thamrin Tanjung, SpOG(K), Prof. dr. R. Haryono Roeshadi, SpOG(K), Prof. dr. T.M. Hanafiah, SpOG(K), Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K), dan Prof. dr. Daulat H. Sibuea, SpOG(K), Prof. Dr. M. Fauzie Sahil, SpOG(K) yang telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti pendidikan spesialis di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

3. ,Prof. dr. H Delfi Luthan , Msc, Sp OG (K), dan DR. dr. M Fidel Ganis Siregar, M. Ked (OG), Sp OG (K), selaku pembimbing atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk melakukan waktu yang sangat berharga untuk membimbing , memeriksa dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.

4. dr. Melvin N G Barus, M. Ked(OG), SpOG, dr. Muara P Lubis, M. Ked(OG), SpOG dan M Rizky Yaznil, M. Ked(OG), SpOG selaku penyanggah, yang penuh dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai.

5. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik saya sejak awal hingga akhir pendidikan. Semoga Yang Maha Pengasih membalas budi baik guru – guru saya tersebut.

6. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.


(5)

7. Direktur RSUD. dr. Pirngadi Medan dan Wadir Pelayanan RSUD. dr. Pirngadi Medan dr. Rushakim Lubis, SpOG beserta dr. Syamsul Arifin Nasution, Sp.OG(K) sebagai Ketua SMF Obgyn RSUD. dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

8. Teman sejawat dari Departemen lainnya, PPDS, dokter muda, Bidan, Para Medis, Karyawan dan Karyawati dan Pasien Pasien yang telah ikut membantu dan bekerja sama dengan saya dalam menjalani Program Studi Magister Kedokteran Kinik Obstetri dan Ginekologi .

9. Hormat dan terimaksih yang tidak terhinggga saya sampaikan kepada kedua Orang Tua Saya yang tersayang dan terkasih yang telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan penuh kasih sayang dari masa kanak-kanak hingga kini.

Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan banyak bantuan, baik moril maupun materil, Saya ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Baik senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua.

Medan, Januari 2014


(6)

Daftar Isi Kata Pengantar... Abstrak... Abstract... Daftar isi... i v vi vii BAB 1 Pendahuluan... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Rumusan Masalah... 1.3. Tujuan Penelitian... 1.4. Hipotesis Penelitian... 1.5. Ruang Lingkup Penelitian... 1.6. Manfaat Penelitian...

1 1 2 2 2 3 3 BAB 2 Tinjauan Pustaka... 2.1. Patofisiologi... 2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada Preeklampsia... 2.3. Klorida... 2.4. Kerangka Konseptual...

4 4 4 5 7 BAB 3 Metode Penelitian... 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 3.3. Populasi dan Sampel... 3.4. Kriteria Sampel... 3.5. Besar Sampel... 3.6. Variabel Penelitian... 3.7. Alur Penelitian... 3.8. Proses Penelitian... 3.9. Definisi Operasional... 3.10. Alat Ukur... 3.11. Teknik Analisa Data...

8 8 8 8 9 10 10 11 12 12 13 13 BAB 4 Hasil Penelitian... 4.1. Karakteristik Subjek Penelitian... 4.2. Uji Hipotesa...

14 14 16 BAB

5


(7)

Daftar Pustaka... Lampiran...

25 28

Daftar Tabel

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Umur

... 14 Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan

Gravida... .. 15

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan

Pendidikan... ...16

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan

ANC... ...16

Tabel 4.5. Perbandingan rerata kadar Klorida antara penderita Preeklampsia

Berat/Eklampsia dengan kehamilan normal...17


(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang adalah Preeklamsia & Eklamsia. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) maupun Survei Demografi melaporkan bahwa angka kematian ibu (AKI) berkisar antara 0,3 persen sampai 0,7 persen, sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih kecil, yaitu 0,05 persen sampai 0,1 persen.

Peningkatan angka kematian ibu di lndonesia terutama disebabkan oleh perdarahan, infeksi, preeklampsia/eklampsia, partus macet dan unsafe abortion. Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu, sering tidak dapat diperkirakan dan terjadi tiba-tiba. Sebagian besar perdarahan terjadi pascapersalinan, baik karena atonia uteri maupun sisa plasenta. Hal ini menunjukkan penanganan kala III yang kurang optimal dan kegagalan sistem pelayanan kesehatan menangani kedaruratan obstetri dan neonatal secara cepat dan tepat. Di Indonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar1,5 persen sampai 25 persen, sedangkan kematian bayi antara 45 persen sampai 50 persen.

1

Kematian preeklampsia dan eklampsia merupakan kematian obsetrik langsung, yaitu kematian akibat langsung dari kehamilan, persalinan atau akibat komplikasi tindakan pertolongan sampai 42 hari pascapersalinan.1,2

1,2

Banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya insiden preeklamsia pada ibu hamil. Faktor risiko yang dapat meningkatkan insiden preeklampsia antara lain molahidatidosa, nulipara, usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, janin lebih dari satu, multipara, hipertensi kronis, diabetes mellitus


(9)

atau penyakit ginjal. Preeklampsia/eklampsia dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan faktor lingkungan.

Di samping berbagai penyebab yang diuraikan di atas, lndonesia masih menghadapi berbagai masalah yang secara langsung ataupun tidak langsung berperan mempersulit upaya penurunan AKl, seperti masalah pertumbuhan penduduk, transisi demografi, desentralisasi, utilisasi fasilitas kesehatan, pendanaan dan kurangnya kordinasi instansi terkait baik di dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri.

1

1.2. Rumusan Masalah

2

Bagaimana perbandingan kadar Klorida darah antara penderita preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.3. Tujuan penelitian

Analisa perbandingan kadar Klorida darah penderita preeklampsia/eklampsia dan kehamilan normal.

1.4. Hipotesis penelitian

Ada perbedaan kadar Klorida darah antara penderita preeklampsia berat/eklampsia dengan kehamilan normal.

1.5. Ruang lingkup penelitian

Pada penderita preeklampsia/eklampsia terjadi pengeluaran protein melalui urin. Pengeluaran protein melalui urin ini disertai dengan pengeluaran kalsium. Penelitian dilakukan pada wanita hamil yang tekanan darahnya normal dan wanita hamil yang menderita preeklampsia/eklampsia.


(10)

1.6. Manfaat penelitian

Sebagai dasar pemberian terapi dan penanganan yang tepat pada penderita preeklampsia berat/eklampsia.


(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Patofisiologi

Hipertensi pada kehamilan adalah penyakit yang sudah umum dan merupakan salah satu dari tiga rangkaian penyakit yang mematikan, selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Pada tahun 2001, menurut National Center for Health Statistics, hipertensi

gestasional telah diidentifikasi pada 150.000 wanita.2

Penyebab preeklampsia/eklampsia hingga kini belum diketahui dengan jelas. Banyak teori yang telah dikemukakan tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Teori yang banyak dianut adalah teori kelainan vaskularisasi plasenta, teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel, teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin, teori adaptasi kardiovaskuler, teori genetik, teori defisiensi gizi dan teori inflamasi.2,3,4

2.2. Perubahan Sistem dan Organ pada preeklampsia

Pada hamil normal volume plasma meningkat dengan bermakna (disebut hipervolemia) guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan tertinggi volume plasma pada hamil normal terjadi pada umur kehamilan 32-34 minggu. Sebaliknya oleh sebab yang tidak jelas pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30%-40% disbanding hamil normal, disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan vasokonstriksi sehingga terjadi hipertensi. Volume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-organ penting.3,4,5


(12)

Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian cairan intravena yang terlalu cepat dan banyak. Demikian sebaliknya preeklampsia sangat peka terhadap kehilangan darah waktu persalinan. Oleh karena itu observasi cairan masuk ataupun keluar harus ketat.

Pada preeklampsia peningkatan reaktifitas vaskuler dimulai umur kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II. Tekanan darah yang tinggi pada preeklampsia bersifat labil dan mengikuti irama sirkadian normal. Tekanan darah menjadi normal beberapa hari pascapersalinan kecuali beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca persalinan. Tekanan darah bergantung terutama pada curah jantung, volume plasma, resistensi perifer dan viskositas darah.

5,6

6,7,8

2.3. Klorida

Klorida terbentuk ketika elemen klorin (halogen) memperoleh elektron atau ketika senyawa seperti hidrogen klorida dilarutkan dalam air atau pelarut polar lainnya. Garam klorida seperti natrium klorida seringkali sangat larut dalam air.7

Klorida adalah elektrolit penting yang terletak di semua cairan tubuh bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan asam / basa, transmisi impuls saraf dan mengatur cairan masuk dan keluar dari sel.8

Dalam elektrolit kation didominasi oleh sodium (Na +) dan anion dengan klorida (CL-). Plasma darah adalah bagian cair dari darah. 90% itu terdiri dari air, dengan sisanya menjadi elektrolit, karbohidrat, lemak (lipid), asam amino dll. Dalam artikel yang diterbitkan pada tahun 1991, E.A.P. Steegers et al.


(13)

mengakui: "Di Belanda, dokter kandungan, dokter umum dan bidan umumnya terus meresepkan diet rendah garam sebagai profilaksis gangguan hipertensi pada kehamilan. Penggunaannya didorong oleh keyakinan bahwa retensi yang berlebihan natrium dan air merupakan penyebab utama preeklampsia dan eklampsia khususnya. Tentunya rekomendasi dari diet rendah sodium klorida dengan buah dan beras adalah hari-hari biasa (dan) tidak hanya diberikan di luar negeri.10,11

Pada tahun 1972 Atkinson mengomentari pengaruh buruk dari pengurangan total darah volume pada preeclampsia dan eklampsia. Konsepnya adalah bahwa hanya pasokan yang cukup (memadai =) natrium klorida yang diambil dengan sekitar 3 liter air per hari dapat membangun volume darah total yang mencukupi untuk kehamilan. Pembatasan natrium klorida adalah pengurangan volume sirkulasi plasma darah (hypovlaemia), haemoconcentrationand berturut-turut memburuknya sifat aliran darah dan peningkatan resistensi rheologi dan peningkatan peripheraltotalresistance (vasokonstriksi). Ini merupakan konsekuensi berbahaya penting untuk kehamilan.12,13

Walau bagaimanapun, tambahan natrium klorida (lihat di atas) dapat meningkatkan sebuah hypovolaemik dan adanya hemokonsentrasi akan memiliki efek negatif bagi mikro-sirkulasi, sifat aliran dan transport oksigen relatif dari darah (reologi) masih harus dibuktikan dalam penelitian.14,15


(14)

2.4. Kerangka konseptual

Pasien hamil yang datang berkunjung ke rumah sakit

Preeklampsia berat/eklampsia hamil normal

Sebelum diterapi


(15)

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional terhadap wanita hamil yang menderita

preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi penelitian dilakukan di departemen obstetri dan ginekologi rumah sakit Umum pusat H.Adam Malik Medan dan rumah sakit Dr.Pirngadi Medan.

3.2.2. Waktu penelitian dilaksanakan sejak Maret 2014 sampai sampel terpenuhi.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita hamil yang tekanan darahnya normal dan penderita preeklampsia/eklampsia yang berkunjung ke poliklinik ibu hamil dan instalasi gawat darurat obstetrik dan ginekologi RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU dr. Pirngadi Medan.


(16)

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana. Sampel pada penelitian ini adalah penderita preeklampsia/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4. Kriteria Sampel 3.4.1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan usia kehamilan diatas 28 minggu yang menderita preeklampsia/eklampsia.

b. Sebagai kontrol wanita hamil dengan tekanan darah normal usia kehamilan diatas 28 minggu.

3.4.2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Wanita hamil dengan riwayat penyakit-penyakit keganasan. b. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi hati.

c. Wanita hamil dengan riwayat gangguan fungsi ginjal. d. Wanita hamil dengan penyakit tiroid.


(17)

3.5. Besar Sampel

Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel diambil dengan menggunakan rumus sampel analitik komparatif variabel numerik

tidak berpasangan .

n1 = n2

Zᾳ = 1,960

= jumlah sampel

Zß = 1,282

= tingkat kepercayaan = 95% ß = power penelitian 90% x1-x2

S = simpangan baku = 0,85 = 0,77

Dari perhitungan rumus tersebut diperoleh besar sampel adalah 25,57. Dibulatkan menjadi 30 orang sehingga dibutuhkan 30 orang untuk masing-masing kelompok.

3.6. Variabel Penelitian 3.6.1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penderita preeklampsia berat/eklampsia dan wanita hamil dengan tekanan darah normal. 3.6.2. Variabel tergantung


(18)

3.7. Alur Penelitian

Wanita Hamil > 28 minggu

Penderita preeklampsia berat/eklampsia

Wanita hamil dengan tekanan darah normal

Kadar Klorida darah Kadar Klorida darah


(19)

3.8. Proses Penelitian

• Pasien yang telah memenuhi persyaratan untuk dijadikan subjek penelitian diberi penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan subjek menandatangani surat perstujuan jika bersedia.

• Dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 5 cc sebelum subjek mendapat terapi.

• Sampel darah diberi nama dan identitas lainnya kemudian dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kadar Klorida.

• Data-data mengenai subjek diambil sesuai dengan variabel yang akan diperiksa. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium selanjutnya dianalisa menurut Statistika.

3.9. Definisi Operasional

• Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih dari 5 g/24 jam.

• Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang menyeluruh dan koma.

• Kehamilan normal adalah wanita hamil dengan tekanan darah yang normal.


(20)

3.10. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah sphygmomanometer air raksa yang sudah dikaliberasi. Tabung reaksi vakum untuk wadah penampung darah. Alat pemeriksaan kadar Klorida yang sudah distandarisasi.

3.11. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dilanjutkan dengan tabulasi menggunakan perangkat komputer.

Untuk mengetahui perbedaan 2 variabel yang bersifat nominal dan ratio digunakan uji t. Perbedaan dianggap bermakna bila p < 0,05.


(21)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian

Hasil penelitian ini untuk melihat kadar Klorida pada pasien Preeklampsia berat dan eklampsia dan ibu hamil normotensi di RSUP H Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari komisi etik penelitian bidang kesehatan FK USU, dan mendapat persetujuan dari pasien / keluarga ( informed consent ). Pada penelitian ini dapat dijumpai sampel sebanyak 30 orang dengan Preeklampsia/ Eklampsia dan 30 orang dengan kehamilan normal ( normotensi ).

Tabel 4.1.Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Umur

KARAKTERISTIK Umur ( Tahun )

Jumlah

N (%)

<20 1 3,33

20 - 35 25 83,4

>35 4 13,33

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas dapat di,ihat bahwa sebagian besar responden adalah berada pada kelompok umur 20 -35 tahun (83,34 % ), sedangkan yang paling sedikit adalah pada kelompok < 20 tahun ( 3,33%). Ginting R mendapatkan terbanyak umur 25- 29 tahun (3,33%), Birtawa AD mendapatkan umur 19 – 35 ( 53,3 % )dan Lubis AR mendapatkan umur 20 – 35 (80 %).


(22)

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Gravida

GRAVIDA Jumlah

N (%)

1 11 36,67

2 9 30,0

3 6 20,00

>3 4 13,33

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar responden adalah dengan gravida pertama (nullipara)

(36,67%), sedangkan yang paling sedikit adalah dengan gravida > 3 (13,33%) Ginting R

mendapatkan kehamilan terbanyak kehamilan pertama 40 % Birawa mendapatkan paritas 2 – 5 ( 73,3%).


(23)

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN Jumlah

N (%)

SD - -

SLTP 8 26,67

SLTA 16 53,33

Sarjana 6 20,00

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar responden berpendidikan tidak sarjana 24 (80,00%), dengan pendidikan SLTA 53,33 %. Ginting R mendapat terbanyak pendidikan SLTA 40 % .

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Preeklampsia berat / Eklampsia Berdasarkan ANC

ANC Jumlah

N (%)

1-2 11 36,67

3-4 16 53,33

>4 3 10,00

TOTAL 30 100.00

Dari tabel diatas sebagian besar melakukan kun jungan ANC sebanyak 3- 4 kali ( 53,33%) dan paling sedikit > 4 kali (10,00 % ).


(24)

Tabel 4.5. Perbandingan rerata kadar Klorida antara penderita Preeklampsia Berat/Eklampsia dengan kehamilan normal

DIAGNOSIS N Mean Std. Deviation P value

Kadar Klorida

PEB 30 106.43 4.933 =0,05

Normal 30 106.06 5.387

Korelasi antara kadar Klorida dengan kejadian preeklampsia berat menggunakan uji korelasi pearson karena berdistribusi normal. Dari hasil tabel diatas tidak terdapat korelasi kadar Klorida dengan kejadian preeklampsia berat ( p = 0,05)


(25)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Pada ibu hamil dengan preeklampsia berat terbanyak terjadi pada usia kehamilan 20-35 minggu, terbanyak masih berpendidikan rendah dan melakukan kunjungan ANC dengan frekuensi < 4 kali.

2. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar Klorida pada kehamilan dengan preeklampsia berat dibandingkan dengan kehamilan normal.

B. Saran

1. Dianjurkan penelitian lebih lanjut mengenai perubahan kadar Klorida yang lain pada kehamilan dengan preeklampsia berat.

2. Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat kasus preeklampsia berat untuk mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas oleh karena preeklampsia berat.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Djannah SN, Arianti IS, Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyajarta Tahun 2007-2009 dalam Buletin Penelitian Kesehatan. Oktober 2010;13(4): 378-385

2. Smith MA. Preeclampsia. Prim Care. 1993; 20(3):655-664

3. Cooray SD, Edmons SM, Tong S, Samarasekera SP, Whitehead CL.Characterization of symptoms immediately preceding eclampsia. Obstet Gynecol. 2011;118(5): 995-999

4. Lydakis C, Beevers M, Beevers DG, Lip GY. The prevalence of preeclampsia and obstetric outcome in pregnancies of normotensive and hypertensive women a hospital specialist clinic. Int J Clin Pract. 2001;55(6):361-367

5. Sibai BM. Diagnosis, prevention, and management of eclampsia. Obstet Gynecol. 2005;105(2):402-410

6. Vigil-De GP. Maternal deaths due to eclampsia and HELLP syndrome. Int J Gynaecol Obstet. 2009;104(2):90-94

7. Huutcheon JA, Lisonkova S, Joseph KJ. Epidemiology of pre-eclampsia and the other hypertensive disorders of pregnancy. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. 2011;25(4):391-403

8. Boehm DF, Salat A, Vogi SF, Murabito M, Felfernig M, Schmidt D, et al. Early detection eclampsia by detersmination of platelet aggregability. Thromb Res. 2000;98(2):139-146

9. Leeman L. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Am Fam Physician.2008;78(1):93-100


(27)

10. Lurie S, Mamet Y.Red blood cell survial and kinetics during pregnancy. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2000; 93(2):229-231

11. Gifford R, August P, Chesley L. National High Pressure Education Program Working group.Am J Obstet Gynecol.1990; 163:16891712

12. Indumati V et al. Role of serum electrolytes in PIH; Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2011 Feb, Vol 5(1):66-69

13. Cunningham, F, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, G. LC and Wenstrom KD. Hypertensive disorders in pregnancy, in William Obstetrics. 23nd

14. Punthumapol C and Kittichotpanich B. Serum Calcium, Magnesium and Uric acid in preeclampsia and normal pregnancy. J Med assoc Thai 2008;91: 968-73

Ed, McGraw Hill : New York. 2010; 1429-36

15. Brown MA. Diagnosis and Classification of Preeclampsia and other Hypertensive Disorders of Pregnancy in Belfort MA, Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc.New York, 2003;1-14 16. Yie Shang-mian, Liang-hong Li, Yue-mei Li, Librach C. HLA-G protein

concentration in maternal, serum and placental tissue are decreased in preeclampsia, Am J Obstet Gynecol, 2004; 191: 525-9

17. Redman Kaplan’s Clinical Hypertension, ed. Norman M. Kaplan, 8th

18. Hnat MD, Sibai BM. Severe Preeclampsia remote from term, in Belfort MA, Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc. New York, 2003; 85-115

ed, 2002, 404-33

19. Aziz R, Mahboob T. Relation between Preeclampsia and cardiac enzymes. ARYA Atherosclerosis Journal. 2008, 4(1): 29-32


(28)

Dehydrogenase Isozymes (LDH) in Human Placenta with High Expression of LDH-A4Isozyme in the Endothelial Cells of Pre-eclampsia Villi. Placenta

Journal. 2001:

21. Dey P, Sarkar, S S. Evaluation of serum lactate dehydrogenase and gamma glutamyl transferase in preeclamptic pregnancy and its comparison with normal pregnancy in third trimester. . Int J Res Med Sci. 2013 Nov;1(4):365-368


(29)

DATA PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

Nama : No.Medical Record :

Umur : tahun Rumah Sakit :

Alamat :

Pendidikan : Pekerjaan :

Pendapatan perbulan : Rp.

Suku :

Status perkawinan : suami pertama/ kedua

Paritas :

Usia kehamilan : minggu Riwayat PEB/Eklampsia

Kehamilan sebelumnya : Lamanya ditindak lanjuti Sampai di Rumah sakit :

Rencana : ekspektatif/aktif Cara persalinan :

Afgar score : Berat badan janin : gram Ante Natal Care : di

Datang sendiri/Rujukan :

Out come ibu : pulang berobat jalan/exit Out come bayi : pulang/exit HASIL PEMERIKSAAN PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

Pemeriksaan fisik Sensorium :


(30)

Tekanan darah :

Frekuensi nadi : Frekuensi nafas :

Suhu : Edema : +/-

Pemeriksaan laboratorium Proteinuria :

Jumlah trombosit : Albumin : D Dimer : Ureum : Creatinin : Calsium : Magnesium : Natrium : Kalium : Chloride : LDH : SGOT : SGPT : Alkalin fosfatase : Bilirubin total :


(1)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada ibu hamil dengan preeklampsia berat terbanyak terjadi pada usia kehamilan 20-35 minggu, terbanyak masih berpendidikan rendah dan melakukan kunjungan ANC dengan frekuensi < 4 kali.

2. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar Klorida pada kehamilan dengan preeklampsia berat dibandingkan dengan kehamilan normal.

B. Saran

1. Dianjurkan penelitian lebih lanjut mengenai perubahan kadar Klorida yang lain pada kehamilan dengan preeklampsia berat.

2. Diperlukan penanganan yang cepat dan tepat kasus preeklampsia berat untuk mengurangi kejadian morbiditas dan mortalitas oleh karena preeklampsia berat.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

1. Djannah SN, Arianti IS, Gambaran Epidemiologi Kejadian Preeklampsia/Eklampsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyajarta Tahun 2007-2009 dalam Buletin Penelitian Kesehatan. Oktober 2010;13(4): 378-385

2. Smith MA. Preeclampsia. Prim Care. 1993; 20(3):655-664

3. Cooray SD, Edmons SM, Tong S, Samarasekera SP, Whitehead CL.Characterization of symptoms immediately preceding eclampsia. Obstet Gynecol. 2011;118(5): 995-999

4. Lydakis C, Beevers M, Beevers DG, Lip GY. The prevalence of preeclampsia and obstetric outcome in pregnancies of normotensive and hypertensive women a hospital specialist clinic. Int J Clin Pract. 2001;55(6):361-367

5. Sibai BM. Diagnosis, prevention, and management of eclampsia. Obstet Gynecol. 2005;105(2):402-410

6. Vigil-De GP. Maternal deaths due to eclampsia and HELLP syndrome. Int J Gynaecol Obstet. 2009;104(2):90-94

7. Huutcheon JA, Lisonkova S, Joseph KJ. Epidemiology of pre-eclampsia and the other hypertensive disorders of pregnancy. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. 2011;25(4):391-403

8. Boehm DF, Salat A, Vogi SF, Murabito M, Felfernig M, Schmidt D, et al. Early detection eclampsia by detersmination of platelet aggregability. Thromb Res. 2000;98(2):139-146

9. Leeman L. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Am Fam Physician.2008;78(1):93-100


(3)

10. Lurie S, Mamet Y.Red blood cell survial and kinetics during pregnancy. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2000; 93(2):229-231

11. Gifford R, August P, Chesley L. National High Pressure Education Program Working group.Am J Obstet Gynecol.1990; 163:16891712

12. Indumati V et al. Role of serum electrolytes in PIH; Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2011 Feb, Vol 5(1):66-69

13. Cunningham, F, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, G. LC and Wenstrom KD. Hypertensive disorders in pregnancy, in William Obstetrics. 23nd

14. Punthumapol C and Kittichotpanich B. Serum Calcium, Magnesium and Uric acid in preeclampsia and normal pregnancy. J Med assoc Thai 2008;91: 968-73

Ed, McGraw Hill : New York. 2010; 1429-36

15. Brown MA. Diagnosis and Classification of Preeclampsia and other Hypertensive Disorders of Pregnancy in Belfort MA, Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc.New York, 2003;1-14 16. Yie Shang-mian, Liang-hong Li, Yue-mei Li, Librach C. HLA-G protein

concentration in maternal, serum and placental tissue are decreased in preeclampsia, Am J Obstet Gynecol, 2004; 191: 525-9

17. Redman Kaplan’s Clinical Hypertension, ed. Norman M. Kaplan, 8th

18. Hnat MD, Sibai BM. Severe Preeclampsia remote from term, in Belfort MA, Thornton S, Saade GR. Hypertension in Pregnancy, Marcel Dekker, Inc. New York, 2003; 85-115

ed, 2002, 404-33

19. Aziz R, Mahboob T. Relation between Preeclampsia and cardiac enzymes. ARYA Atherosclerosis Journal. 2008, 4(1): 29-32


(4)

Dehydrogenase Isozymes (LDH) in Human Placenta with High Expression of LDH-A4Isozyme in the Endothelial Cells of Pre-eclampsia Villi. Placenta Journal. 2001:

21. Dey P, Sarkar, S S. Evaluation of serum lactate dehydrogenase and gamma glutamyl transferase in preeclamptic pregnancy and its comparison with normal pregnancy in third trimester. . Int J Res Med Sci. 2013 Nov;1(4):365-368


(5)

DATA PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

Nama : No.Medical Record :

Umur : tahun Rumah Sakit :

Alamat :

Pendidikan : Pekerjaan :

Pendapatan perbulan : Rp.

Suku :

Status perkawinan : suami pertama/ kedua Paritas :

Usia kehamilan : minggu Riwayat PEB/Eklampsia

Kehamilan sebelumnya : Lamanya ditindak lanjuti Sampai di Rumah sakit :

Rencana : ekspektatif/aktif Cara persalinan :

Afgar score : Berat badan janin : gram Ante Natal Care : di

Datang sendiri/Rujukan :

Out come ibu : pulang berobat jalan/exit Out come bayi : pulang/exit HASIL PEMERIKSAAN PASIEN HAMIL NORMAL, PREEKLAMPSIA BERAT/EKLAMPSIA

Pemeriksaan fisik Sensorium :


(6)

Tekanan darah :

Frekuensi nadi : Frekuensi nafas :

Suhu : Edema : +/-

Pemeriksaan laboratorium Proteinuria :

Jumlah trombosit : Albumin : D Dimer : Ureum : Creatinin : Calsium : Magnesium : Natrium : Kalium : Chloride : LDH : SGOT : SGPT : Alkalin fosfatase : Bilirubin total :