Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
selalu diingat, dalam konsep biaya dijelaskan bahwa biaya itu berbeda untuk tujuan yang berbeda, sehingga biaya pun digolongkan kedalam beberapa
pengertian sesuai dengan tujuan penggunaan dari biaya yang mengalami perbedaan tersebut.
Menurut Nafarin 2004:379 bahwa “Biaya Cost adalah nilai sesuatu yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva
yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan utang atau modal”.
Sedangkan “Biaya Cost adalah jumlah yang dinyatakan dengan uang, dari dana yang dikeluarkan atau harta lain yang dipindahkan, modal saham yang
dikeluarkan, jasa yang diberikan, hutang yang terjadi, dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang telah atau masih akan diterima”.
Selain itu,pengertian biaya secara luas mengandung empat unsur antara lain:
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu.
2. Klasifikasi Biaya
Biaya muncul karena adanya suatu kegiatan yang terjadi dalam operasi perusahaan. Banyaknya kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam operasi
perusahaan maka banyak pula pengklasifikasian biaya tersebut. Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya yang
sistematis atas keseluruhan dari elemen-elemen yang ada dalam golongan.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Garrison dan Noreen dalam buku mereka yang berjudul “Akumulasi Manajerial” mengklasifikasikan biaya sebagai berikut:
a. Berdasarkan Fungsi Pokoknya, biaya dikelompokkan menjadi:
1. Biaya Produksi
Yaitu biaya yang berhubungan dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertimbangkan dengan penghasilan di periode dimana produk itu
dijual. Biaya produksi terdiri dari:
a Biaya Bahan Langsung
Yaitu biaya bahan yang secara menyeluruh membentuk produk dan dapat diidentifikasi secara langsung ke produk.
b Biaya Tenaga kerja Yaitu biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke
produk tadi. c Biaya Overhead Pabrik
Yaitu biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
2. Biaya Non-Produksi Yaitu biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi.
Biaya ini terdiri dari: a Biaya Penjualan dan Marketing
Yaitu biaya yang diperlukan untuk menangani konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen.
b Biaya Administrasi
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Yaitu biaya yang meliputi biaya eksekutif, organisasional, klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum perusahaan.
b. Berdasarkan Perilaku Biaya, maka biaya dibedakan menjadi: 1. Biaya Tetap
Yaitu biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh aktivitas.
2. Biaya Variabel Yaitu biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat
aktivitas. 3. Biaya Semi-Variabel
Yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat perubahan.
c. Berdasarkan Pembelian Biaya Ke Objek Biaya, maka biaya dikelompokkan menjadi:
1. Biaya Langsung Yaitu biaya yang tidak mudah ditelusuri ke objek biaya yang
bersangkutan. 2. Biaya Tidak Langsung
Yaitu biaya yang tidak dapat ditelusuri ke objek bersangkutan. d. Berdasarkan Untuk Pembuatan Keputusan Biaya, dibedakan menjadi:
1. Opportunity Cost Yaitu manfaat potensial yang akan menjadi hilang bila salah satu
alternative telah dipilih dari sejumlah alternative yang tersedia. 2. Sunk Cost
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang.
C. PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
Setiap perusahaan harus mempersiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun
program operasi yang lengkap dalam rangka pencapaian tujuan tersebut. Termasuk pula proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka pendek dan
jangka panjang. Tanpa adanya suatu perencanaan yang baik, mungkin besar suatu perusahaan akan mengalami kegagalan sedangkan untuk perusahaan kecil
akan mengalami hambatan. Menurut Draft 2002:9 mendefenisikan perencanaan sebagai berikut:
“ Perecanaan merupakan penentuan sasaran sebagai pedoman kinerja organisasi di masa depan dan penetapan tugas-tugas serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi” Kemudian defenisi Perencanaan Menurut Nafarin 2004:04 bahwa
“ Perencanaan Planning merupakan tindakan yang dibuat berdasarakn fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang juga merupakan upaya tindakan hati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat
berhasil dengan baik”. Dari defenisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
fakta serta membuat dan menggunakan asumsi mengenai masa yang akan datang
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
dalam hal memvisualisasikan dan merumuskan aktivitas yang dianggap perlu untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan.
Dengan perencanaan, maka orang tersebut diharuskan berpikir lebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya dan siapa
yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Dan langkah ini, yaitu mengadakan pemikiran terlebih
dahulu mengenai semua hal yang telah disebutkan diatas, diharapkan tujuan utama perusahaan telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dicapai dengan
lebih efektif dan efesien. Dengan disusunnya perencanaan maka manfaat yang akan diperoleh
perusahaan adalah: 1.
Membantu Manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian dalam masalah-masalah utama.
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas. 4.
Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat. 5.
Memberi cara pemberian perentinh untuk beroperasi. 6.
Memudahkan dalam melakukan koordinasi antar organisasi. 7.
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami. 8.
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti. 9.
Menghemat waktu usaha dan dana efektif dan efesien.
Anggaran merupakan bagian dari pelaksana fungsi perencanaan. Anggaran dapat dijadikan sebagai manifestasi rencana yang akan dicapai oleh
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
perusahaan dan pada saat yang sama anggaran itu menjadi alat kontrol, ia dijadikan sebagai panduan yang harus dicapai sehingga manajemen memiliki
standart dari sasaran. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran yang lebih teliti, karena anggaran Budget dapat
memberikan gambaran yang lebih baik, lebih nyata atau jelas dalam unit dan uang.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dan bagaimana anggaran tersebut, maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai pengertian
anggaran Budget. Menurut Nafarin 2004:12 bahwa “Anggaran Budget adalah suatu
rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan”.
Sedangkan Pengertian Anggaran selanjutnya dalam buku Anggaran Perusahaan, bahwa
Menurut Ahyari 2002:08 “Anggaran Perusahaan merupakan perencanaan secara formal di dalam jangka waktu tertentu dinyatakan dalam
unit kuantitatif moneter”. Menurut Carter dan Usry 2004:13 bahwa “Anggaran Budget adalah
pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”. Anggaran Budget merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen
dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen.
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang
disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan periode yang lalu memiliki dalam satuan uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan
pencerminan tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu. Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan akan dapat
mempunyai lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena hal tersebut,
maka anggaran perusahaan ini akan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Anggaran yang satu akan dapat berbeda
baik dari segi isinya, bentuknya maupun kegunaannya dengan anggaran yang lain. Agar tidak terkecoh oleh beragamnya jenis anggaran yang ada dalam
perusahaan, maka perlulah diketahui bagaimana penggolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan kerancuan didalam memisahkan masing-
masing anggaran yang ada dalam perusahaan tersebut. Atas dasar isi anggaran, anggaran perusahaan akan dapat dipisahkan
dalam dua kelompok besar yaitu:
1 Anggaran Rugi Laba Income Statement Budget
Anggaran Rugi Laba didukung dengan berbagai anggaran penunjang yang lainnya antara lain:
a. Anggaran Penjualan
b. Anggaran Produksi
c. Anggaran Bahan Baku
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Indah Permatasari : Analisis Biaya Operasional Pt.Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, 2008. USU Repository © 2009
f. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum, dll.
2. Anggaran Neraca Balance sheet Budget