Pembangkitan Kunci Proses enkripsi pesan Proses dekripsi pesan Teori Bilangan pada RSA

Menurut Douglas R Stinson,1995 kekuatan dan keamanan algoritma RSA yaitu Kekuatan algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan dalam memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor primanya, yang dalam hal ini n = pxq

2.5.1. Pembangkitan Kunci

1. Pilih dua buah bilangan prima sembarang, p dan q. 2. Hitung r = p  q. Sebaiknya pq, sebab jika p=q maka r=p 2 sehingga p dapat diperoleh dengan menarik akar pangkat dua dari r. 3. Hitung r = p – 1q – 1. 4. Pilih kunci publik, PK, yang relatif prima terhadap r, relatif prima berarti GCDPK, r = 1 5. Bangkitkan kunci rahasia dengan menggunakan persamaan yaitu SK  PK  1 mod r. Perhatikan bahwa SK  PK  1 mod r ekivalen dengan SK  PK = 1 + m r, sehingga SK dapat dihitung dengan Akan terdapat bilangan bulat m yang menyebabkan memberikan bilangan bulat SK. PK r m SK 1   

2.5.2. Proses enkripsi pesan

Plainteks disusun menjadi blok-blok x 1 , x 2 , …, sedemikian sehingga setiap blok merepresentasikan nilai di dalam rentang 0 sampai r – 1. Setiap blok x i dienkripsi menjadi blok y i dengan rumus y i = x i PK mod r

2.5.3. Proses dekripsi pesan

Setiap blok cipherteks y i didekripsi kembali menjadi blok x i dengan rumus x i = y i SK mod r

2.5.4 Teori Bilangan pada RSA

Banyak teori yang dapat membangun algoritma kriptografi. Salah satunya adalah teori bilangan yang merupakan teori mendasar dalam memahami teknik kriptografi khususnya untuk algoritma kriptografi RSA. Berikut adalah beberapa teorema yang mendukung terhadap proses enkripsi dan deskripsi pada algoritma RSA.

2.5.4.1 Pembagi Bersama

Misalkan a,b ฀ Ζ, dengan a,b ≠ 0 . Bilangan bulat positif c dikatakan pembagi bersama dari a dan b jika c | a dan c | b Sukirman, 2004. Karena 1 adalah pembagi faktor dari setiap bilangan bulat maka 1 adalah pembagi bersama dari sembarang a dan b yang tak nol. Jadi himpunan pembagi bersama dari dua bilangan bulat tak nol tidak pernah kosong. Dengan demikian pasti ada anggota dari himpunan tersebut yang terbesar yang disebut Pembagi Bersama Terbesar greatest common divisor dari a dan b, ditulis gcda,b . 2.5.4.2 Pembagi Bersama Terbesar PBB Dua bilangan bulat a dan b dikatakan prima relatif atau koprima jika gcda,b = 1 Sukirman, 2004 .

2.5.4.3 Bilangan Prima

Bilangan bulat lebih dari 1 dan tidak habis dibagi oleh sembarangan bilangan bulat positif selain 1 dan dirinya sendiri disebut bilangan prima. Bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dan bukan prima disebut bilangan komposit. 2.5.4.4 Aritmetika Modulo Aritmetika modulo modular arithmetic memainkan peranan yang penting dalam komputasi integer, khususnya pada aplikasi kriptografi. Operator yang digunakan pada aritmetika modulo adalah mod. Operator mod memberikan sisa pembagian. Misalnya 23 dibagi 5 memberikan hasil 4 dan sisa 3, sehingga kita tulis 23 mod 5 = 3.

2.6 Standar ASCII America Standard Code for information Interchange