Standar ASCII America Standard Code for information Interchange Proses Enkripsi

Pembagi Bersama Terbesar greatest common divisor dari a dan b, ditulis gcda,b . 2.5.4.2 Pembagi Bersama Terbesar PBB Dua bilangan bulat a dan b dikatakan prima relatif atau koprima jika gcda,b = 1 Sukirman, 2004 .

2.5.4.3 Bilangan Prima

Bilangan bulat lebih dari 1 dan tidak habis dibagi oleh sembarangan bilangan bulat positif selain 1 dan dirinya sendiri disebut bilangan prima. Bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dan bukan prima disebut bilangan komposit. 2.5.4.4 Aritmetika Modulo Aritmetika modulo modular arithmetic memainkan peranan yang penting dalam komputasi integer, khususnya pada aplikasi kriptografi. Operator yang digunakan pada aritmetika modulo adalah mod. Operator mod memberikan sisa pembagian. Misalnya 23 dibagi 5 memberikan hasil 4 dan sisa 3, sehingga kita tulis 23 mod 5 = 3.

2.6 Standar ASCII America Standard Code for information Interchange

Ascii atau kode standar amerika untuk pertukaran informasi merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan symbol seperti Hex dan Unicode , tetapi ascii lebih bersifat universal. Gambar 2.3 Karakter-karakter Ascii Contoh Kasus RSA a. Pembangkitan Kunci  Pilih bilangan p dan q : p = 47 dan q = 71 keduanya prima  Selanjutnya, hitung nilai r = p  q = 3337 dan r= p – 1q – 1 = 3220.  Pilih kunci publik PK = 79, karena 79 relatif prima dengan 3220. PK dan r dapat dipublikasikan ke umum.  Selanjutnya akan dihitung kunci dekripsi SK dengan menggunakan persamaan : 79 3220 1    m SK Dengan mencoba nilai-nilai m = 1, 2, 3, …, diperoleh nilai SK yang bulat adalah 1019. Ini adalah kunci dekripsi yang harus dirahasiakan.

b. Proses Enkripsi

Misalkan plainteks yang akan dienkripsikan adalah X = Keamanan Sistem Komputer atau dalam sistem desimal pengkodean ASCII adalah K : 75 Spasi : 32 K : 75 e : 101 S : 83 o : 111 a : 97 i : 105 m : 109 m : 109 s : 115 p :112 a : 97 t : 116 u : 117 n : 110 e : 101 t :116 a : 97 m : 109 e :101 n : 110 Spasi : 32 r : 114 X=7510197109971109711032831051151161011093275111109112 117116101114 Pecah X menjadi blok yang lebih kecil, misalnya X dipecah menjadi enam blok yang berukuran 3 digit: x1=751 x9=105 x17=911 x2=019 x10=115 x18=211 x3=710 x11=116 x19=711 x4=997 x12=101 x20=610 x5=110 x13=109 x21=111 x6=971 x14=327 x22=004 x7=103 x15=511 x8=283 x16=110 Ket : jika pada digit terakhir sisa 1 angka maka didepan angka tersebut ditambah 00, dan jika sisa 2 digit angka maka didepan angka tersebut ditambah 0. Blok-blok plainteks dienkripsikan dengan rumus : xi PK mod r Ket : PK = 79, r = 3337 Maka proses enkripsi dilakukan sebagai berikut : 751 79 mod 3337 = 3289= y 1 019 79 mod 3337 = 1265= y 2 710 79 mod 3337 = 1633= y 3 997 79 mod 3337 = 1436= y 4 110 79 mod 3337 = 2668= y 5 971 79 mod 3337 = 387= y 6 103 79 mod 3337 = 101= y 7 283 79 mod 3337 = 283= y 8 105 79 mod 3337 = 193= y 9 115 79 mod 3337 = 732= y 10 116 79 mod 3337 = 1031= y 11 101 79 mod 3337 = 1113= y 12 109 79 mod 3337 = 1864= y 13 327 79 mod 3337 = 856= y 14 511 79 mod 3337 = 1486= y 15 110 79 mod 3337 = 2668= y 16 911 79 mod 3337 = 447= y 17 211 79 mod 3337 = 127= y 18 711 79 mod 3337 = 2415= y 19 610 79 mod 3337 = 1127= y 20 111 79 mod 3337 = 2237= y 21 004 79 mod 3337 = 2497= y 22 Jadi, cipherteks yang dihasilkan adalah Y =328912651633143626683871012831937321031111318648561486266 84471272415112722372497 22

c. Proses Dekripsi