Pengenalan Sistem Kriptografi .1 Prinsip Dasar Kriptografi

2.3 Pengenalan Sistem Kriptografi 2.3.1 Prinsip Dasar Kriptografi Kriptografi sudah dipergunakan sejak zaman Julius Caesar. Beliau pada saat itu akan mengirimkan pesan kepada panglimanya tetapi tidak mempercayai kurir sebagai pembawa pesan tersebut sehingga Julius Caesar mempunyai ide untuk menyandikan pesan tersebut dengan tujuan agar pesan tidak dapat dimengerti oleh orang yang tidak berhak. Sehingga munculah isilah kriptografi cryptography yang berasal dari bahasa Yunani yaitu “Crypto” yang berarti “secret” rahasia dan “graphy” yang berarti “writing” tulisan Flourensia Sapti Rahayu, 2005. Secara umum, kriptografi Rinaldi Munir, 2004 adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan berita. Kriptografi cryptography dilakukan oleh seorang kriptografer. Di zaman modern, pada mulanya kriptografi tidak cukup dikenali di masyarakat luas. Hanya di kalangan pemerintahan dan instansi-instansi tertentu, seperti militer saja kriptografi sering dipakai untuk mengamankan informasi yang bersifat rahasia. Namun terutama setelah diperkenalkannya Dat Encryption Standard DES pada tahun 1976 oleh National Buraeu of Standard NBS, maka kriptografi pun mulai dikenal secara luas untuk keperluan pengamanan informasi terutama yang berbentuk digital. Di era informasi, kebutuhan akan sistem kriptografi untuk mengamankan informasi telah dirasa semakin mendesak. Pertumbuhan jaringan komputer berskala luas yang dipakai untuk berbagai keperluan telah pula mendorong berkembangnya kajian tentang sistem kriptografi Masyarakat semakin didasarkan akan perlunya melindungi privacy dan secrecy informasi yang bersifat individu, karena ancaman penyadapan maupun penyerangan pun kian tinggi dengan teknik-teknik yang semakin canggih.

2.3.2 Terminologi dalam Kriptografi

Istilah-istilah kriptografi yang digunakan dalam pembahasan ini selanjutnya akan selalu menunjukkan sistem enkripsi digital, yaitu sederetan bit ditransformasikan secara matematik atau fungsi logic menurut algortima tertentu menjadi deretan bit baru. Proses transformasi dari deretan bit yang lama menjadi deretan bit yang baru ini memerlukan elemen-elemen yang berupa Erwan Susanto, 2005 : 1 Algoritma Kriptografi Merupakan fungsi matematis yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi data. 2 Kunci Kriptografi Satu set variabel yang terdiri dari urutan bit untuk mentransformasikan data. Algoritma berfungsi melakukan transformasi terhadap data. Istilah Cipher dipakai untuk menyatakan transformasi bersifat algoritmik yang dilakukan atas dasar simbol per simbol atau bit per bit terhadap data. Disini terkenal istilah encipher atau encrypt enkripsi, yang menunjukkan pada transformasi yang dilakukan disisi pengirim. Adapun decipher atau decrypt adalah transformasi invers yang dilakukan pada sisi penerima. Masukkan algoritma pada proses enkripsi adalah data asli yang disebut plaintext atau cleartext teks asal, sedangkan keluarannya adalah data yang telah tertransformasi yang disebut ciphertext teks tersandi. Proses dekripsi yang dilakukan disisi penerima bertujuan untuk memperoleh kembali plaintext dari ciphertext. Adapun pesan yang ditransmisikan adalah dalam bentuk ciphertext sehingga orang yang menyadap media transmisi tidak akan memahami arti pesan yang diperolehnya. Kunci berfungsi sebagai pengontrol transformasi yang dilakukan algoritma terhadap plaintext maupun ciphertext. Usaha untuk memecahkan sistem kriptografi disebut dengan kriptanalisis sedangkan orang yang melakukannya disebut kriptanalis.

2.4 Algoritma Kriptografi