Tahap Persiapan Tahap Proses 1

larut dalam air terlebih dahulu di haluskan dengan menggunakan alat grinding mill molteni yang berupa alat penggiling dimana proses ini disebut disperse. Pada proses ini digunakan: sulfur 68, dan ZnO 60 Buku Panduan PIK, PTPN III Tanjung Morawa, 2004. Untuk bahan kimia yang larut dalam air hanya dilakukan proses pencampuran secara homogen dengan alat stirrer, dimana proses ini disebut solusi. Sedangkan bahan kimia yang tidak larut dalam air, juga dilakukan pencampuran dengan bahan tertentu yaitu emulgator dan proses ini disebut emulsi. Proses solusi dan emulsi memiliki cara kerja yang sama yakni dalam hal pencampuran. Pada proses ini digunakan: KOH 10, Ammonium Casseinate 15 , dan Butyl Zimate ZDBC 50 Buku Panduan PIK, PTPN III Tanjung Morawa, 2004. Cara pembuatan benang karet ada 2 tahapan: Buku Panduan PIK, PTPN III Tanjung Morawa, 2004

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Proses Selanjutnya tahap-tahap ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Penerimaan bahan baku yaitu bahan baku utama lateks dan bahan baku penolong bahan kimia; Pemeriksaan bahan baku tersebut di laboratorium kimia untuk mendapatkan spesifikasi mutu campuran yang akan diolah. Bahan-bahan baku tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan bahan baku Storage Tank sebelum dilakukan pencampuran antara lateks dengan bahan kimia. Sesudah bahan-bahan itu disimpan kemudian diperiksa kembali di laboratorium kimia dan selanjutnya di timbang dalam Weighing tank tangki penyimpanan. Lalu bahan-bahan kimia diformulasikan dalam bentuk dispersi, solusi, dan emulsi yang kemudian dimasikkan ke dalam tangki masing-masing dan selanjutnya ditimbang sesuai formulasi yang ditentukan. Sedangkan lateks dimasukkan ke tempat penyimpanan lateks latex tank. Penambahan bahan kimia pada lateks bertujuan untuk mendapatkan produk yang bermutu dan bernilai ekonomis tinggi. Fungsi bahan-bahan kimia tersebut adalah Buku Panduan PIK, PTPN III Tanjung Morawa, 2004 a. KOH dan Ammonium Casseinate berfungsi sebagai stabilisator atau Stabilizers, merupakan bahan pemantappenstabil yang ditambahkan ke dalam lateks agar Universitas Sumatera Utara partikel lateks tetap stabil dengan adanya penambahan bahan-bahan kimia yang lain. b. Sulfut S berfungsi sebagai vulkanisator, merupakan bahan pemvulkanisasi pada proses vulkanisasi dimana tanpa bahan ini membutuhkan waktu lama untuk pematangan maturasi lateks. c. ZnO dan ZDBC berfungsi sebagai aktivator merupakan bahan penggiat untuk menambah kecepatan kerja dari bahan yang dapat mempercepat reaksi dimana bahan ini cukup menentukan dalam proses pengolahan karet. 2. Tahap Proses 2.1 In Active Compound T-08 Pada tahap ini, dilakukan pencampuran lateks dengan bahan kimia yang telah di formulasi dalam bentuk dispersi, solusi dan emulsi dengan temperatur 30 C. Hasilnya diuji pada laboratorium kimia Buku Panduan PIK, PTPN III Tanjung Morawa, 2004.

2.2 Active Compound T-09