Alumina 1. Alumina dan aluminium

2.2 Alumina

Adapun pembagian dari alumina berdasarkan ukuran partikelnya adalah : I. Alumina sandy - Al2O3 Alumina sandy banyak ditemukan di Amerika, yang berbentuk serbuk yang diproduksi pada pembakaran yang lebih rendah dari alumina floury. Alumina sandy yang terbentuk digunakan pada tungku peleburan karena sifat dari alumina tersebut yang bergerak bebas dan tidak dipengaruhi oleh gaya dari luar. II. Alumina floury α – Al2O3 Alumina floury banyak ditemukan di Eropa, dimana alumina jenis ini diperoleh melalui proses Bayer, selanjutnya diproses lagi untuk memperoleh aluminium cair. Proses yang digunakan adalah Hall – Heroult, prinsip yang dipakai melalui reduksi alumina. Reduksi dilakukan secara elektrolisa terhadap alumina yang dilarutkan dalam larutan elektrolit cair dan dialirkan arus listrik. Dengan mengalirkan arus listrik tersebut pada kedua elektroda anoda dan katoda maka akan terjadi proses elektrolisa, sehingga terbentuk endapan aluminium cair pada katoda. Grjotheim, 1998 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Spesifikasi Alumina yang digunakan di PT INALUM Item Satuan Spesifikasi Loss on Ignition 300-1000 C 1,00 maksimal SiO 2 0,03 maksimal Fe 2 O 3 0,03 maksimal TiO 2 0,005 maksimal Na 2 O 0,600 maksimal CaO 0,060 maksimal Al 2 O 3 98,40 minimal Spesific Surface Area M 2 g 40-80 Particle Size + 100 mesh 12,0 maksimal + 150 mesh 25 minimal - 325 mesh 12,0 maksimal Angle of Refuse Deg 30-34 PT Inalum, 2009 Universitas Sumatera Utara Al didapat dalam keadaan cair dengan elektrolisa, umumnya mencapai kemurnian 99,85 berat. Dengan mengelektrolisa kembali dapat dicapai kemurnian 99,99, yaitu dicapai bahan dengan angka sembilannya empat. Tabel 2.3. Sifat-sifat fisik aluminium Sifat – sifat Kemurnian Al 99,996 99,0 Massa jenis 20 o C Titik cair Panas jenis cal g. o C100 o C Hantaran listrik Tahanan listrik koefisien temperatur o C Koefisien pemuaian 20-100 o C Jenis Kristal, konstanta kisi 2,6989 660,2 0,2226 64,94 0,00429 23,86 x 10 -6 fcc, a = 4,013 kX 2,71 653-657 0,2297 59 dianil 0,0115 23,5 x 10 -6 fcc, a = 4,04 kX Catatan : fcc : face centered cubic = kubus bersifat muka Tabel di atas menunjukkan sifat-sifat fisik Al. Ketahanan korosi berubah sesuai dengan kemurnian Al, yang pada umumnya untuk kemurnian 99,0 atau di atasnya dapat dipergunakan di udara tahan dalam waktu bertahun-tahun. Universitas Sumatera Utara

2. 3. Besi