2.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
2.4.1 Pengertian PHBS PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas keinginan
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat Depkes,
2007. PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau, dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih
dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat Depkes, 2007.
2.4.2 Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga dalam Kesehatan Lingkungan Rumah tangga sehat menurut Depkes, 2007 adalah rumah tangga yang
melakukan dalam kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan kejadian diare: a. Menggunakan air bersih
Air adalah kebutuhan dasar sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya, agar kita tidak tidak terkena penyakit atau
terhindar dari sakit. Syarat-syarat air bersih secara fisik, yaitu: 1 Air tidak berwarna harus beningjernih, 2Air tidak keruh, harus bebas dari
pasir, debu, lumpur, sampah, busa, dan kotoran lainnya, 3 Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit, harus bebas
dari bahan kimia beracun, 4 Air tidak berbau seperti amis, anyir, busuk atau bau belerang.
Air bersih dapat diperoleh dari sumber air yaitu .mata air, air sumur atau air sumur pompa, air ledeng atau perusahaan air minum, air hujan dan air dalam
kemasan. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih, sebagai berikut : 1 Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah paling
sedikit 10 meter , 2 Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran, 3 Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya
agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaliknya diberi penutup.
4 Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut pada lantaidnding sumur.
5 Air bersih yang akan dikonsumsi harus dimasak mendidih, air yang terlihat bersih belum tentu bebas penyakit. Kuman penyakit dalam air akan mati pada
suhu 100 C.
b. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Kegiatan mencuci tangan harus menggunakan air bersih dan sabun hal ini
dikarenakan air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat
makan, kuman cepat masuk kedalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Kegiatan mencuci tangan menggunakan sabun dapat membersihkan kotoran dan
membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.
Kegiatan mencuci tangan dilakukan pada saat, yaitu setiap kali tangan kotor setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun dan lain-lain, setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi atau anak, sebelum makan dan menyuapi anak, sebelum memegang makanan, dan sebelum menyusui bayi. Manfaat
kegiatan mencuci tangan, yaitu membunuh kuman penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, kecacingan, ISPA,
dan penyakit kulit, dan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman. c. Menggunakan Jamban Sehat
Jamban sehat adalah tempat pembuangan tinja yang cara pengoperasiannya menggunakan air menggelontor berbentuk leher angsa dengan saluran kotoran
menuju bak pengurai septictank. Syarat jamban yang sehat, yaitu : 1 tidak mencemari sumber air minum jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter, 2 Tidak berbau, 3 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, 4 Tidak mencemari tanah disekitarnya, 5
Mudah di bersihkan dan aman digunakan, 6 Dilengkapi dinding dan atap pelindung, 7 Penerangan dan ventilasi cukup, 8 Lantai kedap air dan luas
ruangan memadai, 8 Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
2.5 Kerangka Teori