Data dan Sumber Data Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Definisi operasional Cara Pengumpulan data Kriteria Penilaian Skala data b. Necking c. Petting d. Intercouse Aktivitas seksual yang dilakukan oleh responden dengan orang lain disekitar leher. Aktifitas seksual responden dengan orang lain dengan menyentuh hingga menggesek- gesekkan bagian tubuh yang sensitif Aktifitas seksual yang dilakukan oleh responden dengan orang lain yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk dalam vagina wanita berikut : adalah pertanyaan nomor 1 dan 4 jika : a.pernah : 1 b.tidak pernah : 0. Jadi variabel ini memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 0. Maka dapat dikategorikan: a.Beresiko : jika memiliki skor 1-4 b. Tidak beresiko : jika memiliki skor

3.5 Data dan Sumber Data

3.5.1 Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama tanpa melalui perantara Sedarmayanti dan Hidayat, 2002:121. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Setiap responden diberi informed consent sebagai persetujuan responden untuk dijadikan subjek dalam penelitian, kemudian selanjutnya responden mengisi kuesioner yang dipandu oleh peneliti. 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti melalui pihak kedua, biasanya diperoleh melalui badan atau instansi yang bergerak dalam proses pengumpulan data, baik oleh institusi pemerintah maupun swasta Sedarmayanti dan Hidayat, 2002:121. Dalam penelitian ini, data sekunder merupakan data yang terkait jumlah santri Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.

3.6 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui dua cara yaitu data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan responden secara langsung di Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamattan Grujugan Kabupaten Bondowoso, sedangkan data sekunder didapat dari kantor BP2KB Kabupaten Bondowoso. 3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Menurut Notoatmodjo 2007:138, kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden dan interviewer tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan pada remaja santri yang berumur 12-18 tahun dengan karakteristik yang sama dengan sampel di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Jember. Uji validitas dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang berisi 10 pertanyaan pengetahuan penggunaan NAPZA dan 10 pertanyaan sikap pengunaan NAPZA pada santri yang sebanyak 30 responden. Hasil dari uji valaiditas tersebut menunjukan dari ke 20 pertanyaan tersebut dinyatakan valid karena r hitung r tabel. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi content dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian Sugiyono, 2011:121. Uji validitas instrument data menggunakan Person Product moment, keputusan uji jika r hitung r tabel maka variabel valid dan jika r hitung r tabel maka variabel tidak valid Hastono, 2007:85. 3.7.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu pengukuran dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas diatas 0.70 Ghozali, 2002:49. Menurut Murphy et al 2003, nilai koefisien reliabilitas dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok nilai, yaitu nilai yang tidak dapat diterima ≤ 0.60, nilai yang rendah 0.61 -0.70, nilai moderat 0.71-0.89 dan nilai yang tinggi ≥ 0.90. Hasil reliabilitas terhadap 10 pertanyaan pengetahuan diperoleh nilai sebesar 0,7356 menunjukan nilai moderat, Sedangkan 10 pertanyaan sikap diperoleh nilai sebesar 0,7871 menunjukan nilai moderat.

3.8 Teknik Pengolahan Data dan Penyajian Data

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penggunaan NAPZA dengan Tindakan Seks Pranikah di Pondok Pesantren Nurul Huda, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso Correlation of Knowledge, Attitude, and Action Against of Drug Use with Premarital Sex B

0 21 6

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH Hubungan Antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Dengan Perilaku Seks Pranikah.

1 3 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 5 12

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Penggunaan Pestisida Dengan Tingkat Keracunan Pestisida Pada Petani Di Desa Kembang Kuning Kecamatan Cepogo.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Di SMA Batik 2.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Remaja Tentang Seks Pranikah Di SMA Batik 2.

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO Hubungan Antara Sikap Dengan Kejadian Penyakit Skabies Di Pondok Pesantren Nurul Quran Desa Jumoyo Kidul Kabupaten Magelang.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL QURAN DESA JUMOYO Hubungan Antara Sikap Dengan Kejadian Penyakit Skabies Di Pondok Pesantren Nurul Quran Desa Jumoyo Kidul Kabupaten Magelang.

0 1 15

Hubungan Antara Program Acara Mangkal So (1)

0 0 14