Perencanaan Bisnis Cupcakes Jelita

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI D III KEUANGAN

PERENCANAAN BISNIS

CUPCAKES JELITA

TUGAS AKHIR

OLEH :

ULFA MAWADDAH

092101035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI D III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : ULFA MAWADDAH NIM : 0892101035

PROGRAM STUDI : Diploma III Keuangan

JUDUL : Perencanaan Bisnis Cupcakes Jelita

Tanggal : April 2012 Dosen Pembimbing

Nip. 19810628 200604 1 005 Fadli, SE., M.Si

Tanggal : April 2012 Ketua Program Studi

Nip. 19591229 198903 1 002 Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si

Tanggal : April 2012 Dekan,

Nip. 19550810 198303 1 004 Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc


(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “PERENCANAAN BISNIS CUPCAKES JELITA”.

Dengan selsesainya Tugas Akhir ini,teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Alm.Darwis dan Ibunda Hj.Ariani Afrida serta keluarga penulis yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik secara moril dan materiil.

Dan selanjutnya dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Keuangan.


(4)

4. Bapak Fadli, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah berbaik hati meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku Tarida, Enjel, Desryl, Nova, Sari, Ayu, Kiki yang telah memberikan semangat yang luar biasa, sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai dengan baik serta kepada teman magang dan teman-teman jurusan keuangan stambuk 2009 lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata, dengan kemampuan yang masih terbatas penulis menyadari bahwa sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Dan besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan pembaca sekalian.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, April 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Perencanaan Bisnis ... 6

1.3.1 Tujuan ... 6

1.3.2 Manfaat ... 7

BAB II PERENCANAAN BISNIS CUPCAKES JELITA ... 8

2.1 Data Perusahaan ... 8

2.2 Biodata Pemilik dan Anggota ... 9

2.3 Struktur Organisasi ... 9

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12

2.4.1 Produk yang dihasilkan ... 12

2.4.2 Keunggulan Produk ... 13

2.4.3 Gambaran Pasar ... 14


(6)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 16

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 17

2.4.7 Analisis Pesaing ... 17

2.5 Aspek Produksi ... 20

2.6 Aspek SDM ... 23

2.7 Pemanfaatan IT ... 25

2.8 Analisis Keuangan ... 25

2.8.1 Proyeksi Keuangan ... 25

BAB III PENUTUP ... 35

3.1 Kesimpulan ... 35


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan ... 17

Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 21

Tabel 2.3 Peralatan Baku dan Penolong ... 22

Tabel 2.4 Sarana Penunjang ... 22

Tabel 2.5 Bahan Baku & Bahan Penolong selama 1 Bulan ... 26

Tabel 2.6 Cash Inflow ... 27

Tabel 2.7 Cash Outflow ... 28

Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita... 30


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 10 Gambar 2.2 Produk Cupcakes Jelita ... 12


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit untuk direncanakan dan diawasi.

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang maupun industri pada umumnya, bertujuan untuk memperoleh peningkatan kemajuan usaha yang semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat mengenai perusahaan tersebut. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh produsen kepada masyarakat maka pesaingan didalam industri ini semakin tajam. Akibatnya produsen dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi lain produk yang baru, yang berbeda dari pesaing-pesaingnya untuk merebut minat konsumen dan menguasai pasar. Distribusi merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam aktivitas sebuah perusahaan. Jika perusahaan ingin tetap hidup terus secara berkesinambungan, maka perusahaan harus mampu memasarkan


(10)

produk yang dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut.

Menurut Kotler (2000:9) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pasar dalam situasi permintaan negatif bila sebagian besar pasar tidak suka produk tertentu dan bahkan mau membayar asal terhindar dari produk itu.

Tugas pemasaran dalam mengatasi hal ini yaitu menganalisis mengapa pasar tidak menyukai produk itu dan apakah program pemasaran yang meliputi rancang ulang produk, harga yang lebih redah dan produksi yang lebih baik akan menambah kepercayaan dan sikap pasar. Pasar dalam permintaan yang tidak teratur sebagian besar permintaannya bervariasi sehingga mengakibatkan masalah kelebihan atau kekurangan kapasitas.

Bisnis adalah Usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksikan dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi konsumen. Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis tidak terlepas dari aspek produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang ataupun perusahaan. Globalisasi dan teknologi mendorong seleksi alamiah yang membawa perubahan.

Setiap orang yang meniti karir di bidang bisnis atau banyak bidang lainnya harus memahami apa yang dapat di lakukan oleh riset pemasaran. Secara sederhana, pengambilan keputusan yang efektif tergantung pada kualitas input


(11)

informasi dan riset pemasaran memainkan peranan yang penting dalam menyediakan informasi yang akurat dan serta berguna. Dalam membuat keputusan mengenai jalur atau saluran pendistribusian yang akan digunakan, perusahaan perlu mempertimbangkan jenis produk, karakteristik dan sebagainya.

Dalam mendistribusikan produk dari produsen ke konsumen, perusahaan biasanya melibatkan sejumlah perantara pemasaran, yaitu orang yang terlibat dalam perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan-kegiatan pemasaran yang terlibat dengan produk dan penetapan harga tidak akan berguna jika tidak dilengkapi dengan kegiatan distribusi. Selain itu kegiatan promosi yang sangat penting pun tidak ada manfaatnya jikalau produk tersebut tidak tersedia pada saat dibutuhkan karena tidak terdistribusi dengan baik ke pasar. Dengan menggunakan jalur distribusi yang baik pula perusahaan bisa menjamin produknya terdistribusi ke tempat-tempat yang mudah diperoleh konsumen agar konsumen dapat memperoleh produk tersebut dengan mudah.

Seorang wirausahawan (Entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumberdaya yang dimiliki (Zimmerer & Scarborough, 2004). Usaha Kecil Menengah (UKM) atau yang biasanya disebut dengan usaha dagang, mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju.

Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu


(12)

diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor industri. Salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan , dan faktanya dapat dilihat disepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang menjual makanan dengan beranekaragam rasa dan kualitas. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan dan keinginan masyarakat untuk menikmati berbagai rasa yang berbeda yang ditawarkan dengan berbagai macam penampilan serta harga yang tidak terlalu mahal sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu semakin banyak pebisnis baru yang memiliki jiwa kewirausahaan membuka bisnis makanan karena bisnis ini adalah bisnis yang tepat untuk dikembangkan.

Salah satu usaha makanan yang cukup marak kita lihat di kota Medan ialah usaha cupcakes. Awal perkembangannya, cupcakes hanya berbentuk biasa saja. Tapi kini bentuk cupcakes dapat dijumpai beraneka ragam yang pastinya menggoda kita untuk membelinya. Cupcakes bagai miniatur dari cake besar yang ditempatkan dalam cup-cup dari kertas beraneka warna. Cupcakes mempunyai penampilan yang menarik karena dikemas dalam wadah-wadah kecil nan cantik, hingga pantas disajikan untuk pesta. Usaha ini memiliki prospek yang sangat bagus.


(13)

Hal tersebut terutama disebabkan kesibukan orang-orang yang semakin meningkat. Pada saat ada acara atau hari istimewa cupcakes sangat lah cocok untuk dihidangkan. Selain itu, pelanggan bisnis ini terdiri dari berbagai kalangan.

Kini sepertinya cupcakes mulai mendapatkan tempat di hati penikmat kue, termasuk di Indonesia. Apalagi dengan berkembangnya resep dasar cupcakes serta semakin kreatifnya cara penyajian, bukan tidak mungkin cupcakes suatu saat nanti bakal menggantikan kue pengantin yang bentuknya bertingkat-tingkat konservatif sebagaimana yang lazim dijumpai saat ini. Bentuknya yang mungil, dengan hiasan krim dan fondant aneka warna, sungguh menyenangkan mata. Belum lagi rasanya yang semakin beragam, siapapun tak akan menolak kenikmatan sebuah cupcakes. Penggunaan cupcakes sebagai kue pengantin mulai banyak digemari oleh masyarakat di dunia barat sejak tahun 2004. Di Indonesia juga mulai melirik bentuk cupcakes sebagai kue pengantin. Cupcake, si manis nan imut ini memang menggemaskan. Selain lezat, cupcake sangat mengesankan jika dijadikan hadiah dan goody bag pada berbagai perayaan. Bisnis cupcakes ini cukup menggiurkan karena pesaingnya tidaklah begitu banyak dibandingkan usaha-usaha makanan yang lain. Selain itu harga cupcakes ini pun dapat dijangkau dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan menengah bawah sampai kalangan menengah atas.

Usaha cupcakes yang akan direncanakan diharapkan dapat berkembang dikawasan strategis dan dekat dari daerah perkuliahan maupun anak sekolahan, karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar sekolahan merupakan ladang yang sangat subur meskipun didaerah ini banyak yang membuka bisnis makanan, namun belum ada satu pun yang membuka bisnis cupcakes.


(14)

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul Perencanaan Bisnis Cupcakes Jelita.

1.2 Perumusan Masalah.

Sebagaimana yang kita ketahui, rencana bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis. Untuk memulai suatu usaha, ada baiknya kita terlebih dahulu membuat perencanaan bisnisnya. Perencanaan bisnis atau business plan merupakan alat monitoring bagi tim kerja kita dan hal ini juga bisa dijadikan sebagai panduan bagi semua orang yang terlibat dalam usaha tersebut agar mematuhinya. Maka dalam perumusan masalah ini penulis ingin mengetahui “Bagaimana menjadi enterpereneur yang sukses dengan bisnis Cupcakes”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Perencanaan Bisnis. 1.3.1 Tujuan

Tujuan dari prospek perencanaan bisnis ini dilakukan yaitu : 1. Untuk membuka suatu lapangan bisnis baru bagi pemilik,

2. Untuk mencari keuntungan yang maksimal dan membuka suatu lapangan pekerjaan bagi masyarakat,

3. Untuk mengembangkan dan menambah jiwa enterpreneurship atau wirausahawan,


(15)

1.3.2 Manfaat

Manfaat dari prospek perencanaan bisnis ini bila dijalankan yaitu : 1. Memperoleh kontrol atas kemampuan diri,

2. Memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan,

3. Memperoleh manfaat finansial tanpa batas,


(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS CUPCAKES

2.1 DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : CUPCAKES JELITA 2. Bidang Usaha : Industri Rumahan 3. Jenis Produk / Jasa : Kue

4. Alamat Perusahaan : Jl.Gurilla No.2 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099

6. Alamat E-mail : Ulfamawaddah@ymail.com 7. Situs Web :

8. Bentuk badan hukum : Usaha dagang

www.cupcakesjelita.com


(17)

2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1. Nama : Ulfa Mawaddah 2. Jabatan : Pimpinan

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 24 Februari 1990 4. Alamat Rumah : Jl. Gurilla No.2 Medan 5. Nomor Telepon : 0852 9764 1099

6. Alamat E-mail : ulfamawaddah@ymail.com 7. Pendidikan Terakhir : Diploma III

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi, serta pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja yang logical, yang dapat


(18)

dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau kelompok, saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi terdiri dari 3 orang, termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan bisnis ini. Diharapkan di masa mendatang tenaga kerja untuk bisnis cupcakes jelita akan lebih banyak lagi.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

Didalam perencanaan bisnis ini, peranan/fungsi dari masing-masing manajemen tim, diantaranya adalah :

Bagian Pemasaran Andini Putrianti Bagian Produksi

Cyntia Anggraini

Ulfa Mawaddah Pemilik


(19)

A.Pemilik

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

Job description :

1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha cupcakes hias jelita,

2. Merencanakan dan menyusun program kerja,

B.Produksi Job description:

1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,

2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi,

3. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan, dan mesin.

C.Pemasaran Job Description:

1. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data dan informasi,

2. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran cupcakes jelita, meliputi : pembuatan dan stock usaha, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran,


(20)

4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar/solusi,

5. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1 Produk yang dihasilkan :Cupcakes

Cupcakes adalah kue kecil yang dipanggang dalam bentuk mangkuk atau gelas kecil terbuat dari kertas atau aluminium foil. Cupcakes biasanya terbuat dari beberapa bahan dasar yakni butter, gula, telur dan tepung. Cupcakes memiliki aneka rasa, hiasannya juga beragam. Sekarang ini banyak toko kue khusus menjual cupcakes cantik dengan hiasan yang disesuaikan dengan tema yang diinginkan oleh pembeli. Pada umumnya cupcakes ada rasa vanila atau cokelat. Namun seiring berkembangnya zaman kini cupcakes memiliki rasa yang beraneka ragam.


(21)

2.4.2 Keunggulan Produk a. Serbaguna.

Cupcakes memiliki berbagai keistimewaan dibandingkan kue pernikahan

konservatif, karena dapat disajikan dengan berbagai rasa. Tidak hanya satu rasa yang biasa terdapat di banyak kue pernikahan. Dengan menggunakan cupcakes berbagai rasa yang berbeda, maka para tamu dapat menemukan rasa yang mereka kehendaki. Cupcakes sangat praktis, karena tidak perlu memotong-motong kue lagi. Sedangkan sebagai suvenir, cukup dikemas dalam wadah kotak atau plastik mika. Pasangan pengantin yang memilih cupcakes sebagai kue pengantin mereka pun tetap dapat mengadakan upacara pemotongan kue. Mintalah pembuat kue untuk membuatkan kue berukuran kecil, untuk diletakkan di bagian atas. Kue berukuran kecil inilah yang akan digunakan pada acara pemotongan kue.

b. Laris.

Sebagian besar masyarakat sering mengkonsumsi cupcakes. Cupcakes layaknya kue-kue yang acap kali ditemukan di bakery-bakery tiap daerah. Cupcakes dapat disajikan sebagai oleh-oleh dan acara seperti pesta, yang sangat praktis dan tidak merepotkan. Oleh karena itu cupcakes sangat digemari penikmatnya.

c. Trendi.

Sekarang ini cupcakes ada di mana–mana, terlihat dari beberapa contoh cupcakes untuk kue pengantin di sejumlah media. Bentuk cupcakes dan


(22)

penataannya cukup banyak pilihan dan tampil memukau. Apalagi ketika ditumpuk bersama-sama pada setiap lapisan tempat cupcakes pernikahan, maka tampilan cupcakes akan sangat mengesankan.

d. Mudah dibuat.

Bagi baker atau pembuat kue yang berpengalaman, maka cupcakes dapat dibuat beberapa minggu sebelumnya dan dibekukan di tempat kedap udara. Namun demikian, dekorasi untuk menghiasi cupcakes relatif rumit karena dikerjakan satu persatu dan biasanya dibuat dalam jumlah relatif banyak. Apalagi bila pesta dihadiri oleh banyak tamu, dan cupcakes akan menjadi bagian dari jamuan untuk para undangan.

2.4.3 Gambaran Pasar

Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis cupcakes yang ditawarkan adalah cupcakes hias fondant.

Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan 20% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut:


(23)

Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 80 cupcakes, berarti dalam sebulan dapat dijual 2400 cupcakes ( 80 cupcakes x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 28.800 cupcakes ( yaitu 2.400 cupcakes x 12 bulan). Maka peningkatan permintaan tiap tahun menjadi 28.800 x 20% = 5760 cupcakes, sehingga untuk tahun berikutnya dapat dihasilkan 34.560 cupcakes yaitu berasal dari 90.000 + 18.000, demikian akumulasi tahun berikutnya. Berikut ini disajikan tabel proyeksi permintaan konsumen dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016.

2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka membentuk suatu pasar sasaran.

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha cupcakes hias ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian Pasar ialah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau bahan makanan) maka segmentasi pasar Cupcakes Hias Jelita ini terdiri beberapa faktor:

Faktor Geografis : Jl. Gurilla No.2 Medan

Faktor Demografis : a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa. b. Jenis Kelamin : pria dan wanita


(24)

Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang cupcakes hias ini.

Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai cupcakes sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.

Selain menentukan lokasinya,kita juga harus menentukan dekorasi atau penampilan toko. Kita harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha cupcakes hias ini agar dapat membuat pelanggan tertarik untuk menikmati cupcakes.

Usaha cupcakes ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing cupcakes di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau, bentuk cupcakes ini sangatlah beragam. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk cupcakes disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.


(25)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar

Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang dan jasa akan lebih tinggi.

Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan

2.4.6 Proyeksi Penjualan

Tahun Jumlah Penjualan Harga per cupcakes Proyeksi Penjualan 2013 28.800 Rp 6000 Rp 172.800.000 2014 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000 2015 31.752 Rp 6000 Rp 190.512.000 2016 33.340 Rp 6000 Rp 200.040.000 2017 35.007 Rp 6000 Rp 210.042.000 TABEL 2.1 Proyeksi Penjualan Cupcakes Jelita ( Penjualan diperkirakan naik 5 % tiap tahunnya)

2.4.7 Analisis Pesaing

Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger (2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu persaingan, tekanan tersebut adalah:


(26)

1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu pada pasar yang sama,

2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti), 3. Tekanan pengusaha baru yang potensial,

4. Tekanan kekuatan menawar pembeli,

5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang, 6. Tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja. Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi: a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan

Perusahaan harus melakukan identifikasi bproduk pesaingnya dalam jenis: 1. Persaingan merek,

2. Persaingan Industri,

3. Persaingan bentuk ( Fisik ),

4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ). b. Identifikasi strategi-strategi pesaing

Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.

c. Penentuan tujuan pesaing

Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh masing-masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku pesaing?


(27)

d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing

Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu:

1) Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi penjualan perusahaan dalam lingkungan industri

2) Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan “ sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda ingat dalam pikiran?”

3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli?”

e. Memperkirakan pola reaksi pesaing

Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:

1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,

2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,

3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,

4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yang terdiri atas :


(28)

1. Strength (Kekuatan)

a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik, b. Produk tanpa bahan pengawet,

c. Higienis,

d. Cupcakes yang dilapisi fondant dihias sedemikian rupa agar menarik minat konsumen,

e. Harga terjangkau dan bersaing, f. Tenaga kerja yang sudah terlatih, g. Lokasi penjualan di tempat strategis. 2. Weakness (Kelemahan)

a. Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, b. Daya tahan dimana cupcakes hanya bisa bertahan 3 hari saja. 3. Opportunity (Peluang)

a. Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis,

b. Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat. 4. Threat (Ancaman)

a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi cupcakes yg lebih bagus dari penulis,


(29)

2.5 Aspek Produksi

Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per harinya): No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga

1 Mentega 3 kg Rp 3.000 Rp 9.000 2 Coklat bubuk 2 kg Rp 10.000 Rp 20.000 3 Tepung Terigu 4 kg Rp 8.000 Rp 32.000 4 Gula 2 kg Rp 7.000 Rp 14.000 5 Garam ± ¼ bungkus Rp 1000 Rp 1000 6 Telur 40 butir Rp 970 Rp 38.800. 7 Fondant 1 kg Rp 260.000 Rp 260.000

Total Rp 374.800

Tabel 2.2 Bahan Baku dan Bahan Penolong

Proses Produksi

Berikut ini akan dijelaskan proses produksi cupcakes,yaitu:

1. Panaskan oven pada suhu 180º C,

2. Kocok mentega, gula, garam hingga mengembang dan pucat, kemudian masukkan telur, kocok lagi hingga tercampur rata dan mengembang,

3. Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk secara bergantian, sambil diaduk hingga rata,

4. Tuang ke dalam loyang cupcakes dan panggang hingga matang selama 30 menit,


(30)

Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Uraian Banyak Harga per Unit Jumlah Harga Kompor gas 1 unit 219.000 219.000 Edible Pen 2 Set 20.000 40.000 Saringan tepung 1 unit 5000 5.000 Sarung tangan 2 pasang 10.000 20.000 Loyang cupcakes 5 unit 5.000 15.000 Oven 2 unit 200.000 400.000 Selang gas 1 unit 50.000 50.000 Gas 9 kg 1unit 250.000 250.000 Mixer 2 unit 75.000 150.000 Gas isi ulang 1 unit 75.000 75.000 Timbangan 1 unit 45.000 45.000 Talam 2 unit 14.000 28.000 Gelas takaran kecil 1 unit 12.000 15.000 Cup wrapper 1 set 15.000 15.000

Cetakan 5 unit 1200 6000

Kuas 2 unit 2.000 4.000

Fondant tools 1 set 20.000 20.000 Kulkas 1 unit 900.000 900.000

Mould 7 unit 8.000 56.000

Embossing Stick 5 unit 5.000 25.000

Total 2.138.000

Tabel 2.3 Peralatan baku dan peralatan penolong Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon dan lain-lain.

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Air /Lisrtik Rp 100.000,- 2. Telepon Rp 20.000,- Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 120.000,-


(31)

2.6 Analisis SDM

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

Untuk tahap awal pemilik membutuhkan empat orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah tenaga kerjanya. Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, kita akan memantau durasi bekerjanya, tingkat pendidikan dan biaya pelatihan karyawan. Selain itu, tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan juga bisa termonitor. Sementara itu dari sisi efisiensi harus dilihat karyawan dengan keahlian tertentu.

Rencana Pengembangan Usaha. 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.


(32)

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi marketing yang akan dilakukan adalah;

1) Membuat selebaran atau brosur yang kemudian menyebarkannya disekitar sekolah, lingkungan rumah, kantor atau tempat-tempat umum lainnya agar bisnis yang kita buat diketahui orang banyak,

2) Melalui advertising yaitu pemasangan iklan di media massa khususnya dikoran berita seperti waspada,analisa,medan bisnis maupun sumut pos,

3) Memberitahukan kepada kawan-kawan , relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berkunjung,

4) Membuat akun Facebook dan Twitter sehingga lebih mudah dikenal oleh banyak orang,

5) Memberikan sampel atau contoh cupcakes secara gratis, diharapkan konsumen menyukai produk cupcakes sehingga melakukan pembelian berulang-ulang,

6) Memberikan kupon kepada pembeli, sehingga pembeli bisa menghemat dalam membeli produk cupcakes tertentu,

7) Kemasan harga khusus atau paket harga. Potongan harga lebuh rendah daripada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau


(33)

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

2.7 Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, cupcakes jelita menggunakan jaringan internet seperti facebook dan twitter untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.

2.8 Analisis Keuangan 2.8.1 Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut :


(34)

A. Sumber Pendanaan

Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal. Modal ini digunakan untuk membeli peralatan, pembelian bahan baku dan bahan penolong. Modal awal penulis untuk menjalankan bisnis cupcakes ini adalah Rp 17.629.500, dimana modal tersebut terdiri dari modal bahan baku dan bahan penolong sebesar Rp 11.221.500 + modal peralatan sebesar Rp 2.138.000 + biaya sarana penunjang Rp 120.000 + biaya kemasan sebesar Rp 500.000 + biaya transportasi sebesar Rp 100.000 + biaya promosi Rp 150.000+ biaya tak terduga Rp 1.000.000 + gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 + gaji pimpinan sebesar Rp 1.200.000. Modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.

B. Bahan Baku dan Bahan Baku Penolong selama 1 bulan

No Uraian Banyak Harga per Satuan Jumlah Harga 1 Mentega 90 kg Rp 3.000 Rp 270.000 2 Coklat bubuk 60 kg Rp 10.000 Rp 600.000 3 Tepung Terigu 120 kg Rp 8.000 Rp 960.000 4 Gula 60 kg Rp 7.000 Rp 420.000 5 Garam ±7 ½ bungkus Rp 1000 Rp 7.500 6 Telur 1200 butir Rp 970 Rp 1.164.000 7 Fondant 30 kg Rp 260.000 Rp 7.800.000

Total Rp 11.221.500

Tabel 2.5 Bahan Baku & bahan penolong selama 1 bulan C. Laporan Cash Inflow

Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis cupcakes jelita adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan cupcakes jelita untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :


(35)

Tabel 2.6 Cash Inflow

No Bulan Penjualan (cupcake) Penjualan (Rupiah) 1 Januari 2400 Rp 14.400.000 2 February 2424 Rp 14.544.000 3 Maret 2448 Rp 14.688.000 4 April 2472 Rp 14.832.000 5 Mei 2496 Rp 14.976.000 6 Juni 2520 Rp 15.120.000 7 Juli 2495 Rp 14.970.000 8 Agustus 2519 Rp 15.114.000 9 September 2544 Rp 15.264.000 10 Oktober 2569 Rp 15.414.000 11 November 2594 Rp 15.564.000 12 Desember 2620 Rp 15.720.000


(36)

D. Laporan Cash Outflow

Laporan cash outflow merupakan laporan arus kas keluar dari bisnis yang dijalankan. Laporan cash outflow cupcakes jelita adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Jumlah Biaya/bln Biaya/thn % Naik 2014 2015 2016 2017

Bahan Baku & Bahan Penolong

Seluruh bahan

utk 4 kg tepung terigu

141.028.000 3 % 145.259.000 149.617.000 154.106.000 158.730.000

Gas 1 unit 75.000 900.000 2 % 918.000 936.000 955.000 974.000

Total biaya bahan baku & penolong 141.928.000 146.177.000 159.030.000 155.061.000 159.704.000

Biaya Overhead

Listrik, air, Telepon

120.000 1.440.000 2% 1.468.800 1.498.000 1.528.000 1.559.000 Transportasi 100.000 1.200.000 2% 1.224.000 1.248.000 1.498.000 1.528.000

Biaya Tenaga Kerja

Pimpinan 1 orang 1.200.000 14.400.000 3% 14.832.000 15.277.000 15.735.000 16.207.000 Bagian

produksi

1 orang 500.000 6.000.000 3% 6.180.000 6.365..000 6.541.000 6.737.000 Bagian

pemasaran

1 orang 500.000 6.000.000 3% 6.180.000 6.365.000 6.541.000 6.737.000 Total Biaya tenaga kerja 12.000.000 12.360.000 12.730.000 13.082.000 13.474.000


(37)

CUPCAKES JELITA RENCANA ARUS KAS

Tahun 2013 (dalam ribuan rupiah)

I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII

A. Penerimaan

Penjualan 14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720 Sub Total

Penerimaan

14.400 14.544 14.688 14.832 14.976 15.120 14.970 15.114 15.264 15.414 15.564 15.720 B.Pengeluaran

Pembelian bhn baku 11.244 11.356 11.470 11.581 11.694 11.806 11.689 11.805 11.919 12.036 12.153 12.275 Gaji Pimpinan 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 1.200 Gaji Karyawan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Listrik, Air,

Telepon


(38)

Tabel 2.8 Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita

Transportasi 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Gas 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75

Sub Total Pengeluaran

13.739 13.851 13.965 14.076 14.189 14.301 14.184 14.300 14.414 14.531 14.648 14.770 C.SELISIH

KAS

661 693 723 756 787 819 786 814 850 883 916 950 D. SALDO

KAS AWAL

0 661 1354 2077 2833 3620 4439 5225 6039 6889 7772 8688 E. SALDO

KAS AKHIR


(39)

Perkiraan Laporan Arus Kas Cupcakes Jelita

2013-2017 (dalam ribuan rupiah)

Tabel 2.9: Perkiraan Arus Kas Untuk 5 tahun (Penjualan naik 5% per tahun) URAIAN

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 A.Cash Inflow

(Penjualan)

Rp 180.606 Rp 181.440 Rp 190.512 Rp 200.038 Rp 210.040

B.Cash Outflow (Pengeluaran)

Rp 170.968 Rp 161.229 Rp 174.506 Rp 171.169 Rp 176.265 C.Arus Kas Bersih Rp 9.638 Rp 16.755 Rp 16.006 Rp 28.869 Rp 33.775 D.Saldo Kas Awal 0 Rp 9.638 Rp 26.393 Rp 42.399 Rp 71.268 E.Saldo Kas

Akhir


(40)

E. Break Even Point (BEP)

Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa uniy yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut

Diketahui: VC = Rp 11.244.000 FC = Rp 2.138.000 Q = 2400 unit P = Rp.6.000

=

1625,855513


(41)

Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika memproduksi 1626 cupcakes. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :

TR = TC P.Q = FC +V.Q

6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513) 9.755.133 = 9.755.133

Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.

F. Payback Period

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.


(42)

Pengembalian modal (payback period) bisnis cupcakes jelita adalah sebagai berikut:

Payback period = (Initial investmet

÷

Cash flow) x 12 bulan

= (17.629.500

÷

9.368.000) x 12 bulan = 1,88 x 12 bulan

= 22,5 bulan = 22 bulan 5 hari.


(43)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

3.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a) Cupcakes Jelita adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan. Produk yang dihasilkan harganya terjangkau sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b) Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha cupcakes jelita ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk mengkonsumsi cupcakes ini khususnya mahasiwi yag tinggal di daerah tersebut,


(44)

2. Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

c) Gambaran pasar untuk usaha cupcakes jelita ini sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d) Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal sebesar Rp 17.629.500, dimana modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.

e) Dari Laporan Perkiraan Arus Kas, maka cupcakes ini akan menghasilkan laba Rp. 661.000 dan akan juga diperkirakan naik sebesar 1% per bulan dan juga akan diperkirakan turun sebesar 1% dikarenakan perubahan selera konsumen sehingga akan berakibat pada bertambah atau berkurangnya keuntungan yang diperoleh.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran : Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kristanto HC, R.Heru . Kewirausahaan : Pendekatan Manajemen dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis : Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat

Tambunan, Putri. 2011. Panduan Mudah Membuat & Menjual Cupcakes. Jakarta: Kawan Pustaka


(1)

E. Break Even Point (BEP)

Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa uniy yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis Bola Ubi Saus Coklat adalah sebagai berikut

Diketahui: VC = Rp 11.244.000 FC = Rp 2.138.000 Q = 2400 unit P = Rp.6.000

= 1625,855513


(2)

Dari data di atas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika memproduksi 1626 cupcakes. Keadaan seimbang ini akan dibuktikan dengan rumus sebagai berikut :

TR = TC P.Q = FC +V.Q

6.000 x 1625,855513 = 11.244.000 + (2.138.000/2400 x1625,855513) 9.755.133 = 9.755.133

Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis (TR) harus mampu menutupi pengeluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.

F. Payback Period

Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan ratio antara initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu.


(3)

Pengembalian modal (payback period) bisnis cupcakes jelita adalah sebagai berikut:

Payback period = (Initial investmet ÷ Cash flow) x 12 bulan = (17.629.500 ÷ 9.368.000) x 12 bulan = 1,88 x 12 bulan

= 22,5 bulan = 22 bulan 5 hari.


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

3.1 Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a) Cupcakes Jelita adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan. Produk yang dihasilkan harganya terjangkau sehingga target pasarnya tidak hanya berfokus pada satu kelompok individu saja tetapi produk ini dapat dikonsumsi semua orang.

b) Dengan melihat hasil analisis baik pasar, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha cupcakes jelita ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses karena dapat ditinjau dari beberapa aspek diantaranya :

1. Lokasi usaha strategis dan banyak konsumen yang berminat untuk mengkonsumsi cupcakes ini khususnya mahasiwi yag tinggal di daerah tersebut,


(5)

2. Pangsa pasarnya besar dikarenakan harga produk terjangkau sehingga penghasilan/keuntungan tiap bulan meningkat sejalan dengan peningkatan penjualan.

c) Gambaran pasar untuk usaha cupcakes jelita ini sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.

d) Untuk menjalankan bisnis ini dibutuhkan dana sebagai modal awal sebesar Rp 17.629.500, dimana modal tersebut berasal dari modal penulis sendiri dan orang tua.

e) Dari Laporan Perkiraan Arus Kas, maka cupcakes ini akan menghasilkan laba Rp. 661.000 dan akan juga diperkirakan naik sebesar 1% per bulan dan juga akan diperkirakan turun sebesar 1% dikarenakan perubahan selera konsumen sehingga akan berakibat pada bertambah atau berkurangnya keuntungan yang diperoleh.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Kalangi, Josep Bintang. 2006. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran : Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kristanto HC, R.Heru . Kewirausahaan : Pendekatan Manajemen dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis : Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat

Tambunan, Putri. 2011. Panduan Mudah Membuat & Menjual Cupcakes. Jakarta: Kawan Pustaka