Nilai Keharmonisan dan Kedamaian Nilai Kesejahteraan

104 c. acara erpangir yang paling kecil. Yang datang pada acara ini sangkep ngelluh senina.anak beru, kalimbubu dan ditambah dengan tutur si waluh puang kalimbubu, kalimbubu, senina, sembuyak, senina sipemeren, senina sepengalonsedalanen, anak beru, anak beru menteri. Artinya acara sintengah ini lebih ramai karena keberdaan tutur siwaluh disini di undang untuk bersilaturahim dalam acara erpangir ku lau. Tentu saja biaya yang dikeluarkan lebih banyak dari kerja yang paling kecil. d. Kerja sintua pesta yang paling besar; erpangir janah erkata gendang, pesta tradisi ini menggunakan gendang yaitu alat musik karo yang khas. Gendang disini bukanlah acara hiburan seperti kerboard muda-mudi. Gendang ini digunakan untuk penggiring guru sibaso menari dengan khas memanggil roh nenek moyang. Yang mengatur acara ini adalah anak beru. Yang mangiri adalah guru sibaso atau yang memiliki kemampuan supranatural dan pengalaman dalam acara erpangir ku lau dan sudah dikenal oleh komunitas Karo serta teruji kemahirannya. Yang erpangir bukanlah satu keluarga inti saja. Tempat melaksanakan erpangir yaitu di sungai besar yaitu di tapin yang ditentukan oleh guru si baso. Saat menuju ke sungai diikuti atau di arak oleh guru pesalang dalan. Guru pesalang dalan guru yang menjaga amannya jalan. Selain keluarga inti kalimbubu dari keluarga inti yang punya hajatan juga di pangiri oleh guru. Pada saat erpangir selalu akan diakhiri dengan meludahi sampah rempah yang tertinggal sebanyak empat kali. setelah acara erpangir selesai. Semua yang erpangir pulang harus bersih rose. Setelah itu pulang ke rumah. Pulang ke rumah tetap diarakkan oleh para guru dan sangkep geluh. Sesampai di rumah anak beru yang bertugas memasak telah mempersiapkan masakan untuk dimakan.tentu saja yang dimuliakan adalah yang memiliki acara dan kalimbubu.Kemudian anak beru menghaturkan acara demi acara salah satunya menari bersama namun dengan nada musik dan aturan yang sangat sopan. Setelah tahapan-tahapan acara selesai maka yang laki-laki merokok. Karena rokok di suku Karo adalah simbol kebersamaan laki-laki sedangkan perempuan menyirih. Setelah acara selesai, di aturlah kepulangan kalimbubu yaitu dengan membawa oleh-oleh di sumpit biasanya berisi cimpa. Karena sudah salang sai meriah ukur berbahagia. Dari uraian besar kecilnya kerja dan proses erpangir kulau maka nilai-nilai budaya yang terkandung pada erpangir kulau tradisi suku Karo terdiri atas:

1. Nilai Keharmonisan dan Kedamaian

Tradisi adalah suatu hal yang tertanam dalam alam pikiran guyub tutur Karo. Tradisi memiliki nilai budaya yang dapat diwariskan kepada generasi muda sebagai salah satu upaya penyambung silaturahim dan menciptakan keharmonisan. erpangir ku lau n ‗tradisi berlangir‘ erpangir v ‗berlangir‟ ipangiri, pangiri, magiri. Erpangir ku lau adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh suku Karo dalam menjaga keharmonisan keluarga. Di dalam keluarga sering kali terjadi perpecahan, beda pendapat, dan bahkan perkelahian antarsaudara. Tradisi erpangir ku lau adalah salah satu wadah yang dapat digunakan untuk mencegah dan menyelesaikan permasalahan jika dalam keluarga sudah terjadi permasalahan. Hal ini dilakukan oleh komunitas karo pada jenis erpangir ku lau yaitu Erpangir erkiteken nipi gulut: i lakoken sekalak jelma erpangir gelah ula reh sinanggel ‘erpangir dikarenakan mimpi yang tidak bagus; dilakukan seorang atau sekeluarga erpangir agar tidak datang musibah‘. Datang musibah di sini maksudnya bermacam-macam, pada satu keluarga jika ada anak tiga bersaudara bertengkar besar karena suatu hal, jika tidak dapat didamaikan lagi maka sanak saudara akan melakukan Ernawati Br Surbakti 105 Telangkai Bahasa dan Sastra, Tahun Ke-8, No 1, April 2014 tradisi erpangir. Pada jenis erpangir inilah dapat digali nilai keharmonisan keluarga dan komunitas suku Karo.

2. Nilai Kesejahteraan

Erpangir ku lau juga memiliki fungsi dan jenis yaitu erpangir mindo rezeki: ialoken sekalak jelma erpangir gelah jumpa rejeki ‘erpangir minta rejeki; dilakukan seorang atau sekeluarga erpangir biar jumpa rejeki‘ tentu saja di sini kegiatan ini hanya sebagai penyemangat dan harus tetap bekerja keras. Erpangir ku lau juga dilakukan untuk memperlihatkan kebahagiaan yaitu erpangir jumpa rejeki ncidahken keriahen ukur: ialoken erkiteken enggo seh sura-surana. erpangir jumpa rejeki memperlihatkan kebahagiaan hati; dilakukan dikarenakan sudah sampai cita- cita atau keinginan‘ kegiatan ini adalah sebuah bentuk ucapan terima kasih. Dari kegiatan ini terlihat bahwa komunitas suku Karo tidak lupa berterima kasih di karenakan sudah diberi kesejahteraan.

3. Nilai Religius