Dalam penelitian ini terdapat 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, konsentrasi bawang dayak 10 mgml, konsentrasi bawang dayak 20 mgml,
konsentrasi bawang dayak 40 mgml, dan kontrol positif sehingga berdasarkan rumus Federer didapatkan jumlah sampel dari setiap kelompok perlakuan sebagai berikut :
k-1.n-1 ≥ 15 5-1.n-1 ≥ 15
4n.-4 ≥ 15 4n ≥ 19
n ≥ 4,75 Sehingga jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 6.
3.6 Identifikasi Variabel
3.6.1 Variabel Bebas Ekstrak bawang dayak Eleutherine palmifolia dengan berbagai konsentrasi.
3.6.2 Variabel Terikat Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus di media Agar nutrient, diukur
dengan diameter zona hambat zona terang yang terbentuk dalam milimeter mm.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1 Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Tabung Reaksi Ose
Timbangan Mikropipet
Spatula Besi Autoclave
Vortex Cawan Petri
Baki Bunsen
Penggaris Swab Kapas
Korek Api Rak Tabung
Pinset Inkubator
Cakram uji kosong Label
Alat Tulis Tisu
Laminar Air Flow
3.7.2 Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: media agar nutrient,
ekstrak bawang dayak, aquades steril, pelarut etanol, biakan Staphylococcus aureus, cakram uji kosong, cakram amoksisilin.
3.8 Cara Kerja Penelitian
3.8.1 Tahap Persiapan 3.8.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan
Seluruh alat yang akan digunakan disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121
o
C dengan tekanan 1,5 atm setelah sebelumnya dicuci bersih, dikeringkan, dan dibungkus dengan kertas.
3.8.1.2 Pembuatan Ekstrak Bawang Dayak Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut
etanol 96. Sebanyak 3 kg bawang dayak dicuci bersih kemudian digelinder hingga didapatkan serbuk bawang dayak. Selanjutnya serbuk dimaserasi pada empat buah
wadah kaca berwarna gelap dengan pelarut etanol 96 sehingga seluruh serbuk terendam sempurna lalu dikocok dengan mixer selama 2-3 jam dan ditutup dengan
aluminium foil kemudian disimpan selama 24 jam pada suhu 37
o
C kemudian disaring dan didapatkan maserat. Tahap selanjutnya, ampas dimaserasi kembali dengan etanol
96 menggunakan prosedur yang sama. Seluruh maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 55
o
C untuk mendapat ekstrak kental yang bebas dari pelarut.
3.8.1.3 Pembuatan Stok Bakteri Pembuatan suspensi bakteri dengan cara menginokulasikan 1 ose biakan
murni bakteri Staphylococcus aureus ke dalam media Agar nutrient kemudian diinkubasi pada suhu 37
C selama 24 jam di dalam inkubator.