ISLAMOPHOBIA, PENISTAAN AGAMA DI INTERNET DAN
                                                                                menyebarkan  mazhab  Islamophobianya  apapun  yang  terjadi  karena  memang sudah dari sananya ingin memusuhi.
32
Bagi  Muslim  sendiri,  menyikapi  Islamophobia  harus  dengan  representasi ajaran  Islam  yang  benar,  sehingga  tidak  ada  jurang  pemisah  antara  Islam  dan
Muslim.  Terkadang  keindahan  Islam  tertutup  oleh  perilaku  „oknum‟  Muslim sehingga misrepresentasi Islam ini secara alami menumbuhkan phobia dikalangan
non-Muslim.
33
Ditambah bahwa  menyingkapi  islamophobia  seharusnya
diibaratkan  perlakuan diagnosa
memeriksa  terhadap  penyakit  yang  selama  ini terjadi  dalam  dunia  Barat  dan  Islam  serta  sebagai  perdebatan  yang  butuh
pertanyaan-pertanyaan  dan  jawaban-jawaban  tentang  kedudukan  Islam  baik  dari segi agama dan sebagai praktek sosial tentang posisi Islam dan hubungan dengan
modernitas, tentang perbenturan peradaban.
34
Bagi  Negara  Islam,  kuatnya  Islamophobia  di  Barat  juga  mencemaskan, namun gejala psikologis itu tentu tak datang dengan sendirinya, pasti ada sesuatu
dalam  tubuh  umat  Islam  sendiri.  Sekalipun  dewasa  ini  muncul  banyak  tokoh moderat  dikalangan  Muslim,  tetapi  citra  terhadap  dunia  Islam  belum  banyak
berubah.  Jembatan  Barat-Islam  belum  kokoh.  Ini  menjadi  masalah  serius  hingga kini.  Fobia  atau  ketakutan  yang  berlebihan  terhadap  segala  sesuatau  yang
berhubungan  dengan  Islam.  Ketakutan  yang  berkembang  menjadi  sebuah kebencian  masyarakat  inilah  yang  kemudian  dijadikan  alasan  pembenaran  bagi
32
ibid
33
Ibnu  „Iqro,  “Media  dan  Islamophobia,”  artikel  diakses  pada  5  Mei  2014  dari http:media.kompasiana.commainstream-media20130915media-islamophobia-592047.html
34
Mohammad  R.  Salama,  Islam,  Orientatalism  and  Intellectiual  History-Modernity  and The  Politics  of  Exclusion  Since  Ibn  Khaldun  London  and  Newyork:  IB.  Tauris,  2013,  h.
Pengantar
pemerintah  Amerika menganeksasi  memasukan  wilayah  tertentu  dalam  nuansa
politik  yang  ada  berbagai  pemerintahan  yang  dituduh  berpotensi  sebagai  sarang teroris.
Munculnya  Islamophobia bagi  agama  Islam layak mendapatkan perhatian
serius. Sikap tersebut tidak hanya merusak citra agama Islam sebagai agama yang cinta  damai  dan  anti  kekerasan,  tetapi  juga  akan  merugikan  dunia  Islam  dalam
percaturan  global  khususnya  dibidang  politik,  ekonomi,  perdagangan,  ilmu pengetahuan serta agama. Shyock mengatakan bahwa Islamophobia berarti sebuah
ketakutan akan Islam dan M uslim untuk menggambarkan sebuah keadaan „dimana
orang membenci M uslim atau takut tehadap Islam‟.
35
Fobia  terhadap  Islam  yang  muncul  tentu  tak  bisa  dilihat  secara  sepihak sebagai  “kesalahan”  dikalangan  Islam.  Dunia  harus  memandang  persoalan  ini
secara  adil.  Islamophobia  bukan  saja  disebabkan  olah  oknum  umat  Islam,  tapi juga oleh Barat. Kedua belah pihak harus introspeksi.
Jika  di  kalangan  non-Muslin  muncul  Islamophobia,  maka  di  sebagian kalangan  Islam  justru  timbul  ketakutan  terhadap  Barat.  Fobia  terhadap  Barat
terlihat  dari  resistensi  umat  Islam  terhadap  segala  yang  berbau  Barat.  Fobia  ini tidak  hanya  dari  aspek  politik,  tapi  juga  ekonomi,  sosial,  budaya  bahkan
teknologi.  Ada  yang  secara  ekstrim  melihat,  segala  yang  datang  dari  luar  adalah Barat  dan  itu  bertujuan  untuk  menghancurkan  Islam.  Bahkan  globalisasi  yang
melanda  dunia  saat  ini  juga  diyakini  sebagai  bagian  dari  sekenario  Barat, khususnya AS untuk menguasai dunia, termasuk Islam.
35
Andrew  Shryock, IslamophobiaIslamophilia  Beyond  the  Politics  of  Enemy  and Friend  Bloomington: Indiana University Press, 2010, h. 2.
Faktor  yang  memicu  kecemburuan  Barat  terhadap  Muslim  adalah menurunnya  jumlah  pengunjung  ke  Gereja,  di  Inggris  misalnya,  selama  tahun
1979  sampai  1998  jumlah  pengunjung  gereja  menurun  dari  5,4  juta  menjadi  4,7 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2016 jumlah itu tersisa 0,8  dari penduduk
Inggris  laporan  dari  buku  Muslimlah  Daripada  Liberal,  Catatan  Perjalanan  di Inggris  mengutip  hasil  survey  Peter  Brierly.  Barat  tak  mampu  berbuat  banyak
dengan kondisi ini, sebab mayoritas sudah meminggirkan agama sebagai institusi yang  tidak  rasional.  Mengimbangi  dan  mengembangkan  misi  juga  tak  mampu
membawa hasil yang baik. Kekeristenan orang Barat yang tersekularkan tidak bisa menyadarkan  orang  Barat  untuk  kembali  kepada  sepritualitas  Kristennya.  Bagi
mereka kata agama adalah problem dan traumatik.
36
Beberapa  hal  yang  terjadi  seperti  praktek  kekerasan  yang  dilakukan sekelompok  Islam  dengan  membawa  simbol-simbol  agama  dapat  diasumsikan
telah  dimanfaatkan  oleh  orang-orang  Barat  dengan  menggunakan  media  massa sebagai  alat utama dalam  memegang peradaban menjadikan  Islam terus  menerus
dipojokkan oleh publik.
B.
Penistaan Agama di Internet
Pada  saat  ini  kita  dihadapkan  pada  suatu  era,  yang  oleh  para  ahli  masa depan  dapat  dinamai  era  informasi,  sebab  pada  era  ini  teknologi  komunikasi
mengalami  kemajuan  yang  sangat  pesat  sehingga  terjadi  ledakan  informasi  yang tanpa batas. Namun terlepas dari itu semua, informasi merupakan suatu era yang
ditandai  oleh  adanya  dominasi  teknologi  informasi  di  seluruh  bidang  kehidupan
36
Kholilihasib,  “Fajrul  Islam,”  27  oktober  2010,  diakses  pada  7  Mei  2014  dari http:fajrulislam.wordpress.com20101027mengapa-barat-islamophobia
manusia.
37
Tentunya  era  ini  dapat  kita  sebut  era  informasi  dengan  berbagai teknologi yang mendukungnya.
Media  massa  telah  mengalami  revolusi  dengan  kehadiran  media  online. Bahkan televisi, radio maupun media cetak telah memiliki media online sehingga
penerimaan informasi yang semakin dimudahkan. Istilah media baru new media menghubungkan  antara  teknologi  dan  komunikasi  dengan  konteks  sosial  yang
berhubungan menyatukan tiga elemen: alat artefak teknologi; aktifitas, praktik dan penggunaan,  dan  tatanan  serta  organisasi  sosial  yang  terbentuk  di  sekeliling  alat
dan praktik tersebut.
38
Media  online  merupakan  media  komunikasi  yang  pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Karena itu, media online tergolong media massa
yang popular bersifat khas. Oleh karena itu penggunaan media online bergantung pada  adanya  jaringan  teknologi  internet,  di  samping  pengguna  media  ini  harus
mahir dalam menggunakan media tersebut.
39
Media ini sudah sangat familiar dan banyak digunakan di kalangan masyarakat dalam distribusi informasi.
Internet  adalah  sebuah  jaringan  komputer  yang  digunakan  orang  untuk berbagai  kepentingan  dan  kebutuhan.  Bahkan  sebagian  orang  ada  yang
menggunakannya  untuk  kepentingan  ekonomi,  politik,  pendidikan,  budaya, bahkan  Agama.  Berbekal  kemampuannya  yang  melewati  batas  wilayah,  juga
37
Dimitri  Mahayana,  Menjemput  Masa  Depan;  Futuristik  dan  Rekayasa  Masyarakat Menuju Era Global Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, h. 97.
38
Avant Garde,  “Perkembangan Media Online”,  Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur V, 1 No. 1 Juli 2013: h. 1.
39
Indah Suryawati, “Jurnalisme Damai Dalam Pemberitaan Konflik di Media Online,” Ilmu Komunikasi V, no. 1 Juli 2013: h. 4.
negara,  sehingga  siapapun  di  atas  dunia  ini  bisa  terhubung  dengan  yang  lainnya sekalipun  berada  pada  daerah  atau  wilayah  yang  berjauhan.
40
Kini  internet  telah digunakan untuk berbagai tujuan dan  aspek sesuai keinginan pengguna dan yang
memanfaatkanya. Internet  muncul  pada  tahun  1983,  sejak  diciptakannya  teknologi  World
Wide Web WWW oleh Tim Barnes-Lee dari CERN, yang merupakan organisasi Eropa  untuk  Penelitian  Teknologi  Nuklir  yang  telah  banyak  mengubah  sisi
kehidupan  manusia,  karena  teknologi  internet  merupakan  salah  satu  terobosan peradaban.
41
Lahirnya  teknonologi  ini,  juga  menghadirkan  media  baru  dalam penyebaran  informasi  dan  pengetahuan,  yaitu  media  digital.  Media  ini  pun  telah
mengubah pola pikir manusia yang merupakan respon terhadap media informasi. Contoh perubahan pola pikir tersebut adalah lahirnya e-mail yang mengubah cara
berkirim  surat,  e-business  atau  e-commerce  yang  telah  merubah  cara  berbisnis dengan  segala  turunannya,  termasuk  e-cash  atau  e-money.  E-learning
menawarkan cakrawala baru dalam proses belajar mengajar, disusul e-book yang mengubah  media  pembelajaran.  E-government  telah  membuka  babak  baru
pengelolaan  pemerintahan  dan  mekanisme  hubungan  antara  pemerintah  dan masyarakat.
42
Perubahan  pola  pikir,  gaya  hidup  dan  lainnya  akan  terus  terjadi seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia.
40
Obrolan bersama Bpk Eva Nugraha MA 19710217 199803 1 002 pada tanggal 20 Mei 2014.
41
Fathul Wahid,  E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet Yogyakarta: Gava Media, 2004, h. 17.
42
Ibid, h. 19
Internet  berfungsi  sebagai  media  komunikasi,  penyedia  informasi,  dan fasilitas  untuk  promosi.  Internet  dapat  menghubungkan  kita  dengan  berbagai
pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia. Internet memiliki tiga fungsi antara lain informatif, ekspresif, dan komunikatif. Hal baru ini membentuk pengalaman kita
akan  diri,  akan  kehidupan  atau  dunia,  akan  relasi  dengan  sesama  termasuk masyarakat  dan  bahkan  dengan  Tuhan,  serta  melihat  bagaimana  perilaku  kita
berubah seturut model-model baru yang diciptakannya.
43
Internet  dapat  menghubungkan  kita  dengan  berbagai  pihak  di  berbagai lokasi di seluruh dunia. Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai
pihak  di  seluruh  dunia  dengan  menggunakan  fasilitas  Electronic  mail  E-mail. Selain fasilitas Electronic mail, Internet juga menyediakan fasilitas untuk ngobrol
yang dalam Internet disebut chatting. Kemampuan Internet lainnya adalah Usenet, yaitu forum yang disediakan bagi pengguna Internet untuk berbagi informasi dan
pemikiran  mengenai  suatu  topik  melalui  bulettin  elektronik.  Melalui  forum  ini, pengguna  dapat  mengirim  pesan  mengenai  topik  bersangkutan  dan  menerima
tanggapan dari pihak lain. Secara umum kita dapat mengetahui banyak sekali manfaat-manfaat  yang
ada  dalam  internet  yang  dapat  diperoleh  apabila  seseorang  mempunyai  akses internet:  1.  Informasi  untuk  kehidupan  pribadi:  kesehatan,  rekreasi,  hobi,
pengembangan pribadi,  rohani,  sosial.  2.  Informasi  untuk  kehidupan profesioanl: sains,  teknologi,  perdagangan,  saham,  berita  bisnis,  berbagai  forum  komunikasi,
bahkan berita-berita tentang agama.
43
Paul Suparno, Merasul Lewat Internet Yogyakarta: Kanisius, 2009, h. 54.
Satu  hal  yang  paling  menarik  tentang  media  internet  adalah  tidak mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang
biasanya  dapat  menghambat  pertukaran  manusia.
44
Berbagai  hal  fungsi  dan manfaat internet  yang ada tentunya menuntut kita untuk dapat mengambil fungsi
dan manfaat tersebut secara bijak agar dapat memberikan hal  yang positif, benar dan dapat dipertanggunjawabkan.
Kemajuan  teknologi  informasi  yang  semakin  mutakhir  itu  telah menyebabkan  hilangnya  batas  ruang  dan  waktu  sehingga  seakan-akan  dunia  ini
sempit  adanya.  Peristiwa  apapun  yang  terjadi  di  belahan  dunia  ini  pasti  akan dengan  cepat  dapat  kita  terima  dan  mempengaruhi  persepsi  serta  reaksi  kita.
Kenichi  Ohmae  dalam  Mahayana,  mengatakan  bahwa  abad  21  sebagai  dunia tanpa  batas  waktu,  dimana  hal  yang  terjadi  di  satu  belahan  dunia  tidak  bisa
dilepaskan  dari  apa  yang  terjadi  di  belahan  dunia  yang  lain.
45
Hal  ini mengakibatkan  bangsa-bangsa  secara  ekonomi,  sosial  dan  kultural  menjadi
interdependen dan saling terhubung seolah memiliki peran tersendiri satu dengan lainnya.
Inilah  dilema  yang  dihadapi  oleh  dunia,  khususnya  Negara-negara  Islam, sebagian
ada yang
memilih untuk
memusuhinya, menjauhkan
atau menyingkirkannya  dengan  kerangka  sensor,  bakan  melarangnya  sama  sekali,
sebagian ada  yang memanfaatkannya tanpa peduli sisi negatif  yang dimiliki atau muncul dari akibatnya dan sebagian lainnya memanfaatkannya secara hati-hati.
44
Wahyu  Supriyanto  dan  Ahmad  Muhsin,  Teknologi  Informasi  perpustakaan Yogyakarta: Kanisius, 2008, h. 61.
45
Dimitri  Mahayana,  Menjemput  Masa  Depan;  Futuristik  dan  Rekayasa  Masyarakat Menuju Era gelobal Bandung; Remaja Rosda Karya, 1999, h. 97-98.
Beberapa hari setelah serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan dua menara kembar World Trade Center WTC di Amerika, terjadi peningkatan yang
signifikan terhadap pencarian informasi tentang Islam di internet. Serangan yang diyakini  dilakukan  oleh  teroris  yang  dikaitkan  dengan  Islam,  telah  mendorong
banyak pengguna internet mencari tahu tentang Islam. Sungguh akan sangat baik jika  kita  bisa  memberikan  informasi  yang  benar  tentang  Islam,  karena  tidak
sedikit dari pengguna internet yang sudah memberikan citra jelek tentang Islam. Sebuah  website  tentang  Islam  menampilkan  tulisan  besar  homepagenya,
“Correct  your  information  about  Islam,  The  Misunderstood  Religion”  – Perbaikain  informasimu  tentang  Islam,  Agama  yang  difahami  secara  keliru”.
Tulisan ini muncul karena dipicu oleh sering terjadinya penyimpangan informasi tentang Islam yang seringkali diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme.
46
Hal  ini  ditegaskan  pula  oleh  Alwi  Shi ḥab,
47
bahwa “akhir-akhir ini telah terjadi  pendangkalan  pemahaman  tentang  Islam  dan  adanya  upaya  pembelokan
agama  Islam  menjadi  yang  ditakuti  dan  beringas.”  Semua  itu  terbukti  dengan semakin gencarnya informasi dan berbagai pernyataan  yang menyudutkan Islam.
Mulai  dari  isu  aksi  terorisme  yang  dituduhkan  terhadap  orang-orang  Muslim, terjadinya  pencitraan  buruk  terhadap  Nabi  Muhammad  Shollallahu  Alaihi
Wasallam  oleh  media  massa  Denmark  dalam  bentuk  kartun,  hingga  pernyataan Paus  Benediktus  XVI  bahwa  Nabi  Muhammmad  Shollallahu  Alaihi  Wasallam
46
Fathul Wahid, E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet Yogyakarta: Gava Media, 2004, h. 27.
47
Kompas  Cyber  Media, “Alwi  shiḥab  Lebih  Senang  Menulis  Dengan  Tangan,”  artikel
diakses pada 1 Mei 2014 dari http:www.kompascybermedia.comberita
menyebarkan  keyakinan  dengan  pedang.
48
Tentunya  masih  banyak  hal  lain  yang disebutkan oleh pengamat lainnya di berbagai media yang ada.
Bila  informasi  tersebut  tidak  ditanggapi  dengan  serius  dan  bijak  dapat memberikan  dampak  buruk  yang  luas,  bukan  saja  sebagai  fitnah  bagi  Islam  dan
umatnya tetapi dapat mengakibatkan pendiskriditan dan intimidasi terhadap umat Islam  dan  pada  negara-negara  Islam.  Oleh  karenanya,  menggunakan  media
internet secara bijak dengan memberikan informasi yang benar serta memperoleh informasi  secara  kritis  dan  ilmiah  akan  menjadi  solusi  dalam  memahami  Islam
yang benar khususnya pada media online seperti internet. Dalam  media  internet  banyak  sekali  penistaan-penistaan  tentang  agama
yang  dilakukan  oleh  orang-orang  yang  benci  dengan  agama  Islam.  Terutama menurut  Geert  Wilders  mengukur  soal  moderat  dalam  agama  Islam,    ia
menegaskan  terhadap  Islam  bahwa  yang  tidak  dipercayainya  adalah  ajaran agamanya,  selain  itu  juga  ia  mengatakan  “Islam  menurunkan  kekerasan  dan
totaliter”  ia  memberikan  contoh  persoalan  moderat  di  masyarakat  mereka  yang tidak masalah ketika seseorang berganti agama.
49
Islam  mengalami  kemunduran  baik  dari  segi  ekonomi,  sosial  budaya, sehingga  saat  ini  Islam  kurang  begitu  dikedepanakan,  penulis  mengutip  dari
perkataan seorang anggota Jaringan Islam Liberal JIL bahwa “peradaban yang menguasai  dunia  maka  secara  otomatis  bahasa  peradabanyalah  itulah  yang
48
“56 Menlu Negara-Negara Islam Desak Paus Cabut Pernyataan tentang Islam,” diakses pada 2 Mei 2014http:www.eramuslim.comdepanberitadunia
49
Muhammad  Samitra,  “Penistaan  Agama  Islam”,  artikel  diakses  pada  tanggal  9  Mei 2014 dari http:luar-negeri.kompasiana.com20131204penistaan-agama-islam-613583.html
dipakai”  maka  Barat  lah  yang  memiliki  peradaban  sehingga  dapat  menguasai ekonomi, sosial bahkan politik sekalipun.
50
Kisah-kisah  penistaan  dan  penodaan  sejatinya  sudah  terjadi  sejak  zaman Nabi  Muhammad  Saw.
51
Kemudian  berkembang  dalam  media  yang  ada  seperti blog,  televisi,  radio  dan  lainnya  yang  memang  memfasilitasinya  terlebih  di  era
modern seperti sekarang ini. Atas  kemunduran  itulah  Islam  mendapat  pandangan  yang  jelek  dari
masyarakat  dunia,  memang  dari  kemunculanya  Islam  mengalami  kritikan  dari musuh-musuhnya  bahkan  mendapatkan  fitnah,  tetapi  semua  itu  hanyalah  bumbu-
bumbu  untuk  menguji  umatnya  apakah  mereka  paham  dengan  agamanya  yang dikatakan sebagai agama Ra
ḥmatan lil ‘Ālamīn. Sejak  kejadian  runtuhnya  Uni    Soviet,  Barat  mengganggap  Islam  sebagai
ancaman serius bagi mereka. Oleh karna itu, Amerika Serikat dan tak ketinggalan rezim  Zionis  Israel  menggalangkan  proyek  Islamophobia  khususnya  Pasca
serangan terhadap gedung kembar World Trade Center New York pada tanggal 11 September  2001.  Hal  tersebut  diasumsikan  dilakukan  oleh  mereka  untuk
mengurangi ancaman serius yang mereka takutkan. Meluasnya  Islam  di  berbagi  belahan  dunia  mengundang  kemarahan
musuh-musuh agama suci ini. Mereka berupaya merendahkan Islam dengan cara- cara  pelecehan  dan  penistaan  terhadap  al-
Qur‟an dan kesucian Nabi Muhammad Saw. Contoh terbaru dari tindak musuh-musuh agama Islam adalah produksi dan
penayangan film berjudul “Innocence of Muslim”.
50
Ibid…
51
Tabloid Reformata – Edisi 137 Tahun IX 1 – 31 Maret 2011. Laman 4 Laporan Utama
tentang Sekte Evangelis
Sebagian  umat  Islam  kita  sudah  tidak  asing  lagi  ketika  mendengar  Terry Jones ia seorang pastor dari Florida Amerika Serikat yang telah sering menyakiti
hati  umat  Islam  dengan  sikap  tercelanya.  Ia  pernah  menggelar  aksi  pembakaran kitab  suci  al-
Qur‟an  untuk  memperingati  peristiwa  11  September.  Kini  nama Terry Jones kembali mencuat setelah ia terlibat dalam publikasi film Innocence of
Muslim. Film yang berdurasi dua jam ini menggambarkan kepribadian Rosulullah Saw dengan hina sedemikian rupa dan beliau digambarkan sebagai manusia yang
telah dilumuri oleh dosa. Sam  Bacile  alias  Nakaula  Bassely  Nakaula  yang  sering  disebut  sebagai
penulis  dan  sutradara  film  ini  adalah  seorang  yahudi  Amerika  yang  berasal  dari California.  Sementara  Terry  Jones  bertugas  sebagai  mempublikasikan  film
tersebut.  Bacile  kepada  Wall  Street  Jurnal  mengatakan,  lebih  dari  100  Yahudi menyuplai  dana  sebesar  lima  juta  dolar  untuk  membantu  memproduksi  filmnya.
Menurut Bacile film anti Islam itu dibuat selama tiga bulan dengan 60 aktor dan 45  kru  lainnya.  Film  tersebut  pertama  kali  diputar  di  sebuah  ruangan  kosong  di
Hollywood.
52
Maka  dari  itu  Bagi  orang-orang  yang  beriman,  persoalan  agama  dan kenabian  adalah  ajaran  yang  sudah  final,  janganlah  kita  mudah  percaya  dengan
pelecehan-pelecehan terhadap Nabi  Muhammad  Saw  yang telah dipaparkan oleh orang-orang yang benci dengan agama Islam karena hanya dapat merubah aqidah
dan  keyakinan  kita  sebagi  umat  Nabi  Muhammad  Saw.  Karenanya  kita  dituntut
52
Hauzaah  Maya,  “Penistaan  Agama  Kebebasan  Berpendapat  atau  Pelecehan”,  diakses pada  10  Mei  2014  dari  http:hauzahmaya.com20120923penistaan-agama-kebebasan-
berpendapat-atau-pelecehan
untuk  mengerti  dan  memperbaiki  aqidah  agar  tidak  mudah  goyah  dan  atau terbawa arus islamophobia yang terjadi dan beredar di berbagai media yang ad
C.
Hubungan Islam dengan Non-Islam dalam Sejarah 1.
Islam Melengkapi Ajaran Sebelumnya
Konsep  hubungan  Islam  dengan  Non-Islam  berawal  dari  konsep  risalah Nabi  Muhammad  Saw  adalah  untuk  seluruh  alam  dunia  bukan  bangsa  Arab  saja
termasuk kalangan Yahudi dan Nasrani karena mereka jua menjadi bagian sasaran pengutusan  Nabi  Muhammad  Saw  Hal  ini  sebagaimana  salah  satu  firman  Allah
dalam Sūrah al-Anbiyā21: 107 yang berbunyi:
ۡلس ۡ أ ٓام َّ  ك
يَل  عۡللل   َ ۡح
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam
”. Ayat  tersebut  menyebutkan  bahwa  pengutusan  Nabi  Muhammad  Saw
adalah  sebagai  rahmat  untuk  seluruh  alam  karena  lafadz  alam  disebutkan  dalam bentuk  jamak.  Begitupun  dalam
tiga ayat al Qur‟an dalam Sūrah at-Taubah: 33; al-Fat
ḥ:28; a - aff:9 sebagai berikut:
يل لٱ  لع  ۡظيل لقحۡلٱ  يد     ۡلٱب  ل س  لس ۡ أ ٓ َلٱ  ه ن ك ۡشَۡلٱ  ك  ۡ ل   للك
Artinya:  “Dialah  yang  telah  mengutus  Rasul-Nya  dengan  membawa petunjuk al-Qur
’an dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai
”. Ini  maknanya  bahwa  Islam  menungguli  seluruh  agama,  termasuk  agama
Ahli  Kitab
53
dan  Bani  Israel
54
.  Begitupun  adanya  dakwah  nabi  terhadap  Ahli Kitab  yang  diajak  oleh  Nabi  dari  kalangan  Yahudi  dan  Nasrani  untuk  beriman
53
Sebagaimana tertuang dalam Sūrah al-Mā‟idah: 15-16
54
Sebagaimana Sūrah al-Baqarah: 40-42
kepada risalah Muhammad Saw melalui iman kepada al- Qur‟an sebagai pembenar
kita  suci  yang  ada  pada  mereka  serta  mengingatkan  mereka  agar  tidak  menjadi kaum yang pertama kali kafir terhadap kitab yang diturunkan oleh Allah Swt itu.
Hanya saja Yahudi hanya mau mempercayai kitab yang diturunkan kepada mereka dan kufur terhadap al-
Qur‟an yang dengannya mereka dikecam oleh Allah Saw.
55
Begitupun  kaum  Bani  Israel  terhadap  nabi-nabi  yang  diutus  kepadanya baik  pada  zaman  Nabi  Musa  dengan  Taurat,  Isa  dengan  Injil  beserta  bukti  bukti
kebenarannya hingga Muhammad Saw  yang mereka mengetahui kedatangan dan kebenarannya  mereka  ingkar  terhadapnya  yang  kemudian  menyebabkan  laknat
dari Allah Swt
56
. Begitupun sikap Ahli Kitab dari kalangan Nasrani yang menolak iman  terhadap  al-
Qur‟an sehingga terancam Allah untuk dirubah bentuk mereka dan melaknatnya
57
. Terkait  hal  ini,  Yusuf  al-Qardhawi  menjelaskan  kisah  tentang  Nabi
Muhammad  Saw  yang  mengutus  beberapa  orang  utusan  kepada  raja-raja  Ahli Kitab  da
ri  kalangan  Nasrani,  sambil  membawa  Sūrah-sūrah  yang  ditujukan kepada mereka. Dalam Sūrah tersebut, beliau mengajak mereka untuk menerima
Islam dan meninggalkan kekafiran serta kesesatan mereka. Beliau juga menyurati Kisra,  raja  Persia;  pemimpin  agama  Majusi  yang  menyembanh  api;  menyurati
Caesar,  Raja  Romawi  yang  terkenal  dengan  nama  Heraklius;  Najasyi,  Raja Habasyah Ethiopia; Muqauqis, Gubernur Romawi di Mesir; dan para pemimpin
di  Syam,  yang  semuanya  adalah  kalangan  Ahli  Kitab  pemeluk  Nasrani. Diceritakan  juga  bahw  beliau  mengajak  mereka  untuk  memeluk  Islam  agar
55
Hal ini sesuai dengan Sūrah al-Baqarah: 91
56
Sebagaimana terdapat pada Sūrah al-Baqarah: 87-90
57
Seperti Sūrah an-Nisā:47
mereka  selamat  dan  mendapatkan  pahala  dari  Allah  Swt  sebanyak  dua  kali: pertama, atas keberagamaan mereka sebelum datangnya dakwah Islam, dan kedua
dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam
58
. Kisah-kisah tersebut dianggap oleh Abdul Basith sebagai langkah realistis
nabi  Muhammad  Saw  dalam  menyingkapi  perbedaan  ajaran  yang  al-Qur ‟an
mengajak  seluruh  penganut  ajaran  dan  atau  Agam  lain  termasuk  Islam  sendiri untuk mencari titik temu kalimatun sawa‟ di luar aspek teologis yang memang
sudah  berbeda  sejak  semua
59
.  Titik  temu  tersebut  tentunya  dilakukan  dengan dialog antar agama yang bersifat konstruktif melalui berbagai cara yang baik dan
bijak. Sebagaimana firman Allah dalam surat al- Imr ān3:64
َّأ  ۡمك ۡيب  ا ۡيب  ۢءٓا س  ٖ َلك    ل  ْا ۡ لاعت    كۡلٱ لۡهأٓ ي  ۡلق ۡيَ  ب َ ۡشَ ّ   َهٱ  َّ   ب ۡعَ
ذَ ي ّ  ا ن َل ۡسم اََأب ْا
َۡٱ ْا ل قف ْا ۡ َل ت ن ف َۚهٱ ن د  لم ا باب ۡ أ اض ۡعب ا ض ۡعب
Artinya:  “Katakanlah:  Hai  Ahli  Kitab,  marilah  berpegang  kepada suatu  kalimat  ketetapan  yang  tidak  ada  perselisihan  antara  kami  dan  kamu,
bahwa  tidak  kita  sembah  kecuali  Allah  dan  tidak  kita  persekutukan  Dia  dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai
tuhan  selain  Allah.  Jika  mereka  berpaling  maka  katakanlah  kepada  mereka: Saksikanlah,  bahwa  kami  adalah  orang-orang  yang  berserah  diri  kepada
Allah
Ayat  tersebut  menekankan  tentang  dakwah  dan  ajakan  terhadap  seluruh
penganut  kitab  suci  agar  mencari  titik  kesepakatan  temu  untuk  dan  agar  tidak menyembah  selain  Allah  dan  tidak  menduakannya  serta  tidak  menjadikan  salah
satu dari para penganut itu sebagai tuhan selain Allah.
58
Yusuf  al-Qardhawi, Bagaimana  Islam  Menilai  Yahudi  dan  Nasrani   Jakarta:  Gema Insani Press, 2000, h. 64-65.
59
Abdul Basith, Serial Khutbah Kotemporer, h. 74
Kisah tersebut menjelaskan bahwa Islam datang untuk melengkapi ajaran- ajaran  Yahudi  dan  Nasrani  sebelumnya  dan  agar  tidak  menyimpang  dari  ajaran
yang  lurus.  Walaupun  ternyata  dalam  perjalanan  mereka  mencampuradukan tauhid  dengan  kemusyrikan  kepada  Allah.  Hal  ini  nampak  dari  rekam  jejak
mereka  seperti  Nasrani  misalnya  yang  menyebutkan  bahwa  tuhan  adalah  tiga trinitas yaitu; al-Masih bin Maryam, Ruuh Kudus dan Allah.