ISLAMOPHOBIA, PENISTAAN AGAMA DI INTERNET DAN

menyebarkan mazhab Islamophobianya apapun yang terjadi karena memang sudah dari sananya ingin memusuhi. 32 Bagi Muslim sendiri, menyikapi Islamophobia harus dengan representasi ajaran Islam yang benar, sehingga tidak ada jurang pemisah antara Islam dan Muslim. Terkadang keindahan Islam tertutup oleh perilaku „oknum‟ Muslim sehingga misrepresentasi Islam ini secara alami menumbuhkan phobia dikalangan non-Muslim. 33 Ditambah bahwa menyingkapi islamophobia seharusnya diibaratkan perlakuan diagnosa memeriksa terhadap penyakit yang selama ini terjadi dalam dunia Barat dan Islam serta sebagai perdebatan yang butuh pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban tentang kedudukan Islam baik dari segi agama dan sebagai praktek sosial tentang posisi Islam dan hubungan dengan modernitas, tentang perbenturan peradaban. 34 Bagi Negara Islam, kuatnya Islamophobia di Barat juga mencemaskan, namun gejala psikologis itu tentu tak datang dengan sendirinya, pasti ada sesuatu dalam tubuh umat Islam sendiri. Sekalipun dewasa ini muncul banyak tokoh moderat dikalangan Muslim, tetapi citra terhadap dunia Islam belum banyak berubah. Jembatan Barat-Islam belum kokoh. Ini menjadi masalah serius hingga kini. Fobia atau ketakutan yang berlebihan terhadap segala sesuatau yang berhubungan dengan Islam. Ketakutan yang berkembang menjadi sebuah kebencian masyarakat inilah yang kemudian dijadikan alasan pembenaran bagi 32 ibid 33 Ibnu „Iqro, “Media dan Islamophobia,” artikel diakses pada 5 Mei 2014 dari http:media.kompasiana.commainstream-media20130915media-islamophobia-592047.html 34 Mohammad R. Salama, Islam, Orientatalism and Intellectiual History-Modernity and The Politics of Exclusion Since Ibn Khaldun London and Newyork: IB. Tauris, 2013, h. Pengantar pemerintah Amerika menganeksasi memasukan wilayah tertentu dalam nuansa politik yang ada berbagai pemerintahan yang dituduh berpotensi sebagai sarang teroris. Munculnya Islamophobia bagi agama Islam layak mendapatkan perhatian serius. Sikap tersebut tidak hanya merusak citra agama Islam sebagai agama yang cinta damai dan anti kekerasan, tetapi juga akan merugikan dunia Islam dalam percaturan global khususnya dibidang politik, ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan serta agama. Shyock mengatakan bahwa Islamophobia berarti sebuah ketakutan akan Islam dan M uslim untuk menggambarkan sebuah keadaan „dimana orang membenci M uslim atau takut tehadap Islam‟. 35 Fobia terhadap Islam yang muncul tentu tak bisa dilihat secara sepihak sebagai “kesalahan” dikalangan Islam. Dunia harus memandang persoalan ini secara adil. Islamophobia bukan saja disebabkan olah oknum umat Islam, tapi juga oleh Barat. Kedua belah pihak harus introspeksi. Jika di kalangan non-Muslin muncul Islamophobia, maka di sebagian kalangan Islam justru timbul ketakutan terhadap Barat. Fobia terhadap Barat terlihat dari resistensi umat Islam terhadap segala yang berbau Barat. Fobia ini tidak hanya dari aspek politik, tapi juga ekonomi, sosial, budaya bahkan teknologi. Ada yang secara ekstrim melihat, segala yang datang dari luar adalah Barat dan itu bertujuan untuk menghancurkan Islam. Bahkan globalisasi yang melanda dunia saat ini juga diyakini sebagai bagian dari sekenario Barat, khususnya AS untuk menguasai dunia, termasuk Islam. 35 Andrew Shryock, IslamophobiaIslamophilia Beyond the Politics of Enemy and Friend Bloomington: Indiana University Press, 2010, h. 2. Faktor yang memicu kecemburuan Barat terhadap Muslim adalah menurunnya jumlah pengunjung ke Gereja, di Inggris misalnya, selama tahun 1979 sampai 1998 jumlah pengunjung gereja menurun dari 5,4 juta menjadi 4,7 juta orang. Diperkirakan pada tahun 2016 jumlah itu tersisa 0,8 dari penduduk Inggris laporan dari buku Muslimlah Daripada Liberal, Catatan Perjalanan di Inggris mengutip hasil survey Peter Brierly. Barat tak mampu berbuat banyak dengan kondisi ini, sebab mayoritas sudah meminggirkan agama sebagai institusi yang tidak rasional. Mengimbangi dan mengembangkan misi juga tak mampu membawa hasil yang baik. Kekeristenan orang Barat yang tersekularkan tidak bisa menyadarkan orang Barat untuk kembali kepada sepritualitas Kristennya. Bagi mereka kata agama adalah problem dan traumatik. 36 Beberapa hal yang terjadi seperti praktek kekerasan yang dilakukan sekelompok Islam dengan membawa simbol-simbol agama dapat diasumsikan telah dimanfaatkan oleh orang-orang Barat dengan menggunakan media massa sebagai alat utama dalam memegang peradaban menjadikan Islam terus menerus dipojokkan oleh publik. B. Penistaan Agama di Internet Pada saat ini kita dihadapkan pada suatu era, yang oleh para ahli masa depan dapat dinamai era informasi, sebab pada era ini teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga terjadi ledakan informasi yang tanpa batas. Namun terlepas dari itu semua, informasi merupakan suatu era yang ditandai oleh adanya dominasi teknologi informasi di seluruh bidang kehidupan 36 Kholilihasib, “Fajrul Islam,” 27 oktober 2010, diakses pada 7 Mei 2014 dari http:fajrulislam.wordpress.com20101027mengapa-barat-islamophobia manusia. 37 Tentunya era ini dapat kita sebut era informasi dengan berbagai teknologi yang mendukungnya. Media massa telah mengalami revolusi dengan kehadiran media online. Bahkan televisi, radio maupun media cetak telah memiliki media online sehingga penerimaan informasi yang semakin dimudahkan. Istilah media baru new media menghubungkan antara teknologi dan komunikasi dengan konteks sosial yang berhubungan menyatukan tiga elemen: alat artefak teknologi; aktifitas, praktik dan penggunaan, dan tatanan serta organisasi sosial yang terbentuk di sekeliling alat dan praktik tersebut. 38 Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Karena itu, media online tergolong media massa yang popular bersifat khas. Oleh karena itu penggunaan media online bergantung pada adanya jaringan teknologi internet, di samping pengguna media ini harus mahir dalam menggunakan media tersebut. 39 Media ini sudah sangat familiar dan banyak digunakan di kalangan masyarakat dalam distribusi informasi. Internet adalah sebuah jaringan komputer yang digunakan orang untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan. Bahkan sebagian orang ada yang menggunakannya untuk kepentingan ekonomi, politik, pendidikan, budaya, bahkan Agama. Berbekal kemampuannya yang melewati batas wilayah, juga 37 Dimitri Mahayana, Menjemput Masa Depan; Futuristik dan Rekayasa Masyarakat Menuju Era Global Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999, h. 97. 38 Avant Garde, “Perkembangan Media Online”, Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur V, 1 No. 1 Juli 2013: h. 1. 39 Indah Suryawati, “Jurnalisme Damai Dalam Pemberitaan Konflik di Media Online,” Ilmu Komunikasi V, no. 1 Juli 2013: h. 4. negara, sehingga siapapun di atas dunia ini bisa terhubung dengan yang lainnya sekalipun berada pada daerah atau wilayah yang berjauhan. 40 Kini internet telah digunakan untuk berbagai tujuan dan aspek sesuai keinginan pengguna dan yang memanfaatkanya. Internet muncul pada tahun 1983, sejak diciptakannya teknologi World Wide Web WWW oleh Tim Barnes-Lee dari CERN, yang merupakan organisasi Eropa untuk Penelitian Teknologi Nuklir yang telah banyak mengubah sisi kehidupan manusia, karena teknologi internet merupakan salah satu terobosan peradaban. 41 Lahirnya teknonologi ini, juga menghadirkan media baru dalam penyebaran informasi dan pengetahuan, yaitu media digital. Media ini pun telah mengubah pola pikir manusia yang merupakan respon terhadap media informasi. Contoh perubahan pola pikir tersebut adalah lahirnya e-mail yang mengubah cara berkirim surat, e-business atau e-commerce yang telah merubah cara berbisnis dengan segala turunannya, termasuk e-cash atau e-money. E-learning menawarkan cakrawala baru dalam proses belajar mengajar, disusul e-book yang mengubah media pembelajaran. E-government telah membuka babak baru pengelolaan pemerintahan dan mekanisme hubungan antara pemerintah dan masyarakat. 42 Perubahan pola pikir, gaya hidup dan lainnya akan terus terjadi seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia. 40 Obrolan bersama Bpk Eva Nugraha MA 19710217 199803 1 002 pada tanggal 20 Mei 2014. 41 Fathul Wahid, E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet Yogyakarta: Gava Media, 2004, h. 17. 42 Ibid, h. 19 Internet berfungsi sebagai media komunikasi, penyedia informasi, dan fasilitas untuk promosi. Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia. Internet memiliki tiga fungsi antara lain informatif, ekspresif, dan komunikatif. Hal baru ini membentuk pengalaman kita akan diri, akan kehidupan atau dunia, akan relasi dengan sesama termasuk masyarakat dan bahkan dengan Tuhan, serta melihat bagaimana perilaku kita berubah seturut model-model baru yang diciptakannya. 43 Internet dapat menghubungkan kita dengan berbagai pihak di berbagai lokasi di seluruh dunia. Misalnya kita bisa kirim data atau surat dengan berbagai pihak di seluruh dunia dengan menggunakan fasilitas Electronic mail E-mail. Selain fasilitas Electronic mail, Internet juga menyediakan fasilitas untuk ngobrol yang dalam Internet disebut chatting. Kemampuan Internet lainnya adalah Usenet, yaitu forum yang disediakan bagi pengguna Internet untuk berbagi informasi dan pemikiran mengenai suatu topik melalui bulettin elektronik. Melalui forum ini, pengguna dapat mengirim pesan mengenai topik bersangkutan dan menerima tanggapan dari pihak lain. Secara umum kita dapat mengetahui banyak sekali manfaat-manfaat yang ada dalam internet yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses internet: 1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, sosial. 2. Informasi untuk kehidupan profesioanl: sains, teknologi, perdagangan, saham, berita bisnis, berbagai forum komunikasi, bahkan berita-berita tentang agama. 43 Paul Suparno, Merasul Lewat Internet Yogyakarta: Kanisius, 2009, h. 54. Satu hal yang paling menarik tentang media internet adalah tidak mengenal batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran manusia. 44 Berbagai hal fungsi dan manfaat internet yang ada tentunya menuntut kita untuk dapat mengambil fungsi dan manfaat tersebut secara bijak agar dapat memberikan hal yang positif, benar dan dapat dipertanggunjawabkan. Kemajuan teknologi informasi yang semakin mutakhir itu telah menyebabkan hilangnya batas ruang dan waktu sehingga seakan-akan dunia ini sempit adanya. Peristiwa apapun yang terjadi di belahan dunia ini pasti akan dengan cepat dapat kita terima dan mempengaruhi persepsi serta reaksi kita. Kenichi Ohmae dalam Mahayana, mengatakan bahwa abad 21 sebagai dunia tanpa batas waktu, dimana hal yang terjadi di satu belahan dunia tidak bisa dilepaskan dari apa yang terjadi di belahan dunia yang lain. 45 Hal ini mengakibatkan bangsa-bangsa secara ekonomi, sosial dan kultural menjadi interdependen dan saling terhubung seolah memiliki peran tersendiri satu dengan lainnya. Inilah dilema yang dihadapi oleh dunia, khususnya Negara-negara Islam, sebagian ada yang memilih untuk memusuhinya, menjauhkan atau menyingkirkannya dengan kerangka sensor, bakan melarangnya sama sekali, sebagian ada yang memanfaatkannya tanpa peduli sisi negatif yang dimiliki atau muncul dari akibatnya dan sebagian lainnya memanfaatkannya secara hati-hati. 44 Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi perpustakaan Yogyakarta: Kanisius, 2008, h. 61. 45 Dimitri Mahayana, Menjemput Masa Depan; Futuristik dan Rekayasa Masyarakat Menuju Era gelobal Bandung; Remaja Rosda Karya, 1999, h. 97-98. Beberapa hari setelah serangan 11 September 2001 yang meruntuhkan dua menara kembar World Trade Center WTC di Amerika, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap pencarian informasi tentang Islam di internet. Serangan yang diyakini dilakukan oleh teroris yang dikaitkan dengan Islam, telah mendorong banyak pengguna internet mencari tahu tentang Islam. Sungguh akan sangat baik jika kita bisa memberikan informasi yang benar tentang Islam, karena tidak sedikit dari pengguna internet yang sudah memberikan citra jelek tentang Islam. Sebuah website tentang Islam menampilkan tulisan besar homepagenya, “Correct your information about Islam, The Misunderstood Religion” – Perbaikain informasimu tentang Islam, Agama yang difahami secara keliru”. Tulisan ini muncul karena dipicu oleh sering terjadinya penyimpangan informasi tentang Islam yang seringkali diidentikkan dengan kekerasan dan terorisme. 46 Hal ini ditegaskan pula oleh Alwi Shi ḥab, 47 bahwa “akhir-akhir ini telah terjadi pendangkalan pemahaman tentang Islam dan adanya upaya pembelokan agama Islam menjadi yang ditakuti dan beringas.” Semua itu terbukti dengan semakin gencarnya informasi dan berbagai pernyataan yang menyudutkan Islam. Mulai dari isu aksi terorisme yang dituduhkan terhadap orang-orang Muslim, terjadinya pencitraan buruk terhadap Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam oleh media massa Denmark dalam bentuk kartun, hingga pernyataan Paus Benediktus XVI bahwa Nabi Muhammmad Shollallahu Alaihi Wasallam 46 Fathul Wahid, E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet Yogyakarta: Gava Media, 2004, h. 27. 47 Kompas Cyber Media, “Alwi shiḥab Lebih Senang Menulis Dengan Tangan,” artikel diakses pada 1 Mei 2014 dari http:www.kompascybermedia.comberita menyebarkan keyakinan dengan pedang. 48 Tentunya masih banyak hal lain yang disebutkan oleh pengamat lainnya di berbagai media yang ada. Bila informasi tersebut tidak ditanggapi dengan serius dan bijak dapat memberikan dampak buruk yang luas, bukan saja sebagai fitnah bagi Islam dan umatnya tetapi dapat mengakibatkan pendiskriditan dan intimidasi terhadap umat Islam dan pada negara-negara Islam. Oleh karenanya, menggunakan media internet secara bijak dengan memberikan informasi yang benar serta memperoleh informasi secara kritis dan ilmiah akan menjadi solusi dalam memahami Islam yang benar khususnya pada media online seperti internet. Dalam media internet banyak sekali penistaan-penistaan tentang agama yang dilakukan oleh orang-orang yang benci dengan agama Islam. Terutama menurut Geert Wilders mengukur soal moderat dalam agama Islam, ia menegaskan terhadap Islam bahwa yang tidak dipercayainya adalah ajaran agamanya, selain itu juga ia mengatakan “Islam menurunkan kekerasan dan totaliter” ia memberikan contoh persoalan moderat di masyarakat mereka yang tidak masalah ketika seseorang berganti agama. 49 Islam mengalami kemunduran baik dari segi ekonomi, sosial budaya, sehingga saat ini Islam kurang begitu dikedepanakan, penulis mengutip dari perkataan seorang anggota Jaringan Islam Liberal JIL bahwa “peradaban yang menguasai dunia maka secara otomatis bahasa peradabanyalah itulah yang 48 “56 Menlu Negara-Negara Islam Desak Paus Cabut Pernyataan tentang Islam,” diakses pada 2 Mei 2014http:www.eramuslim.comdepanberitadunia 49 Muhammad Samitra, “Penistaan Agama Islam”, artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2014 dari http:luar-negeri.kompasiana.com20131204penistaan-agama-islam-613583.html dipakai” maka Barat lah yang memiliki peradaban sehingga dapat menguasai ekonomi, sosial bahkan politik sekalipun. 50 Kisah-kisah penistaan dan penodaan sejatinya sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad Saw. 51 Kemudian berkembang dalam media yang ada seperti blog, televisi, radio dan lainnya yang memang memfasilitasinya terlebih di era modern seperti sekarang ini. Atas kemunduran itulah Islam mendapat pandangan yang jelek dari masyarakat dunia, memang dari kemunculanya Islam mengalami kritikan dari musuh-musuhnya bahkan mendapatkan fitnah, tetapi semua itu hanyalah bumbu- bumbu untuk menguji umatnya apakah mereka paham dengan agamanya yang dikatakan sebagai agama Ra ḥmatan lil ‘Ālamīn. Sejak kejadian runtuhnya Uni Soviet, Barat mengganggap Islam sebagai ancaman serius bagi mereka. Oleh karna itu, Amerika Serikat dan tak ketinggalan rezim Zionis Israel menggalangkan proyek Islamophobia khususnya Pasca serangan terhadap gedung kembar World Trade Center New York pada tanggal 11 September 2001. Hal tersebut diasumsikan dilakukan oleh mereka untuk mengurangi ancaman serius yang mereka takutkan. Meluasnya Islam di berbagi belahan dunia mengundang kemarahan musuh-musuh agama suci ini. Mereka berupaya merendahkan Islam dengan cara- cara pelecehan dan penistaan terhadap al- Qur‟an dan kesucian Nabi Muhammad Saw. Contoh terbaru dari tindak musuh-musuh agama Islam adalah produksi dan penayangan film berjudul “Innocence of Muslim”. 50 Ibid… 51 Tabloid Reformata – Edisi 137 Tahun IX 1 – 31 Maret 2011. Laman 4 Laporan Utama tentang Sekte Evangelis Sebagian umat Islam kita sudah tidak asing lagi ketika mendengar Terry Jones ia seorang pastor dari Florida Amerika Serikat yang telah sering menyakiti hati umat Islam dengan sikap tercelanya. Ia pernah menggelar aksi pembakaran kitab suci al- Qur‟an untuk memperingati peristiwa 11 September. Kini nama Terry Jones kembali mencuat setelah ia terlibat dalam publikasi film Innocence of Muslim. Film yang berdurasi dua jam ini menggambarkan kepribadian Rosulullah Saw dengan hina sedemikian rupa dan beliau digambarkan sebagai manusia yang telah dilumuri oleh dosa. Sam Bacile alias Nakaula Bassely Nakaula yang sering disebut sebagai penulis dan sutradara film ini adalah seorang yahudi Amerika yang berasal dari California. Sementara Terry Jones bertugas sebagai mempublikasikan film tersebut. Bacile kepada Wall Street Jurnal mengatakan, lebih dari 100 Yahudi menyuplai dana sebesar lima juta dolar untuk membantu memproduksi filmnya. Menurut Bacile film anti Islam itu dibuat selama tiga bulan dengan 60 aktor dan 45 kru lainnya. Film tersebut pertama kali diputar di sebuah ruangan kosong di Hollywood. 52 Maka dari itu Bagi orang-orang yang beriman, persoalan agama dan kenabian adalah ajaran yang sudah final, janganlah kita mudah percaya dengan pelecehan-pelecehan terhadap Nabi Muhammad Saw yang telah dipaparkan oleh orang-orang yang benci dengan agama Islam karena hanya dapat merubah aqidah dan keyakinan kita sebagi umat Nabi Muhammad Saw. Karenanya kita dituntut 52 Hauzaah Maya, “Penistaan Agama Kebebasan Berpendapat atau Pelecehan”, diakses pada 10 Mei 2014 dari http:hauzahmaya.com20120923penistaan-agama-kebebasan- berpendapat-atau-pelecehan untuk mengerti dan memperbaiki aqidah agar tidak mudah goyah dan atau terbawa arus islamophobia yang terjadi dan beredar di berbagai media yang ad C. Hubungan Islam dengan Non-Islam dalam Sejarah 1. Islam Melengkapi Ajaran Sebelumnya Konsep hubungan Islam dengan Non-Islam berawal dari konsep risalah Nabi Muhammad Saw adalah untuk seluruh alam dunia bukan bangsa Arab saja termasuk kalangan Yahudi dan Nasrani karena mereka jua menjadi bagian sasaran pengutusan Nabi Muhammad Saw Hal ini sebagaimana salah satu firman Allah dalam Sūrah al-Anbiyā21: 107 yang berbunyi: ۡلس ۡ أ ٓام َّ ك يَل عۡللل َ ۡح Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam ”. Ayat tersebut menyebutkan bahwa pengutusan Nabi Muhammad Saw adalah sebagai rahmat untuk seluruh alam karena lafadz alam disebutkan dalam bentuk jamak. Begitupun dalam tiga ayat al Qur‟an dalam Sūrah at-Taubah: 33; al-Fat ḥ:28; a - aff:9 sebagai berikut: يل لٱ لع ۡظيل لقحۡلٱ يد ۡلٱب ل س لس ۡ أ ٓ َلٱ ه ن ك ۡشَۡلٱ ك ۡ ل للك Artinya: “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk al-Qur ’an dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai ”. Ini maknanya bahwa Islam menungguli seluruh agama, termasuk agama Ahli Kitab 53 dan Bani Israel 54 . Begitupun adanya dakwah nabi terhadap Ahli Kitab yang diajak oleh Nabi dari kalangan Yahudi dan Nasrani untuk beriman 53 Sebagaimana tertuang dalam Sūrah al-Mā‟idah: 15-16 54 Sebagaimana Sūrah al-Baqarah: 40-42 kepada risalah Muhammad Saw melalui iman kepada al- Qur‟an sebagai pembenar kita suci yang ada pada mereka serta mengingatkan mereka agar tidak menjadi kaum yang pertama kali kafir terhadap kitab yang diturunkan oleh Allah Swt itu. Hanya saja Yahudi hanya mau mempercayai kitab yang diturunkan kepada mereka dan kufur terhadap al- Qur‟an yang dengannya mereka dikecam oleh Allah Saw. 55 Begitupun kaum Bani Israel terhadap nabi-nabi yang diutus kepadanya baik pada zaman Nabi Musa dengan Taurat, Isa dengan Injil beserta bukti bukti kebenarannya hingga Muhammad Saw yang mereka mengetahui kedatangan dan kebenarannya mereka ingkar terhadapnya yang kemudian menyebabkan laknat dari Allah Swt 56 . Begitupun sikap Ahli Kitab dari kalangan Nasrani yang menolak iman terhadap al- Qur‟an sehingga terancam Allah untuk dirubah bentuk mereka dan melaknatnya 57 . Terkait hal ini, Yusuf al-Qardhawi menjelaskan kisah tentang Nabi Muhammad Saw yang mengutus beberapa orang utusan kepada raja-raja Ahli Kitab da ri kalangan Nasrani, sambil membawa Sūrah-sūrah yang ditujukan kepada mereka. Dalam Sūrah tersebut, beliau mengajak mereka untuk menerima Islam dan meninggalkan kekafiran serta kesesatan mereka. Beliau juga menyurati Kisra, raja Persia; pemimpin agama Majusi yang menyembanh api; menyurati Caesar, Raja Romawi yang terkenal dengan nama Heraklius; Najasyi, Raja Habasyah Ethiopia; Muqauqis, Gubernur Romawi di Mesir; dan para pemimpin di Syam, yang semuanya adalah kalangan Ahli Kitab pemeluk Nasrani. Diceritakan juga bahw beliau mengajak mereka untuk memeluk Islam agar 55 Hal ini sesuai dengan Sūrah al-Baqarah: 91 56 Sebagaimana terdapat pada Sūrah al-Baqarah: 87-90 57 Seperti Sūrah an-Nisā:47 mereka selamat dan mendapatkan pahala dari Allah Swt sebanyak dua kali: pertama, atas keberagamaan mereka sebelum datangnya dakwah Islam, dan kedua dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam 58 . Kisah-kisah tersebut dianggap oleh Abdul Basith sebagai langkah realistis nabi Muhammad Saw dalam menyingkapi perbedaan ajaran yang al-Qur ‟an mengajak seluruh penganut ajaran dan atau Agam lain termasuk Islam sendiri untuk mencari titik temu kalimatun sawa‟ di luar aspek teologis yang memang sudah berbeda sejak semua 59 . Titik temu tersebut tentunya dilakukan dengan dialog antar agama yang bersifat konstruktif melalui berbagai cara yang baik dan bijak. Sebagaimana firman Allah dalam surat al- Imr ān3:64 َّأ ۡمك ۡيب ا ۡيب ۢءٓا س ٖ َلك ل ْا ۡ لاعت كۡلٱ لۡهأٓ ي ۡلق ۡيَ ب َ ۡشَ ّ َهٱ َّ ب ۡعَ ذَ ي ّ ا ن َل ۡسم اََأب ْا َۡٱ ْا ل قف ْا ۡ َل ت ن ف َۚهٱ ن د لم ا باب ۡ أ اض ۡعب ا ض ۡعب Artinya: “Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah berpegang kepada suatu kalimat ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah Ayat tersebut menekankan tentang dakwah dan ajakan terhadap seluruh penganut kitab suci agar mencari titik kesepakatan temu untuk dan agar tidak menyembah selain Allah dan tidak menduakannya serta tidak menjadikan salah satu dari para penganut itu sebagai tuhan selain Allah. 58 Yusuf al-Qardhawi, Bagaimana Islam Menilai Yahudi dan Nasrani Jakarta: Gema Insani Press, 2000, h. 64-65. 59 Abdul Basith, Serial Khutbah Kotemporer, h. 74 Kisah tersebut menjelaskan bahwa Islam datang untuk melengkapi ajaran- ajaran Yahudi dan Nasrani sebelumnya dan agar tidak menyimpang dari ajaran yang lurus. Walaupun ternyata dalam perjalanan mereka mencampuradukan tauhid dengan kemusyrikan kepada Allah. Hal ini nampak dari rekam jejak mereka seperti Nasrani misalnya yang menyebutkan bahwa tuhan adalah tiga trinitas yaitu; al-Masih bin Maryam, Ruuh Kudus dan Allah.

2. Konsep Toleransi Islam terhadap Ahlul Kitab

Penganut ajaran atau kitab suci sebelum al- Qur‟an biasa dikenal dengan Ahli Kitab. Penyebutan ini membuat Yusuf al-Qardhawi tidak semena-mena menyebutkan bahwa Ahli Kitab adalah Kafir atau Musryik karena menurutnya hanya Allah lah yang menetapkan dalam ayat-ayat kitab-Nya. Yusuf al-Qardhawi menyimpulkan bahwa Ahli Kitab tidaklah sederajat dengan kaum musyrikin seperti kaum Paganis Arab dan sejenisnya yang tidak mengikuti ajaran kitab suci sebelum al- Qur‟an. Ia menyebutkan bahwa dasar hukum diambil dari beberapa hukum cabang yang banyak, seperti dalam masalah warisan, yakni seorang muslim tidak dapat mewarisi oran gkafir, begitu pula sebaliknya dan orang Yahudi dan Nasrani juga tidak dapat mewarisi seorang muslim, begitupula sebaliknya. Juga dalam masalah persaksian dan kriminalitas yakni seorang muslim tidak dihukum bunuh karena membunuh seorang kafir. 60 Al-Qur ‟an mengharamkan seorang muslim untuk menikahi wanita musyrik, namun membolehkan menikahi wanita Ahli Kitab. Hal ini dianggap oleh Yusuf al-Qardhawi sebagai puncak toleransi terhadap kalangan yang berlainan 60 Yusuf al-Qardhawi, Bagaimana Islam Menilai Yahudi dan Nasrani Jakarta: Gema Insani Press, 2000, h. 104. akidah yang tidak dicapai oleh agama apa pun. Begitupun al- Qur‟an memerintahkan untuk mendebat mereka dengan cara yang paling baik. 61 Baik kalangan Ahlul Kitab, Kafir, hingga kalangan Musyrik tidaklah sama sikapnya dalam memandang Islam. Sebagian mereka ada yang bersikap damai dan ada yang bersikap memusuhi serta memerangi. Masing-masing sikap tersebut kemudian ditentukan sikap Islam terhadap mereka. Hal ini sebagaimana ayat al- Qur‟an yang dijadikan pedoman atau konstitusi Islam dalam menyingkapi non Muslim seperti firm annya dalam Sūrah al-Mumtaḥanah60:8-9 ه ُ بت نأ ۡمك يد لم مك ج ۡذي ۡمل يل لٱ يف ۡمك ل قي ۡمل ي َلٱ ع َهٱ مك ى ۡي َّ ْآ سۡقت ۡم ي َهٱ َن ۚۡم ۡيل ي سۡقَۡلٱ ُ ح لم مك ج ۡخأ يل لٱ يف ۡمك ل ق ي َلٱ ع َهٱ مك ى ۡي اَََ ن َل َظلٱ مه ك ٓ لْ أف ۡم َل ي م ۚۡمه ۡ َل ت نأ ۡمكجا ۡخ ٓ لع ْا ظ ۡمك يد Artinya: “Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil ” Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Ayat tersebut dengan jelas menjelaskan bahwa Allah tidak melarang seorang Muslim untuk berbuat baik dengan orang yang berbeda agama dan berbuat adil dengan mereka, meskipun mereka adalah kalangan musyirikin. 61 Sebagaimana tersebut dalam Sūrah al-Ankabūt: 46 Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sekalipun Islam memandang batil agama dan akidah mereka tetapi tetap ada tempat dan sikap baik yang dapat dilakukan selama tidak memerangi Islam itu sendiri.

3. Sikap Islam dengan Penganut Ajaran Lain dan Sebaliknya

Sejarah menyebutkan bahwa kaum Muslimin dengan non Muslim Yahudi, Nasrani, Pagan, dan lainnya untuk banyak hal selalu hidup dalam pergaulan muamalah yang sangat kondusif baik dalam aspek perdagangan bisnis, perlindungan politik sehingga disebut istilah Zimmi non Muslim yang wajib dilindungi, bahkan kekeluargaan yang berbeda faham atau agama yang dianut. Hal tersebut digambarkan dalam berbagai aktifitas dan kegiatan yang dilakukan misalnya pada zaman nabi Muhammad Saw dan kekhalifahan pada aspek perdagangan dan mua‟amalah dimana beliau berbagi hasil dalam pengelolaan ladang-ladang beliau di Negeri Khaibar bersama orang Yahudi 62 , membeli beberapa takar gandung dari seorang pedagang Yahudi dengan menggadaikan perisai perangnya hingga ajal menjemput 63 , kisah diberlakukannya upeti 10 terhadap kaum Muslim yang berdagang di wilayah Kafir Harby pada zaman Abu Musa al- Asy‟ary dan sebaliknya. 64 Pada aspek perlindungan politik, telah dikeluarkan dan diresmikan “Piagam Anugerah” yang ditulis oleh Ali bin Abu Thalib dan ditandatangani 62 Komunitas Pengusaha Muslim, “Berdang dan Bermualamah dengan Non Muslim” , diakses pada 28 Desember 2014 dari http:pengusahamuslim.comberdagang-dan-bermuamalah- dengan-non-muslim-1811.VKdufSusWSo. 63 Kisah menurut Aisyah – Istri Nabi yang diabadikan Hadis Bukhari, Muslim, dan Ahmad 64 Kisah dari Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi tentang mengadunya kafir harby kepada Abu Musa al- Asy‟ary pada zaman Khalifah Umar bin Khatab sendiri oleh Rasulullah Saw yang diberikan kepada Biara ST. Catherine di bukit Sinai pada tahun 628 Masehi sebagai pemberian hak dan kemudahan bagi semua orang Kristen baik jauh maupun dekat 65 , penyebutan Ahli Kitab dan pembolehan atas pernikahan lelaki Muslim dengan wanita Ahli Kitab Pengikut nabi Isa, dan lainnya. Pada aspek kekeluargaan dimana Nabi Muhammad Saw memiliki saudara sepupu Waraqah ibn Naufal yang menjadi sebagai rahib Nasrani yang memberitahukan bahwa ia adalah seorang Nabi, bersedekahnya Nabi kepada keluarga Yahudi 66 , keberadaan pembantu Nabi yang notabene seorang Yahudi. Pada aspek pernikahan, Fiqih Islam membolehkan menikahi wanita Ahli Kitab selain musyrikin seperti dijelaskan dalam firman Allah Swt مَ َۚ م ۡ ي َ ح ك ۡشَۡلٱ ْا حك ت ّ ْا حك ت ّ ۗۡمكۡ بج ۡعأ ۡ ل ٖ ك ۡشُم لم ۡيخ م ۡ ُم ن ع ۡ ي ك ٓ لْ أ ۗۡمكبج ۡعأ ۡ ل َٖ ۡشُم لم ۡيخ م ۡ ُم ۡبعل ْۚا م ۡ ي َ ح يك ۡشَۡلٱ َهٱ ۖ اَ لٱ ل َ جۡلٱ ل ْآ ع ۡ ي ن َك ي ۡم َلعل ساَ لل ياء ليبي ۖ َ ۡ ب ف ۡغَۡلٱ ٢٢٢ Artinya: “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik dengan wanita-wanita mukmin sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya perintah- perintah-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran ”. 65 Islam Is Logic, “Piagam Anugerah- Bukti Nabi Muhammad Saw Pelindung Golongan Nasrani” Diakses pada 28 Desember 2014 dari http:islamislogic.wordpress.com20140706bukti-nabi-muhammad-saw-pelindung-golongan- nasrani 66 Abu Ubaid dalam Kitab al- Amwal. Hadis Sa‟id ibn al-Musayyab