Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

internal yang berupa fanatisme, bid’ah, kurafat, dan sebagainya. Sedangkan tantangan eksternal yang sedang dihadapi saat ini adalah masuknya paham liberalisme, sekulerisme, relativisme, pluralisme agama dan lain sebagainya ke dalam wacana pemikiran keagamaan. 6 Fatoni mengatakan, tentang salah satu asumsi penistaan yang ditujukan terhadap Islam seperti pelecehan al- Qur’an adalah karena berangkat dari kebencian dan ketakutan terhadap Islam Islamophobia. Asumsi lain ialah mereka ingin mencoba seberapa besar kekuatan umat Islam, karena mereka tahu bahwa selama ini kaum Muslim selalu berpecah dan tidak bersatu. Setiap kali ada permasalahan tentang umat Islam, para tokoh Muslim tidak pernah kompak. Bila mereka mengetahui peta kekuatan umat yang mudah rapuh dengan gampang mereka akan menyerang kita dari segala penjuru dan berbagai cara. 7 Dewasa ini, perkembangan internet tidak hanya dimanfaatkan sebagai media informasi untuk masalah bisnis dan fasilitas untuk promosi saja, tetapi juga sebagai media informasi keagamaan, baik dalam kerangka dakwah, missionarisme, atau dalam bentuk penghancuran penistaan atas agama. 8 Berbagai alat media internet pun telah banyak berkembang seperti blog, mailing list, dan website dan telah banyak difungsikan sebagai media informasi keagamaan seperti yang banyak digunakan oleh sebagian kaum muslim dan non-muslim. Contoh alat yang dominan digunakan adalah website yang digunakan untuk mengukuhkan misi penyebaran pemikiran keagamaan dengan jumlah yang 6 Adian Husaini, Pluralisme Agama Haram Jakarta: Perspektif, 2005, h. 2. 7 Ahmad Fatoni el-Kaysi, Ayat Kursi Untuk Perlindungan Diri Yogyakarta: Mutiara Media, 2009, h. 5. 8 Paul Suparno, Merasul Lewat Internet Yogyakarta: Kanisius, 2009, h. 54. cukup banyak, diantaranya: Jihad Watch. 9 Answering Islam. 10 History of Jihad. 11 Apostates of Islam. 12 Mereka adalah organisasi-organisasi Islam atau kelompok masyarakat Muslim yang melakukan dakwah melalui Internet. Disisi lain, sebaliknya di internet terdapat pula halaman web yang menjadikan informasi untuk menyudutkan agama, khususnya Islam. Diantara situs internet tersebut adalah: Faith freedom Indonesia. 13 Anti Islam. 14 dan Islam Watch. 15 Banyak diantaranya dengan terang-terangan memberikan informasi yang mangandung penistaan terhadap Islam dan disebar secara subjektif. Diantara penistaan Islam dalam dunia Internet tersebut diperoleh salah satu website sebagai salah satu contohnya yaitu; Islam Watch yang mengusung pelecehan terhadap Nabi Muhammad dan provokasi dengan harapan dapat membawa wacana guna memprovokasi Islam dan membuat seluruh orang-orang dapat membenci ajaran-ajaran Nabi Muhammad. Salah satu issue yang diusung adalah informasi dalam bentuk video yang berdurasi 6:40 menit berjudul Prophet Muhammad the Windowmaker The Rape of Safiya dimana menurut Abdullah Sarh bahwa, Muhammad membunuh ayah Safiya, suami dan keluarganya, sebelum ia mengambil dia sebagai istrinya. Ulama Muslim biasa mengatakan 9 Joseph Lumbard, “Jihad Watch,” artikel diakses pada 5 April 2014 dari http:www.jihadwatch.org 10 John, “Answering Islam,” diakses pada 6 April 2014 dari http:www.answering- islam.orgBahasaindex.html 11 Geert Wilders, “History of Jihad,” diakses pada 6 April 2014 dari http:www.historyofjihad.org 
 12 Humanisten, “Apostates of Islam,” diakses pada 7 April 2014 dari http:www.apostatesofislam.com 13 FaithFreedom.org, “Faith freedom Indonesia,” diakses pada 8 April 2014 dari http:indonesia.faithfreedom.orgforumforum.html 14 “Anti Islam,” diakses pada 8 April 2014 dari http:en.wikipedia.orgwikiAnti-Islam 15 Steven Simpson, “Islam Watch,” diakses pada 9 April 2014 dari http:www.islam- watch.orgindex.php?start=63 bahwa Muhammad melindungi janda dengan menikahi mereka. Sekarang kita tahu bahwa itu adalah alasan mengapa para wanita menjadi janda. Setelah diserang, mereka diperbudak, dan kadang-kadang diambil sebagai istri. 16 Bagi orang-orang yang beriman, persoalan kenabian adalah ajaran yang sudah final dan tidak untuk mudah percaya dengan pelecehan-pelecehan terhadap Nabi Muhammad yang telah dipaparkan oleh orang-orang murtad hanya dapat merubah aqidah kita. Disamping itu, Internet yang sampai saat ini sudah berkembang pesat, didefinisikan secara umum sebagai kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan Internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang di dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Sekumpulan protokol harus digunakan untuk mendapatkan sebuah informasi, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima. 17 Definisi itupun telah berkembang tidak hanya untuk perangkat komputer tapi juga mencakup berbagai perangkat yang mendukung interkoneksi jaringan baik ponsel, gadget dan lainnya. Istilah Internet ialah “jaringan-jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan diseluruh dunia, tanpa bergantung jenis kepada komputernya. Berasal dari bahasa latin Inter, yang berarti “antar”. Secara kata perkata Internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, Internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling 16 Steven Simpson, “Islam Watch, Prophet Muhammad The Windowmaker The Rape of Safiya, ” diakses pada 27 Maret 2014 dari http:www.islam- watch.orgcomponentcontentarticle85-islam-watch1516-prophet-muhammad-the-widowmaker- the-rape-of-safiya.html 17 Janner Simarmata, Rekayasa Web Yogyakarta: Andi 2010, h. 47. bergantung satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apapun yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, baik sistem DOS atau UNIX. 18 Internet yang merupakan salah satu bentuk dari revolusi komunikasi, mulai muncul pada tahun 1983, sejak diciptakan teknologi World Wide Web WWW oleh tim Bernes-lee dari CERN, yang merupakan organisasi Eropa untuk penelitian teknologi Nuklir dan telah banyak mengubah sisi kehidupan manusia, karena teknologi Internet merupakan salah satu terobosan peradaban. 19 Kembali ke website Islam Watch yang merupakan salah satu media internet, bahwa ada beberapa informasi yang bersifat subjektif salah karena informasi yang diberikan dalam website tersebut menunjukan kebencian atau ketakutan terhadap Islam walaupun dengan mendasarkan pada ayat al- Qur’an atau hadis. Penulis mengambil salah satu kesalahan yang ditulis oleh Ibn Kammuna dalam website Islam Watch tentang Sūrah al-Fātiḥah bahwa menurutnya Sūrah al- F ātiḥah merupakan Sūrah yang memerintahkan kepada umat Muslim untuk membenci Yahudi dan Nasrani. Hal tersebut mengacu pada ayat terakhir pada Sūrah al-Fātiḥah tentang mereka yang dibenci dan mereka yang sesat. Penulis meneliti lebih lanjut dengan analisis sanggahan terhadap tafsir Islam Watch dengan tafsir-tafsir mengenai Sūrah al-Fātiḥah yang relevan karena dalam pandangan penulis, selama ini al- Qur’an tidak pernah memerintahkan kaum Muslim untuk membenci Yahudi dan Nasrani secara individual maupun komunal 18 Wahyu Supriyanto, Teknologi Informasi Perpustakaan Yogyakarta: Kanisius 2008, h. 60. 19 Fathul Wahid, E-Dakwah, Dakwah Melalui Internet Yogyakarta: Gava Media, 2004, h. 17. karena itu adalah hak Allah Swt saja. Akan tetapi hal tersebut terletak pada sikapnya bukan individu maupun komunitasnya. Persoalan inilah yang penulis kaji dalam skripsi ini.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Internet memberikan dan menunjukkan banyak sekali informasi tentang kajian-kajian Islam tentang al-Qur ’an baik secara objektif maupun subjektif sehingga membawa pada arah pelecehan atau penistaan al-Qurán. Salah satu yang memberikan informasi pelecehan itu adalah tafsir Sūrah al-Fātiḥah menurut Islam Watch yang dipandang subjektif dalam menafsirkannya. Oleh karena itu, penulis ingin mengupas lebih dalam tentang tafsir S ūrah al-Fātiḥah tersebut dengan hanya menelusuri website Islam Watch yang diduga tidak memberikan informasi objektif tentang Sūrah al-Fātiḥah dalam al-Qur’an. Rumusan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penafsiran Islam Watch terhadap Sūrah al-Fātiḥah serta poin penting tafsir tersebut? 2. Bagaimana kritik terhadap Tafsir Sūrah al-Fātiḥah oleh Islam Watch khususnya untuk poin penting tafsir perihal ayat terakhir tentang “mereka yang dibenci” dan “mereka yang sesat” menurut ahli tafsir modern? Batasan penelitian ini mencakup: 1. Tafsir yang dibahas adalah tafsir Sūrah al-Fātiḥah 2. Kelompok yang menjadi objek penelitian adalah Kelompok Islam Watch 3. Poin Penting Tafsir Sūrah al-Fātiḥah adalah ayat terakhir tentang “Ghayril Magh ūbi ‘Alayhim Wa lā al- āllīn” 4. Tafsir yang digunakan sebagai analisis adalah menggunakan tafsir modern; A ḥmad Muṣṭafā al-Marāghī , Tafsir Hamka dan Tafsir Abdul Basith. Kedua tafsir pertama digunakan karena kedekatan penulis terhadap kedua tafsir tersebut sehingga memudahkan akses tafsir yang mudah digunakan. Satu tafsir terakhir Abdul Basith. 20 penulis gunakan karena kedekatan serta kesesuaian Bahasa Inggris seperti Bahasa yang digunakan oleh Islam Watch dalam menafsirkan Sūrah al-Fātiḥah.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Melakukan penelitian ini sudah merupakan suatu kewajiban bagi setiap mahasiswa untuk menyelesaikan program setudinya. Agar penelitian dapat berjalan lancar, maka dalam melaksanakan kegiatan tentu mempunyai arah dan tujuan yang ditempuh dengan harapan dari penyusunan skripsi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1 Mengetahui siapakah kelompok Islam Watch. 2 Mengidentifikasi tentang apa yang Islam Watch Tafsirkan Perihal S ūrah al-Fātiḥah serta poin penting tafsir tersebut 3 Dapat menganalisis Tafsir Sūrah al-Fātiḥah oleh Islam Watch dalam bentuk sanggahan secara obyektif dengan menggunakan tafsir A ḥmad Mu ṣṭafā al-Marāghī, Hamka, dan Abdul Basith. 20 Pengarang buku The Essence of The Quean dengan gelar Ph.D yang aktif di departemen fakultas psikologi Universitas Chicago lulusan magister psikologi klinik Universitas Kansas dan doktoral pada keahlian yang sama di Universitas Liverpool England. Kelahiran muslim India dan saat ini menjabat sebagai pimpinan dua organisasi Islam di Chicago dan memiliki banyak karya di bidang keagamaan. 2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Melatih kemampuan berpikir dan menganalisis pemberitaan yang ada pada media Internet. b. Selain untuk memperoleh data, juga sebagai pendorong bagi peneliti untuk mempelajari dan memahami masalah-masalah yang ada dalam sudut pandang pemberitaan Website Islam Watch. 2. Bagi Akademik Diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat dalam usaha meningkatkan pengetahuan yang memperluas wawasan khususnya dalam bidang tafsir al- Qur’an. 3. Bagi pembaca Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan masyarakat atau pembaca dapat lebih bersikap kritis terhadap sebuah pemberitaan dalam media massa terutama media Internet. Artinya pembaca agar tidak menerima begitu saja sebuah berita yang hadir di hadapan mereka, tetapi mampu menganalisis secara kritis, sehingga mereka tidak menjadi korban media massa. Karena dengan membandingkan beberapa pemberitaan di media, sangat mungkin pembaca menemukan kesimpulan yang setara, bahwa media apapun tidak lepas dari bias- bias, baik yang berkaitan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, bahkan agama. Tanpa kesadaran seperti ini, sebagian pembaca bisa saja menjadi bingung, merasa terombang-ambing dan dipermainkan oleh penyajian media Internet.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian banyak disimpulkan sebagai cara ilmiah yang digunakan untuk melaksanakan penelitian lebih terarah dan rasional, karenanya dibutuhkan metode yang sesuai dengan objek yang diangkat, karena metode berfungsi sebagai cara mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang optimal dan dapat dipertanggungjawabkan. 21 Berdasarkan dari data yang diperoleh, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berkarakteristik kualitatif berupa data non- Numerik transkripsi atas wacana subjek, catatan lapangan dari studi observasi partisipan atau data yang berupa arsip atau dokumen. 22 Penulis menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data obyektif dalam penelitian ini dengan rincian sebagai berikut: 1. Penelitian Subyek dan Objek Penelitian a. Subyek Penelitian Subyek penelitian dapat disebut sebagai istilah untuk menjawab apa yang sebenarnya akan diteliti dalam sebuah penelitian atau dengan kata lain subyek penelitian di sini adalah orang yang memberikan informasi atau data. Orang yang memberikan informasi ini disebut sebagai informan. 21 Anton Baker, Metode Filsafat Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986, h.10. 22 Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2002, h. 147.