Tinjauan Atas Sistem Informasi Akuntansi Pada BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika) Medan

(1)

TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA BMKG (BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA)

MEDAN

OLEH :

NURBAITI TANJUNG 082102114

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia yang begitu besar kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 5. Bapak/Ibu staff dan para pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.


(3)

Herry Saroso yang telah mengizinkan kami memberi riset di Kantor BMKG Wilayah I Medan.

7. Bapak Open Naingolan selaku Kepala Bagian Tata Usaha BMKG Wilayah I Medan

8. Bapak Drs. Rahman S. selaku Kepala Sub Bagian Persuratan dan Kepegawaian BMKG Wilayah I Medan beserta Staff nya.

9. Teristimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda tercinta Darmawi Tanjung dan Ibunda tersayang Diflah Lubis, yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang, serta memberikan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

10. Teristimewa kepada kakak-kakak saya (kak Riza, kak Hasni, kak Lima, kak Ama, kak Tuti) dan keponakan-keponakan saya (Khairina, Hafiz, dan Nauri), terimakasih atas dukungannya.

11. Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Yunida Arita Berutu yang telah membantu penulis hingga penulis bisa melakukan riset di BMKG Medan.

12. Terima kasih kepada Ade Irma Annisa yang telah bersama berjuang dengan penulis selama proses riset di BMKG Medan.

13. Terima kasih kepada teman-teman satu magang Windi, Diva, Yuni, Ade, dan Dio yang juga berperan membantu mensupport penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

14. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada sahabat penulis Rose, Yuyun, Leni, Roma dan juga kepada teman-teman penulis


(4)

Fina, Aries, Diego, Didin, Ridho, Fitri, Deby, Ayura, Mul, dan semua teman grup c yang membantu mendoakan dan mensupport penulis dalam membuat tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapakn saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi peningkatan mutu penulisan tugas akhir ini. Akhirnya penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, 25 juni 2011 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……….... iv

DAFTAR TABEL………... vi

DAFTAR LAMPIRAN……….. vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Perumusan Masalah……… 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 3

D. Rencana Penulisan a. Jadwal Survei/Observasi………. 4

b. Rencana Isi……… 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Ringkas a. Sejarah Ringkas BMKG...……... 6

b. Visi dan Misi BMKG……....………. 11

B. Struktur Organisasi Balai I BMKG...………... 12

C. Job Description……… 13

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Teori Sistem Akuntansi 1. Sistem Informasi Akuntansi………... 23

2. Desain Sistem Informasi Akuntansi………...…………... 26


(6)

4. Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi..………….. 28 5. Proses Sistem Informasi Akuntansi di BMKG... 30 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………. 34

B. Saran………... 35

DAFTAR PUSTAKA……… 36


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL HAL


(8)

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HAL

Tabel 2.1 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Balai Besar 12 Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi perkembangan dunia usaha di negara tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi negara tersebut rendah, maka perusahaan-perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang ada di negara tersebut sulit berkembang. Namun jika pertumbuhan ekonomi negara tersebut baik, maka akan memudahkan setiap perusahaan untuk berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan pertambahan aktivitas perusahaan tersebut.

Untuk mempertanggungjawabkan suatu pekerjaan, dibutuhkan suatu alat atau sarana yang dapat membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Alat yang cocok untuk membantu suatu pekerjaan tersebut adalah sistem informasi akuntansi. Sistem akuntansi tersebut disusun oleh perusahaan baik secara manual (tanpa mesin pembantu) maupun dengan menggunakan peralatan komputer.

Dalam struktur organisasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan alat pencegah dalam mengurangi tingkat kecurangan, penyimpangan, pemborosan, dan memperkuat kedudukan sistem pengawasan intern perusahaan tersebut. Sistem tersebut tidak sama untuk setiap perusahaan, tergantung pada besar kecilnya perusahaan serta kebutuhannya. Karena balai besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika adalah kantor yang mempunyai laporan keuangan yang dibutuhkan untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan


(10)

keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, maka telah sepantasnya ditinjau untuk mengetahui bagaimana laporan itu disajikan dan proses berjalannya laporan tersebut.

Setiap ruangan, terdapat beberapa alat sistem akuntansi seperti komputer, jaringan internet dan agenda pencatatan untuk melakukan pekerjaan dalam pengolahan data untuk kepentingan pegawai. Alat yang lebih dominan di pakai adalah komputer dan agenda pencatatan. Pada komputer, memudahkan untuk mengolah dan menyimpan data, merekam dan mencatat kejadian. Sedangkan agenda pencatatan untuk mencatat data-data yang dianggap penting yang berfungsi untuk membuktikan bahwa data tersebut memang benar pernah di olah di balai tersebut. Hal ini yang menyebabkan penulis memilih bidang sistem informasi akuntansi, untuk mengetahui system informasi akuntansi apa yang dipakai dalam pengolahan data pada Kantor Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan apakah sistem tersebut telah dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Tinjauan atas Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)”. B.Perumusan Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terdapat suatu masalah yang menjadi suatu pokok pemikiran penulis yaitu, “bagaimana sistem informasi akuntansi pada


(11)

Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika diterapkan dan apakah sistem informasi akuntansi tersebut berjalan dengan baik”.

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika telah berjalan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut, 1. Bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan masukan untuk

pengambilan keputusan.

2. Bagi peneliti sebagai bahan masukan agar dapat mempelajari secara langsung mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang di dapat di perkuliahan.

3. Bagi peneliti sejenis sabagai bahan pembanding untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(12)

D.Rencana Penulisan

a. Jadwal Survei/observasi

Observasi dilakukan penulis pada hari Selasa, 18 Nopember 2009 di Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dengan Narasumber Sdr Sugianto selaku staf dan Bapak Wahyu Ario Pratomo SE,MEc selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan tentang Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal di Departemen Ekonomi Pembangunan.

b. Rencana Isi

Adapun rencana isi dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut,

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Merupakan bab profil perusahaan/instansi yang berisi sejarah ringkas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

struktur organisasi Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dan Job Descriptoin dari pihak-pihak yang terlibat di Balai I Badan Meteorologi,


(13)

Klimatologi dan Geofisika dan rencana kegiatan pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. BAB III : TOPIK PENELITIAN

Merupakan bab topik penelitian yang berisi pembahasan tentang rumusan masalah dan teori yang mencakup tentang sistem informasi akuntansi.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang di buat oleh penulis


(14)

BAB II

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA (BMKG)

A. Sejarah Ringkas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Omnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama

Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma.

Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatanan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangkan pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada tahun 1912 dilakukan reorganisasi pengamatan meteorologi dengan menambah jaringan sekunder. Sedangkan jasa meteorologi mulai digunakan untuk penerangan pada tahun 1930. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945,


(15)

instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO).

Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, dengan kedudukan tetap berada di bawah Departemen Perhubungan.


(16)

Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

B. Visi dan Misi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

1. Visi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Visi BMKG adalah terwujudnya BMKG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat Internasional.

2. Misi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

Adapun Misi BMKG adalah sebagai berikut.

1. Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.


(17)

2. Menyediakan data dan informasi Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika yang handal dan terpercaya

3. Melaksanakan dan mematuhi kewajiban internasional dalam bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.

4. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas udara dan Geofisika.


(18)

Bagan Struktur Organisasi

Balai Besar Meteorologi, KLIMATOLOGI dan Geofisika Wilayah I Medan

Tabel 1: Bagan Struktur Organisasi Balai Besar Meteorologi, KLIMATOLOGI dan Geofisika Wilayah I Medan


(19)

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit di semua bagian di BMKG yang terdiri dari :

I.1. Tugas Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I

a. Koordinasi pengamatan pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

b. Penyusunan rencana dan program kegiatan balai.

c. Pelaksanaan riset dan kerjasama serta pengamatan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

d. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

e. Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika dan komunikasi stasiun-stasiun di wilayahnya.

f. Pengelolaan basis data meteorologi, klimatologi dan geofisika di wilayahnya.

g. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan balai.

h. Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan balai.


(20)

a. Memonitoring pelaksanaan kegiatan operasional stasiun meteorologi, klimatologi dan geofisika di wilayahnya meliputi kegiatan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan, analisis, dan pemberian pelayanan jasa

b. Melaksanakan inspeksi ke stasiun meteorologi, klimatologi dan geofisika di wilayahnyasecara rutin disesuaikan dengan alokasi biaya perjalanan dinas inspeksi yang tersedia dalam DIPA masing-masing kantor Balai Besar.

c. Melaporkan hasil monitoring dan inspeksi sebagaimana dimaksud pada butir (a) dan butir (b) secara rutin, minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada badan meteorologi dan geofisika.

d. Melaksanakan penelaahan usulan rencana kerja anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) stasiun meteorologi, klimatologi dan geofisika yang diusulkan Koordinator stasiun provinsi dan selanjutnya disampaikan kepada sekretaris utama dan para deputi badan meteorologi dan geofisika dengan tembusan kepala biro perencanaan dan kerjasama

e. Merangkum laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) yang ada di lingkungan provinsi, menjadi LAKIP Blai Besar Wilayah dan menyusun penetapan kinerja yang dikirimkan kepada kepala Badan Meteorologi dan Geofisika setiap akhir bulan januari.

II.1. Tugas Kepala bagian Tata Usaha

a. Penyusunan rencana dan program


(21)

c. Pelaksanaan urusan keuangan

d. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

II.2. Tugas kepala Sub Bagian Persuratan dan Kepegawaian

 Melaksanakan Penyusunan Rencana dan Program a. Membantu pelaksanaan:

Pelatihan-pelatihan operasional, meliputi: • Aplikasi EWS

• Simulasi EWS

b. Melaksanakan Pelatihan Prajabatan

c. Melaksanakan Aplikasi Belanja Pegawai dan Aplikasi GPP  Melaksanakan Urusan Persuratan

a. Melaksanakan dan Mengendalikan Surat Masuk dan Keluar b. Melaksanakan Penomoran Surat

c. Mendistribusikan Surat Masuk dan Keluar d. Memonitor balasan Surat Masuk

e. Memonitor pengiriman Surat Keluar  Melaksanakan Urusan Kepegawaian

a. Menyusun DUK

b. Menyusun daftar Norminatif

c. Membuat KP4, SK Kenaikan Gaji Berkala dan Impasing d. Memberikan peringatan dan tegoran bagi pelanggar disiplin e. Membuat SPT, PLH, SPMT, SPMJ, SPMMJ


(22)

f. Membuat Usulan Pejabat yang akan mengikuti Sespim

g. Membuat Usulan Kenaikan Pangkat (Reguler + PMG) dan penghargaan

h. Mengusulkan Pegawai yang akan Cuti, MMP dan Pensiun i. Membuat Laporan Bulanan

j. Mengajukan DUPAK bagi PMG

k. Membuat Laporan pegawai yang mengikuti upacara/Apel  Melaksanakan Urusan Keprotokolan

a. Melaksanakan gladi resik/upacara

b. Melaksanakan Acara Pelantikan/Serah Terima Jabatan c. Melaksanakan Sumpah Pegawai

II.3. Tugas Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

 Meningkatkan pengelolaan uang yang tepat guna dan tepat sasaran

 Mempercepat penyusunan RPU, Penjadwalan, Pemrosesan dan Pelaksanaan

 Peningkatan administrasi keuangan, meliputi: a. Rekonsiliasi SAI Satker

b. Rekonsiliasi SAI UAW dan UAPPA – E1 c. PNPB

d. Pelaksanaan pembayaran gaji, uang makan, lembur dan lain-lain

 Peningkatan pelaksanaan proses pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian meliputi:


(23)

b. Belanja Barang Tupoksi : Pakaian Dinas, Obat-obatan, Rapat dan Operasional

c. Belanja Modal (Pembuat Komitmen)

 Peningkatan penataan Inventaris BMN, meliputi: a. Pembuatan DIR, KIB, BI

b. Penghapusan BMN yang tidak dipakai lagi c. Laporan Inventaris

d. Pengawasan BMN

 Peningkatan Pemeliharaan Gedung dan Mesin dalam mendukung Operasional dan pelayanan serta peningkatan life time

 Meningkatkan kesiapan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan operasional dan pelayanan, meliputi:

a. Kebersihan kantor dan lingkungan b. Kebersihan kantor dan lingkungan

c. Kesiapan Gedung untuk keperluan kerja, rapat, upacara, dll  Peningkatan Kualitas dan Kelancaran Laporan dari Satker, meliputi:

a. Evaluasi Laporan

b. Membuat Surat tentang Laporan

c. Membuat surat-surat yang perlu ditindak lanjuti Satker d. Membuat Laporan Bulanan se-BBMG Wil. I

 Peningkatan SDM, meliputi:


(24)

b. Mengusulkan staf untuk mengikuti Kursus, Diklat, Sosialisasi termasuk Sespim IV

c. Ikut merencanakan (khususnya adm keuangan) terhadap pelaksanaan Pelatihan/Penyuluhan yang tertuang dalam DIPA

d. Memfasilitasi sarana dan prasarana perpustakaan

e. Membuat kliping koran berita meteorologi klimatologi dan geofisika f. Mengelola buku/majalah/bulleting perpustakaan

 Berkoordinasi dengan Sub Bagian Persuratan dan Kepegawaian, Bidang I dan II serta instansi terkait

Bidang Observasi

III.1. Tugas Kepala Bidang Observasi

a. Penyiapan dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data.

b. Pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan, kalibrasi dan seerifikasi

Bidang Observasi terdiri dari:

- Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Data - Sub Bagian Instrumentasi dan Kalibrasi

III.2. Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran

 Mengumpulkan data MKG dari Stasiun


(25)

 Melakukan pengamatan data Sypnoptic secara real time

 Mengontrol keakurasian dan perbaikan data, meliputi: Sandi Me. 45, Me 48, DKB, Pibal, Rasond, WxRev, Geofisika, dll

 Membuat surat ke Stasiun hasil dari temuan Quality Control data

 Mengadakan penyuluhan observasi dan komunikasi data ke Stasiun-stasiun

 Mengusulkan training pendidikan observasi dan operator komunikasi  Meningkatkan kemampuan SDM dan kualitas peralatan komunikasi

III.3. Sub Bidang Instrumentasi dan kalibrasi

Sub Bidang Instrumentasi dan Kalbrasi mempunyai tugas melakukan pemeliharaan, perbaikan peralatan dan kalbrasi.

Bidang Data dan Informasi

Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah mempunyai tugas melakukan riset, pengolahan, analisis dan prakiraan serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Selanjutnya dalam melaksanakan tugas Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi dengan uraian.

IV.1. Tugas Kepala Bidang Data dan Informasi

a. Pengelolaan data meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika b. Pengolahan dan analisis data meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan


(26)

c. Prakiraan data meteorologi dan geofisika

d. Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika e. Riset di bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika

Bidang Data dan Informasi terdiri dari:

- Sub Bidang Manajemen Data - Sub Bidang Pelayanan Jasa

IV.2. Tugas Kepala Sub Bidang Manajemen Data

 Pengelolaan Data Meteorologi

a. Melaksanakan pengumpulan, pengentrian, penyimpanan (pengarsipan) dan penyebaran data meteorologi baik berupa data hardcopy maupun data digital.

b. Melaksanakan/membantu sub bidang pelayanan jasa dalam menyediakan data meteorologi yang dibutuhkan untuk pelayanan kepada users/pengguna jasa dan forecaster.

c. Menyediakan data klimatologi dan kualitas udara untuk keperluan forecaster dan pelayanan jasa.

 Pengelolaan Data Geofisika

a. Melaksanakan pengumpulan penyebaran, pengentrian, quality control, dan penyimpanan (pengarsipan) data geofisika baik yang berupa data hardcopy maupun data digital.


(27)

IV.3. Tugas Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa

 Pengolahan, analisa dan prakiraan data Meteorologi

Melaksanakan evaluasi dan menganalisa data meteorologi dari CMSS dan radar cuaca serta data synoptic dan udara atas untuk membuat prakiraan cuaca harian daerah Propinsi Sumatera Utara per Kabupaten/Kota dan prakiraan harian EWS Banjir, Kebakaran Hutan dan Lahan serta longsor.

 Pengolahan, analisa dan prakiraan data Klimatologi dan Kualitas Udara a. Melakukan evaluasi, pengolahan dan analisa data iklim dari

stasiun-stasiun di BBMG Wilayah I dari F-Klim 71, synoptik, hujan otomatis untuk membuat prakiraan bulanan di Wilayah I yang meliputi Profinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.

b. Membuat prakiraan EWS banjir, kebakaran hutan dan lahan serta longsor bulanan untuk Propinsi Sumatera Utara. Membuat evaluasi dan prakiraan bulanan untuk materi Bulletin BBMG Wilayah I.

 Pengolahan dan analisa data Geofisika

Melakukan pengamatan kejadian gempa bumi setiap saat dan mengolah serta menganalisa untuk menentukan parameter gempa yang terjadi.  Pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

a. Melakukan pengiriman prakiraan cuaca harian dan EWS ke instansi terkait kerja sama seperti Satkorlak Pempropsu dan Badan Infokom


(28)

Pempropsu mengisi dan mengupdate informasi cuaca, iklim dan gempa bumi untuk sms cuaca serta website.

b. Melakukan pengisian dan up dating informasicuaca iklim dan gempa bumi

c. Melaksanakan sosialisasi MKKuG dan diseminasi informasi MKKuG di daerah sesuai visi dan misi BBMG Wilayah I

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait: a. Satkoelak Provinsi Sumatera Utara

b. Dinas ketahanan pangan Provinsi Sumatera Utara c. Dinas pertanian Provinsi Sumatera Utara

V. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai uraian tugas:

a. Melaksanakan pengamatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika

b. Melaksanakan pengumpulan dan penyebaran data c. Melaksanakan pengoperasian peralatan

d. Melaksanakan pemeliharaan peralatan

e. Melaksanakan pengolahan, analisis, prakiraan dan pelayanan f. Melaksanakan penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi


(29)

g. Melaksanakan kegiatan lintas sektoral yang berkaitan dengan bidang meteorologi, klimatologi dan geofisika


(30)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A.Teori Sistem Informasi Akuntansi 1. Sistem Informasi Akuntansi

Sebelum kita mempelajari sistem akuntansi, kita harus mengetahui dan memahami apa itu sistem, informasi dan akuntansi.

Menurut James A. Hall (2001 : 5) sistem adalah “sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 2) “sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, prosess, dan output”.

Menurut definisi diatas, dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah suatu komponen atau jaringan prosedur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi dibuat menurut pola yang terpadu untuk mencapai tujuan perusahaan/instansi.

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Informasi sesuatu yang teramat penting dan berharga dalam sebuah organisasi dewasa ini. Informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu


(31)

tumbuh kembangnya sebuah organisasi, maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisa perkembangan dari pekerjaan itu sendiri.

Menurut Skousen (2001 : 7) “Akuntansi adalah sistem untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan ekonomi”.

Dapat kita simpulkan bahwa Informasi adalah suatu penerapan sistem yang membuat laporan keuangan di perusahaan secara kuantitatif dan efisien guna membantu perusahaan/instansi dalam pengambilan keputusan.

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 4) “sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan”.

Sedangkan menurut Joseph dan Marianus (2001 : 12) “sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi formal yang mencakup semua karakteristik yaitu tujuan, tahapan, tugas, pemakai, dan sumber daya”.

Setelah kita mengetahui pengertian sistem, informasi dan akuntansi dan dari kedua definisi diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber, seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah data dan informasi yang menjadi dasar bagi para pemakai untuk mengambil keputusan dalam merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan perusahaan guna mencapai tujuannya.

Menurut Mulyadi (2001 : 3) Beliau berpendapat bahwa “sistem informasi akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi


(32)

sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa system informasi akuntansi dapat memberikan suatu informasi dan pengawasan sebagai pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah kebijakan bagi suatu perusahaan untuk mencapai suatu kemakmuran.

Sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan.

Sistem informasi akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.

Operasi suatu system informasi akuntansi meliputi tiga tahapan:

1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.

2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.

3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.


(33)

Sistem informasi akuntansi memiliki karakteristik umum, yaitu bertumbuh atau berkembang sepanjang masa, mempunyai jaringan arus informasi, melaksanakan tugas-tugas yang perlu sehubungan data, menyediakan informasi kepada pemakai untuk berbagai tujuan, dan menggunakan berbagai sumber daya. akan tetapi, rincian sistem informasi akuntansi antar perusahaan/instansi, bahkan antar periode dalam suatu perusahaan/instansi bisa sangat berbeda.

2. Desain Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem informasi akuntansi adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut.

Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem informasi akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan keputusan.

Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan system informasi akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan


(34)

prinsip-prinsip dasar sistem informasi akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam system informasi akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan.

3. Implementasi Sistem Informasi Akuntansi

Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personil yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.

Sistem informasi akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan akan mengalami perubahan yaitu sebagai berikut,

1. Analisis system informasi akuntansi yang terdiri dari identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan dan penentuan bagaimana sistem akan menyajikan informasi tersebut.

2. Sistem informasi akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna.

3. Sistem informasi akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan untuk melaporkan suatu statement dari informasi yang telah diterima.


(35)

4. Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi

Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan system informasi akuntansi manual. Keunggulan utama dari system informasi akuntansi yang terkomputerisasi adalah pencatatan serta posting transaksi secara simultan, tingkat akurasi yang tinggi, dan kecepatan pelaporan. Namun di Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika kini sudah hampir keseluruhan memakai sistem informasi akuntansi secara terkomputerisasi. Jadi, sedikit ditemukan data-data di Balai I BMKG memakai sistem informasi akuntansi secara manual. BMKG mempunyai aplikasi tertentu. Aplikasi yang digunakan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berbeda dengan Aplikasi yang digunakan diperusahaan pada umumnya. Jika di Perusahaan biasa digunakan Microsoft Excel, Microsoft word, Microsoft Access dan Myob Accounting System, maka di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menggunakan Aplikasi sebagai berikut:

1. Sistem Akuntansi Keuangan Penggunaan Anggaran (SAKPA), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk merekapitulasi Rekonsiliasi untuk dibandingkan dengan Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN)

2. Surat Perintah Membayar (SPM), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk membuat surat perintah pembayaran/pencairan dana kepada KPPN

3. Rencana Kerja Anggaran Kementrian Lembaga Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (RKAKLDIPA), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk pembuatan revisi atau perubahan anggaran.


(36)

4. Aplikasi Forcasting Satuan Kerja (AFS), yaitu Aplikasi yang digunakan untuk membuat perencanaan di BMKG

5. Sistem Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah (SAKPAW), yaitu aplikasi yang digunakan untuk merekapitulasi/mengumpulkan semua data yang ada di SAKPA di Propinsi Sumatera Utara dan data tersebut dikumpulkan di kantor balai I BMKG.

6. Aplikasi Persediaan, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola persedian yang ada di balai I BMKG.

7. SIMA BMN, yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengelola harta yang ada di Balai I BMKG.

Aplikasi-aplikasi tersebut diperlukan jika ada dana yang ingin dicairkan ke Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika untuk kebutuhan Kantor balai ataupun Gaji pegawai, misalnya.

Adapun proses pencairan dana tersebut tahapannya adalah sebagai berikut:  Perencanaan pencairan dana direncanakan jauh hari sebelumnya. Jika ingin

merencanakan pencairan dana terlebih dahulu membuat dokumen AFS di aplikasi AFS dan dikirim ke KPPN untuk disetujui.

 Lalu membuat dokumen yang disebut SPP

 Selanjutnya dikeluarkan Surat SPM untuk melakukan proses dan digunakan aplikasi SPM

 SPM tersebut diantar ke KPPN (kantor pelayanan dan perbendaharaan negara) untuk proses pencairan dana.


(37)

 Selanjutnya, dari KPPN akan mengeluarkan surat SP2D

 SP2D tersebut dimasukkan ke aplikasi SAKPA dan di rekapitulasi selama 1 bulan.  Setelah itu dilakukan Rekonsiliasi untuk menyesuaikan data dengan KPPN

 Setelah di rekonsiliasi dan tidak ada kesalahan, maka dikeluarkan BAR (berita acara rekonsiliasi) dan Pihak Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan wajib memberikan laporan keuangan ke KPPN.

5. Proses Sistem Informasi Akuntansi di BMKG

Sistem informasi akuntansi di BMKG dinamakan juga sebagai Sistem Akuntansi Instansi atau disebut SAI. Sistem akuntansi instansi tersebut bergerak di BMKG berdasarkan sesuai ketentuan SAK dan SIMAK BMN. Setiap Perusahaan/Instansi mempunyai anggaran belanja dan laporan keuangan untuk membantu dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan, dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan/instansi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses membuat laporan tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi guna memudahkan pengguna dalam menjalankan proses anggaran. Badan yang menggerakkan sistem informasi akuntansi yaitu disebut Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA).

UAKPA

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja (Satker). Satker atau satuan kerja adalah kuasa pengguna anggaran/


(38)

pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

Satker yang tergolong kedalam UAKPA adalah: 1. Satker Pemerintah Pusat

2. Satker Perangkat Daerah 3. Satker Dekosentrasi 4. Satker Tugas Pembantuan 5. Satker Pengguna BAPP

BMKG membuat sistem informasi akuntansi dibantu dengan flowchart. Ini digunakan untuk membantu memudahkan mengetahui proses berjalannya akuntansi dan anggaran itu dilakukan. Adapun proses tersebut tahapan-tahapannya ialah sebagai berikut:

 Tahap pertama ialah Input, yaitu berisi dokumen-dokumen seperti SPM, SP2D, dokumen piutang, dokumen persediaan, dan lain sebagainya dimasukkan kedalam aplikasi sistem informasi akuntansi yang telah disediakan sesuai prosedur dan posisinya.

 Setelah dokumen-dokumen tersebut tersimpan didalam aplikasi, maka selanjutnya dilakukan tahap prosess yaitu merekam, Memverifikasi, Mencetak, dan mengirim dokumen-dokumen sesuai yang dibutuhkan.

 Setelah prosess berjalan dengan sempurna, barulah masuk ketahap akhir yaitu output. Tahap ini semua file/dokumen yang telah dimasukkan keaplikasi, dan


(39)

diprosess akan dimasukkan ke laporan keuangan seperti neraca, laporan realisasi anggaran, dan terakhir catatan atas laporan keuangan.

Flowchart UAKPA

Tabel 3.1: flowchart UAKPA dan proses berjalannya akuntansi di BMKG

Kegiatan UAKPA yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merekam dokumen sumber: DIPA/SPM/SP2D/dll dan dilakukan harian b. Mencetak Register Transaksi Harian

c. Terima ADK BMN dari SAKPB dan posting data transaksi yang valid d. Cetak dan verifikasi buku besar

e. Cetak LRA, kirim bersama ADK ke KPPN dilakukan bulanan f. Rekonsiliasi dengan KPPN, buat BAR, perbaiki laporan bila perlu

g.Cetak Neraca dan LRA, kirim bersama ADK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan tahunan


(40)

h.Rekam dok Piutang, Persediaan, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan tahunan

i. Menyusun CaLK dan SOR kirim bersama LK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan semesteran dan tahunan.


(41)

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan adalah sebagai berikut,

1. Peninjauan atas system informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan dilakukan untuk mengetahui keadaan system informasi akuntansi pada balai tersebut.

2. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat-alat yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan

3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda dari lembaga perusahaan/instansi lainnya.

4. Sistem informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.


(42)

B.Saran

Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

1. Dalam system informasi akuntansi pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terutama yang mencakup alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.

2. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi transaksi.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama.Jilid Satu:Salemba Empat,2001,Jakarta

Widjajanto, Nugroho.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama:Erlangga,2001, Jakarta

Wilkinson, W. Joseph and Sinaga, Marianus.Sistem Akuntansi dan Informasi.Edisi Kedua:Erlangga,1994,Jakarta

Skousen, Fred, K. , Albrecht, Steve, W. , Stice, D. James, Swain, R. Monte.Akuntansi Keuangan.Edisi Pertama:Salemba Empat,2001,Jakarta Mulyadi.Sistem Akuntasi.Edisi Ketiga:Salemba Empat,2001,Jakarta


(1)

pengguna barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program.

Satker yang tergolong kedalam UAKPA adalah: 1. Satker Pemerintah Pusat

2. Satker Perangkat Daerah 3. Satker Dekosentrasi 4. Satker Tugas Pembantuan 5. Satker Pengguna BAPP

BMKG membuat sistem informasi akuntansi dibantu dengan flowchart. Ini digunakan untuk membantu memudahkan mengetahui proses berjalannya akuntansi dan anggaran itu dilakukan. Adapun proses tersebut tahapan-tahapannya ialah sebagai berikut:

 Tahap pertama ialah Input, yaitu berisi dokumen-dokumen seperti SPM, SP2D, dokumen piutang, dokumen persediaan, dan lain sebagainya dimasukkan kedalam aplikasi sistem informasi akuntansi yang telah disediakan sesuai prosedur dan posisinya.

 Setelah dokumen-dokumen tersebut tersimpan didalam aplikasi, maka selanjutnya dilakukan tahap prosess yaitu merekam, Memverifikasi, Mencetak, dan mengirim dokumen-dokumen sesuai yang dibutuhkan.

 Setelah prosess berjalan dengan sempurna, barulah masuk ketahap akhir yaitu output. Tahap ini semua file/dokumen yang telah dimasukkan keaplikasi, dan


(2)

diprosess akan dimasukkan ke laporan keuangan seperti neraca, laporan realisasi anggaran, dan terakhir catatan atas laporan keuangan.

Flowchart UAKPA

Tabel 3.1: flowchart UAKPA dan proses berjalannya akuntansi di BMKG

Kegiatan UAKPA yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merekam dokumen sumber: DIPA/SPM/SP2D/dll dan dilakukan harian b. Mencetak Register Transaksi Harian

c. Terima ADK BMN dari SAKPB dan posting data transaksi yang valid d. Cetak dan verifikasi buku besar

e. Cetak LRA, kirim bersama ADK ke KPPN dilakukan bulanan f. Rekonsiliasi dengan KPPN, buat BAR, perbaiki laporan bila perlu

g.Cetak Neraca dan LRA, kirim bersama ADK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan tahunan


(3)

h.Rekam dok Piutang, Persediaan, dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilakukan tahunan

i. Menyusun CaLK dan SOR kirim bersama LK ke UAPPA-W/UAPPA-E1 dan dilakukan semesteran dan tahunan.


(4)

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari Sistem Informasi Akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan adalah sebagai berikut,

1. Peninjauan atas system informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan dilakukan untuk mengetahui keadaan system informasi akuntansi pada balai tersebut.

2. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat-alat yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan

3. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda dari lembaga perusahaan/instansi lainnya.

4. Sistem informasi akuntansi pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Medan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi terkomputerisasi.


(5)

B.Saran

Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,

1. Dalam system informasi akuntansi pada Balai I Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terutama yang mencakup alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.

2. Pengamanan terhadap sistem harus terus dapat ditingkatkan termasuk dalam pengembalian software dalam rangka otorisasi dan otentifikasi transaksi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hall, A. James.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama.Jilid Satu:Salemba Empat,2001,Jakarta

Widjajanto, Nugroho.Sistem Informasi Akuntansi.Edisi Pertama:Erlangga,2001, Jakarta

Wilkinson, W. Joseph and Sinaga, Marianus.Sistem Akuntansi dan Informasi.Edisi Kedua:Erlangga,1994,Jakarta

Skousen, Fred, K. , Albrecht, Steve, W. , Stice, D. James, Swain, R. Monte.Akuntansi Keuangan.Edisi Pertama:Salemba Empat,2001,Jakarta Mulyadi.Sistem Akuntasi.Edisi Ketiga:Salemba Empat,2001,Jakarta