Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

BKK di Kabupaten Purbalingga dependen adalah rentabilitas pada BPR BKK di Kabupaten Purbalingga 2006 Intan C V Putri Pengaruh Tabungan dan Deposito Terhadap Tingkat Rentabilitas di Bank BNI, BRI dan Mandiri Variabel independen adalah tabungan dan deposito; sedangkan variabel dependen adalah rentabilitas Hasil peneltian menunjukkan bahwa tabungan dan deposito memiliki pengaruh yang negatif terhadap rentabilitas. 2003 Hani Rahmawati Pengaruh Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Pada PT. Bank Lippo Tbk Variabel independen adalah kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, dan penyertaan; sedangkan variabel dependen adalah rentabilitas Hasil peneltian menunjukkan bahwa aktiva produktif tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas 2003 Saputra Hubungan Aktiva Produktif Terhadap Rentabilitas Pada PT.BPR Linggar Jati Cirebon Variabel independen adalah kredit,surat berharga dan penempatan dana pada bank lain; sedangkan variabel dependen adalah rentabilitas Hasil peneltian menunjukkan bahwa aktiva produktif memiliki pengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Skema Kerangka Konseptual Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit menjadi sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Surat berharga disebut juga sekuritas atau efek merupakan bentuk penanaman dana sementara dalam rangka pemanfaatan dana yang belum digunakan. Kredit yang diberikan X 1 Surat-surat berharga X 2 Penempatan dana antar bank X 3 Penyertaan X 4 ROA Y H 1 H 5 H 3 H 4 H 2 Universitas Sumatera Utara Penempatan dana pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lainnya berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.

2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah perumusan masalah, maka yang menjadi hipotesis adalah : H 1 : kredit yang diberikan berpengaruh terhadap rentabilitas H 2 : surat-surat berharga berpengaruh terhadap rentabilitas H 3 : penempatan dana antar bank berpengaruh terhadap rentabilitas H 4 : penyertaan berpengaruh terhadap rentabilitas H 5 : kredit yang diberikan, surat-surat berharga, penempatan dana antar bank, dan penyertaan bersama-sama berpengaruh terhadap rentabilitas BAB III METODOLOGI PENELITIAN Universitas Sumatera Utara Metode penelitian merupakan cara yang sistematis dan obyektif untuk mengumpulkan data. Menurut Erlina dan Sri 2007:2, “Metode penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan secara cepat”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah desain kausal, yaitu untuk menganalisis hubungan–hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya Umar, 2003:30. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004:72. Populasi penelitian ini adalah bank-bank yang telah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. . Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebanyak 28 perusahaan. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006 : 56. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling atau Universitas Sumatera Utara pengambilan sampel bertujuan, atau menurut Jogiyanto 2004 : 79 ”teknik pengambilan sampel yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai sampel adalah sebagai berikut : 1. Bank-bank tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007- 2009. 2. Bank-bank tersebut tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut. 3. Bank-bank tersebut tidak melakukan merger selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria penarikan sampel yang telah dilakukan terdapat 17 perusahaan perbankan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Nama Perusahaan 1. PT Bank AgroNiaga 2. PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 3. PT Bank Bukopin Tbk 4. PT Bank Central Asia Tbk 5. PT Bank CIMB Niaga 6. PT Bank Danamon Tbk. 7. PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk. 8. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 9. PT Bank Mandiri Persero Tbk. 10. PT Bank Mega Tbk. 11. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. 12. PT Bank OCBC NISP 13. PT Bank Pan Indonesia Tbk. 14. PT Bank Permata Tbk. 15. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. 16. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 17. PT Bank Victoria International Tbk. Sumber: Indonesian Capital Market Directory Universitas Sumatera Utara C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan Sugiyono, 2004:13 dan merupakan data sekunder yaitu datainformasi yang telah diolah yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari bank- bank umum periode 2007-2009 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series dan cross section. Data time series atau disebut juga data deret waktu merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu minggua n, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section atau sering disebut juga data satu waktu merupakan sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu Umar : 2003. D. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari: 1. Variabel independen bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain Umar, 2003:50. Variabel independen bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel aktiva produktif yang terbagi menjadi kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan. Variabel independen disimbolkan dengan “X 1 ” kredit, “X 2 ” surat- surat berharga, “X 3 ” penempatan dana pada bank lain, dan “X 4 ” penyertaan. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel dependen terikat, merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen Umar, 2003:50. Variabel dependen terikat dalam penelitian ini adalah tingkat rentabilitas bank yang menggunakan alat ukur Return on Assets ROA. Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”. Tabel 3.2 Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Aktiva Produktif X : Kredit X 1 Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga Nilai Kredit Rasio Surat-surat Berharga X 2 Surat pengakuan utang, wesel, obligasi sekuritas kredit atau setiap derivatifnya atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang Nilai Surat- surat berharga Rasio Penempatan Dana Pada Bank Lain X 3 Penanaman dana bank pada bank lainnya, berupa giro, call money, deposito berjangka, kredit yang diberikan dan penempatan lainnya Nilai Penempatan Dana Pada Bank Lain Rasio Penyertaan X 4 penyertaan adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal, serta dalam bentuk penyertaan modal sementara pada perusahaan debitor Nilai Penyertaan Rasio Rentabilitas Bank Y Mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan keuntungan Rasio ROA Return on Assets Rasio Universitas Sumatera Utara E. Metode Analisis Data 1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2007:103. Menurut Ghozali 2005:110 cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan: 1. analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogramnya yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotnya data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2. analisis statistik Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan nilai Z-Skewness. Uji satitik lain yang dapat dilakukan untuk menguji normalitas resida adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dlihat dari: Universitas Sumatera Utara 1. nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal, 2. nilai Sig. atau signifikan normal tau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel – variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel – variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel – variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: a. koefisien – koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, b. nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Menurut Ghozali 2005:91, untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel – variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. menganalisis matrik korelasi variabel – variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3. multikolinearitas dapat juga dilhat dari a nilai tolerance dan lawannya bvariance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF=1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. c. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Erlina, 2007:108. Deteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu. Jika membentuk pola tertentu maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. Uji ini biasa dilakukan pada penelitian yang menggunakan data cross section. Caranya adalah dengan melihat grafik scatterplot antara variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis: a. jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka diindikasikan telah terjadi heterokedastisitas, Universitas Sumatera Utara b. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi menurut Ghozali 2005:95 bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaian satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena ”gangguan” pada seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi ”gangguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Erlina, 2007:109. Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Durbin- Watson DW. Pedoman untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali 2005:96 adalah sebagai berikut: 1. bila nilai Durbin-Watson DW berada di antara 0 dan batas bawah Lower Bound DL, berarti ada autokorelasi positif, 2. bila nilai DW berada di antara DL dan batas atas Upper Bound DU, tidak dapat diputuskan ada korelasi positif atau tidak, 3. bila nilai DW berada di antara 4-DL dan 4 berarti ada autokrelasi negatif, 4. bila nilai DW berada di antara 4-DU dan 4-DL, tidak dapat diputuskan ada autokorelasi negatif atau tidak, Universitas Sumatera Utara 5. bila nilai DW berada di antara DU dan 4-DU, berarti tidak ada autokorelasi positif maupun negatif. 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan: a. koefisien determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi persentase sumbangan variabel independen bebas yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R 2 ≤ 1 . Nilai R 2 = nol menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. uji statistik ”F” Uji statistik ”F” atau uji signifikan simultan; untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2005 : 84. Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu kredit yang diberikan, surat surat berharga, Universitas Sumatera Utara penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan terhadap variabel dependen yaitu ROA secara simultan bersama – sama. Ho : ß 1 = ß 2 = ß 3 = ß 4 = 0, artinya kredit yang diberikan, surat surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ROA. Ha : ß 1 ≠ ß 2 ≠ ß 3 ≠ ß 4 ≠ 0, artinya kredit yang diberikan, surat surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan secara simultan berpengaruh terhadap rentabilitas ROA. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan : Jika F-hitung F- tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak; Jika F-hitung F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. c. uji statistik ”t” Menurut Ghozali 2005:84, “Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel dependen”. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut: Ho : ß 1, ß 2 , ß 3, ß 4 = 0, artinya kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ROA. Ha : ß 1, ß 2 , ß 3, ß 4 ≠ 0, artinya kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan secara parsial berpengaruh terhadap rentabilitas ROA. Universitas Sumatera Utara Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak dan jika t hitung t tabel pada α 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak Model regresi untuk menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: Y = β + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e Keterangan: Y = Rentabilitas perusahaan ROA β = Konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = Koefisien regresi variavel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 X 1 = Kredit yang diberikan X 2 = Surat surat berharga X 3 = Penempatan dana pada bank lain X 4 = Penyertaan e = error

F. Jadwal Penelitian Tabel 3.3